Light Novel SAO Bahasa Indonesia
Volume 007 - Mother Rosario
Bab 1: Sebuah Kasus Pembunuhan Didalam Area (Lantai Ke-57 Aincrad, April 2024)
Bagian 1
Sebenarnya apa yang berusaha di lakukan, gadis ini?
Baru
saja, orang yang mengatakan "Cuacanya sangat baik, sehingga sempurna
untuk tidur siang" memang aku, orang yang kembali berbaring di
rerumputan untuk mendemonstrasikan kata-kata itu juga aku, dan tentu
saja orang yang dengan ceroboh tertidur sekali lagi aku.
Tetapi,
aku tidak menyangka bahwa sebelum aku telah terrtidur selama tiga puluh
menit, aku akan membuka mataku untuk menemukan dirinya benar-benar
telah tertidur tepat di sampingku. Seharusnya terdapat batasan mengenai
seberapa jauh seseorang dapat melampaui perkiraanku. Aku tidak tahu
harus apakah sebaiknya berpikir ini disebabkan oleh kepercayaan diri dan
keberaniannya, karena luapan kemarahannya, atau mungkin sebenarnya
hanya kekurangan tidur?
Benar-benar tidak ada yang dapat aku
lakukan mengenai hal ini. Menggelengkan kepalaku ke kiri dan ke kanan
dengan sebuah ekspresi ketidakberdayaan, aku memandangi wajah dari
master rapier Asuna «The Flash» yang begitu cantik dan sedang tertidur
nyenyak wakil-ketua dari guild "Knights of Blood".
Pada awalnya,
karena cuaca hari ini begitu baik sehingga aku tidak bersemangat untuk
pergi menuju dungeon, aku berencana untuk menghabiskan satu hari ini di
sebuah bukit kecil di dekat area jalanan utama menghitung kupu-kupu.
Sebenarnya,
cuacanya memang benar-benar baik. Ke-empat musim yang ada di dalam kota
melayang virtual Aincrad ini disinkronisasikan dengan dunia nyata,
tetapi derajat ketepatan dalam membuat ulang cuacanya itu sangat
mencengangkan, baik itu adalah musim dingin yang kering ataupun musim
panas yang lembab. Selain dengan suhu di luar, sistemnya juga
memperhitungkan hujan dan angin, kelembapan, tingkat debu, dan bahkan
jumlah serangga yang ada sebagai parameternya. Biasanya bila salah satu
parameternya baik, kalian dapat menduga bahwa parameter yang lainnya
akan menjadi buruk sekali.
Tetapi hari ini tidak sama, tidak
hanya suhunya sempurna, cahaya hangat mentari yang merambat di udara,
angin sepoi-sepoi lembut yang tidak terlalu lembab atau kering dan di
atas semua itu, tidak ada serangga yang muncul. Bahkan bila ini musim
semi, cuaca yang tenang dan menyejukkan hati ini tidak akan terjadi
lebih dari lima kali setahun.
Dewa digital mungkin
menghadiahkanku ini untuk semua kesulitan yang aku alami selama
menyelesaikan garis depan, dan ingin aku berbaring untuk tidur sejenak.
Mengetahui hal ini, aku hampir mau mengikuti kehendaknya tetapi.
Ketika
aku berbaring di bukit yang dipenuhi rerumputan yang lembut ini dan
mulai tertidur, sepasang sepatu putih tiba-tiba menginjak rerumputan
yang ada di sampingku. Pada saat yang bersamaan, sebuah suara yang tidak
asing dengan tegas berkata dari atas:
" Grup penyelesai yang
sedang berada di dalam zona maze dan berjuang sebaik mungkin, mengapa
kamu berada di sini dan dengan santainya tertidur? "
Dengan kedua mataku tertutup secara virtual, aku menjawab:
" Cuaca pada hari ini adalah yang terbaik dari sepanjang tahun ini, mengapa kita tidak menikmatinya dengan sepenuh hati? "
Suara yang tegas itu lalu berkata:
" Cuacanya tidak pernah berubah dan sama saja setiap harinya. "
Kepada hal ini aku mejawab:
" Bila kamu berbaring di sampingku kamu akan mengerti. "
Tentu
saja, aku membalasnya dengan tenang, sesuai dengan keadaannya, tetapi
aku tidak memiliki petunjuk mengenai apa yang dia pikirkan ketika dia
benar-benar berbaring di sampingku dan bahkan tertidur lelap.
Biarkan aku sekarang memfokuskan ceritaku ke keadaan pada saat ini.
Sekarang
adalah beberapa saat sebelum tengah hari, beberapa dari pemain yang
datang dan pergi dari portal yang ada di alun-alunIt sedang memandangi
Asuna dan aku yang berbaring di padang berumput ini. Beberapa dari
mereka memandang terbelalak terkejut, beberapa tertawa keras-keras dan
bahkan ada beberapa yang tidak sopan yang pada saat itu juga
mengeluarkan recording crystal untuk mengambil gambar.
Akan
tetapi, mereka tidak dapat benar-benar dipersalahkan. Wakil pemimpin
dari KoB Asuna, adalah seorang monster penakluk yang dapat membuat
anak-anak kecil yang menangis terdiam, dan memiliki sebuah mesin turbo
yang terus menerus medorong garis depan. Dan mengenai pemain solo Kirito
ini walaupun aku tidak menerimanya sekelompok orang sering mengira
bahwa aku selalu bersama dengan gerombolan orang yang tidak punya
kerjaan, seorang yang bodoh dan seseorang yang selalu bermain-main, dan
seorang yang sangat nakal diantara grup penyelesai.
Dengan dua
orang yang perbedaannya sangat drastis itu tidur bersama, bahkan aku,
salah satu orang yang terlibat, terasa ingin tertawa melihatnya.
Walaupun aku mengatakan hal itu, dia akan marah bila aku
membangunkannya, dan akulah yang akan menderita. Karena itu, itu adalah
prioritas terbesarku untuk membiarkannya tidur. Walaupun aku berkata
begitu, aku tidak dapat melakukannya.
Karena bila «The Flash»
terus tidur seperti ini, ia mungkin akan menjadi sasaran dari berbagai
macam gangguan —— dan yang terburuk diantara semuanya, dia mungkin akan
di-PK.
Benar bahwa alun-alun pusat dari area jalanan utama dari lantai ke-59 masih berada di dalam «area».
Lebih tepatnya, tempat ini seharusnya dikatakan berada di dalam «Area Efektif Kode Anti Kriminal».
Di
dalam area ini, para pemain pastinya tidak dapat melukai para pemain
lainnya. Bahkan bila mereka menggunakan senjata yntuk saling menghujam,
hanya akan ada efek sistem berwarna ungu, dan HP bar dari pemain lain
tidak akan turun walau hanya satu milimeter. Tentu saja, mereka tidak
dapat menjarah perlengkapan orang lain.
Dengan kata lain, area
ini tepat seperti arti dari istilah «Anti-Criminal» itu. Tidak ada cara
untuk menjalankan perbuatan kriminal secara langsung. Ini adalah
peraturan mutlak di dalam permainan kematian «SAO» ini, dengan level
yang sama dengan peraturan bahwa «Begitu HP menjadi nol, hal itu berarti
kematian».
Tetapi sayangnya, masih ada beberapa celah dari peraturan ini.
Salah
satunya adalah ketika pemain sedang tertidur. Selama masa pertarungan
yang panjang, para pemain menghabiskan banyak energi, sehingga mereka
bisa dibilang jatuh pingsan ketika mereka tertidur, dan tidak dapat
bangun bahkan dengan beberapa stimulasi kecil. Ketika seseorang
menggunakan kesempatan ini untuk meminta duel dalam «Complete Decisive
Mode
Bagian 2
Setelah menerima «barang bukti» tali itu,
Asuna dan aku meninggalkan ruangan dan kembali ke pintu masuk dari
gedung gereja ini. Sementara mengenai barang bukti lainnya, tombak hitam
pendek itu, aku telah memasukkannya ke dalam penyimpanan item milikku
sebelum kami bergerak.
Aku telah meminta dua pemain yang aku
kenal untuk menjaga pintu masuk. Aku berterima kasih kepada mereka dan
mengatakan keraguanku, tetapi tidak ada yang bergerak melalui sini. Aku
kembali ke alun-alun dan menaikkan tanganku kepada kerumunan yang
melihat keributan itu sebelum berteriak keras-keras,
"MAAF.
KEPADA SAKSI MATA YANG PERTAMA MELIHAT HAL INI, BILA KAMU MASIH BERADA
DI SEKITAR SINI, DAPATKAH KAMI BERBICARA DENGANMU?"
Setelah
beberapa detik, seorang gadis dengan takut-takut berjalan keluar dari
kerumunan. Aku tidak pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya. Dia
memakai sebuah pedang satu-tangan biasa yang dibuat oleh seorang NPC.
Kelihatannya dia adalah seseorang yang datang ke sini untuk
melihat-lihat dari lantai tengah.
Apa yang menyakitkan hati
adalah bahwa gadis ini sebenarnya menunjukkan sebuah ekspresi ketakutan
setelah melihatku. Asuna lalu menggantikanku dan berjalan ke depanku
sebelum berkata dengan nada suaranya yang lemah-lembut,
"Maaf untuk mengganggumu setelah kamu melihat sesuatu yang mengerikan seperti itu. Namamu adalah?"
"A... Namaku «Yoruko»"
Aku
benar-benar memiliki sebuah kesan kecil mengenai suara yang sedikit
gemetar ini, dan tidak dapat menahan diriku untuk bertanya.
"Apakah kamu adalah seseorang... yang berteriak pertama kali?"
"Y...Ya..."
Pemain
wanita yang bernama Yoruko ini mengangguk; mengibaskan rambut biru
gelapnya yang sedikit ikal dalam prosesnya . Dari penampilan avatar-nya,
dia mungkin berusia sekitar 17-18 tahun.
Mata besarnya yang polos yang berwarna sama dengan rambutnya tiba-tiba mengeluarkan air mata.
"A...a...aku
adalah teman dari orang yang baru saja terbunuh. Kami setuju untuk
datang ke sini untuk makan hari ini, tetapi kami tersesat... dan... dan
kemudian..."
Kelihatannya dia tidak dapat melanjutkan karena dia hanya dapat menggunakan tangannya untuk menutupi mulutnya.
Asuna
dengan lemah lembut menepuk pundaknya yang sedikit gemetaran dan
membawanya masuk ke gedung gereja itu, di sana terdapat banyak bangku
yang ditata berdampingan, dan Asuna membiarkannya duduk di salah satu
dari bangku yang ada sebelum duduk di sampingnya.
Sementara aku,
berdiri sedikit lebih jauh sementara aku menunggu gadis itu untuk
kembali tenang. Bila dia benar-benar melihat bagaimana temannya terbunuh
dengan kejam, hal itu akan menimbulkan trauma besar bahkan melebihi
dari apa yang dapat kami bayangkan.
Asuna dengan lemah lembut
mengelus punggung Yoruko untuk beberapa waktu, dan Yoruko akhirnya
berhenti menangis sebelum meminta maaf dengan nada berbisik yang
samar-samar.
"Tidak apa-apa. Kami dapat menunggu. Bisakah kamu berbicara denga perlahan-lahan kepada kami setelah kamu menenangkan diri?"
"Ya...A-Aku sudah jauh lebih baik sekarang."
Tanpa disangka.Yoruko ternyata lumayan tabah sementara dia menegakkan punggungnya sementara Asuna menepuknya, dan mengangguk.
"Orang
itu... bernama «Kains». Kami dulu berada di guild yang sama... dan
terkadang membentuk grup bersama atau makan bersama... dan hari ini,
pada awalnya kami datang ke sini untuk makan..."
Dia dengan paksa menutup kedua matanya, dan kemudian melanjutkan dengan suara yang gemetaran.
"...Tetapi
karena terlalu banyak orang di sini, jadi kami tersesat di alun-alun...
dan sementara aku melihat sekeliling, tiba-tiba, seseorang —— «Kains»
jatuh dari jendela gedung gereja ini dan tergantung di udara... dan
terdapat tombak pendek yang tertikamkan di dadanya..."
"Apakah kamu melihat seseorang di sekitar?"
Setelah mendengar pertanyaan Asuna, Yoruko segera terdiam.
Dia lalu dengan perlahan dan dengan jelas mengangguk.
"Ya... hanya untuk sesaat, tetapi aku rasa aku melihat... seseorang berdiri di belakang «Kains»..."
Aku tanpa sadar mengeratkan kepalan tanganku.
Apakah
kriminalnya berada di dalam ruangan itu? Bila benar, kriminalnya
mendorong korbannya—— «Kains» keluar dari jendela dan kabur sementara
semua orang sedang melihatnya.
Bila begitu, kriminalnya pasti
menggunakan sesuatu perlengkapan tertentu dengan kemampuan
mengendap-endap, tetapi efek dari item seperti itu akan dengan
sendirinya melemah ketika bergerak. Ngomong-ngomong, apakah kriminalnya
mempunyai sebuah kahlian bersembunyi tingkat tinggi untuk mengimbangi
kekurangan ini?
Pada saat ini, pikiranku berpikir mengenai istilah yang terdengar berbahaya ini, «Assassin».
Jangan
bilang bahwa benar-benar ada sistem senjata yang bahkan Asuna dan aku
tidak tahu mengenai keberadaannya? Bila kemampuan seperti itu dapat
meniadakan kode Anti-Kriminal...?
Asuna mungkin telah memikirkan
hal yang sama denganku karena punggungnya menggigil. Akan tetapi, dia
dengan segera mengangkat kepalanya dan bertanya kepada Yoruko,
"Apakah wajah itu adalaha seseorang yang kamu tahu?"
"..."
Yoruko
menutup bibirnya dan merenung untuk beberapa waktu, dan setelah
beberapa detik, menggelengkan kepalanya untuk menunjukkan bahwa dia
tidak tahu. Setelah melihatnya menunjukkan hal itu, itu adalah giliranku
untuk bertanya dengan nada suaraku yang setenang mungkin,
"Jadi...
ini mungkin bukan waktu yang terbaik untuk menanyakan hal ini, tetapi
apakah kamu memiliki petunjuk apapun...? Seperti alasan apa ysng
menyebabkan Kains-san terbunuh..."
Seperti apa yang aku
khawatirkan, Yoruko tiba-tiba menegang pada saat dia mendengar hal itu.
Hal ini tidak dapat dihindarkan, karena aku bertanya kepada seorang
gadis yang baru saja menyaksikan temannya terbunuh apakah ada suatu
alasan untuk balas dendam yang menyebabkan hal itu. Pertanyaan mungkin
tidak sopan, tetapi hal ini tidak dapat dihindarkan. Bila dia tahu
seseorang yang membenci Kains, hal itu akan menjadi sebuah petunjuk
kuat.
Tetapi kali ini, Yoruko menggelengkan kepalanya lagi.
Aku bisa dibilang kecewa, tetapi aku dengan mudah berkata "Begitu, maaf."
Tentu
saja, itu mungkin karena Yoruko tidak tahu. Akan tetapi, kriminal yang
membunuh «Kains» bisa jadi adalah pembunuh yang sesungguhnya atau
seorang «Player Killer» di dalam MMORPG ini. Di dalam PK ini, mereka
pada dasarnya adalah pemain yang ada untuk membunuh pemain lainnya. Para
pemain merah yang mengadakan pembunuhan besar-besaran di seluruh
Aincrad di dalam kegelapan adalah pemain macam ini.
Dengan kata
lain, satu orang, dari ratusan orang yang disebut sebagai kriminal,
pembunuh atau memiliki kecenderungan untuk menjadi seperti itu, mungkin
telah membunuh «Kains» di dalam area melalui sebuah cara-cara yang
misterius. Bila boleh jujur, aku benar-benar tidak tahu bagaimana untuk
menemukan pembunuhnya dari begitu banyak orang yang ada itu.
Asuna kelihatannya telah mencapai kesimpulan yang sama karena dia dengan pelan menghela napas.
Karena Yoruko menunjukkan tanda-tanda bahwa dia tidak berani berjalan
ke bawah sendirian, Asuna dan aku menemaninya ke penginapan terdekat
sebelum kembali ke alun-alun tempat gerbang transfer.
30 menit
telah berlalu semenjak insiden ini terjadi, dan orang-orang yang ada di
sekitar telah berkurang jumlahnya. Akan tetapi, masih ada sekitar 20
pemain yang ada di tempat kejadian. Kebanyakan dari mereka adalah
anggota penyelesai, menunggu laporan dari Asuna dan aku.
Asuna
dan aku pertama menjelaskan kepada mereka bahwa nama dari korban
pembunuhan adalah «Kains», dan cara dia terbunuh tidak diketahui. Aku
lalu mengatakan kepada mereka bahwa kemungkinan ada teknik «PK di dalam
area».
"...Itu adalah keseluruhannya. Semuanya perlu
berhati-hati ketika berjalan di jalan. Bila mungkin, tolong ingatkan
pemain lainnya juga."
Aku menyimpulkannya, dan mereka mengangguk dengan ekspresi wajah tegang.
"Dimengerti. Aku akan bertanya kepada mereka yang menjual informasi untuk mengumumkannya di koran..."
Seorang
pemain perwakilan dari sebuah guild besar menjawab, dan semuanya
menyebar. Aku melirik ke arah jam di ujung penglihatanku dan menemukan
bahwa sekarang baru jam 7 lewat, yang menyebabkanku lumayan terkejut.
"Lalu... apa yang kita lakukan berikutnya?"
Aku bertanya kepada Asuna yang ada di sampingku, dan dia segera menjawab,
"Mari
pertama-tama kita periksa barang bukti yang kita punya dulu, terutama
tali dan tombak pendek itu. Bila kita tahu asalnya, kita mungkin dapat
menemukan kriminalnya."
"Begitu... karena kita tidak dapat
menemukan motif di balik pembunuhan ini, mari kita mulai dari barang
bukitnya, begitu? Bila begitu, kita perlu menggunakan keahlian
pemeriksaan. Kamu mungkin... tidak pernah menambahkan keahlian ini,
bukan?"
"Aku rasa kamu juga tidak... ngomong-ngomong..."
Pada saat ini, ekspresi wajah Asuna mulai berubah. Dia menatapku dan berkata,
"Dapatkah kamu berhenti menyebutku dengan «kamu, kamu, kamu»!?"
"Eh? Ah, aku mengerti... lalu... haruskah aku menggunakan «-san»? «wakil-ketua»? Atau «The Flash-sama»...?"
Yang
terakhir adalah bagaimana dia selalu dipanggil oleh anggota klub
penggemarnya. Apa yang dia pikirkan mengenai nama panggilan itu telihat
jelas ketika ekspresi wajah Asuna menjadi tegang dan dia membakarku
dengan sebuah pandangan mata laser. Dia lalu berpaling ke samping dan
berkata,
"Panggil saja aku «Asuna». Bukankah kamu juga memanggilku begitu sebelumnya?"
"Di-Dimengerti."
Aku, yang merasa takut, dengan patuh mengangguk dan dengan terburu-buru menarik topik pembicaraaannya kembali.
"Mengenai keahlian pemeriksaan... apakah kamu memiliki teman yang kamu tahu memilikinya...?"
"Hmm~"
Dia merenung untuk beberapa waktu, dan dengan cepat menggelengkan kepalanya.
"Aku
memiliki teman yang menjalankan toko senjata, tetapi sekarang adalah
waktu tersibuk pada hari ini, dan aku benar-benar tidak dapat memintanya
untuk membantuku dengan segera..."
Benar bahwa ini adalah waktu
ketika para pemain yang telah menyelesaikan petualangan mereka akan
berlari ke sebuah toko senjata untuk memperbaiki atau membeli senjata.
"Bila
begitu, aku akan bertanya kepada bos dari toko barang dagangan .
Walaupun sebenarnya tingkat kecakapan pendekar besar berkapak itu agak
menakutkan bagiku..."
"Apakah kamu berkata tentang... pria yang sangat tinggi itu? Aku rasa dia bernama... Agil atau semacamnya, bukan?"
Asuna bertanya kepadaku sementara aku dengan segera memanggil message window dan mulai mengetik.
"Tetapi bukankah toko seperti itu seharusnya lumayan sibuk sekarang, bukan?"
"Siapa yang peduli?"
Aku menjawab dan segera menekan tombol untuk mengirim.
Asuna dan aku berjalan keluar dari gerbang transfer, dan segera
mencapai jalanan utama dari lantai 50 «Algade», dimana dengungan dan
keributan masih sama seperti biasanya.
Gerbang transfer-nya
masih terlihat, tetapi di sepanjang jalan pertokoan di jalan-jalan
utama, terdapat banyak sekali toko yang didirikan oleh pemain yang
berjajar bersama. Sedangkan mengenai alasan mengapa, itu karena biaya
sewa di sini bukan main murahnya dibandingkan dengan jalan-jalan di
lantai yang ada di bawahnya.
Tentu saja, area untuk toko
berbiaya sewa murah ini sangat sempit, dan penampilannya kotor. Akan
tetapi, beberapa pemain menyukai gaya Asia seperti itu —— atau
berantakannya jalan-jalan toko elektronik tertentu. Aku adalah salah
satu dari mereka juga, dan aku baru-baru saja berpikir untuk membeli
sebuah rumah untuk pemain di sini dan menggunakan jalanan ini sebagai
markasku.
Ditengah-tengah teriakan penawaran penjualan, aku
mencium bau junk food datang dari salah satu kedai dan dengan cepat
menuntun Asuna untuk maju. Pengguna rapier ini menyingkapkan sepasang
kaki yang indah dari bawah mini-skirt dari seragam kesatria putihnya,
dan dia yang terlihat seperti ini ketika berjalan sudah terlalu menarik
perhatian.
"Oi, mari bergerak lebih cepat...OIII!!!"
Aku
menyadari bahwa suara dari sepatu hak tinggi di sisi kiri belakangku
sedang bergerak menjauh dan semakin menjauh, jadi aku membelalakkan
mataku dan berteriak.
"BAGAIMANA BISA KAMU MEMBELI BARANG-BARANG BEGITU SAJA!!!"
«The
Flash»-sama, yang membeli sebuah kebab yang terlihat mencurigakan dari
seorang penjaja yang terlihat mencurigakan, mencoba segigit kebab itu
dan menjawab dengan acuh tak acuh,
"Kita baru saja berlari setelah hanya memakan salad saja. Yup, makanan ini terasa enak."
Dia terus mengunyah dan berkata kepadaku "Ambil ini" sementara dia menyerahkan kebab lain di tangan kirinya kepadaku.
"Eh? Untukku?"
"Tidakkah aku berkata bahwa aku ingin mentraktirmu?"
"Ah...ahh..."
Aku
dengan tanpa sadar menurunkan kepalaku berterima kasih dan menerima
kebab itu, dan kemudian menyadari traktiran yang seharusnya diberikan
oleh pihak satunya berganti dari sebuah set makanan mewah menjadi sebuah
kebab. Sebagai catatan sampingan, biaya dari makanan itu diambil dari
item window kami berdasarkan rata-ratanya.
Aku mengunyah kebab
khas sebuah etnis yang mempunyai rasa asing yang unik, berpikir bahwa
aku harus memakan masakan gadis ini suatu hari, sementara aku bergerak
maju.
Ketika dua tusuk kebab itu selesai dimakan, kami sampai di
tempat tujuan kami. Aku membuka tanganku untuk melepaskan batang kayu
itu menghilang, dan mengelap tanganku yang tidak kotor ke mantel kulit
sebelum berbicara ke pemilik toko yang punggungnya sedang menghadap
kami,
"Halo~ kami berada disini~"
"...Aku tidak akan melayani orang-orang yang bukan pelanggan."
Bos
dari toko bahan makanan dan pendekar berkapak Agil ini menggerutu
dengan sebuah suara yang aneh yang tidak cocok dengan penampilannya yang
kasar, dan kemudian, mengatakan kepada pelanggan yang ada di tokonya,
"Maaf, kami akan menutup tokonya untuk hari ini."
"""Ehh!?"""
Ketika mendengar gerutuan dari para pelanggan, penjaga toko yang
berbadan besar dan tegak itu menarik badannya dan meminta maaf sementara
dia menghalau semua pelanggannya keluar. Dia lalu memanggil menu
pengaturan tokonya untuk menutup tokonya.
Rak-rak yang sangat
berantakan secara otomatis menutup, dan pintu logam yang ada diluar
mengeluarkan sebuah suara berderik sebelum menutup. Pada saat ini, Agil
akhirnya berbalik untuk melihatku dan berkata,
"Kataku, Kirito.
Di dalam bisnis, hal terpenting yang harus dicari pebisnis adalah
kepercayaan, dan hal kedua yang terpenting itu masih kepercayaan. Aku
akan melewatkan yang ketiga dan yang keempat, bila ada kesempatan, aku
akan menaikkan harga besar-besaran..."
Catatan-catatan aneh ini
menghilang ketika dia menyadari pemain yang berdiri di belakangku.
Janggut Agil yang berada di dasar dari kepalanya yang gundul menggeleng
sementara dia hanya berdiri di sana. Asuna sendiri tersenyum dengan
sungguh-sungguh sementara dia mengangguk kepadanya.
"Lama tidak
berjumpa, Agil-san. Aku minta maaf untuk mengganggumu tanpa
pemberitahuan sebelumnya, tetapi ini adalah masalah darurat, dan kami
benar-benar butuh bantuanmu..."
Ekspresi wajah Agil yang tegang
dengan segera mengendur, dan dia menepuk dadanya sendiri untuk berkata
serahkan hal itu kepadanya, dan bahkan menyajikan kami teh.
Para pria, yang tidak dapat menahan parameter bawaan mereka, adalah benar-benar orang yang menyedihkan.
Agil
selesai mendengarkan apa yang kami katakan kepadanya di dalam sebuah
ruangan di lantai dua, dan kelihatannya mengerti keseriusan situasi ini
juga karena kedua matanya yang berada di bawah alisnya yang acak-acakan
menyempit.
"Apakah kamu berkata bahwa HP-nya turun menjadi nol di dalam «area»? ——Apakah kamu yakin itu bukan sebuah duel?"
Raksasa
itu berkata dengan sebuah suara yang tebal dan sedikit berat, dan aku,
yang menyandarkan tubuhku di belakang kursi, secara perlahan mengangguk.
"Di dalam situasi itu, tidak mungkin bagi kami untuk tidak
melihat layar pernyataan kemenangan, jadi kita perlu memikirkan hal ini
dengan aspek seperti itu. Juga... bahkan bila itu adalah sebuah duel,
korbannya baru mau pergi mencari makan, jadi akan mustahil baginya untuk
menerima permintaan semacam itu. Lagipula, itu juga adalah «Decisive
duel mode» ."
"Dia sedang berjalan bersama gadis itu... Yoruko-san sebelum dia meninggal, jadi itu pasti bukan «Sleep PK»."
Asuna mengocok gelas yang seperti mug yang ada di sebuah meja bundar kecil dan menambahkan.
"Lagipula,
terlalu rumit untuk mengadakan duel secara tiba-tiba seperti ini. Aku
rasa kita dapat menganggapnya sebagai suatu PK yang sudah di rencanakan.
Dan... dengan ini..."
Aku membuka window milikku dan
mematerialisasikan barang bukti tali itu dari item storage milikku dan
menyerahkannya kepada Agil.
Tentu saja, ujung yang terikat dengan meja telah lepas, tetapi sisi lainnya terikat dalam sebuah simpul besar.
Agil
menaruh simpul itu tepat di depan mataku, memberikan pandangan mata
jijik dan mendengus dengan dingin sebelum menyentuhnya dengan jemarinya
yang besar.
Dia memilih «Inspection Skill» yang muncul di
window. Asuna dan aku tidak memiliki keahlian semacam itu, dan bahkan
bila kami menmilihnya, kami hanya akan mendapat sebuah pesan yang
memberitahukan mengenai kegagalan usaha tadi . Akan tetapi, sebagai
seorang pedagang, Agil pasti dapat mendapat informasi hingga tingkatan
tertentu.
Pada akhirnya, raksasa itu menggunakan sebuah suara berat untuk menyatakan apa yang hanya dia yang dapat layarnya.
"...Sayangnya,
tali ini tidak dibuat oleh pemain, tali ini hanyalah benda biasa yang
dapat dibuat di dalam toko NPC. Tali ini juga bukan sebuah benda dengan
kualitas yang tinggi. Durabilitasnya telah berkurang setengah."
Aku mengingat kejadian yang mengerikan itu, dan mengangguk.
"Aku
rasa begitu. Lagipula, tali ini digunakan untuk menggantung seorang
pemain dengan full-plate armour. Bebannya pasti lumayan berat."
Tetapi kepada seorang pembunuh, beberapa detik sudah cukup untuk menjatuhkan HP orang itu turun menjadi nol.
"Jangan khawatir. Aku tidak berharap banyak dari tali ini juga. Hal yang penting adalah ini."
Aku menyentuh item window milikku yang masih terbuka dan mematerialisasikan item berikutnya.
Tombak
hitam pendek yang mengkilat ini dengan segera menciptakan sebuah
perasaan berat di dalam ruangan yang kecil ini. Dalam hal kelas senjata,
tombak pendek ini tidak dapat dibandingkan dengan senjata utama Asuna
dan aku, tetapi saat ini, ini bukanlah masalahnya. Tombak ini digunakan
oleh seseorang untuk mengakhiri nyawa pemain lain secara kejam, dan
dapat dikatakan sebagai sebuah «senjata pembunuh» yang sebenarnya.
Aku dengan waspada meletakkan tombak pendek itu di tangan Agil untuk mencegah tombak itu menyentuh yang lainnya.
Seluruh
tombak ini dibuat dari emas berwarna hitam, dan senjata semacam ini
benar-benar langka. Panjangnya mungkin sekitar 1m, dan pada pangkalnya
terdapat pegangan sepanjang 30cm. Di ujung lain tombaknya terdapat bilah
pedang sepanjang 15cm.
Ciri-ciri khusus dari senjata ini adalah
tombaknya sendiri kelihatannya diselimuti oleh duri-duri pendek. Ketika
tombaknya ditikamkan jauh kedalam tubuh musuh, senjata itu akan
menciptakan sebuah efek unik yaitu menjadi tidak dapat ditarik dengan
mudah karena duri-duri itu. Jumlah poin strength yang tinggi diperlukan
untuk dapat menariknya.
Di dalam dunia ini, tingkat strength itu
diwakilkan oleh jumlah parameter yang ditentukan oleh pemain dan juga
kekuatan sinyal yang dilepaskan dari otak ke Nerve Gear. Pada saat itu,
orang yang menggunakan full-plate itu diserang oleh ketakutan ——
Kains,tidak bisa memproduksi sinyal yang jelas untuk menggerakkan tubuh
virtual-nya, yang adalah sebab kenapa tombak itu tidak bergerak bahkan
ketika dia menggunakan kedua tangannya untuk menggenggamnya.
Pada
saat aku memikirkan hal ini, aku merasa lebih yakin bahwa ini bukanlah
PK yang tiba-tiba. Ini mungkin adalah «pembunuhan yang sudah
direncanakan». Ini karena kematian yang disebabkan oleh «Continuous
Pierce damage DOT» terlalu kejam. Korbannya tidak terbunuh oleh teknik
pedang maupun senjata dari musuhnya —— tetapi oleh kepengecutan dirinya
sendiri.
Pemikiran ini secara instan muncul di pikiranku, dan
dengan tiba-tiba terganggu oleh Agil, yang telah menyelesaikkan
pemeriksaannya.
"Benda ini dibuat oleh seorang PC."
Asuna dan aku dengan segera mendorong tubuh kami ke depan dan secara tidak saja berteriak, ""Benarkah?""
Sebuah item yang dibuat oleh PC berarti senjata ini dibuat oleh seorang pemain dengan «Smelting Skill».
Di sana pasti ada catatan mengenai «nama» pemain yang membuatnya.
Selain itu, tombak pendek ini kemungkinan hanya item satu-satunya.
Ketika kita bertanya secara langsung kepada pemain yang membuatnya, ada
kemungkinan besar kami untuk mengetahui siapa yang memesannya.
"Siapa pembuatnya?"
Ketika mendengar suara Asuna yang menekan, Agil merendahkan kepalanya sementara dia melihat kepada window-nya dan menjawab,
"«Grimlock»... itu adalah bagaimana dia diucapkan.
Aku tidak pernah mendengar nama orang seperti itu, jadi setidaknya dia
bukanlah seorang penempa pedang tingkat tinggi. Mungkin dia hanyalah
seseorang yang melatih teknik meleburnya hanya untuk menempa senjatanya
sendiri..."
Bila bahkan pedagang seperti Agil tidak tahu siapa
penempa pedang ini, jelas bahwa Asuna dan aku tidak akan mengetahuinya;
dan ruangannya kembali tenang sesaat.
"Akan tetapi, kita
seharusnya dapat menemukan orang itu. Bila dia berhasil menaikkan
peringkatnya hingga sejauh ini untuk membuat senjata ini, tidak mungkin
dia bermain sebagai seorang pemain solo setiap saat. Bila kamu pergi dan
mendengarkan gosip yang ada di lantai menengah, kamu pasti akan
menemukan seseorang yang pernah menjadi satu tim dengan «Grimlock»
sebelumnya."
"Benar. Tidak mungkin ada banyak orang yang seperti idiot ini."
Agil mengangguk, dan bersama dengan Asuna, melihat pemain solo bodoh ini.
"Wha...Apa? A-Aku kadang-kadang membentuk kelompok dengan para pemain lainnya juga."
"Hanya selama pertempuran dengan bos."
Setelah dimarahi dengan dingin seperti ini, aku hanya dapat tetap terdiam karena aku tidak dapat menyanggahnya.
Asuna mendengus, dan kemudian berbalik untuk melihat tombak pendek yang ada di tangan Agil.
"Tetapi...
sejujurnya, bahkan bila kita bertemu dengan «Grimlock» ini, dia mungkin
tidak akan berkata terlalu banyak kepada kita..."
Aku setuju dengan pendapat itu.
Yang
membunuh Kains sebenarnya adalah seorang pemain merah yang tidak
diketahui yang membeli tombak pendek ini dan bukan penempa pedang
«Grimlock» itu sendiri. Menggunakan senjatanya sendiri, yang terekam
dengan «nama» mereka sendiri, untuk membunuh seseorang pada dasarnya
seperti menulis namanya sendiri di chopper
di dunia nyata dan menggunakannya untuk membunuh. Tetapi
ngomong-ngomong, pemain kelas pengrajin yang memiliki sejumlah
pengetahuan dan pengalaman seharusnya dapat menentukan maksud dari
pelanggannya ketika mendesain senjata ini.
«Continuous Pierce
Damage DOT» itu memiliki efek yang lumayan lemah terhadap monster. Para
Mobs, yang bertindak berdasarkan sistem, juga tidak menunjukkan
tanda-tanda ketakutan. Bahkan bila mereka terkena stun oleh senjata
penikam itu, mereka akan segera menarik keluar benda itu. Tentu saja,
monsternya tidak mungkin mengembalikannya baik-baik kepada pemainnya,
sebaliknya dia melemparkannya jauh-jauh, jadi tidak mungkin untuk
mendapatkan senjata itu lagi hingga pertarungannnya selesai.
Karena
itu, tombak itu pastinya dibuat dengan niat untuk menghadapi pemain
lainnya. Dari semua penempa pedang yang aku kenal, semuanya akan menolak
begitu mereka mengetahui desain senjatanya.
Tetapi Grimlock masih membuat tombak ini.
Dia
mungkin bukan pembunuhnya —— kita dapat mengetahui namanya melalui
proses validasi —— tetapi dia mungkin adalah orang yang mudah dipaksa,
atau bahkan seorang pemain yang secara rahasia adalah bagian dari sebuah
guild merah.
"...Paling tidak dia tidak akan menunjukkan
rahasia ini kepada kita dengan mudah. Bila dia ingin bayaran untuk
informasi yang diberikannya..."
Aku baru saja berbisik, dan Agil menggelengkan kepalanya dengan penuh semangat sementara Asuna menatap tajam kepadaku.
"Kita masing-masing akan membayar setengah kalau begitu."
"...Aku mengerti. Lagipula aku sedang melakukan investigasi secara diam-diam juga."
Setelah mengangkat bahu, aku menanyakan pertanyaan terakhirku kepada pedagang yang pelit itu.
"Ini mungkin tidak akan banyak memberi petunjuk, tetapi beritahukanlah aku nama senajata ini."
Raksasa gundul itu menurunkan kepalanya untuk ketiga kalinya untuk melihat window dari senjata itu, dan berkata,
"Ya...senjata ini bernama «Guilty Thorn». Yang berarti duri-duri dosa, bukan?"
"Begitu..."
Aku
melihat tombak pendek berduri itu lagi. Tentu saja, nama dari senjata
itu ditentukan secara acak dari sistemnya, jadi nama ini juga tidak
mungkin memiliki «kehendak manusia» apapun di dalamnya.
——Akan tetapi.
"Guilty...Thorn..."
Gumaman Asuna tiba-tiba menyebabkanku menggigil.
Bagian 3
Asuna,
Agil, dan aku, kami bertiga bergerak dari gerbang transfer di «Algade»
menuju ke lantai terendah dari Aincrad, «Starting City».
Tujuan
kami adalah untuk memeriksa «Monumen Kehidupan» yang berada di dalam
Black Iron Palace. Kami perlu untuk setidaknya memeriksa apakah penempa
pedang Grimlock ini masih hidup sebelum kami mencarinya.
Sekarang adalah musim semi, tetapi «Starting City» yang besar ini masih dimandikan oleh suasana ketandusan.
Tentu
saja, ini bukanlah hasil dari cuaca yang dibuat secara acak. Jalanan
yang lebar yang ditutupi oleh kegelapan tidak memiliki tanda-tanda
adanya pemain lain di sekitarnya, dan bahkan BGM yang dimainkan oleh
band NPC semuanya adalah melodi-melodi yang membahayakan.
Baru-baru
ini, aku mendengar mengenai sebuah peraturan yang bukan main —— guild
terbesar di lantai-lantai terbawah, organisasi mandiri «Aincrad
Liberation Army» melarang para pemain untuk keluar di waktu malam.
Kelihatannya ini mungkin saja terjadi. Terdapat bebebrapa kelompok
patroli yang memakai zirah pelindung abu-abu gelap sementara kami
berjalan.
Dan ketika orang-orang itu melihat kami, mereka dengan
segera berlari ke arah kami seperti barisan polisi pemuda yang
menangkap anak-anak sekolah menengah yang membolos. Mereka semua mundur
ketika mereka melihat serangan pandangan nol mutlak Asuna yang dingin,
tetapi tindakan-tindakan seperti itu sangat menegangkan.
"...Tidak heran Algade sangat ramai... hal-hal yang dijual di sini sangat mahal..."
Setelah mendengarku menggumamkan hal ini tanpa sadar, Agil memberitahukanku sebuah rumor yang bahkan lebih menakutkan.
"Aku dengar bahwa guild bernama army ini baru-baru ini berencana untuk mulai «menarik pajak» dari para pemain."
"Eh!?Pajak? Tidak mungkin... bagaimana cara mereka melakukannya?"
"Aku tidak tahu mengenai itu... mungkin mereka akan secara otomatis menariknya dari hasil jarahan dari membunuh monster?"
Agil
dan aku dengan bodoh bercanda seperti ini, tetapi ketika kami
menginjakkan kaki di lantai batu dari Black Iron Palace, kami segera
menutup mulut.
Seperti namanya, tempat ini adalah sebuah
bangunan besar yang dibangun dari tiang-tiang hitam mengkilat dan
papan-papan logam. Udara di dalamnya jelas lebih dingin dari yang di
luar. Bahkan Asuna, yang bergerak dengan cepat, kelihatannya kedinginan
sehingga dia menggosok kedua lengannya yang terbuka.
Mungkin alasan mengapa tidak ada siapapun di dalam adalah karena ini sudah larut malam.
Selama
siang hari, banyak orang tidak percaya mengenai kematian teman-teman
atau kekasih mereka dan datang ke sini untuk memeriksanya. Ketika mereka
melihat sebuah garis tanpa ampun mencoret nama yang mereka cari, mereka
biasanya mulai menangis keras-keras. Aku rasa Yoruko, yang melihat
kematian dari temannya Kains masih akan datang ke sini besok untuk
memeriksa. Sebenarnya, bahkan aku melakukan hal yang sama tidak terlalu
lama sebelumnya, dan sekarang ini, aku belum dapat untuk benar-benar
melangkah keluar dari ingatan yang menyakitkan itu sama sekali.
Hanya seperti itu, kami berjalan ke dalam ruang lobi yang kosong, diterangi oleh api-api biru.
Asuna
dan aku tiba di «Monumen Kehidupan» yang terpampang selebar 10m, dan
kami menatap di bagian yang dimulai dengan huruf «G» dengan urut secara
alfabet.
Agil terus berjalan ke arah kanan. Asuna dan aku
menahan napas kami ketika kami melihat nama-nama yang disebutkan, dan
kelihatannya menemukan nama itu pada saat yang bersamaan.
«Grimlock». Di tengahnya —— tidak ada garis.
"...Masih hidup."
"Yeah."
Kami
berdua menghembuskan napas lega pada saat yang bersamaan. Sedikit lebih
jauh dari kami, Agil sedang melihat kolom «K», dan segera berkata
kepada kami dengan sebuah tampang serius,
"Kains' benar-benar sudah meninggal. Tanggal kematiannya adalah bulan Sakura, hari ke-22, 18:27."
"...Tanggal dan waktunya benar. Itu adalah saat kami meninggalkan restoran."
Asuna menggumam dan melihat ke bawah, merendahkan kedua alisnya yang panjang. Agil dan aku berdoa dalam hening. Romanisasi
[5] dari «Kains» seharusnya terbaca sama seperti apa yang tertulis. Kami memeriksakannya dengan Yoruko sebelumnya.
Setelah
menyelesaikan semua yang perlu kami lakukan, kami meninggalkan Black
Iron Palace dan menghembuskan udara yang ada di dalam kami. Tanpa kami
ketahui, BGM yang bermain di jalan telah menjadi sebuah slow waltz
[6]
yang digunakan pada larut malam. Semua toko NPC telah tutup, dan
sedikit lampu jalanan adalah satu-satunya jenis benda yang menerangi
jalan. Kelompok-kelompok patroli dari «Army» telah menghilang.
Kami
bergerak ke alun-alun dalam hening dimana gerbang transfer-nya berada,
dan pada saat inilah, Asuna secara tiba-tiba berbalik untuk melihatku.
"...Kita akan mulai mencari Grimlock besok."
"Kamu benar..."
Aku menganggukkan kepalaku setuju. Alis Agil yang tebal merengut.
"Yah... pekerjaan utamaku adalah pedagang, bukan seorang pendekar..."
"Aku tahu. Itu adalah semua yang perlu kamu lakukan sekarang, pedagang."
Aku
menampar pundaknya dan menepuknya. Agil memberikan sebuak ekspresi
lega, tetapi dengan malu-malu membisikkan sebuah kata maaf untuk meminta
maaf.
Jago kelahi tua ini tidak benar-benar berpikir bahwa
«bisnis adalah prioritas» atau «ini benar-benar merepotkan untuk
diinvestigasi». Dia hanya tidak ingin bertemu pemain itu yang
menciptakan tombak pendek seperti itu yang telah membunuh seseorang.
Tentu saja, dia tidak takut; sebenarnya kebalikannya —— dia khawatir
bahwa kemarahan yang biasanya dia salurkan kepada para monster akan
tiba-tiba meledak.
Agil meninggalkan kami dengan sebuah'Lakukan
yang terbaik, kalian berdua', dan menghilang ke dalam gerbang transfer.
Asuna sudah siap untuk kembali ke markas besar untuk beberapa lama, jadi
kami berpisah untuk hari ini.
"Mari bertemu di gerbang transfer di lantai ke-57 jam 9 besok. Kamu harus sampai di sana tepat waktu, dan jangan ketiduran."
Begitu
mendengar Asuna mengatakan ini dengan nada dari seorang guru atau kakak
perempuan —— walaupun aku tidak mempunyainya di dunia nyata —— aku
hanya dapat tersenyum kecut dan mengangguk.
"Aku mengerti. Kamu seharusnya yang perlu tidur yang cukup. Bila kamu khawatir, aku dapat berjaga disamping——"
"TIDAK PERLU!"
Setelah
meninggalkan kata-kata itu, wakil pemimpin dari KoB dengan cepat
berbalik dan melompat ke dalam gerbang transfer, meninggalkan
bayang-bayang berwarna merah dan putih.
Aku, yang ditinggalkan,
hanya dapat berdiri di depan gerbang yang mengeluarkan cahaya biru dan
putih untuk sementara waktu dan mengurutkan apa yang terjadi sepanjang
hari. Pertama-tama, ini hanyalah sebuah yang «Cuaca hari ini baik» yang
sederhana, dan walaupun begitu aku akhrinya menjadi penjaga tidur Asuna
«The Flash»; dan ketika kami berdua akhirnya berhasil pergi untuk makan
malam, kami akhirny terlibat di dalam sebuah kasus pembunuhan yang
terjadi di dalam «area», dan sekarang aku menjadi entah seorang detektif
atau asistennya dalam menghadapi misteri pembunuhan ini.
Tentu
saja, setiap hari di dalam kota yang melayang Aincrad ini «tidak
normal», tetapi sudah satu setengah tahun sejak permainan kematian ini
dimulai pada tanggal 6 November 2022, dan kebanyakan pemain, termasuk
aku —— setidaknya tinggal di area tengah. Kebanyakan dari kamu dengan
sengaja melupakan kehidupan kami di dunia nyata dan memfokuskan diri
untuk bertahan hidup di dalam «Kehidupan Sehari-hari» ini yang terdiri
dari pedang, bertempur, koin-koin emas, dan dungeon.
Tetai
insiden hari ini menyebabkanku berakhir di sebuah macam lain dari
ketidaknormalan. Aku tidak tahu apakah ini akan menjadi semacam hal
permanen untuk yang akan datang...
Sementara aku memikirkan
mengenai ini, aku mengambil beberapa langkah ke depan, memasuki gerbang
transfer biru itu dan menggunakan perintah suara untuk mengirmkanku ke
dalam tempat tinggalku untuk saat ini —— area jalan utama dari lantai
ke-48, «Lindas»; sebuah perasaan seperti melayang mengitariku dengan
sebuah kilauan yang kuat.
Sementara kakiku mendarat di tanah
sekali lagi, aku melangkah ke depan ke lantai batu yang berbeda warna,
dan pemandangan di sekitar segera berganti. Baru seminggu kurang sejak
aku menggunakan jalanan utama dari Lindas sebagai sebuah markas, tetapi
aku menyukai kota ini dengan sungai-sungai yang mengalir di sekitar
jalan-jalan dan mobil air bergerak didalamnya. Akan tetapi, sekarang
sudah di atas jam 10 malam, dan jalanan ditutupi oleh pemandangan malam.
Bagaimanapun juga, suara dari para penempa yang bekerja tidak peduli
dimana aku berada selama siang hari telah benar-benar menghilang.
Aku
meninggalkan gerbang transfer, merenungkan mengenai apakah aku harus
dengan menurut mengikuti janji yang aku buat dengan wakil-pemimpindono
dan langsung pergi tidur atau membeli minuman di dalam sebuah bar yang
dijalankan oleh seorang NPC. Pada saat itu ——
6-7 pemain tiba-tiba mengepungku.
Aku
dengan segera bersiap untuk menghunus pedang yang ada di punggungku.
Bahkan bila aku dikelilingi oleh puluhan orang, aku tidak akan berada di
dalam bahaya selama aku berada di dalam «area» —— tetapi akal sehat
seperti itu menjadi sedikit tidak dapat dipercaya setelah
kejadian-kejadian yang terjadi selama beberapa jam terakhir ini.
Aku hanya menggerakkan jemari di tangan kananku dan mengendalikan doronganku untuk menghunus pedangku.
Aku
telah bertemu dengan semua orang di dalam kelompok ini. Mereka semua
adalah anggota dari grup penyelesai «Divine Dragon Alliance». Aku telah
berbicara dengan salah seorang dari mereka, yang dapat dibilang adalah
salah satu dari pejabat mereka, berdiri di antara pemain yang berbaris
dalam setengah lingkaran.
"Selamat malam, Schmitt-san."
Aku
memulai percakapan dengan tersenyum dan menyapanya, dan pengguna tobak
besar berbadan besar dan tegap ini kelihatannya kehilangan kata-kata,
tetapi dia dengan segera mengernyit berat dan berkata,
"...Kirito-san,
aku memiliki sesuatu yang perlu aku tanyakan kepadamu, jadi aku
jauh-jauh datang ke sini untuk menunggumu kembali."
"Heh, aku tidak berpikir bahwa kamu akan menanyakan mengenai ulang tahunku atau golongan darahku..."
Aku secara insting bercanda, dan alis tebal dibalik rambut pendeknya yang seperti jago dari klub olahraga berdenyut.
Kami
berada di dalam kelompok penyelesai dan kami tidak memiliki hubungan
permusuhan, tetapi aku hanya tidak dapat akur dengan orang dari «Divine
Dragon Alliance». Sebagai perbandingan, hubunganku dengan «Knights of
the Blood» dibawah pimpinan Asuna mungkin lebih baik.
Alasan
mengapa kami tidak dapat akur adalah karena sementara «Knights of the
Blood» bertujuan untuk «menyelesaikan permainan dengan secepat mungkin»,
anggota dari «Divine Dragon Alliance» bertujuan untuk mendapatkan
«kehormatan sebagai guild terkuat». Mereka pada dasarnya tidak akan
berkelompok dengan guild lainnya dan tidak akan dengan terbuka
memberitahukan informasi mengenai area-area latihan. Selain itu, mereka
juga memaksa dengan sangat untuk memberikan serangan terakhir kepada
bosnya —— karena jarahan yang didapat dan bonus experience point-nya.
Dilain
pihak, bila aku memikirkannya dari sudut pandang lain, kelompok
orang-orang ini mungkin berpikir untuk menikmati permainan bernama SAO
ini, jadi aku tidak pernah benar-benar menolak mereka karena hal ini.
Akan tetapi, karena aku telah menolak untuk bergabung dengan guild
mereka dua kali, hubungan kami tidak dapat dianggap baik.
Sekarang
ini, ketujuh orang ini kelihatannya mengepungku dengan membuat setengah
lingkaran dengan punggungku menghadap gerbang transfer, tetapi mereka
pasti telah menghitung jaraknya sebelumnya. Jarak ini tidak akan membuat
pemain untuk merasa bahwa mereka telah «terkurung» dan tidak dapat
bergerak, tetapi bila aku ingin pergi, aku pasti akan menyentuh salah
satu dari mereka, dan aku pasti akan dengan alami berpikir terlebih
dahulu bila aku perlu melakukan sesuatu yang kasar. Hal ini membentuk
sebuh situasi «pemojokkan yang mencurigakan».
Aku benar-benar menahan dorongan untuk menghela napas dan mengganti nadaku untuk bertanya kepada Schmitt,
"Aku akan menjawab semua yang aku ketahui. Apa yang ingin kamu tanyakan?"
"Insiden PK di dalam area di lantai ke-57 sore ini."
Aku
sudah menduga jawaban itu sementara aku mengangguk, bersandar ke
dinding batu dan melipat kedua lenganku di depan dadaku sebelum
menggunakan sebuah ekspresi mata untuk memintanya untuk melanjutkan.
"Aku dengar bahwa itu bukanlah sebuah duel... bukan?"
Dia
menggunakan sebuah suara berat yang menarik untuk bertanya, dan aku
berpikir untuk beberapa saat sebelum mengangkat bahuku dan menjawab,
"Itu
adalah apa yang dapat aku pastikan. Tidak ada orang di tempat kejadian
yang melihat window yang menunjukkan pemenangnya. Tentu saja, mungkin
ada beberapa alasan mengapa tidak ada dari mereka yang dapat
menemukannya."
"..."
Rahang Schimitt yang berbentuk persegi dengan segera menutup, dan pelindung di bawah lehernya mengeluarkan sebuah suara.
Anggota
dari «Divine Dragon Alliance» harus memakai zirah dengan warna perak
dan biru sebagai warna dasar. Tombak panjang sepanjang 2m yang ada di
punggungnya tampak sangat mencolok karena ujungnya yang tajam memiliki
bendera segitiga dari guild mereka yang terikat di sana.
Setelah keheningan sesaat, Schmitt berkata dengan sebuah suara yang lebih berat,
"Aku dengar pemain yang terbunuh itu bernama «Kains»... apakah itu benar?"
"Temannya
yang menyaksikan keseluruhan insiden ini berkata begitu. Aku baru saja
memeriksa di dalam Black Iron Palace. Tanggal dan penyebab kematiannya
benar-benar sama."
Aku melihat lehernya yang tebal sedikit
menelan ludah, dan akhirnya mulai merasa curiga. Aku menelengkan
kepalaku dan bertanya kepadanya,
"Apakah kamu mengenal orang yang telah meninggal itu?"
"...Bukan urusanmu."
"Oi oi, mengapa hanya kamu yang dapat bertanya..."
Aku baru berkata setengah jalan ketika dia tiba-tiba menggeram marah kepadaku,
"KAMU
BUKAN SEORANG POLISI KAN!? KELIHATANNYA KAMU MELAKUKAN BANYAK
INVESTIGASI SECARA RAHASIA DENGAN WAKIL PEMIMPIN DARI KOB, TETAPI KALIAN
BERDUA TIDAK MEMILIKI HAK UNTUK MENYIMPAN SEMUA INFORMASINYA SENDIRI!"
Dia
mengeluarkan sebuah auman yang bahkan dapat didengar oleh mereka yang
berada di luar alun-alun, dan anggota lain di sekitarnya menunjukkan
ekspresi kesusahan sementara mereka melihat sekeliling. Kelihatannya
Schmitt tidak pernah memberitahukan mereka rinciannya dan hanya ingin
mereka berkumpul di sini.
Kalau begitu, kelihatannya «Divine
Dragon Alliance» sendiri tidak terlibat di dalam insiden ini, tetapi
Schmitt sendiri. Sementara pikiranku mengingat hal ini, sebuah tangan
kanan yang terbungkus dengan sarung tangan besi terulur ke arahku.
"Aku tahu kamu mengambil senjata PK dari tempat kejadian perkara itu. Investigasimu sudah cukup. Serahkan kepadaku."
"Oi oi oi..."
Tindakan seperti itu jelaslah sebuah pelanggaran etika.
Di
dalam SAO, senjata yang tidak digunakan apapun yang jatuh ke tanah,
atau sebuah senjata yang ditikamkan ke dalam seekor monster dan dicabut
akan kehilangan data pemiliknya setelah 300 detik. Item itu menjadi
milik orang yang mengambilnya, tidak peduli apakah itu karena sistem
atau secara umum. Data pemilik tombak hitam pendek itu telah dihapus
ketika tombak itu telah merenggut nyawa Kains, dan karena itu,
berdasarkan sistem, tombak itu menjadi milikku sekarang.
Sebenarnya
ini bukanlah kali pertama dari situasi dimana seseorang dipaksa untuk
menyerahkan senjata gratis mereka —— tetapi tombak itu adalah sebuah
senjata dan sebuah barang bukti yang sangat penting. Karena aku bukanlah
seorang polisi atau polisi militer, jadi aku tidak memiliki keinginan
untuk menyimpannya sendiri.
Karena itu, aku hanya menghela napas secara terbuka dan mengayunkan tanganku untuk memanggil item window.
Aku
menggunakan tangan kananku untuk menggenggam tombak hitam pendek yang
telah dimaterialisasikan tersebut, dan berpikir untuk bertindak keren
sementara aku menancapkannya dengan keras ke lantai batu diantara Scmitt
dan aku.
*KLANG!* Tombak pendek itu mengeluarkan sebuah
percikan besar dan menusuk ke lantai. Scmitt terlihat terkejut akan
tindakanku sehingga dia mundur setengah langkah,
Aku melihatnya
dari dekat lagi, dan menemukan bahwa desain dari senjata ini benar-benar
mengerikan. Tentu saja, senjata ini yang didesain untuk membunuh pemain
tidak baik sama sekali. Aku memalingkan pandanganku dari drop yang
hanya aku yang dapat melihatnya, dan menggunakan sebuah suara yang
sangat lembut untuk mengatakannya kepada pengguna tombak panjang itu,
"Aku
menghemat waktumu untuk memeriksa item ini. Nama dari senjata ini
adalah «Guilty Thorn», dan pandai besi yang membuatnya adalah
«Grimlock». "
Disana terdapat sebuah reaksi yang jelas.
Schmitt
segera melebarkan kedua matanya yang sempit sementara mulutnya membuka
lebar, mengeluarkan sebuah suara terengah-engah parau dari dalam.
Tanpa
ragu-ragu, orang yang terlihat seperti atlit olahraga ini pasti telah
mengenal pandai besi bernama Grimlock dan korban yang bernama Kains, dan
mereka telah melalui «suatu insiden» bersama.
Bila ini adalah
motif mengapa pembunuhnya membunuh Kains, insiden pembunuhan di dalam
«area» bukanlah sesuatu yang aku takuti, seorang pembunuh yang hanya
melakukan PK secara acak dan tanpa pandang bulu. Aku benar-benar ingin
tahu apa yang terjadi di masa lalu, tetapi bahkan bila aku bertanya
kepada Schmitt secara langsung, dia mungkin tidak akan menjawabku dengan
jujur.
Ketika aku sedang berpikir mengenai apak yang dapat aku
lakukan, lengan yang memakai sarung tangan besi tebal itu melurus dengan
kaku dan menarik tombaknya dari lantai.
Schmitt dengan kasar
membuka item window dan melemparkan tombak pendek itu ke dalam,
seakan-akan untuk menyingkirkannya, lalu dengan cepat berbalik.
Lalu, dia, dengan tombak panjang miliknya menghadapku, pergi dengan sebuah kata-kata mengancam yang lumayan klasik.
"...Jangan menginvestigasi secara acak lebih jauh lagi. Mari pergi!"
Orang-orang dari Divine Dragon Alliance itu dengan cepat mengarah ke gerbang transfer dan menghilang.
——Lalu, apa yang harus aku lakukan?
Bagian 4
"Orang-orang dari DDA?"
Begitu mendengar laporanku, Asuna tidak dapat menahan diri untuk mengerutkan alisnya.
DDA
adalah akronim untuk «Divine Dragon Alliance», istilah dari guild yang
disederhanakan. Nama itu memiliki semacam bentuk intimidasi dan tekanan
yang secara alami akan dihindari oleh orang-orang, tetapi hal ini tidak
bekerja kepada wakil pemimpin dari KoB Asuna.
Sehari setelah
insiden itu, bulan Sakura, hari ke-23, , weather generator-nya
kelihatannya sedang memiliki suasana hati yang buruk segera sesudahnya
karena gerimisnya sudah dimulai dari pagi tadi. Sebenarnya di Aincrad,
langitnya ditutupi oleh dasar dari lantai yang lebih tinggi, jadi
sebenarnya tidak mungkin ada hujan, tetapi kalau begitu, tidak mungkin
ada cahaya mentari di siang hari.
Pada jam 9 pagi. Asuna dan aku
bertemu di gerbang transfer di lantai ke-57, dimana insiden ini
terjadi, dan kami tiba di kafe di dekat gerbang transfer untuk sarapan
dan memilah informasi yang kami miliki hingga sekarang. Masalah terbesar
yang kami miliki di dalam diskusi kami jelas adalah mengenai anggota
dari Divine Dragon Alliance Schmitt yang menyergapku diluar gerbang
transfer dan dengan paksa mengambil informasi dan senjata pembunuh
dariku.
"Ahh~ ngomong-ngomong, orang seperti ini memang benar-benar ada. Pengguna tombak panjang yang besar itu, bukan?"
"Benar. Dia memberikan kesan bahwa dia adalah ketua dari klub ambil paksa dari sebuah SMA."
"Tidak ada klub semacam itu."
Asuna
dengan segera menepis inspirasi humor kecil yang aku punya sejak tadi
pagi, dan kelihatannya sedang memikirkan mengenai sesuatu sementara dia
melingkarkan tangannya di cangkir yang berisi café au lait.
"…Jangan bilang bahwa dia adalah pelakunya."
"Aku
tidak dapat menyimpulkannya seberani itu, tetapi mungkin tidak. Bila
dia mengambil senjata pembunuh itu kembali karena takut seseorang akan
menemukan petunjuk, dia lebih baik tidak berada di sana. Aku rasa tombak
itu adalah sesuatu yang ditinggalkan oleh pelakunya."
"Begitu...
kamu benar. Metode pembunuhan itu dan nama dari senjatanya adalah
«Guilty Thorn»...Daripada menyebutnya PK yang biasanya, lebih cocok
untuk menyebutnya «eksekusi di depan publik»..."
Begitu mendengar Asuna menggumamkannya dengan sikap yang putus asa, aku mengangguk untuk setuju dengannya.
Ini bukanlah PK secara acak, tetapi eksekusi dari Kains. Dan pastinya ada sesuatu diantara Kains, Grimlock, dan Schmitt.
Aku menjaga volume suaraku agar tetap rendah dan mengatakan kesimpulan yang aku dapat dari petunjuk-petunjuk ini.
"Dengan
kata lain —— motifnya adalah «balas dendam», bukan, «penghakiman».
Kains-san sebelumnya melakukan suatu kesalahan besar, dan dia dibunuh
sebagai «hukuman». Ini seharusnya apa yang berusaha diberitahukan oleh
pembunuhnya."
"Dengan kata lain, Schmitt tidak mungkin adalah
pelakunya, tetapi seseorang yang diincar oleh kriminalnya, bbukan? Dia
melakukan «sesuatu» dengan Kains-san, dan mulai panik dan mengambil
tindakan setelah partner-nya terbunuh terbunuh..."
"Begitu kita
mengetahui masa lalu itu, kita mungkin akan tahu siapa pelakunya. Akan
tetapi...ini mungkin juga hanya sebuah tindakan pura-pura yang dilakukan
oleh kriminal-nya. Mari tidak berpikir terlalu subyektif untuk
sekarang."
"Kamu benar, terutama ketika kita menanyai Yoruko."
Asuna
dan I mengangguk pada saat yang bersamaan, dan kemudian kami memeriksa
jam sekarang. Sekarang jam 10 pagi, dan kami megnarah ke penginapan
terdekat untuk bertanya kepada Yoruko, yang menginap di sana, mengenai
apa yang terjadi.
Masih ada beberapa waktu setelah aku
menyelesaikan sarapan yang sederhana dari roti hitam dan sup sayuran,
dan dengan santai melihat wakil pemimpin KoB yang ada di depanku.
Mungkin
dia baru saja akan melakukan sesuatu yang pribadi karena dia tidak
memakai pakaian kesatria dengan dasar putih dan gambar merah. Dia
mengenakan sebuah kaus bergaris merah muda dan abu-abu dengan sebuah
jaket kulit hitam di luarnya sebagai bagian atasnya, dan untuk bagian
bawahnya dia mengenakan sebuah rok mini berwarna hitam dengan renda
disampingnya. Pada kakinya terdapat sebuah stocking berwarna abu-abu.
Selain
itu, dia mengenakan sepasang sepatu enamel berwarna merah muda dan
sebuah baret berwarna merah muda. Kelihatannya dia telah berusaha untuk
berdandan —— tentu saja, mungkin semua pemain wanita biasanya berpakaian
seperti ini. Sejujurnya, aku tidak tahu sama sekali mengenai trend
pakaian saat ini, jadi aku tidak dapat berkata apa-apa. Tidak peduli
bagaimana, aku tidak tahu sama sekali berapa col harga pakaiannya.
Selain
itu, tidak perlu untuk sengaja berdandan untuk menginvestigasi sebuah
kasus pembunuhan. Sementara aku dengan kosong berpikir mengenai hal ini,
Asuna tiba-tiba melihat ke atas, dan dengan cepat memalingkan kepalanya
kesamping.
"…Apa yang kamu lihat?"
"Eh…ah, tidak ada..."
Tentu
saja, aku tidak mungkin bertanya kepadanya berapa harga dari
pakaiannya, tetapi bila aku berkata mengenai sesuatu hal secara acak
seperti pakaian ini kelihatan manis dan benar-benar cocok denganmu, aku
mungkin akan membuatnya marah atau ditertawakan olehnya, jadi aku baru
saja memikirkan sebuah alasan.
"Un…aku berpikir, apakah benda yang kental itu enak?"
Sementara
aku bertanya, Asuna menurunkan kepalanya untuk melihat sup misterius
kental yang disendokinya. Dia memandangiku dengan sebuah ekspresi yang
lembut, dan kemudian menghela napas berat.
"…Tidak sama sekali."
Pengguna rapier itu berbisik dan mendorong sup itu ke samping, batuk beberapa kali, dan kemudian mengganti nadanya dan berkata,
"Aku telah berpikir kemarin, mengenai «Continuous Pierce Damage DOT» dari tombak hitam pendek itu..."
Ngomong-ngomong,
kelihatannya ini adalah pertama kalinya aku pernah melihat gadis ini
tidak mengenakan rapier miliknya. Setelah menyadari hal itu, aku
mengangguk.
"Un?"
"Sebagai contohnya, bila sebuah
senjata tipe penikam digunakan untuk menikam seseorang di luar area, dan
bila pemain itu memasuki area, bagaimana luka berkelanjutan itu
dihitung? Apakah kamu tahu?"
"Un… yah…"
Aku tidak dapat
menahan diri untuk memikirkannya. Benar bahwa aku belum pernah mengalami
situasi semacam itu sebelumnya, dan tentu saja, aku tidak pernah
beanr-benar berpikir mengenai apa yang sebenarnya terjadi.
"Aku
tidak tahu... tetapi efek racun yang berkelanjutan atau luka bakar akan
menghilang ketika pemain memasuki area, bukan? Luka tikam seharusnya
juga sama, bukankah begitu?"
"Tetapi apa yang terjadi bila senjata itu ditikamkan ke dalam tubuh? Apakah senjata itu akan ditarik secara otomatis?"
"Bahkan bila seperti tiu, itu agak aneh... un, kita masih memiliki waktu, jadi mari bereksperimen mengenai hal ini."
Asuna segera melebarkan kedua matanya pada saat dia mendengarku megnatakan hal ini,
"Ex, experimen?"
"Melihat berarti percaya."
Aku
mengucapkan sebuah idiom yang digunakan secara agak aneh disini, dan
kemudian memanggil peta jalan untuk menemukan gerbang terdekat dari
sini.
Area diluar area jalanan utama di lantai ke-57
«Marten» adalah sebuah padang rumput yang dipenuhi oleh beberapa pohon
tua yang berkarang.
Beberapa minggu yang lalu, ini adalah sebuah
jalan yang telah aku lewati tidak terhitung kali banyaknya ketika ini
lantai ini masih menjadi garis depan, dan sekarang, ingatanku sudah
kabur. Tentu saja, mungkin ini karena tunas-tunas baru yang muncul
karena sekarang musim semi, tetapi pada dasarnya, sejak grup penyelesai
menembus lantai ini, aku pada dasarnya sudah berhenti datang ke area
latihan di luar area.
Kami meneruskan perjalanan di dalam
gerimis kecil ini, dan setelah kami melangkah keluar ke jalan, kata-kata
peringatan «Outer Field» muncul di pandangan kami. Monster-monster
tidak akan dengan segera datang untuk menyerang, tetapi jantungku sudah
merasa tegang.
Asuna mengenakkan rapier yang biasa dia bawa di
pinggangnya, dan kemudian membuang tetesan-tetesan air yang bergantung
di ujung rambutnya dalam sebuah sikap yang umayan tidak sabar sebelum
bertanya dengan nada yang menarik,
"Lalu... bagaimana kamu akan bereksperimen?"
"Seperti ini?"
Aku meraih ke dalam kantung di pinggangku, menemukan 3 «Jarum Lempar» yang biasanya aku pakai, dan menarik satu keluar.
Semua
senjata yang ada di Aincrad dapat diklasifikasikan di bawah penebas,
penikam, penghantam, dan penikam. Senjata satu-tangan utama milikku
adalah sebuah senjata penebas, dan senjata Asuna adalah tipe penusuk.
Gada dan warhammer
adalah senjata penghantam, dan tombak pendek yang membunuh Kainsdan
tombak panjang yang dimiliki Schmitt tentu saja adalah tipe penikam.
Akan
tetapi, beberapa senjata lempar sebenarnya memiliki klasifikasi yang
samar. Dari semua senjata lempar, bumerang dan sabit adalah tipe
penebas; pisau terbang adalah tipe penusuk, dan jarum lempar milikku
adalah tipe penikam. Itu benar. Benda yang terlihat seperti jarum logam
besar yang hanya sepanjang 12cm, tetai jarum ini benar-benar sebuah
senjata penikam, yang berarti jarum ini dapat mengakibatkan sebuah luka
tikam yang kecil.
Terlalu bodoh untuk mengurangi durabilitas
perlengkapanku hanya untuk memeriksa ini kepada HP milikku, jadi aku
melepas sarung tangan kiriku dan menggunakan jarum di tangan kananku
untuk menikam tangan kiriku.
"Tu…TUNGGU SEBENTAR!"
Sebuah teriakkan tajam menyebabkan tanganku terhenti.
Aku
menolehkan kepalaku ke sekeliling, dan Asuna sudah membuka item window
miliknya dan bersiap untuk mengambil sebuah healing crystal yang sangat
mahal. Aku tidak dapat menahan senyum kecutku dan berkata,
"Bukankah
itu terlalu berlebihan? Aku hanya akan kehilangan sekitar 1 hingga 2%
dari HP milikku ketika tanganku tertikam oleh jarum seperti itu."
"Bodoh! Apapun dapat terjadi diluar area! Bentuk kelompok denganku dan biarkan aku melihat HP milikmu!"
Asuna
dengan marah menyatakan hal itu karena dia sepertinya sedang
mengkuliahi adik laki-lakinya yang bodoh, dan kemudian membuka sebuah
window dan mengundangku ke kelompoknya. Aku menarik diri sedikit dan
dengan segera menekan tombol menerima, dan tepat di bawah HP bar milikku
di ujung kiri atas, aku dapat melihat HP bar kecil milik Asuna.
Sekarang
bila aku memikirkannya seperti ini, ini adalah kali pertama aku
berkelompok dengan gadis ini. Tentu saja, kami telah sering sekali
bertemu sebagai bagian dari grup penyelesai, tetapi dia adalah wakil
pemimpin dari guild terkuat, dan aku hanyalah seorang pemain solo biasa,
jadi kami belum pernah banyak berbicara.
Tanpa sangka, sekarang
begitu mudah, dan aku sedang satu kelompok dengannya sendirian.
Beberapa waktu yang lalu, kami berdebat mengenai cara mengalahkan
seorang bos, dan bahkan pernah berduel satu lawan satu.
Asuna
menggenggam erat kristal berwarna merah muda itu sementara dia kelihatan
tegang dan bersiap-siap. Aku tidak dapat menahan diri untuk tetap
melihat wajahnya.
"…Ada apa?"
"Tidak ada apa-apa... yah, aku tidak menyangka bahwa kamu akan khawatir mengenaiku seperti itu..."
Pada
saat aku mengatakan hal itu, wajah putih Asuna dengan segera berwarna
sama dengan kristal itu. Dia lalu dengan marah berkata lagi kepadaku,
"Te... tentu saja tidak! Tunggu, tidak seperti itu ju... ARGH! TIKAM SAJA BILA KAMU INGIN MELAKUKANNYA!!"
EHHH!? Aku dengan segera menggenggam jarum itu lagi.
"A, aku akan menikamkannya kalau begitu."
Aku mengumumkannya, dan dengan paksa menarik napas dalam——
Aku lalu memulai dengan melakukan sebuah teknik melempar tingkat pemula «Single Shot» kepada tangan kiriku yang terentang.
Kedua jari di tangan kananku memegang jarum itu, dan dengan sebuah efek cahaya berwarna agak gelap, jarum itu menikam tanganku.
Dengan sebuah hentakan, rasa kebas yang tidak nyaman dan sedikit rasa sakit melewati syarafku.
HP
bar milikku berkurang lebih banyak dari yang aku duga, dan aku
kehilangan sekitar 3% HP. Sekarang aku ingat, aku menukar jarum yang
biasa dengan sebuah drop yang langka.
Aku menahan rasa yang
tidak nyaman ini dan berbalik untuk melihat jarum besi yang tertikam
kedalam tanganku. 5 detik kemudian, efek cahaya merah bersinar lagi, dan
HP milikku turun 0.5%. Ini adalah «Continuous Pierce Damage DOT».
"…SEGERA MASUK KE DALAM AREA!"
Suara
tegang Asuna mendesakku, dan aku dengan segera mengangguk dan menatap
HP bar milikku dan jarumnya sebelum bergerak ke gerbang yang mengarah ke
area.
Pada saat kakiku melangkah dari padang rumput yang basah
ke lantai batu yang keras, pada pandanganku terdapat kata-kata « Area
Dalam».
Dan kemudian —— HP bar milikku berhenti turun.
Setiap
lima detik, akan ada efek cahaya merah, tetapi hit point milikku tidak
menunjukkan tanda-tanda akan turun. Seperti yang diduga, luka apapun
akan ditiadakan di dalam area.
"…Sudah berhenti."
Asuna berbisik, dan aku mengangguk dan setuju dengannya.
"Senjatanya masih tertanam di dalamku, tetapi luka terus-menerusnya berhenti, huh?"
"Bagaimana rasanya?"
"Jarumnya
masih ada di dalam tubuhku. Ini mungkin untuk mencegah seorang idiot
yang tertikam dengan senjata seperti itu untuk memasuki area secara
langsung..."
"Kamu adalah seorang idiot semacam itu sekarang."
Begitu
mendengar ucapannya yang dingin itu, aku hanya dapat menarik leherku
mundur dan mencabut jarum itu keluar. Rasa tidak nyaman melewati
syarafku, menyebabkan tubuhku untuk menjadi tegang. Tidak ada
tanda-tanda luka apapun di punggung tangan kiriku, tetapi perasaan
sentuhan logam yang dingin itu masih ada. Aku tidak dapat menahan diri
untuk meniup punggung tanganku dan berkata,
"Lukanya memang
berhenti... kalau begitu, mengapa Kains meninggal...? Apakah itu adalah
sebuah karakteristik unik dari senjatanya... atau sebuah teknik yang
tidak diketahui... TWAAHHH!?"
Alasan untuk seruan di bagian akhir perkataanku adalah—
Asuna
tiba-tiba menggunakan kedua tangannya untuk menggenggam tangan kiriku
dan menariknya ke depan dadanya sebelum dengan paksa menahannya.
"Kamu…wha…hah…?"
Setelah beberapa detik, wakil pemimpin itu melepaskan tanganku dan menatapku sebelum berkata,
"Sisa perasaan dari bekas lukanya menghilang, bukan?"
"——U, un. Yah, terima kasih."
Alasan mengapa jantungku berpacu cepat kemungkinan besar karena aku terkejut.
Pasti hanya karena itu, pasti.
Jam sepuluh pagi, Yoruko berjalan keluar dari penginapan. Dia
kelihatannya tidak tidur sama sekali karena dia terus-menerus berkedip
saat dia membungkuk ke arah Asuna dan aku.
Aku balas mengangguk kepadanya dan meminta maaf terlebih dahulu,
"Maaf mengganggumu ketika temanmu baru saja..."
"Jangan khawatir..."
Gadis
ini yang seharusnya sedikit lebih tua dariku mengayunkan rambutnya yang
berwarna biru tua ketika dia menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa. Aku ingin bergegas untuk menemukan pelakunya juga..."
Setelah itu, dia mengalihkan pandangannya kepada Asuna, dan dengan segera membelalakkan matanya.
"Wow,
luar biasa. Apakah semua pakaian itu semuanya adalah barang
satu-satunya dari toko Ashley-san? Ini adalah kali pertama aku melihat
seseorang sepenuhnya memakai barang dari tokonya!"
…Nama lainnya? Aku heran dan bertanya,
"Siapa itu?"
"Kamu tidak tahu?"
Yoruko menatapku dengan sebuah ekspresi tidak percaya, dan kemudian menjelaskan,
"Ashley-san
adalah seorang penjahit hebat yang merupakan orang pertama di Aincrad
untuk menguasai keahlian menjahit hingga level 1000! Bila kamu tidak
mendapat material-material terlangka dan dengan kualitas tertinggi, dia
tidak akan membuatkannya untukmu!"
"Begitu!"
Aku
benar-benar terkesan. Bahkan seseorang sepertiku yang telah bertarung
seperti seorang idiot hanya berhasil meningkatkan penguasaan teknik
pedang satu-tangan ke level 1000.
Aku tidak dapat menahan diri
untuk mengarahkan pandanganku kepada Asuna dan melihatnya dari atas ke
bawah, dan wajah pengguna rapier itu dengan segera menegang, berteriak
sebelum berjalan ke depan.
"Ti... tidak seperti itu!"
——Aku tidak tahu apa maksud dari yang terjadi barusan sama sekali.
Hanya dengan itu, Asuna mengajak Yoruko, yang kelihatannya menyadari
sesuatu, dan aku, yang tidak menyadari apa yang terjadi sama sekali, ke
dalam restoran dimana saat makan kami terganggu sebelumnya.
Sekarang
masih pagi, jadi tidak ada tanda-tanda dari pemain lain di dalamnya.
Kami duduk di dalam meja yang paling dalam di dalam restoran itu dan
mengukur jarak dari sini ke pintu. Jaraknya begitu jauh, bila kami tidak
berteriak, tidak mungkin bagi orang di luar toko untuk mendengar kami.
Dulu aku selalu berpikir bahwa itu lebih mudah bagi kami untuk
bersembunyi di dalam sebuah kamar penginapan dan menguncinya sebelum
mengatakan rahasia-rahasia kami, tetapi baru-baru ini, aku mengetahui
bahwa itu membuat lebih mudah bagi mereka dengan kemampuan menguping
yang hebat untuk mendengar semua percakapan kami.
Karena Yoruko sudah sarapan, kami bertiga hanya memesan minuman sebelum membahas topik pembicaraan yang ada.
"Pertama-tama
laporan kami... tadi malam kami pergi untuk memeriksa «Monumen
Kehidupan» di Black Iron Palace. Kains-san benar-benar telah meninggal."
Begitu mendengar kata-kataku, Yoruko dengan terengah-engah
menarik napas untuk beberapa saat, menutup kedua matanya, mengangguk dan
berkata,
"Begitu... terima kasih untuk dengan sengaja pergi ke tempat yang jauh seperti itu untuk memeriksa..."
"Jangan khawatir. Lagipula, kami ingin mengetahui mengenai nama lainnya."
Asuna tiba-tiba menggelengkan kepalanya, dan kemudian menanyakan pertanyaan terpenting yang pertama.
"Erm,
Yoruko-san. Aku akan bertanya kepadamu beberapa nama yang mungkin belum
pernah kamu dengar sebelumnya... salah satunya adalah seorang pandai
besi bernama «Grimlock». Yang seorang lagi adalah seorang pengguna
tombak panjang bernama... «Schmitt»."
Kepala Yoruko yang merendah turun dengan tiba-tiba tersentak.
Segera sesudahnya, dia melakukan sebuah tindakan yang ambigu tetapi pasti.
"Ya, aku mengenal mereka. Kains dan aku dahulu adalah anggota dari guild yang sama."
Suara yang sangat kecil ini menyebabkan Asuna dan aku saling memandang satu sama lain.
Apakah
begitu? Bila begitu, kami telah memiliki sebuah hipotesis
lainnya—apakah «suatu insiden» terjadi di masa lalu yang menyebabkan
insiden ini?
Kali ini, aku yang menanyakan pertanyaan kedua.
"Jadi,
Yoruko-san. Aku tahu bahwa ini mungkin sulit bagimu untuk menjawabnya,
tetapi aku berharap kamu dapat mengatakan kebenarannya jadi kami dapat
memecahkan kasus ini. Kami merasa bahwa insiden ini memiliki hubungan
dengan suatu «balas dendam» atau «pengadilan». Apakah Kains-san terbunuh
karena sesuatu yang terjadi di dalam guild itu dan dibenci oleh
kriminalnya sebagai suatu bentuk balas dendam...? Aku telah menanyakan
hal ini juga sebelumnya, tetapi aku berharap bahwa kamu dapat
memikirkannya sekali lagi. Apakah ada petunjuk lainnya atau sesuatu yang
mencurigakan...? "
Kali ini, dia tidak dengan segera menjawab.
Yoruko
masih menurunkan kepalanya. Setelah sebuah waktu hening yang panjang,
dia menggunakan tangannya yang gemetaran untuk mengambil cangkirnya
untuk meminum seteguk teh sebelum mengangguk.
"…Ya… memang ada
sesuatu. Aku benar-benar minta maaf karena tidak mengatakannya... itu
karena aku benar-benar ingin melupakannya... dan aku tidak ingin
melihatnya. Selain itu, tidak ada hubungan diantara kedua hal ini, jadi
aku tidak dengan segera mengatakannya... tetapi aku bersedia untuk
melakukannya sekarang. Itu karena «insiden itu» menyebabkan guild kami
hancur..
——Nama guildnya adalah «Golden Apple». Guild ini
adalah sebuah guild yang lemah yang hanya beranggotakan 8 orang, dan
tujuan mereka bukanlah untuk menyelesaikan permainan, tetapi untuk
berburu dengan aman untuk penginapan dan makanan.
Tetapi, setengah tahun yang lalu... pada musim gugur tahunlalu.
Kami,
yang memasuki sebuah dungeon biasa di lantai tengah, tiba-tiba menemui
seekor monster yang belum pernah kami lihat sebelumnya. Monster itu
adalah seekor jangkrik seluruh tubuhnya berwarna hitam, cepat dan sulit
di identifikasi... kami dengan segera mengetahui bahwa itu adalah seekor
monster yang langka. Semuanya dengan semangat mengejarnya... dan
seseorang melempar sebilah pisau. Tanpa sengaja, dengan keberuntungan
pisau itu mengenai monster itu dan mengalahkannya.
Drop dari
monster itu adalah sebuah cincin yang terlihat biasa, tetapi setelah
diperiksa, semuanya terkejut. Cincin itu dapat meningkatkan agility
sebanyak 20 poin. Aku rasa ini adalah sebuah item ajaib yang bahkan
tidak ada di garis depan.
Apa yang terjadi berikutnya... aku rasa kamu pasti dapat menebak apa yang terjadi.
Kami
terbagi menjadi dua kelompok, dimana yang pertama berpendapat bahwa
anggota guild-lah yang akan menggunakannya, sedangkan yang satunya
berpendapat bahwa kami akan menjualnya. Setelah sebuah perdebatan yang
sangat keras dimana kami hampir mulai berkelahi, kami melakukan voting.
Pada akhirnya, perhitungan suaranya adalah 5 banding 3 untuk menjual
cincin itu. Para pedagang di lantai tengah tidak berani membeli item
langka seperti itu, jadi pemimpin dari guild mengambil cincinnya ke kota
yang ramai di garis depan dan meminta kepada yang lain untuk menjualnya
ke sebuah pelelangan.
Kami telah menghabiskan cukup banyak
waktu untuk menginvestigasi harga pasar dan seorang pedagang yang dapat
dipercaya untuk melelangnya, jadi pemimpin kami bermaksud untuk bermalam
di garis depan. Aku dengan bersemangat menunggu pemimpin kami untuk
membawa uangnya kembali setelah pelelangannya selesai. Bahkan bila kami
harus membaginya untuk delapan orang, jumlahnya akan menjadi lumayan
banyak, jadi aku telah melihat katalog untuk melihat senjata apa yang
akan aku beli dari toko mana atau pakaian bermerek pribadi apa yang
dapat aku beli... pada titik ini, aku tidak pernah menyangka... bahwa
semuanya akan berakhir seperti ini...
…Pemimpin kami tidak kembali.
Sudah
lebih dari satu jam sejak hari kami berjanji untuk berkumpul, dan
pemimpin kami tidak memberikan berita apapun. Tidak ada respon apapun
bahkan setelah kami melacak dimana dia berada, dan pemimpin kami tidak
pernah membalas satupun pesan yang kami kirim.
Tidak mungkin
untuk pemimpin kami untuk mengambil harta itu dan melarikan diri, jadi
kami memiliki sebuah firasat buruk mengenai hal ini. Beberapa orang
pergi ke «Monumen Kehidupan» di Black Iron Palace untuk memeriksa
keadaan.
Dan pada akhirnya...
Yoruko menggigit bibrnya dan menggelengkan kepalanya kesamping.
Asuna dan aku tidak tahu apa yang dapat dikatakan untuk menghiburnya.
Untungnya
—— atau setidaknya itu yang ingin kami dapat katakan, Yoruko segera
menghapus air matanya dan melihat ke atas, dan kemudian berkata dengan
sebuah suara yang gemetaran namun jelas,
"Waktu kematiannya
adalah tepat setelah pemimpin kami mengambil cincin itu ke lantai atas,
lewat jam 1 malam. Penyebab kematiannya adalah... continuous pierce
damage DOT."
"…Dia mungkin tidak akan keluar dari area bila item
yang dibawanya adalah item langka semacam itu. Bila begitu... sebuah
«Sleeping PK»?"
Aku menggumam, dan Asuna kelihatannya setuju denganku.
"Setengah
tahun yang lalu, tidak banyak orang yang mengetahui mengenai metode
pembunuhan semacam itu, dan banyak orang menghabiskan malam di tempat
umum untuk menghemat biaya penginapan."
"Penginapan di dekat
garis depan memang agak mahal... tetapi ini pastinya bukan sebuah
kebetulan. Yang membunuh pemimpinmu... pastinya seseorang yang
mengetahui tentang cincin ini... yang berarti..."
Dengan kedua matanya tertutup, Yoruko sedikit menganggukkan kepalanya.
"Guild
«Golden Apple» hanya memiliki 7 orang yang tersisa... jadi dia pasti
salah seorang dari kami. Tentu saja, kami telah berpikir mengenai hal
ini, akan tetapi... kami tidak dapat mengetahui keberadaan semua orang
pada saat itu... jadi kami mulai mencurigai satu sama lain, dan guild
kami segera dibubarkan."
Keheningan yang pahit ini menutupi bagian atas meja.
——Ini benar-benar sebuah cerita yang tidak nyaman untuk didengar.
——Akan tetapi, ini benar-benar sesuatu yang mungkin terjadi.
Tidak
jarang untuk melihat sebuah guild yang harmonis bubar tanpa adanya
tanda-tanda ketidakharmonisan karena sebuah drop langka dengan
kemungkinan satu banding sepuluh ribu yang mereka dapatkan.. Alasan
mengapa kami tidak sering mendengar gosip seperti itu adalah karena
orang-orang yang terlibat sebagian besar ingin melupakan mengenai
hal-hal semacam ini.
Akan tetapi, masih ada sebuah pertanyaan yang perlu aku tanyakan kepada Yoruko.
Aku
menghadap gadis yang lebih tua ini, yang sedang merendahkan kepalanya
dalam sebuah sikap seseorang yang sedang mengalami depresi, mengumpulkan
keberanianku dan bertanya,
"Aku ingin kamu untuk mengatakan sesuatu kepadaku. Nama dari tiga orang yang menolak menjual cincin itu adalah...?"
Yoruko
terdiam untuk beberapa detik, dan kelihatannya telah membuat keputusan
ketika dia mengangkat kepalanya dan menjawab dengan jelas,
"Kains, Schmitt…dan aku."
——Jawaban
ini kurang lebih telah mengejutkanku. Yoruko tanpa berkata-kata
memperhatikanku berkedip dan meneruskan dengan sebuah nada yang mencela
diri sendiri,
"Hanya saja alasan aku menolaknya berbeda. Kains
dan Schmitt adalah pejuang garis depan dan ingin menggunakannya untuk
diri sendiri, dan bagiku... karena aku baru mulai berpacaran dengan
Kains. Aku memprioritaskan perasaanku kepada pacarku dibandingkan
keuntungan guild. Ini adalah sesuatu yang bodoh, bukan?"
Yoruko
lalu menutup mulutnya dan melihat ke meja. Pada saat ini, Asuna, yang
terus terdiam, tiba-tiba bertanya dengan sebuah nada yang lemah-lembut,
"Yoruko-san. Apakah kamu... masih sering berkomunikasi dengan Kains-san setelah guild-nya dibubarkan...?"
Yoruko masih melihat ke bawah sementara dia sedikit menggelengkan kepalanya.
"…Ketika
guildnya dibubarkan, kami secara alami berpisah. Kami kadang-kadang
bertemu untuk berbincang-bincang, itu saja... bila kami berada bersama
untuk terlalu lama, kami hanya akan berpikir mengenai insiden cincin itu
lagi. Sama seperti kemarin. Kami hanya setuju untuk makan bersama...
akan tetapi hal seperti terjadi sebelum kami melakukannya..."
"Begitu... aku rasa kamu sudah sangat terpukul Maaf bertanya mengenai begitu banyak hal yang tidak ingin kamu beritahukan."
Yoruko hanya menggelengkan kepalanya.
"Tidak apa-apa. Dan... mengenai Grimlock..."
Aku tanpa sadar menegakkan punggungku setelah mendengar nama itu.
"…
Dia adalah wakil pemimpin dari «Golden Apple», dan «suami» dari
pemimpin guild. Tentu saja, ita berbicara mengenai SAO ini sendiri."
"Eh…pemimpinmu adalas seorang wanita?"
"Un.
Pemimpinku memang benar-benar kuat... tetapi aku berbicara mengenai di
area lantai tengah... dia adalah seorang pendekar pedang satu-tangan
yang menakjubkan, cantik dan pintar... aku benar-benar mengaguminya.
Jadi... bahkan sekarang, aku masih tidak percaya bahwa pemimpin kami
telah terbunuh melalui sebuah metode licik seperti «Sleeping PK»..."
"…Grimlock pasti sangat terpukul karena hal ini. Kekasih yang dia nikahi telah..."
Setelah mendengar Asuna menggumam, tubuh Yoruko tersentak.
"Ya.
Dia adalah seorang penempa pedang yang sangat lemah-lembut
sebelumnya... tetapi setelah insiden ini terjadi, aku merasa bahwa dia
telah menjadi sangat kasar... dia tidak pernah mengontak siapapun
setelah guild kami dibubarkan, dan keberadaannya tidak diketahui."
"Begitu...
maaf menanyakanmu pertanyaan-pertanyaan yang merepotkan ini, tetapi
dapatkah kamu mengatakan kepadaku satu hal terakhir? Mengenai kemarin...
apakah kamu rasa seseorang yang membunuh Kains mungkin adalah Grimlock?
Sebenarnya, tombak hitam pendek yang ditusukkan kedalam dada
Kains-san... kami memeriksanya dan menemukan bahwa tombak itu dibuat
oleh Grimlock."
Pertanyaan ini sebenarnya menanyakan kepadanya
apakah Kains mungkin adalah pembunuh yang sebenarnya dari «insiden
cincin» yang terjadi setengah tahun yang lalu.
Yoruko merenung untuk beberapa saat dan kemudian sedikit menganggukkan kepalanya.
"…Benar...
ada kemungkinan seperti itu. Tetapi Kains dan aku tidak pernah membunuh
pemimpin kami dan mengambil cincinnya. Kami tidak dapat membuktikan
bahwa kami tidak bersalah... tetapi bila pembunuh kemarin adalah
Grimlock... dia mungkin ingin membunuh ketiga orang yang menentang
penjualan cincin itu, Kains, Schmitt, dan aku..."
Asuna dan
aku mengirim Yoruko kembali ke penginapan tempat dia tinggal dan
menyerahkan kepadanya makanan untuk beberapa hari, mengatakan kepadanya
untuk tidak meninggalkan ruangannya tidak peduli apa yang terjadi.
Kami
memikirkan kesulitan baginya karena tidak boleh keluar, jadi kami
memindahkannya ke kamar eksekutif yang terdiri dari 3 ruangan yang
saling berhubungan dan membayar deposit untuk seminggu. Akan tetapi,
kami tidak dapat bermain permainan komputer untuk menghabiskan wakti di
Aincrad, dan ada batasan untuk dapat berada di dalam ruangan ketika
seseorang sudah bosan, jadi kami berjanji kepadanya bahwa kami akan
menyelesaikannya secepat mungkin dan meninggalkan penginapan.
"…Sebenarnya, aku akan merasa lebih aman bila kita dapat memindahkannya ke markas besar KoB..."
Bila
kami memindahkan Yoruko ke markas besar KoB dan meminta perlindungan
mereka, kami harus memberitahukan seluruh anggota guild apa yang
benar-benar terjadi. Dengan kata lain, detil dari pembubaran «Golden
Apple» akan terungkap. Aku rasa Yoruko menolak kami untuk melindungi
kehormatan Kains.
Setelah kami tiba di alun-alun gerbang transfer, bel yang menandakan pukul 11 pagi berbunyi.
Hujannya
akhirnya berhenti, tetapi ada selapis tebal kabut yang mulai terbentuk.
Aku melihat Asuna, yang memakai pakaian berwarna hitam dan merah muda
gelap di dalam kabut, dan berkata,
"Lalu, mari..."
"…?"
Asuna merasa sedikit bingung setelah mendengarku berhenti di tengah-tengah kalimatku.
Sekarang
sudah sangat terlambat—— tetapi aku menyimpulkan bahwa kami perlu
mengatakan sesuatu, jadi aku dengan sengaja terbatuk beberapa kali
sebelum mengatakan,
"Ahem, tidak apa-apa. Un—yah... pakaian itu benar-benar cocok denganmu."
Ohh, aku baru saja mengatakannya. Sekarang aku adalah seorang pria kelas satu.
Pada
saat aku mengatakan hal itu, Asuna dengan segera menunjukkan sebuah
ekspresi terkejut. Dia dengan cepat mengarahkan jari telunjuk kanannya
kepadaku dan menusuk dadaku, dengan marah menggeram,
"Ugh—! KAMU SEHARUSNYA MENGETAKAN HAL ITU KETIKA KITA PERTAMA BERTEMU!"
Setelah
mengatakan itu, Asuna menyatakan, AKU AKAN BERGANTI PAKAIAN! Dan dengan
cepat berbalik dengan sebuah kecepatan yang sangat cepat. Sisi wajahnya
sudah memerah, tetapi ini pasti karena dia marah.
Aku tidak mengerti. Aku benar-benar tidak mengerti apa yang disebut dengan hati seorang wanita.
Asuna menggunakan rumah kosong di dekat sini untuk berganti dengan
pakaian kesatrianya, mengibaskan rambutnya yang panjang dan dengan cepat
bergerak ke arahku sebelum berkata,
"Lalu, apa yang akan kita lakukan berikutnya?"
"Ah,
oke. Ada beberapa pilihan... yang pertama adalah pergi ke area lantai
tengah untuk mendengar informasi mengenai seseorang yang bernama
Grimlock ini dan menemukan dimana dia berada. Yang kedua adalah untuk
mewawancarai anggota lain dari Golden Apple dan membuktikan kata-kata
Yoruko-san. Yang ketiga... adalah menginvestigasi bagaimana Kains-san
terbunuh. Kemungkinannya hanya ini saja."
"Un…"
Asuna melipat kedua lengannya di depan dadanya dan mulai merenung.
"Pilihan
pertama itu terlalu tidak efisien bila hanya kita berdua. Berdasarkan
hipotesis kita pada saat ini, bila kriminalnya itu benar-benar Grimlock,
dia pasti sudah bersembunyi di suatu tempat. Pilihan kedua... anggota
yang lainnya juga terlibat, jadi kita tidak dapat membuktikan kata-kata
Yoruko-san..."
"Eh? Mengapa?"
"Apa yang akan terjadi
bila kita mendapat informasi yang berlawanan dengan apa yang baru saja
dikatakan Yoruko-san? Kita tidak dapat mengetahui siapa yang mengatakan
yang sebenarnya, dan hal ini akan menjadi lebih kacau bagi kita. Kita
perlu sudut pandang yang objektif untuk membantu kita membuat keputusan
kita..."
"Lalu... pilihan ketiga adalah satu-satunya yang tersisa."
Kami saling memandang satu sama lain dan mengangguk.
Aku
agak sedikit kasihan dengan Yoruko, tetapi Asuna dan aku menyelidiki
kasus ini bukanlah karena kami mencoba mengetahui kebenaran di balik
kematian dari pemimpin «Golden Apple», tetapi untuk menemukan metode «PK
di dalam area» yang membunuh Kains.
Berdasarkan apa yang dapat
kita lihat tadi malam, faktanya adalah kita hanya dapat menkonfirmasikan
bahwa «Continuous Pierce Damage DOT diluar area tidak dapat dilakukan
di dalam area». Karena itulah kami perlu berdiskusi secara menyeluruh
mengenai apakah ada kemungkinan0kemungkinan lainnya.
"Akan tetapi... aku masih berharap bahwa seseorang yang lebih tahu dapat membantu kita..."
Aku menggumam, dan Asuna dengan segera mengerutkan alisnya dan menjawab,
"Walaupun
begitu, benar-benar tidak adil untuk Yoruko-san bila kita menyebarkan
informasi secara acak begitu saja. Lagipula, tidak ada seseorang yang
cukup dapat dipercaya dan lebih kenal dengan sistem SAO dibandingkan
kita..."
"…Ah."
Aku tiba-tiba memikirkan mengenai seorang pemain, dan kemudian segera menjentikkan jari.
"Ada seseorang yang seperti itu. Mari panggil dia keluar."
"Siapa?"
Aku mengatakan jawabannya, dan kedua mata Asuna terbuka lebar seperti buah longan.
Bagian 5
Aku
yakin bahwa dia tidak tertarik dengan klausa 'Aku akan mentraktirmu'
yang kuucapkan, tetapi aku benar-benar terkejut ketika dia benar-benar
muncul 30 menit kemudian setelah Asuna mengirim pesan kepadanya.
Ketika
melihat tubuh yang besar dan tegap itu keluar dengan tanpa suara dari
gerbang transfer pusat dari kota Algade, banyak pejalan kaki yang
berjalan di sekitar alun-alun memulai sebuah keributan. Pria ini
memiliki sebuah jubah berwarna merah gelap dan rambut pirang yang
terikat ini, dan dia tidak membawa senjata apapun di pinggang ataupun
punggungnya—membuat seseorang bahkan dapat menghubungkannya dengan
profesi «Magician» yang tidak ada di dalam SAO. Pemimpin dari guild
«Knight of Blood» dan pendekar pedang terkuat, sang «Holy Sword»
Heathcliff, melihat kami, dan segera menaikkan kedua alisnya sebelum
bergerak mendekat seakan-akan dia sedang meluncur.
Asuna dengan segera membungkuk dengan gesit dan dengan cepat menjelaskan,
"Pemimpin,
maaf untuk memanggilmu dengan sangat tiba-tiba kesini! Idiot in...
tidak, orang ini tidak mendengarkan perkataanku dan bersikeras untukmu
datang kesini tidak peduli bagaimana caranya...!"
"Tidak
apa-apa. Aku juga ingin makan siang. Lagipula, jarang bagi «Black
Swordsman» Kirito-kun untuk mendapat kesempatan untuk mentraktirku juga.
Aku perlu menghadiri rapat dengan anggota dari grup perlengkapan sore
ini, jadi aku dapat bertemu denganmu sekarang."
Heathcliff
berkata dengan sebuah suara tenor halus yang memiliki sebuah tekad baja
dibaliknya, dan aku memandangnya dan mengangkat bahu, berkata,
"Kamu
berhasil menahan monster itu di dalam pertempuran bos di lantai ini
selama sepuluh menit, jadi aku dapat berterima kasih kepadamu dengan
mentraktirmu. Aku juga dapat memberitahumu beberapa berita terbaru yang
menarik."
Aku membawa para pemimpin dari guild terkuat KoB, dan
menuntun mereka ke restoran paling aneh dari yang pernah terlihat di
Algade. Aku tidak terlalu suka makanan disini, tetapi suasana
keseluruhan yang diciptakan oleh restoran ini entah bagaimana
kelihatannya telah menyentuh benang-benang emosiku.
Setelah
bergerak di gang sempit yang seperti jalanan yang simpang siur selama 5
menit, aku berbelok ke kanan, menuruni tangga, mengarah ke kiri dan
menaiki tangga. Ketika toko itu akhirnya tampak di tempat yang sedikit
redup, Asuna berkata,
"…Kamu akan menuntunku keluar juga, bila tidak aku tidak akan dapat kembali ke alun-alun."
"Aku
dengar bahwa ada beberapa orang yang tidak membawa teleport crystal
mereka dan tersesat, dan setelah berjalan selama setengah hari, mereka
masih tidak dapat keluar."
Aku dengan sengaja menunjukkan sebuah senyum dan menakuti Asuna, dan Heathcliff segera menjawab,
"Kamu
hanya perlu membayar seorang NPC di jalan 10 col dan mereka akan
mengirimmu kembali ke alun-alun. Tentu saja, bila kamu juga tidak
memiliki uang sebanyak ini..."
Setelah mengatakan hal ini, dia
dengan lemah-lembut menepukkan kedua tangannya dan dengan cepat berjalan
ke dalam toko. Asuna tampak kebingungan ketika kami mengikutinya.
Toko
sempit ini sesepi yang aku duga. Setelah memilih sebuah meja murah
dengan empat kursi, aku memesan 3 «Algade Noodles» dari pemilik toko
yang terlihat muram dan meminum air es yang ada di gelas. Asuna duduk di
sebelah kiriku dan berkata dengan sebuah ekspresi yang menggemaskan,
"Mengapa hal ini... terlihat seperti kita sedang melakukan sebuah wawancara..."
"Kamu berpikir terlalu jauh. Lalu, mari langsung ke inti pembicaraan untuk tidak menghambat leader-dono yang sibuk ini."
Aku melihat ke atas dan melihat Heathcliff bersikap acuh tak acuh ketika aku mengatakan hal itu.
Asuna
pertama menjelaskan apa yang terjadi tadi malam dengan jelas. Sementara
mendengarkan dia, ekspresi dari «Holy Sword» kelihatannya tidak berubah
sama sekali, dan hanya mengedutkan alisnya ketika mendengar kematian
Kains.
"…Itu adalah keseluruhannya. Ini sedikit merepotkan,
tetapi aku berharap anda dapat memberikan kepada kami beberapa saran,
pemimpin..."
Asuna menyimpulkan. Heathcliff meminum seteguk air lagi, dan kemudian menjawab, un,
"Lalu, mari kita dengar hipotesis-mu, Kirito-kun. Apa pandanganmu mengenai metode «Pembunuhan di area dalam» ini?"
Begitu mendengar topik ini diarahkan kepadaku, aku meletakkan tangan yang menyanggah wajahku dan segera menaikkan tiga jari.
"Un…Aku
rasa ada 3 metode yang mungkin. Yang pertama, sebuah duel di dalam area
dalam yang sesungguhnya. Yang kedua, mengkombinasikan sebuah metode
yang tidak diketahui dengan celah yang ada di sistem, dan yang ketiga...
sebuah teknik atau perlengkapan yang tidak diketahui yang dapat
menyebabkan Kode Anti-Kriminal tidak berlaku."
"Kamu dapat melupakan kemungkinan ketiga."
Heathcliff
dengan segera menyimpulkan, dan kata-kata ini membuatku menatap
wajahnya. Asuna sama sepertiku, berkedip beberapa kali sebelum bertanya,
"…Pemimpin, bagaimana kamu bisa begitu yakin?"
"Pikirkan mengenai hal ini. Bila kamu adalah pengembang permainan ini, akankah kamu membuat teknik atau senjata seperti itu?"
"Un…kemungkinan tidak."
Aku menjawab.
"Mengapa begitu?"
Aku melihat kembali ke arah kedua mata yang berwarna merah tua kekuningan itu yang menarik, dan meneruskan,
"Itu
karena... terlalu tidak seimbang. Aku benar-benar tidak ingin
mengakuinya, tetapi peraturan-peraturan dari SAO cukup adil. Tentu saja,
«Unique Skill» milikmu tidak dapat dianggap demikian."
Aku
menyunggingkan bibirku ke atas ketika aku menambahkan kalimat terakhir
itu, dan Heathcliff dalam hening tersenyum balik kepadaku dengan sikap
yang sama.
Jauh di dalam, aku terkejut, tetapi ekspresi wajahku
tidak berubah sama sekali. Bahkan bila dia adalah pemimpin dari guild
KoB, dia tidak mungkin tahu bahwa baru-baru ini aku mendapatkan «itu» di
dalam skill window milikku.
Asuna terus-menerus menoleh ke arah
Heathcliff dan aku ketika kami saling bertukar senyuman yang aneh
antara satu sama lain, menghela napas dan menggelengkan kepalanya
sebelum menyela,
"Bagaimanapun juga, mendiskusikan kemungkinan
kedua itu membuang-buang waktu karena kita tidak dapat
mengkonfirmasikannya. Lalu... mari memeriksa asumsi pertama, kemungkinan
mengenai sebuah duel yang semestinya."
"Baiklah... tetapi toko di sini benar-benar lamban dalam menyajikan makanannya."
Aku mengangkat bahu ke arah Heathcliff, yang melihat jauh ke dalam konter.
"Sejauh
yang aku tahu, pemilik toko ini adalah yang paling tidak bersemangat di
dalam Aincrad. Ini adalah salah satu ciri khas toko ini. Lagipula, air
es dapat diisi ulang tanpa henti disini."
Aku mengambil ceret murah yang ada dan terus menuangkan air es ke gelas leader-dono yang ada di depannya.
"——Bila
seorang pemain meninggal di dalam lingkaran, itu pasti karena duel,
un... ini bisa dibilang sebagai pengetahuan umum. Tetapi aku dapat
mengkonfirmasi bahwa tidak ada tanda-tanda mengenai window yang
menunjukkan seorang pemenang. Apakah ada duel yang semacam itu?"
Pada saat ini, Asuna, yang duduk disampingku, tiba-tiba menelengkan kepalanya.
"…Ngomong-ngomong, aku belum pernah menyadarinya sebelumnya. Dimana window yang menunjukkan pemenangnya muncul?"
"Eh? Yah…"
Sebenarnya,
aku belum pernah memikirkan mengenai pertanyaan ini sebelumnya. Tetapi
Heathcliff dengan segera menjawab tanpa ragu,
"Window ini akan
muncul di tengah-tengah para peserta duel. Atau, bila kedua pihak
terpisah sejauh 10 meter ketika pemenangnya ditentukan, akan ada dua
window yang muncul di titik terdekat dari mereka."
"…Aku tidak
menyangka anda juga mengetahui peraturan semacam ini. Hal ini berarti...
bahkan walau jauh, window ini akan muncul paling jauh 5m dari Kains."
Pikiranku mengingat kembali cuplikan dari tragedi itu, dan aku menggelengkan kepalaku dan berkata,
"Tidak
ada window apapun yang muncul di sekitarnya, aku yakin karena disana
terdapat banyak saksi mata. Selain itu, bila window itu muncul di
belakang Kains di dalam gedung gereja, ini berarti kriminalnya masih
berada di dalam gedung gereja pada saat itu. Akan tetapi, Asuna, yang
berlari kedalam gedung gereja sesaat sebelum Kains meninggal, tidak
melihat seorangpun. Hal ini membuatnya sangat aneh."
"Ngomog-ngomong, tidak ada window apapun di dalam gedung gereja."
Asuna menambahkan.
Hmm. Aku heran. Lalu——
"…Jadi…itu bukan sebuah duel?"
Semenatara aku menggumam, suasanya yang menyedihkan di dalam restoran ini menjadi lebih berat.
"…Apakah kamu memilih toko yang salah...?"
Asuna
menggumam, kelihatannya sedang berusaha untuk mengganti proses berpikir
disini setelah dia menghabiskan air es di dalam gelasnya sebelum
menaruhnya kembali ke meja dengan sebuah suara klang. Aku lalu segera
mengisi gelasnya dengan air es. Dia berterima kasih kepadaku dengan
sebuah ekspresi yang samar-samar, dan kemudian menaikkan kedua jarinya
sebelum berkata,
"Kemungkinan kedua adalah satu-satunya
kemungkinan yang tersisa. «System Loophole»... tetapi aku merasa bahwa
ada yang salah dengan ini."
"Apa yang salah dengan ini?"
"«Continuous Pierce Damage »."
Disini
terdapat tusuk gigi di meja, yang sebenarnya tidak diperlukan sama
sekali —— tidak mungkin mengotori gigi kami di dunia ini —— Asuna
mengambil satu dan menggunakan senjata yang dapat dimasukkan ke kantong
ini untuk dilemparkan ke udara.
"Aku merasa bahwa tombak pendek
itu tidak hanya digunakan untuk menunjukkan sebuah eksekusi di depan
publik. Mungkin dia perluI bergantung kepada luka yang berkelanjutan
untuk melakukan sebuah PK di dalam area... itulah yang aku pikirkan."
"Un. Aku memikirkan hal yang sama."
Aku mengangguk, dan kemudian menggelengkan kepalaku,
"Tetapi
bukankah kita sudah bereksperimen mengenai hal ini sebelumnya? Bahkan
bila kita menggunakan sebuah senjata penikam, lukanya akan berhenti
ketika kita bergerak ke dalam area."
"Itu ketika mereka berjalan
masuk. Lalu... bagaimana bila mereka menggunakan «Return Crystal»? Dia
menyiapkan sebuah kristal di dalam ruangan kecil di dalam gedung gereja
untuk keluar dan kemudian berpindah dari luar area ke tempat itu...
apakah lukanya juga akan berhenti?"
"Tentu saja."
Suara tajam Heathcliff menjawab.
"Tidak
peduli apakah itu karena berjalan atau karena berteleportasi atau
bahkan karena dilemparkan masuk ke dalam area... ketika seseorang
memasuki area jalan, «Kode»-nya akan bekerja tanpa pengecualian."
"Tunggu,
«Area jalan» yang anda bicarakan ini hanya mengacu ke tanah atau di
dalam bangunan, bkukan? Bagaimana dengan di udara?"
Aku tiba-tiba memiliki sebuah imaginasi yang aneh ketika aku menanyakan pertanyaan ini.
Tali
itu. Bila Kains, yang tertusuk dengan tombak pendek itu, tergantung di
leher oleh sebuah tali, apa yang akan terjadi bila dia segera digantung
dan ditusuk tanpa menyentuh tanah sebelum didorong keluar dari
koridor...
Pertanyaan ini bahkan menyebabkan Heathcliff untuk ragu-ragu.
Tetapi dua detik kemudian, rambut panjangnya yang diikat mengayun ke samping.
"Tidak
—— bisa dibilang , «area» ini memanjang dari jalan ke atas hingga
atapnya, dasar dari latai berikutnya. Pada saat seseorang bergerak
menuju ruangan 3 dimensi itu, «Kode»-nya akan melindungi orang itu. Jadi
bahan bila seseorang mengatur jalan keluarnya 100m di atas jalan dan
bergerak dari luar ke udara, tidak akan ada luka apapun karena jatuh.
Akan tetapi, seseorang akan merasakan sebuah hantaman mental yang tidak
menyenangkan. "
"Begitu~"
Asuna dan aku mengeluarkan suara kagum.
Tentu
saja, kami tidak terkagum karena bentuk dari bagian «area»-nya, tetapi
oleh luasnya pengetahuan dan ingatan Heathcliff. Aku telah berpikir
bahwa seseorang perlu megnetahui banyak hal hanya untuk menjadi pemimpin
sebuah guild, tetapi aku dengan segera menolak ide itu pada saat
seorang pengguna katana berjenggot muncul di dalam pikiranku.
Akan tetapi——
Bila
begitu, bahkan bila ada «Continuous Pierce Damage», karena Kains berada
di dalam area, luka ini seharusnya berhenti. Dengan kata lain,
seharusnya ada penyebab luka lain dari HP orang itu selain oleh tombak
bernama «Guilty Thorn» itu —— apakah ada celah lainnya?
Aku terus berpikir, dan dengan perlahan menyatakan tebakanku.
"…Di
Monumen Kehidupan, waktu kematian Kains ada disana, dan penyebab
kematiannya dengan jelas disebutkan di sana —— «Continuous Pierce
Damage». Selain itu, apa yang tertinggal dari tempat kematian Kains
adalah tombak hitam pendek itu."
"Yah. Benar-benar sulit untuk membayangkan kriminalnya menggunakan senjata lainnya."
"Dengarkan aku..."
Pikiranku
dengan segera memikirkan mengenai perasaan seperti terhempas ketika
seekor monster yang kuat melakukan sebuah pukulan telak , dan
melanjutkan,
"Ketika seseorang terkena oleh sebuah pukulan telak, apa yang akan terjadi dengan HP bar-nya?"
Asuna dengan segera memberikanku sebuah ekspresi tidakkah-kamu-tsudah-mengetahui-hal-ini dan menjawab,
"Tentu saja HP bar-nya akan berkurang banyak."
"Berarti
ada masalah mengenai bagaimana HP bar itu berkurang. HP-nya tidak akan
berkurang dengan sangat banyak dalam waktu singkat tetapi dengan
perlahan berkurang dari kanan ke kiri, bukan? Dengan kata lain, terdapat
sebuah jeda antara serangan hingga HP bar-nya habis."
Ketika
aku mengatakan hal ini, Asuna akhirnya menyadari apa yang ingin aku
ucapkan. Tetapi Heathcliff masih tidak menunjukkan emosi apapun, yang
membuatku sulit mengetahui apa yang sebenarnya dia pikirkan.
Aku terus melihat mereka berdua, dan kemudian mengayunkan tanganku untuk mengatakan,
"Sebagai
contoh... tombak itu mengenainya di luar area dan menyebabkan HP kains
untuk jatuh dari maksimum menjadi nol. Dari perlengkapannya, aku dapat
mengatakan bahwa dia adalah seorang tank, jadi HP bar miliknya pasti
lumayan tinggi. HP bar itu lalu menurun dari maksimum menjadi nol, un...
jadi tidak mengherankan bila butuh waktu 5 detik untuk habis. Pelakunya
pasti menggunakan jeda waktu ini untuk berteleport kembali melalui
sebuah portal dan mengirim Kains ke dalam gedung gereja untuk
menggantungnya dari jendela..."
"Tu... tunggu sebenatar."
Asuna terus menaikkan nada suaranya dan menyelaku.
"Kains
bukanlah bagian dari grup penyelesai, tetapi dia adalah seorang pemain
elit diantara para pemain level menengah. Hanya menggunakan sebuah
teknik pedang untuk mengurangi HP orang itu menjadi nol itu tidak
mungkin abgiku... dan bagimu!"
"Un, benar juga."
Aku mengangguk perlahan.
"Bahkan
bila kita menggunakan sebuah «Vorpal Strike» untuk menghasilkan sebuah
luka telak, kita mungkin tidak dapat mengurangi HP bar miliknya menjadi
setengah. Tetapi di dalam SAO, ada ribuan pemain. Kita tidak mungkin
menolak kemungkinan mengenai adanya seorang pendekar pedang dengan level
tinggi yang tidak terabung dengan grup penyelesai... mereka yang Asuna
dan aku tidak ketahui."
"Jadi apa yang coba kamu utarakan
adalah... kita tidak tahu apakah Grimlock adalah seseorang yang membunuh
Kains dengan tombak pendek itu atau seorang pemain «merah» yang dia
minta, tetapi orang itu memiliki kemampuan untuk menghabisi seorang tank
yang berpelindung penuh...?"
Aku mengangkat bahu untuk
menegaskannya, dan melihat orang yang duduk di seberangku dengan sebuah
sikap yang menunggu seorang «guru» untuk menilai.
Kedua mata Heathcliff yang setengah tertutup menatap meja, dan setelah beberapa saat, dia mengangguk,
"Mengenai
metoda, hal itu bukanlah tidak mungkin. Benar bahwa bila kamu melakukan
sebuah serangan di luar area untuk menjatuhkan HP miliknya menjadi nol
dan membuka sebuah portal untuk memindahkan targetnya, kamu dapat
membuat apa yang dinamakan «PK di dalam area»."
Oh? Jadi aku benar? Pada saat aku memikirkan itu, suara yang jelas itu menambahkan, "Akan tetapi..."
"…Aku
rasa kamu seharusnya tahu. Karakteristik utama dari sebuah senjata
penikam adalah panjangnya, diikuti oleh kemampuan menembus pelindung.
Dalam hal kekuatan murni, tombak ini tidak sekuat senjata penghantam
ataupun senjata penebas. Bahkan bila sebuah tombak panjang tidak dapat
melakukannya, lebih tidak mungkin bagi tombak pendek seperti itu."
Hal ini benar-benar menenggelamkan alasanku.
Aku mencibir seperti seorang anak kecil yang menggerutu, dan begitu melihat hal ini, Heathcliff tersenyum dan melanjutkan,
"Bila
seseorang memang menggunakan tombak pendek yang bukanlah sebuah item
tingkat tinggi seperti itu untuk menghabisi seorang tank level
menengah... aku rasa orang itu setidaknya harus berada pada level 100
untuk dapat melakukannya."
"100!!???"
Asuna tiba-tiba berteriak karena panik.
Pengguna
rapier itu melebarkan kedua matanya yang berwarna coklat tua kekuningan
itu dan berbalik untuk melihat Heathcliff, dan kemudian kepadaku, dan
kemudian berulang-ulang lagi, sebelum menggelengkan kepalanya dan
mengatakan,
"Tidak... tidak mungkin bagi orang seperti itu untuk
ada. Kita telah berlatih begitu lama, jadi kamu pastinya belum lupa,
bukan? Bila itu adalah level 100... tidak mungkin dapat mencapainya
tanpa berlatih selama 24 jam sehari di dungeon-dungeon yang ada di garis
depan."
"Itu adalah apa yang aku rasakan juga."
Karena
pemimpin dari guild terkuat KoB ini menolak kemungkinan ini, bagaimana
seorang pemain solo yang remeh ini dapat melakukan sebuah argumentasi
yang masuk akal? Sebenarnya, bahkan aku, yang pada dasarnya adalah
pemain dengan level paling tinggi di grup penyelesai, baru saja sedikit
di atas level 80.
"…La-lalu itu mungkin bukan karena kemampuan
pemainnya, tetapi kekuatan dari teknik pedangnya, sebagai contoh...
orang kedua yang memiliki «Unique Skill» yang baru muncul atau
sesuatu..."
Pada saat aku megnatakan hal ini, pemimpin ini
mengangkat kedua bahunya yang tertutupi oleh jubah berwarna merah gelap,
dan kemudian tersenyum,
"Fu…Bila pemain seperti itu benar-benar ada, aku pasti akan dengan segera mengajaknya untuk bergabung dengan KoB."
Sementara
kedua mata yang tidak dapat ditebak itu menatapku, aku hanya dapat
menyerahkan kemungkinan seperti itu dan bersandar ke punggung kursi
murah ini.
"Hn~ Aku rasa hal ini mungkin dapat diterima. Apa yang tersisa adalah..."
Ketika
aku hampir saja mengatakan sebuah pernyataan bodoh yaitu 'meminta
seekor monster dengan tingkat yang sama seperti bos di area berlatih
untuk menghajar Kains', sebuah bayang-bayang dengan diam-diam muncul di
sebelahku.
"Maaf membuat anda menunggu..."
Pemilik toko
NPC ini berkata dengan sebuah nada malas sementara dia menghidangkan 3
mangkuk mi dari nampan persegi. Rambut yang terurai di bawah topi koki
yang berlumuran minyak terlalu panjang, dan aku tidak dapat melihat
wajahnya dengan jelas.
Asuna sudah terbiasa melihat NPC pekerha
toko di lantai-lantai lainnya yang bersih, sopan, dan serius dalam
pekerjaannya, tercengang sementara dia hanya dapat melihat pemilik toko
ini pergi dengan perlahan dan kembali ke konter.
Aku mengambil
sumpit murah yang tidak perlu dicuci dari meja, PAK, memisahkannya dan
menarik semangkuk mi ke arahku. Asuna melakukan hal yang sama sepertiku
dan berbisik,
"…Apa ini? Ramen?"
"Se-seharusnya sesuatu yang serupa?"
Aku mengatakannya, dan menarik mi yang bergelombang yang terendam di kuah yang jernih itu keluar.
Dan kemudian, 3 suara menyeruput dan makanan yang dikunyak dapat terdengar dari dalam toko.
Seberkas
angin yang secara tidak biasa panas dan kering berhembus masuk dari
pintu, dan dari langit di atas, beberapa ekor burung yang tidak
diketahui mengeluarkan sebuah suara ' 'QUACK—'.
Beberapa menit
kemudian, aku mendorong , mangkuk mi yang sudah kosong di pinggit meja,
dan kemudian melihat pria di seberangku sebelum berkata,
"…Lalu, leader-dono. Ada ide?"
"…"
Heathcliff,
yang telah menghabiskan kuahnya sebelum meletakkan mangkuknya, menatap
gambar yang terlihat seperti sebuah kanji di dasar mangkuk,
"…Ini bukan ramen. Pasti bukan."
"Un, aku rasa juga begitu."
"Lalu, aku akan memberikanmu jawaban yang sama nilainya dengan semangkuk ramen palsu ini."
Tak. Dia mengangkat kepalanya dan meletakkan sumpit yang tidak perlu dicuci itu.
"…Melalui
informasi yang ada sekarang, aku tidak dapat menyimpulkan «apa yang
beanr-beanr terjadi». Tetapi aku dapat mengatakan hal ini ——
dengarkan... pada kasus ini, satu-satunya petunjuk yang dapat kamu
anggap 'dengan mutlak dapat dipercaya' adalah apa yang kamu lihat atau
dengar secara langsung."
"…? Apa maksudnya..."
Heathcliff menggunakan matanya yang seperti kuningan itu untuk menatap Asuna dan aku yang duduk bersebelahan, dan mengatakan,
"Berarti...
apa yang kalian lihat dan dengar di Aincrad semuanya adalah banyak
database digital yang dapat dikonversikan menjadi proses. Tidak ada
sesuatu seperti ilusi atau halusinasi di sini . Di lain pihak, semua
informasi yang bukan data dapat memiliki kemungkinan itu untuk menjadi
sebuah ilusi atau kebohongan. Bila kalian ingin melacak pembunuh ini...
«insiden di area dalam ini», kalian hanya dapat mempercayakan mata dan
telinga kalian sendiri. Dengan kata lain, otak kalian harus mengkoleksi
datanya secara langsung."
Heathcliff akhirnya berkata 'terima kasih atas traktirannya Kirito-kun', dan berdiri.
Aku
merenungkan mengenai apa yang dikatakan oleh pendekar pedang yang
misterius ini dan berdiri, mengatakan kepada pemilik tokonya 'kami sudah
kenyang', dan menyelinap melewati pintu untuk keluar.
'Mengapa
toko semacam itu ada'. Heathcliff, yang berada di depanku, menggumamkan
kata-kata itu yang dengan lembut memasuki kedua telingaku.
Karena leader-dono itu kelihatannya seperti menyatu dengan jalanan yang
simpang siur ini dan menghilang, aku berbalik ke arah Asuna, yang
berdiri di belakangku, dan bertanya kepadanya,
"…Apakah kamu mengerti apa yang baru dia katakan?"
"…Un."
Begitu melihatnya mengangguk, aku tidak dapat menahan diri untuk mendengar pemikiran dari wakil ketua ini.
"Yah…
lagipula, apa yang baru saja disajikan adalah sebuah 'Ramen gaya Tokyo
tanpa kecap', yang menyebabkan rasa yang setengah-setengah itu."
"Huh?"
"Aku
telah memutuskan. Suatu hari, aku akan membuat kecap. Bila tidak aku
rasa rasa tidak terpuaskan itu kelihatannya tidak akan pernah
menghilang."
"…Begitu. Semoga berhasil kalau begitu..."
Aku mengangguk dan kemudian berkata menyindir dengan "BUKAN ITU YANG AKU TANYAKAN!"
"Eh? Kirito-kun? Apa yang baru saja kamu katakan?"
"Maaf
membawamu kesini untuk memakan sesuatu yang begitu aneh. Itu adalah
kesalahanku, jadi tolong lupakan hal itu. Apa yang baru saja aku
tanyakan adalah, Heathcliff itu baru saja mengatakan sebuah kata-kata
yang terlihat mencerahkan. Apa maksud dari kata-kata itu?"
"Ahh…"
Kali ini, Asuna benar-benar mengangguk dan menjawabku,
"Maksudnya,
jangan benar-benar percaya dengan informasi yang kamu terima dari orang
lain begitu saja. Di dalam situasi ini, dia berkata mengenai
motifnya... Insiden cincin langka dari «Golden Apple»."
"Ehh~?"
Aku tidak dapat menahan diri untuk mengerang.
"Jadi
kamu telah mencurigai Yoruko-san? Beanr bahwa kata-kata itu benar-benar
tanpa dasar... tetapi, tidakkah kamu baru saja mengatakannya sekarang,
Asuna? Percuma meragukan apa yang dia katakan tanpa mengatakan apa yang
benar dan apa yang salah, bukan?"
Pada akhirnya, Asuna melirikku untuk suatu alasan, dan dengan cepat berpaling sebelum mengangguk beberapa kali.
"Y-yah,
aku memang mengatakannya. Tetapi, seperti apa yang dikatakan pemimpin.
Terlalu sedikit metide untuk menyimpulkan metode PK yang mana yang
digunakan. Bila begitu, mengapa kita tidak bertanya kepada orang satunya
yang terlibat? Bila kita tiba-tiba menyebutkan mengenai cincin itu, dia
bahkan mungkin saja tegang dan mengungkapkan beberapa informasi."
"Eh? Siapa yang kamu maksud?"
"Tentu saja, yang mengambil tombak itu darimu."
Bab 6
Angka yang terlihat di ujung kanan bawah dari penglihatanku menunjukkan jam 2 siang.
Biasanya,
ini adalah waktu di mana waktu makan siang berakhir, dan waktu di mana
penyelesaian dungeon dan latihan akan belanjut. Akan tetapi, aku tidak
memiliki waktu untuk pergi dari area jalan. Untuk bergerak di medan di
garis depan dan mengarah menuju area dungeon saja akan membutuhkan waktu
hingga matahari terbenam.
Untuk seseorang sepertiku, yang akan
bermalas-malasan karena «cuacanya bagus», hal ini tidak masalah, tetapi
untuk «The Flash», yang tidak dapat berpartisipasi di dalam penyelesaian
selama 2 hari berturut-turut, dia pasti merasa tidak senang.
Aku
bertanya-tanya sementara aku melirik untuk melihat respon Asuna. Wanita
ini tanpa diduga mengeluarkan suatu perasaan yang lebih lemah-lembut
dibandingkan biasanya. Dia tidak hanya bermain-main ke toko-toko
misterius yang berada di gang-gang gelap yang ada di dalam Algade,
tetapi juga melihat-lihat gorong-gorong yang mengarah entah ke mana ——
pada saat dia menyadariku. Nn? Dia memberikan pandangan seperti itu dan
tersenyum kepadaku.
"Ada apa?"
Dia bertanya, dan aku dengan terburu-buru menggelengkan kepalaku dan menjawab,
"T... tidak, tidak ada apa-apa."
"Kamu adalah orang yang aneh, walaupun aku sudah tahu mengenai hal itu."
Dia
tiba-tiba mulai tertawa tertekeh, meletakkan kedua tangannya di
pinggangnya, dan kemudian menggunakan kedua tumit sepatunya untuk
menghentak lantai.
Tolonglah, aku benar-benar tidak tahu siapa
yang aneh di sini. Apakah ini adalah iblis penyelesai lantai yang sama
yang marah besar dan mengkuliahiku karena tidur kemarin? Atau dia memang
menggerutu akan tetapi terpengaruh oleh gaya «Algade-side»? Bila
begitu, aku pasti akan memberikannya «Algade Roast» yang bahkan lebih
eksotik kali berikutnya.
Sementara aku memikirkan hal itu, aku
akhirnya menfengarkan suara dengungan yang ada di alun-alun gerbang
transfer muncul di samping. Untungnya, kita tidak perlu meminta NPC yang
berada di pinggir jalan untuk kembali ke alun-alun.
Aku dengan paksamenghentikan ketertarikan yang aneh di dalamku itu dan terbatuk.
"Ahem…
lalu, kita akan pergi untuk menanyai komandan Schmitt. Tetapi pada saat
ini, bukankah anggota dari DDA sedang keluar berburu?"
Asuna tetap mempertahankan senyumannya dan menaruh jemarinya di janggutnya yang mungil sebelum mengatakan,
"Bila
kata-kata Yoruko-san benar, lalu chmitt-san adalah salah satu dari
mereka yang «menentang penjualan cincinnya»... dengan kata lain, dia dan
Kains-san berada pada pihak yang sama. Dari cara dia muncul di depanmu
kemarin, bukankah jelas bahwa dia sendiri khawatir mengenai hal ini.
Sekarang karena dia ditarget oleh seorang pemain «Merah» yang tidak
diketahuo... apakah kamu berpikir bahwa dia akan meninggalkan area
begitu saja di dalam situasi seperti ini?"
"Ahh… apa yang kamu
katakan benar juga. Tetapi pemain «Merah» itu mungkin menggunakan emtode
PK di dalam area. Bahkan bila dia tetap berada di jalan-jalan, dia
tidak akan dapat benar-benar aman."
"Karena hal iilah jadi dia
ingin mengerahkan usaha maksimal untuk memastikan keselamatannya
sendiri. Bila dia tidak bersembunyi di penginapan, dia..."
Ketika
mendengar hingga titik ini, aku akhirnya menyadari apa yang berusaha
diucapkan Asuna, Aku menjentikkan jariku dan meneruskan,
"Dia akan menggunakan metode «Kota penjaga» dan bersembunyi di markas besar dari DDA."
Salah satu dari guild terkuat, Divine Dragon Alliance, mendirikan
markas besar guildnya yang megah di lantai ke-56, yang sebenarnya baru
ada tidak lama sebelumnya. Tentu saja, ini bukanlah sebuah kebetulan
bahwa mereka menentukan markas besar mereka satu lantai lebih tinggi
dari Knight of Blood yang membuat markas besar di lantai ke-55, tetapi
aku melihat bahwa itu adalah sebuah gedung yang dibangun berlebihan
seperti sebuah «kastil» atau «benteng» dibandingkan sebuah «rumah», dan
tidak dapat menahan diri untuk merasa jijik akan keberanian mereka itu.
Klein, Agil, dan aku sebelumnya menghabiskan makanan yang ada satu meja
penuh untuk menghormati mereka, tetapi terlalu banyak sinyal-sinyal
perasa yang memasuki kami, dan perut kami terasa kembung selama 3 hari
penuh.
Aku, yang berjalan keluar dari gerbang transfer Algade,
melihat ke arah museum mengerikan dari makanan yang mengenyangkan di
atas bukit yang mengawasi seluruh jalan, dan tidak dapat menahan diri
untuk bersendawa. Asuna kelihatannya tidak banyak bereaksi karena dia
dengan segera berjalan di jalan berbatu bata merah di sepanjang lereng
bukit ini.
Aku melihat naga biru yang berada di dalam bendera
guild yang memiliki warna dasar perak yang berkibar di atas, dan dengan
sengaja merendahkan nada suaraku sebelum berkata,
"Ngomong-ngomong,
bahkan bila DDA-sama adalah sebuah guild yang terkenal, benar-benar
mengagumkan bahwa mereka bisa mengumpulkan begitu banyak uang untuk
membeli bangunan seperti ini, aku tidak tahu apa yang kamu rasakan
mengenai hal ini, wakil ketua KoB-doni."
"Aku rasa lumayan. Bila
kita melihat jumlah orang yang tergabung di dalam guild, anggota dari
DDA mengalahkan kami 2 banding 1. Tetapi mengenai keuangannya, memang
sedikit aneh. Kepala keuangan kamu Daizen-san pernah berkata bahwa
'mereka pasti memiliki Tempat-Tempat Farming yang efisien'."
"Apakah begitu?"
Yang
disebut sebagai farming adalah sebuah istilah MMO untuk berburu mobs
yang sangat banyak dengan kecepatan tinggi. Tahun lalu, aku memutuskan
untuk melakukan sebuah aktivitas yang beresiko tinggi karena sebuah
insiden tertentu dan menggunakan «Ant Hill» di lantai ke-46. Tempat itu
adalah sebuah tempat yang simbolis. Akan tetapi, ketika experience yang
di dapat disana pada suatu waktu melebihi batasan tertentu, «Cardinal
System» yang mengatur dunia SAO ini akan dengan alami menurunkan
efisiensinya.
Karena itu, orang-orang di dalam grup penyelesai
memiliki sebuah persetujuan yang baik bahwa 'kita akan menunjukkan semua
area farming yang baik kesemua tempat, dan semuanya dapat memperoleh
sumber-sumber yang kaya itu hingga mereka habis'. Akan tetapi, DDA
mungkin telah melanggar persetujuan ini dan menyembunyikan tempat-tempat
seperti itu —— pada dasarnya itu adalah apa yang dimaksud Asuna.
Ini
benar-benar rumit, tetapi bila DDA menjadi semakin kuat pada dasarnya
berarti keseluruhan grup penyelesai akan menjadi lebih kuat, jadi tidak
ada yang dapat melarang mereka.
Bila kita melakukan hal itu, apa
yang akan kami hadapi pada akhirnya adalah kemunafikan diri dari grup
penyelesai. Kami menetapkan tujuan di dalam permainan kematian ini untuk
membebaskan semua orang, dan dengan kurang ajar mengambil sebagian
besar sumber-sumber yang disediakan sistemnya. Akan tetapi, ini mungkin
hanya untuk memenuhi keinginan kami untuk berada di puncak dari piramid.
Ketika memikirkan hal ini, aku tba-tiba memikirkan mengenai
«Aincrad Liberation Army», yang memiliki tujuan yang benar-beanr berbeda
dari grup penyelesai —— memaksa semua pemain untuk membagi semua
bahan-bahan yang ada secara merata tidak terliaht sebagai sebuah dunia
impian. Benar. Bila «Army» benar-benar menekankan hal ini, tidak akan
ada «insiden di dalam area» ini, dan drop cincin dari monster yang
menjadi penyebab dari pembunuhan itu akan dengan paksa diambil dan
dijual, dan semua keuntungannya akan dibagikan kepada semua pemain.
"Benar-benar... orang yang menciptakan permainan kematian ini benar-benar terlalu kejam..."
Mengapa
memilih sebuah «MMO»? Ada banyak RTS atau FPS yang jauh lebih adil dan
dapat dengan mudah menentukan pemenangnya pada saat itu juga.
SAO
telah menguji keserakahan dari para pemain dengan level tinggi.
Permainan ini memaksa mereka untuk menyeimbangkan rasa superioritas
mereka yang remeh itu dengan teman-teman mereka —— atau hal itu dapat
dikatakan kepada masig-masing pemain.
Dan kriminal yang berada di balik insiden cincin itu tertelan oleh keserakahannya sendiri.
Sebenarnya,
aku sendiri menghadapi pencobaan yang berat seperti itu. Hal itu
karena, di dalam Property Window milikku, terdapat sebuah rahasia yang
sangat besar yang bahkan tidak dapat dibandingkan dengan sebuah item
sihir yang langka, dan memilih untuk menyimpannya.
——Mungkin
Asuna telah mendengarku menggumam karena dia kelihatannya benar-enar
mengerti apa yang terjadi di dalam pikiranku dan menggumam,
"Karena itulah kita harus memecahkan kasus ini."
Asuna
dengan paksa menggenggam tangan kananku, menunjukkan sebuah senyum yang
kuat yang menghapus segala keraguan. Sementara aku panik, dia berkata
kepadaku untuk menunggu di sini, dan bergerak ke arah gerbang kastil
yang besar di depan kami dengan langkah berat. Aku meletakkan tanganku
yang masih memiliki sedikit kehangatan itu di dalam saku mantelku, dan
bersandar di pohon yang ada di dekatku.
Pada dasarnya, hanya
anggota guild disini yang dapat memasuki bangunan yang didaftarkan
sebagai markas besar guild mereka ini. Dengan kata lain, tempat ini
tidak berbeda dengan rumah pribadi seorang pemain, jadi tidak perlui ada
penjaga. Akan tetapi, sebuah guild yang memiliki jumlah anggota yang
cukup masih akan mengirim orang untuk berdiri di depan, dan tujuan utama
merak bukanlah untuk menjaga, tetapi untuk menyampaikan pesan dari
pengunjung.
Dan Divine Draqgon Alliance ini juga sama. Gerbang
yang luar biasa ini memiliki dua pendekar bertombak yang bersenjata
berat berdiri di sana seperti penjaga.
——Mereka terlihat lebih
mirip denga bos-bos tingkat menengah di dalam sebuah RPG dibandingkan
penjaga. Begitu aku memikirkan hal ini, hatiku mulai khawatir, tetapi
Asuna berjalan ke arah seorang pria di kanan tanpa ragu dan menyapanya.
"Halo. Aku adalah Asuna dari Knight of Blood..."
Pendekar yang berbadan besar dan tegap ini dengan segera menegakkan tubuh bagian atasnya dan dengan lembut berbisik,
"Ah, halo! Kejadian itu pasti berat bagimu! Apakah ada alasan mengapa kamu jauh-jauh datang ke sini?"
Dia
tidak terlihat seperti penjaga ataupun bos level menengah. Asuna secara
terbuka memberi sebuah senyuman yang imut kepada raksasa yang datang
berlari dari sisi kiri, dan kemudian menyatakan tujuan kunjungannya,
"Aku datang ke sini untuk berbicara dengan anggota guildmu mengenai suatu hal. Dapatkah kamu membantuku memanggil Schmitt-san?"
Kedua pria saling memandang satu sama lain, dan salah satu dari mereka menelengkan kepala mereka dan berkata,
"Orang itu seharusnya berada di area dungeon di garis depan, bukan?"
Tetapi yang lainnya menjawab,
"Ah,
tetapi kelihatannya dia berkata saat sarapan tadi bahwa dia akan
beristirahat hari ini karena dia pusing. Mungkin dia berada di dalam
ruangannya. Aku akan mencoba bertanya."
Cara mereka menjalin
hubungan antara satu dengan yang lain benar-benar mengejutkanku. Dalam
hal hubungan antar guild, DDA dan KoB pastinya tidak dapat dianggap
memiliki hubungan yang baik satu sama lain, tetapi hal ini mungkin
berbeda untuk hubungan interpersonal —— tentu saja, itu mungkin karena
daya tarik Asuna ditambahkan di dalamnya. Bila itu adalah penyebab yang
kedua, aku mungkin lebih baik berdiri di sini dan tidak keluar.
Sementara
aku menyandarkan tubuhku di dekat dahan pohon yang menempel di dinding
kastil untuk mencoba bersembunyi lebih jauh, penjaga lain mulai mengetik
sebuah pesan dengan cepat dan mengirimnya.
Dan kemudian,
terdapat sebuah jawaban dalam kurang dari 30 detik karena jemari dari
penjaga itu kembali menuju window miliknya. Kelihatannya Schmitt
benar-benar bersembunyi di dalam kastil. Bila dia sedang bertarung di
dalam dungeon di garis depan, mustahil baginya untuk menjawab secepat
ini.
Penjaga itu melihat pesannya, dan dengan segera mengernyitkan dahi karena kesusahan.
"Dia sedang beristirahat hari ini... tetapi, dia ingin aku bertanya kepadamu mengenai apa kunjungan ini sebenarnya..."
Asuna merenungkan hal ini untuk beberapa saat, dan dengan mudah menjawab,
"Katakan saja kepadanya 'Aku ingin berbicara mengenai cincin itu'."
Pihak lain itu dengan segera menjawab.
Orang
yang seharusnya berbaring di tempat tidur karena pusing dengan segera
bergegas keluar dari gerbang kastil dan berkata 'mari pergi ke tempat
lain' untuk berbicara dan dengan segera berjalan dengan cepat menuruni
bukit. Asuna, yang mengikuti Schmitt, melewatiku, dan aku berpura-pura
tidak ada sesuatu yang terjadi sementara aku berjalan keluar dari
bayang-bayang pohon. Schmitt melirikku, tetapi dia mungkin telah tahu
bahwa Asuna dan aku sedang menginvestigasi hal ini, dan tidak bereaksi
sama sekali karena dia hany berjalan lebih cepat.
Schmitt, yang
berjalan dengan cepat beberapa meter di depanku, masih mengenakan baju
zirah tingkat tinggi yang dia kenakan ketika dia merampas tombak pendek
itu dariku, dan bahkan masih ada selapis tipis chainmail dibaliknya. Dia
tidak membawa tombak panjang besar itu, tetapi perlengkapan ini
pastilah sangat berat. Dia hanya terlihat seperti dia tidak dapat
merasakan bebannya karena dia terus bergerak ke depan dengan kecepatan
tinggi. Dia tidak lagi seorang tank biasa, dan lebih seperti pemain
American Football.
Orang
berbadan besar dan tegap yang berukuran seperti seorang atlet yang
jarang dapat dilihat di SAO ini sedang berjalan menuruni bukit dan
memasuki area jalanan sebelum akhirnya berhenti. Dia mengayunkan
zirahnya dan berbalik, dan dengan segera bertanya kepadaku bukan Asuna,
"Siapa yang memeberitahukanmu mengenai hal ini?"
"Huh?"
Aku
menjawab, dan dengan segera menyadari bahwa dia telah melewatkan
istilah tabu 'insiden mengenai cincin' ini, dan dengan berhati-hati
menjawab,
"…Aku mendengarnya dari mantan anggota «Golden Apple»."
Pada saat aku mengatakan hal ini, kedua alis tebal di bawah rambut tegal lurus pendek itu berdenyut.
"Siapa?"
At
this moment, I hesitated for a moment. If Schmitt was the perpetrator
yesterday, he should have known that Kains and Yoruko were together.
There was no point in hiding Yoruko's name now.
"Yoruko-san."
Pada
saat aku mengatakan itu, pria yang kekar ini dengan segera terlihat
seperti dia telah kehilangan jiwanya sementara dia melihat ke atas, lalu
menghela napas panjang . Fuu…
Aku tetap tidak bergerak
sementara pikiranku berpikir dengan cepat. Bila reaksinya sekarang
adalah 'berelaksasi' seperti yang aku pikirkan, itu pasti karena dia
tahu bahwa Yoruko dan dia keduanya 'menolak menjual cincin itu'.
Apa
yang terjadi kemarin mungkin melibatkan 'grup yang setuju menjual',
termasuk Grimlock, membalas dendam kepada 'grup yang berlawanan', dan
Schmitt jelas mengetahuinya. Itulah mengapa dia menyatakan bahwa dia
tidak akan berburu, tetapi bersembunyi di dalam keamanan dari markas
besar guildnya.
Pada saat ini, tidak meyakinkan bahwa Schmitt
adalah pembunuh Kains, tetapi jelas dia memiliki sebuah motif. Sebagai
contoh, pelaku dari insiden cincin itu mungkin Kains dan Schmitt, dan
Schmitt memutuskan untuk membunuhnya untuk mencegah pembocoran
informasi. Aku terheran sementara aku menanyakan pertanyaanku,
"Schmitt-san, apakah kamu tahu dimana Grimlock, yang membuat tombak pendek itu, berada?"
"TI... TIDAK TAHU!"
Schmitt berteriak dengan keras sementara dia menggelengkan kepalanya dengan penuh semangat.
"Semenjak guild dibubarkan, kami tidak pernah mengontak satu sama lain. Aku bahkan tidak tahu bila dia masih hidup!"
Dia
berkata dengan cepat sementara dia terus menggerakkan pandangan matanya
dan melihat jalanan. Seakan-akan dia takut bahwa sebuah tombak pendek
akan tiba-tiba terbang dari suatu tempat.
Pada saat ini, Asuna, yang terus diam hingga sekarang, tiba-tiba mengatakan dengan suara datar,
"Schmitt-san.
Kami tidak mecari pelaku pembunuh pemimpin guild Golden Apple, tetapi
seseorang yang memulai insiden itu kemarin... lebih tepatnya, kami
sedang mencari tahu metode apa yang digunakan kriminal itu untuk
membunuh. Hal ini adalah untuk melindungi ketentraman di dalam «Area»
seperti sekarang."
Dia berhenti sebentar, lalu melanjutkan dengan sebuah suara yang lebih keras,
"…Sayangnya,
orang yang paling emncurigakan adalah dia yang membuat tombak itu...
dan kekasih dari pemimpin guild, Grimlock-san. Tentu saja, seseorang
mungkin telah dengan sengaja membuatnya terlihat demikian, jadi kami
perlu berbicara dengan Grimlock-san untuk menyelesaikannya. Bila kamu
tahu mengenai keberadaannya atau bagaimana untuk menghubunginya, bisakah
kamu menolong kami dan memberitahukannya?"
Schmitt, yang
dipandangi oleh kedua mata berwarna coklat muda itu, menarik bagian atas
tubuhnya. Kelihatannya dia tidak terbiasa berbicara dengan para pemain
wanita, dan tentu saja, aku juga sama.
Dia berpaling dan menutup
mulutnya. Bila bahkan serangan langsung Asuna tidak bekerja, dia
benar-benar seorang musuh yang kuat. Aku memikirkannyasembari ingin
menelan helaan napasku, tetapi segera,
"…Aku benar-benar tidak tahu dimana dia berada. Akan tetapi..."
Schmitt tergagap dan berkata,
"Grimlock benar-benar menyukai sebuah restoran NPC dan akan selalu berada di sana. Mungkin dia..."
"Be, benarkah!?"
Aku mencondongkan tubuhku ke depan dan berpikir.
Di
dalam Aincrad, makan dapat dikatakan sebagai satu-satunya kemewahan.
Tetapi pada saat yang bersamaan, sulit untuk menemukan sebuah makanan
yang penuh rasa dari restoran NPC murah itu. Karena dia begitu
menyukainya sehingga dia pergi ke sana setiap hari, sulit baginya untuk
tidak pergi ke sana dalam jangka panjang. Hal itu karena aku makan 3
makanan dari 3 restoran yang berbeda secara bergantian. Sebagai catatan
tambahan, erstoran yang membingungkan yang baru saja kami kunjungi
sebelumnya tidaklah termasuk diantara ketiga restoran favoritku .
"Kalai begitu, tolong beritahu aku nama toko itu..."
"Aku memiliki satu syarat."
Schmitt menyelaku.
"Aku dapat memberitahukanmu, tetapi aku mempunyai satu syarat... biarkan aku bertemu dengan Yoruko."
Asuna dan aku membiarkan Schmitt berhenti di sebuah toko perlengkapan terdekat, dan mulai berdiskusi mengenai kondisi itu.
"Kalau begitu... seharusnya tidak ada masalah, bukan? Bagai mana menurutmu?"
"Un, yah..."
Asuna bertanya, tetapi aku tidak dapat dengan segea menjawab dan hanya dapat menggumamkan apa yang kurenungkan.
Bila
Schmitt —— atau Yoruko, yang hampir pasti bukanlah pembunuh dari
insiden di dalam radius kemarin, bertemu, mereka mungkin menganggap
seorang dengan yang lain sebagai seseorang yang perlu dibunuh. Ketika
mereka bertemu, salah satu pihak mungkin akan menggunakan sebuah «Teknik
PK di dalam area» untuk menyebabkan korban baru, dan aku tidak dapat
mengindahkan kemungkinan ini.
Akan tetapi, untuk hal itu dapat
terjadi, pihak itu perlu menggunakan sebuah senjata dan menggunakan
sebuah teknik pedang. Gerakan seperti itu akan memerlukan seseorang
untuk membuka sebuah window untuk mengatur perlengkapan dan menggunakan
sebuah tombol OK. Tidak peduli seberapa cepat hal itu terjadi, akan
dibutuhkan waktu sekitar 4, atau 5 detik.
"…Dengan kita berdiri
di dekat mereka untuk mengawasi, mungkin tidak ada kemungkinan apapun
untuk terjadi sebuah PK. Akan tetapi —— bila itu bukan untuk melakukan
PK, mengapa Schmitt itu meminta untuk bertemu Yoruko-san hari ini?"
Aku menggerakkan kedua tanganku ke samping, dan Asuna kelihatannya lumayan bosan.
"Siapa yang tahu... jangan katakan... bahwa dia sebenarnya secara diam-diam mengaguminya... un, mungkin tidak."
"Eh, benarkah!?"
Aku
tidak dapat menahan diri untuk melihat ke belakang ke arah Schmitt yang
terlihat tegang, tetapi Asuna dengan segera menarik kerahku untuk
mencegahku melakukan hal itu.
"Aku bilang bukan itu! Lagipula...
bila tidak ada bahaya apapun, kita hanya perlu melihat apakah
Yoruko-san bersedia. Aku akan mengirim sebuah pesan kepadanya untuk
memastikan."
"O,oke kalau begitu. Aku akan menyerahkannya kepadamu."
Asuna
membuka window miliknya dan dengan segera menekan keyboard virtual itu
dengan kecepatan tinggi. 'Pesan kepada teman' ini adalah sebuah fungsi
yang mudah untuk berkomunikasi dengan seorang pemain yang berada jauh,
tetapi percuma bila seseorang hanya mengetahui nama dari pihak lainnya,
karena orang itu harus mendaftarkan pihak lainnya itu sebagai teman,
atau teman satu guild, atau pasangan dalam pernikahan. Itulah mengapa
kami tidak dapat menggunakannya untuk mengontak Grimlock. Kami dapat
saja mengirim sebuah 'pesan instan' ketika kami mengetahui namanya,
tetapi kedua belah pihak harus berada di lantai yang sama, dan kami
tidak dapat mengetahui apakah pihak lainnya itu menerima pesannya atau
tidak.
Yoruko kelihatannya menjawab pada saat itu juga, dan
Asuna melirik window yang tidak ditutup itu sebelum mengangguk dan
berkata,
"Dia bilang dia tidak masalah dengan itu. Lalu... aku
agak kuatir, tetapi kita lebih baik mengajak orang itu juga. Lokasinya
adalah penginapan dimana Yoruko-san berada."
"Un. Terlalu beresiko untuk membiarkannya pergi keluar."
Aku
setuju, dan akhirnya berhasil berbalik untuk melihat Shmitt, yang
berada di dalam toko perlengkapan. Ketika dia melihatku memberikan
sebuah tanda OK, wajah orang yang tegap dan berpelengkapan berat itu
menunjukkan sebuah ekspresi wajah lega yang jelas.
Kami
bertiga bergerak dari lantai ke-56 menuju jalanan utama dari lantai
ke-57, Marten. Ketika kami berjalan keluar dari gerbang transfer biru
itu, jalanan sudah diwarnai oleh cahaya matahari terbenam.
Banyak
NPC dan pemain pedagang dengan toko yang berjejer satu sama lain di
alun-alun, dan terdapat ebuah suara keras penawaran yang datang ke arah
kami. Diantara toko-toko ini, banyak pendekar pedang yang berada di sini
untuk beristirahat setelah bekerja keras selama sehari ini. Akan
tetapi, mereka jelas-jelas menghindari sebuah titik di alun-alun,
membuat tempat itu terlihat sangat kosong.
Tempat itu adalah
tanah yang menghadap ke gedung gereja. Tentu saja, sekitar 24 jam yang
lalu, pria yang bernama Kains secara misterius meninggal di sana. Aku
memaksakan diriku untuk melihat ke depan dibandingkan melihat ke sana,
dan mulai bergerak ke jalan yang aku lalui kemarin.
Beberapa
menit kemudian, kami tiba di penginapan dan mengarah ke lantai kedua.
Setelah melalui sebuah jalan yang panjang di sepanjang koridor ke tempat
yang terdalam, kami tiba di kamar Yoruko —— atau setidaknya, sebuah
ruangan di mana dia dapat bersembunyi di dalamnya.
Aku mengetuk pintunya dan berkata "Ini Kirito."
Terdapat
sebuah reaksi yang segera dari dalam ruangan, dan aku memutar gagang
pintu. Kuncinya diatur sehingga 'hanya teman yang dapat membuka'
mengeluarkan sebuah suara kecil sebelum membuka.
Setelah membuka
pintu itu, aku melihat ke dalam untuk melihat benda yang berada tepat
di depan pintu, sebuah set sofa yang seragam terletak di tengah ruangan,
dan Yoruko duduk di salah satu sofa itu. Dia dengan cepat berdiri,
mengibaskan rambut biru tuanya dan sedikit membungkukkan badan.
Aku
berdiri di pintu, benar-benar tidak bergerak, melihat ke arah
Yoruko,dan kemudian melihat wajah Shmitt yang berada tepat di belaakngku
sebelum berkata,
"Jadi... pertama-tama, untuk alasan keamanan,
aku akan menjelaskan hal ini kepada semua orang. Kedua pihak tidak
diperbolehkan memperlengkapi diri dengan senjata ataupun membuka window
apapun. Aku harap kalian dapat mematuhi ini. Aku tahu bahwa ini mungkin
tidak nyaman, tetapi tolong ikuti aturan dasar ini."
"…Oke."
"Aku mengerti."
Yoruko
berkata dalam sebuah suara yang hampir tidak terdengar, dan Schmitt
menjawab dengan sebuah suara gelisah. Aku dengan perlahan memasuki
ruangan dan mengantar Schmitt dan Asuna ke dalam.
Kedua mantan
anggota guild «Golden Apple» yang mungkin sudah tidak bertemu untuk
waktu yang lama ini hnaya saling memandang satu sama lain dalam sunyi.
Yoruko
dan Schmitt sebelumnya adalah teman seperjuangan dari guild yang sama,
tetapi saat ini, seharusnya ada sekitar 20 level perbedaan diantara
mereka. Tentu saja, anggota dengan level yang lebih tinggi sudah pasti
adalah Schmitt, yang termasuk dii guild penyelesai. Akan tetapi, dari
apa yang dapat aku lihat, pengguna tombak yang kuat ini jauh lebih
tegang dari Yoruko.
Kenyataannya, yang berbicara terlebih dahulu juga Yoruko.
"… Sudah lama tidak berjumpa, Schmitt."
Dia lalu tersenyum. Schmitt pertama-tama menggigit bibirnya dengan keras, lalu menjawab dengan sebuah suara serak,
"…Un. Aku berpikir bahwa kita tidak akan perah bertemu lagi. Dapatkah aku duduk?"
Yoruko
mengangguk, dan orang berbadan besar dan berpelindung penuh ini
berjalan ke sebuah sofa lainnya sementara zirah pelindungnya
berdentangan. Aku rasa hal ini pastinya tidak nyaman dipakai untuk
duduk, tetapi dia tidak berniat untuk melepaskan baju pelindungnya.
Aku
menutup pintu dan memeriksa apakah pintu telah terkunci sebelum berdiri
di sisi sebelah timur dari tempat mereka berdua duduk, dan Asuna
berdiri di seberangku.
Kami memesan ruangan yang paling mewah di
penginapan untuk Yoruko, yang kami minta untuk tinggal selama beberapa
hari, jadi bahkan walaupun ada empat orang yang memenuhi ruangan,
ruangan ini masih lumayan luas. Pintu masuk ruangan ini terletak di
dinding bagian utara, dan di bagian barat terdapat satu pintu lagi yang
mengarah ke kamar tidur. Selain itu, sisi timur dan selatan
masing-masing terdapat sebuah jendela.
Jendela yang ada di
bagian selatan terbuka penuh, dan angin semilir yang membawa suasana
matahari terbenam di musim semi bertiup bebas melalui jendela. Tentu
saja, jendelanya dilindungi oleh sistem, dan bahkan bila seseorang
membukanya, tidak akan ada yang bisa masuk. Karena tempat ini jauh lebih
tinggi dari bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya, seseorang dapat
melihat pemandangan dari sebuah jalan berwarna ungu tua melalui celah
dari tirai putih di jendela itu.
Suara dari jalanan yang datang bersamaan dengan angin itu mengalahkan suara Yoruko yang sedikit lembut.
"Schmitt,
aku dengar bahwa kamu sekarang adalah anggota dari Divine Dragon
Alliance? Luar biasa. Divine Dragon Alliance itu dianggap sebagai sebuah
guild terkemuka diantara grup penyelesai bukan?"
Aku merasa
bahwa ini adalah sanjungan yang tulus, tetapi kerutan-kerutan di dekat
alis Schmitt menjadi semakin dalam. Dia lalu berkata dengan nada berat,
"Apa yang kamu maksud dengan itu? Apakah itu terlalu aneh?"
Jawaban gamblang yang tidak biasanya ini membuatku mengerutkan dahi, tetapi Yoruko tidak terlihat terpengaruh sama sekali.
"Bagaimana
mungkin? Aku hanya merasa bahwa setelah guild kita dibubarkan, kamu
pasti telah berusaha dengan sangat keras untuk menaikkan level. Kains
dan aku telah menyerah setelah kesulitan menaikkan level, jadi kamu
benar-benar luar biasa dibandingkan dengan kami."
Yoruko mengibaskan ke samping rambut biru tuanya yang bertengger di pundaknya dan tersenyum lagi.
Dia
tidak berpelengkapan penuh dengan begitu menggelikan seperti Schmitt
dengan pelindung penuh, tetapi Yoruko juga memakai pelindung yang
lumayan. Gaunnya yang tebal memiliki sebuah rompi kulit, dan dia sedang
memakai sebuah jubah beludru berwarna ungu. Bahkan di bahunya terlihat
syal yang terlilit, dan walaupun perlindungannya tidak bisa dibandingkan
dengan pelindung dari logam, dengan pakaian yang begitu tebal, hal itu
pasti setidaknya meningkatkan banyak pertahanan. Dia terlihat lumayan
tenang sekarang, tetapi jauh di dalam, dia pasti merasa gelisah.
Pada
saat ini, Schmitt tidak dapat menyembunyikan kegugupannya ketika dia
mencondongkan diri ke depan di dalam zirah pelindungnya dan berkata,
"LUPAKAN SAJA MENGENAI APA YANG TERJADI DENGANKU! TERLEBIH DARI ITU... Aku ingin bertanya mengenai Kains."
Dia tiba-tiba mengecilkan suaranya dan melanjutkan,
"Mengapa Kains terbunuh pada masa ini? Apakah dia... mengambil cincin itu? Apakah dia adalah yang membunuh pemimpin GA?"
Aku
dengan segera mengerti bahwa GA merujuk kepada Golden Apple, istilah
sederhana dari penyebutan nama guild «Golden Apple». Akan tetapi,
kata-kata itu pada dasarnya berarti bahwa dia tidak terlibat dengan
insiden cincin dan pembunuhan di dalam area itu. Bila itu adalah sebuah
akting, dia benar-benar dapat menjadi seorang aktor.
Begitu
mendengar gumamannya, ekspresi wajah Yoruko akhirnya menunjukkan
perubahan untuk pertama kalinya. Dia tetap tersenyum dan menatap
langsung kepada Schmitt sebelum mengatakan,
"Mustahil. Kains dan
aku benar-benar menghormati pemimpin guild dari lubuk hati kami yang
terdalam. Alasan mengapa kami menolak penjualan cincin itu adalah karena
akan menjadi lebih berguna bila kita menggunakannya untuk meningkatkan
kekuatan bertarung guild daripada menjualnya dalam col. Aku rasa
pemimpin guild kita mungkin berpikiran mengenai hal yang sama dengan
kita sekarang."
"I... itu juga apa yang aku pikirkan. Jangan
lupa bahwa aku juga menolak penjualan cincin itu. Lagipula... bukannya
berpikir bahwa mereka yang menolaknya memiliki sebuah alasan untuk
mencurinya. Mereka yang setuju untuk menjualnya... orang-orang itu yang
menginginkan col-nya, seseorang diantara mereka mungkin ingin
mendapatkan semua keuntungan hasil penjualan!"
Dia menggunakan
tangan kanannya yang dilindungi oleh sarung tangan besi untuk menepuk
lututnya sendiri, dan kemudian memegang kepalanya sebelum berkata,
"Tetapi...
mengapa Grimlock masih ingin melakukan tindakan terhadap Kains
sekarang... Apakah dia ingin membunuh kita semua, tiga orang yang
menolak menjual cincin itu? Apakah kamu dan aku akan menjadi korbannya?"
——Hal ini tidak terlihat sebagai sebuah akting sama sekali.
Untukku, kegelisahan Schmitt menunjukkan sebuah ketakutan yang
sebenarnya.
Dibandingkan dengan Schmitt, yang ketakutan setengah matai, Yoruko kembali tenang dan mengatakan sesuatu kepadanya.
"Kita
masih tidak dapat memastikan baha Grimlock membunuh Kains. Mungkin
anggota lain memintanya untuk membuat tombak pendek itu... atau
mungkin..."
Dia mengarahkan pandangan kosongnya ke meja pendek di depan sofa dan menggumam,
"Mungkin pemimpin kita sedang melakukan balas dendamnya sendiri. Pemain biasa tidak mungkin bisa membunuh di dalam area."
"Wha…"
Pria
berbadan kekar itu membuka mulutnya dan terengah-engah. Bahkan aku juga
merasa sedikit takut ketika dia mengatakan hal ini.
Schmitt menatap kosong kepada Yoruko yang tersenyum dan berkata,
"Tetapi, tidakkah kamu baru saja berkata bahwa Kains tidak mengambil cincin itu..."
Yoruko tidak dengan segera menjawab sementara dia hanya berdiri dan mengambil satu langkah ke kanan.
"Aku
tidak dapat tidur sama sekali tadi malam. Aku hanya dapat berpikir.
Ngomong-ngomong, bahkan bila yang membunuh pemimpin guild adalah salah
seorang dari dalam guild, tetapi mungkin juga itu adalah kita semua.
Ketika ring drop itu muncul, sebenarnya tidak perlu ada voting apapun.
Kita bisa saja tetap mengikuti instruksi dari pemimpin guild. Tidak,
kita seharusnya membiarkannya memakai cincin itu. Pemimpin kita adalah
pendekar pedang terkuat diantara kita, dan dia adalah yang dapat
menggunakan cincin itu hingga maksimal. Akan tetapi, kita tidak dapat
menahan keinginan egois kita sendiri, dan tidak ada yang menyatakan
saran seperti itu. Semuanya tetap berkata bahwa pada suatu hari kita
akan membuat GA sebagai bagian dari guild penyelesai, tetapi tidak ada
yang berpikir mengenai guild. Semuanya hanya berharap untuk membuat diri
mereka sendiri untuk menjadi semakin kuat."
Setelah mengatakan banyak kata, pinggang Yoruko menyentuh bingkai dari jendela di selatan.
Dia bersiap untuk duduk di atasnya dan melanjutkan,
"Hanya
satu orang, hanya Grimlock-san yang berkata untuk menyerahkannya kepada
pemimpin. Orang itu menyerahkan keinginan egoisnya dan berpikir
mengenai pengembangan guild. Itulah mengapa orang itu menjadi seperti
ini, dan membalas dendam kepada kita yang tidak dapat menyerahkan
keinginan kita, dan dia memiliki hak untuk membalaskan dendam demi
pemimpin guild..."
Kesunyian tiba-tiba menelan ruangan, dan angin malam yang dingin mengubah udara yang ada di dalam ruangan.
Kachan
kachan kachan, suara-suara lemah dari logam yang berdering segera dapat
didengar. Sumbernya adalah dari pelindung dari Schmitt yang sedikit
gemetaran. Pemain elit yang telah ditempa oleh berbagai pertempuran ini
melihat ke bawah dengan wajah pucat dan menggumam seperti orang yang
tidak sadarkan diri,
"… Jangan main-main. Berhenti bermain-main. Sekarang ini... sudah setengah tahun... mengapa sekarang..."
GABAK! Dia menegakkan bagian atas tubuhnya dan tiba-tiba berteriak,
"DAPATKAH
KAMU MENERIMA ITU, YORUKO! KAMU TELAH BEKERJA KERAS HINGGA SEKARANG!
BAGAIMANA BISA KAMU MENYERAHKAN DIRI UNTUK TERBUNUH OLEH SEBUAH METODE
YANG TIDAK DIKETAHUI!"
Schmitt, Asuna dan aku semua memandang kepada Yoruko yang berada di jendela.
Pemain
wanita ini, dengan sebuah keberadaan bayang-bayang disekitarnya,
membiarkan pandangannya berkelana di udara, kelihatannya berpikir
mengenai bagaimana menjawab pertanyaan Schmitt.
Segera sesudahnya, bibirnya sedikit terbuka, kelihatannya akan mengatakan sesuatu——
Pada saat ini.
TONN!
Sebuah suara dalam tiba-tiba menggema di seluruh ruangan. Pada saat
yang sama, Yoruko melebarkan kedua matanya dan membuka lebar mulutnya.
Tubuh
yang langsing itu mulai bergoyang hebat. Dia pertama-tama mengambil
sebuah langkah kuat ke depan, dan kemudian terhuyung dan berputar
sebelum meletakkan tangannya ke jendela yang terbuka.
Pada saat ini, seberkas angin keras berhembus, dan rambut panjang Yoruko berkibar karenanya.
Aku melihat sebuah hal yang tidak dapat dipercaya.
Sebuah item berbentuk seperti sebuah batang hitam kecil menembus jubah ungu yang pendek dan mengkilap itu.
Karena
terlalu kecil, aku pada saat itu tidak dapat mengetahui apa benda itu
sebenarnya. Tetapi kemudian aku melihat obyek yang berbentuk seperti
batang itu bersinar merah, aku dengan segera memiliki sebuah perasaan
buruk mengenai hal ini.
"Ah…!"
Asuna mengeluarkan sebuah hembusan napas yang hampir seperti teriakkan, dan aku secara insting bergegas ke depan dengan segera.
Aku mengulurkan tanganku ke depan dan bersiap untuk menarik tubuh Yoruko ke dalam. Akan tetapi...
Jemariku hanya menyentuh syalnya, dan tubuh Yoruko jatuh keluad dari penginapan dalam keheningan.
"YORUKO-SAN!"
Pada saat aku berteriak dan mengeluarkan tubuhku keluar dari jendela...
Tubuh
Yoruko terjatuh ke lantau batu begitu saja, dan setelah terpelanting
sekali, terselimuti oleh sebuah efek cahaya berwarna biru.
BASHA!
Suara dari sesuatu yang pecah dapat dengan segera terdengar.
Pecahan-pecahan poligon menyebar keluar bersamaan dengan ledakan cahaya
biru itu——
Beberapa detik kemudian, sebuah item dapat terdengar mendarat dengan jelas, hanya meninggalkan sebuah pisau belati di jalan.
Bab 7
Bagaimana mungkin!
Pada saat ini, pikiranku tiba-tiba berteriak dalam keheningan, dan ada banyak alasan untuk hal ini.
Yang
pertama, ruang tamu dari penginapan seharusnya dilindungi oleh sistem.
Bahkan bila jendelanya terbuka, benar-benar mustahil untuk seseorang
untuk dapat memasuki atau melempar sesuatu ke dalam.
Selain itu,
benar-benar sulit dipercaya bahwa pisau belati lempar itu dapat
menghasilkan Luka tikam terus-menerus yang dapat menghabiskan HP dari
seorang pemain level menengah. Mustahil bila 5 detik telah berlalu dari
saat pisau belati itu mengenai Yoruko hingga waktu dia menghilang.
Ini
tidak mungkin dapat terjadi. Metode dari pembunuhnya tidak dapat
dianggap sebagai «PK di dalam area». Ini sudah masuk ke dalam sebuah
serangan instant death yang mengerikan.
Aku menahan napasku dan
merasakan sesuatu yang sangat dingin di punggungku dan memaksa diriku
untuk berpaling dari lantai batu tempat Yoruko menghilang. Aku lalu
melihat ke atas dan melebarkan kedua mataku seperti lensa kamera untuk
melihat jalan yang ada di seberang.
Akhirnya, aku melihatnya.
Sekitar 2 blok dari penginapan, di atas atap dari sebuah bangunan yang sama tingginya dengan tempat ini.
Sebuah bayangan hitam berdiri di sana dengan matahari terbenam yang berwarna ungu tua sebagai latar belakangnya——
Orang
itu ditutupi oleh sebuah jubah panjang bertudung hitam kelam, sehingga
mustahil untuk dapat melihat wajahnya. Aku menolak keluar sebuah istilah
'dewa kematian' dari pikiranku sebelum berteriak dengan keras,
"BAJINGAN ITU...!!"
Aku melangkahkan kaki kananku ke ambang jendela dan berteriak kembali tanpa melihat,
"Asuna, aku serahkan sisanya kepadamu!"
Aku lalu melompat ke arah bangunan yang dipisahkan dari tempat ini oleh jalan.
Tetapi
bahkan dengan level tinggi di dalam agility, masih terlalu gegabah
untuk melompati jarak di atas 5m tanpa berlari. Aku tidak dapat
menggunakan sebuah tempat untuk mendarat, dan hanya berhasil menggunakan
tangan kananku yang terulur ke depan pada detik terakhir untuk meraih
sisi dari atap. Aku lalu menggunakan level strength milikku yang telah
diperbaiki untuk menarik badanku, berputar di udara dan mendarat di
atap. Pada saat ini, suara cemas Asuna dengan segera datang dari
belakang.
"TIDAK BOLEH. KIRITO-KUN!"
Aku mengerti dengan
jelas mengapa dia ingin menghentikanku. Bila aku terkena oleh pisau
terbang itu, ada kemungkinan bahwa aku akan mati dengan segera.
Akan tetapi, aku benar-benar tidak dapat membiarkan kriminal yang akhirnya muncul pergi hanya untuk keselamatanku sendiri.
Akulah
yang berkata akan melindungi keamanan dari Yoruko. Akan tetapi, aku
hanya berpikir dalam sebuah sikap yang sangat sempit bahwa tidak akan
apa-apa bila kita bersembunyi di dalam penginapan, dan tidak pernah
berpikir bahwa hal ini mungkin dapat terjadi. Bila sistemnya dapat
memberikan perlindungan, lalu di jalan —— di «area dalam» seharusnya
dapat dianggap sebagai tempat yang aman. Karena musuhnya dapat melakukan
PK di dalam area, secara umum mungkin untuk menggagalkan perlindungan
di dalam penginapan. Mengapa aku tidak berpikir mengenai hal ini?
Berdiri
di atap di kejauhan, pria berjubah hitam itu terkena angin yang
berhembus keras kepadanya, terlihat seperti dia sedang mengejekku yang
merasa sangat menyesal.
"TUNGGU DI SI...!"
Aku berteriak
dan mulai berlari ke depan lagi sebelum menghunus pedang dari
punggungku. Aku tidak dapat memberikan luka apapun dengan pedangku
selama di jalan, tetapi setidaknya aku dapat menangkis pisau yang dia
lemparkan.
Aku dengan sengaja memastikan bahwa kecepatan
berlariku tidak melambat sementara aku terus melompat dari atap yang ini
menuju ke atap berikutnya. Para pemain yag berjalan di bawah mungkin
berpikir aku adalah orang gila yang memamerkan agility milikku dalam
sebuah pertunjukkan, tetapi aku tidak punya waktu untuk peduli mengenai
hal-hal seperti itu sementara aku menarik kerah mantelku dan terus
melompat dan menembus kegelapan.
Pembunuh di dalam jubah
bertudung itu kelihatannya tidak berniat melarikan diri atau menyerang
karena dia hanya memperhatikanku mendekat. Ketika kami berdua hanya
berjarak 2 gedung, pembunuh itu tiba-tiba meletakkan tangan kanannya ke
bagian dalam jubahnya. Aku dengan segera menahan napasku dan
menggerakkan pedangku ke depan.
Akan tetapi...
Dia
menaikkan tangan kanannya keluar, dan apa yang dia ambil bukanlah sebuah
pisau lemapr. DI bawah warna langit senja, sebuah warna biru muda
tiba-tiba muncul di depan mataku. Itu adalah teleport crystal——
"Kurang ajar!"
Aku
mengutuk dan menggunakan tangan kiriku untuk menarik tiga jarum lempar
dengan tangan kiriku sementara berlari ke depan sebelum melemparkannya
semua dalam sekali lemapr. Tentu saja, aku tidak berniat untuk
melukainya, tetapi aku berharap untuk menggunakan gerakan menghindar
secara insting untuk memperlambat dia mengucapkan perintahnya.
Apa
yang menjengkelkan adalah musuhnya terlihat terlalu tenang. Orang itu
tidak terlihat ketakutan sementara dia menerima tiga jarum lempar yang
terbang ke arahnya dengan efek cahaya berwarna perak sebelum dengan
santai mengangkat teleport crystal itu.
Ketiga jarum lempar itu
semuanya ditahan oleh dinding sistem ungu di depan jubah bertudung itu
dan dengan segera jatuh ke atap. Aku berpikir setidaknya aku harus
mendengar suara musuhnya sementara aku menajamkan pendengaranku. Bila
aku tahu tujuannya, aku dapat menggunakan kristal yang sama untuk
mengejarnya.
Tetapi rencana ini gagal karena pada masa yang
paling kritis, sebuah bel yang bersuara keras dapat di dengan di seluruh
jalanan Marten.
Telingaku —— atau lebih tepatnya area
pendengaranku sebagian besar dipenuhi oleh bunyi lonceng yang berdesibel
tinggi ini yang menandakan bahwa sekarang jam 5, jadi aku tidak dapat
mendengar perintah yang dikatakan oleh pembunuh itu dengan volume suara
terkecil yang mungkin. Cahaya teleport biru itu muncul, dan
bayang-bayang jubah hitam kelan bertudung itu menghilang di depanku,
yang telah bergerak hingga berjarak satu jalan saja jauhnya.
"…Ugh!"
Aku
tidak dapat meneriakkan apapun sama sekali, dan aku menaikkan pedang
yang ada di tangan kananku, terus menuju tempat di mana pria itu berdiri
sebelumnya. Efek cahaya ungu itu tersebar, dan di tengah penglihatanku,
apa yang dapat aku lihat adalah kata-kata dari sistem, «Immortal
Object».
Aku
meninggalkan atap dan pindah ke jalan untuk kembali ke penginapan,
berhenti ditempat Yoruko menghilang dari jalan, dan melihat ke arah
pisau lempar berwarna hitam kelam itu.
Baru beberapa menit yang
lalu, seorang pemain wanita meninggal di sini. Aku tidak dapat
mempercayai hal ini tidak peduli apa yang dikatakan. Untukku, kematian
seorang pemain adalah hasil dimana pemain itu mencoba segala macam usaha
keras dan segala macam cara menghindar, hanya saja usaha mereka belum
cukup. Sesuatu seperti sebuah metode pembunuhan yang tidak mungkin
dihindari pada saat itu seharusnya tidak mungkin ada.
Aku
membungkuk untuk mengambil pisau itu. Pisau itu kecil, tetapi pada
dasarnya terbuat dari logam yang sama, dan terasa cukup berat. Bilah
pedang yang terlihat seperti pisau cukur itu memiliki duri yang
berbentuk gigi seperti hiu terbalik. Benar, ini adalah sebuah senjata
yang dibuat dengan ideal yang sama seperti tombak pendek yang telah
membunuh Kains.
Bila aku menancapkan benda ini ke tubuhku
sekarang, akankah HP milikku turub secara drastis? Aku benar-benar
didorong oleh keinginan ini untuk bereksperimen, tetapi aku menutup
kedua mataku untuk menghilangkan dorongan ini dari pikiranku dan
memasuki penginapan.
Aku berjalan menuju lantai dua, mengetuk
pintu dan megnatakan namaku. KACHINK, kunci pintunya berdering pelan
sementara pintunya terbuka.
Asuna sudah menghunus rapier
miliknya. Ketika dia melihat bahwa itu adalah aku, dia memberikan
ekspresi wajah rumit yang gelisah namun lega sementara dia menjaga agar
volume suaranya tetap kecil untuk berteriak kepadaku,
"IDIOT! JANGAN BEGITU GEGABAH!"
Fuu. Dia menghela napas panjang dan menjaga volume suaranya jauh lebih kecil sebelum melanjutkan.
"…Lalu... bagaimana mengenai itu?"
Akus sedikit menggelengkan kepalaku.
"Aku
tidak dapat menangkapnya. Dia menggunakan teleport untuk melarikan
diri. Aku bahkan tidak dapat mengetahui apakah dia adalah seorang pria
atau wanita baik dari wajah maupun suaranya. Yah... kalau itu adalah
Grimlock, aku rasa dia adalah seorang pria..."
Mustahil untuk
orang dengan jenis kelamin yang sama untuk menikah di dalam SAO. Bila
pemimpin dari Golden Apple adalah seorang wanita,Grimlock, yang
menikahinya, pastinya adalah seorang pria. Dan ini adalah sesuatu yang
perlu aku pikir dengan keras, benar-benar percuma. Sebenarnya, sekitar
80 persen dari pemain SAO adalah pria.
Kelihatannya sejak awal kata-kata ini tidak begitu berarti.——
Menarik
tubuh besarnya ke sofa seerat mungkin, Schmitt dengan tidak hati-hati
mengeluarkan sebuah jawaban sementara dia mengeluarkan sebuah suara
logam. Kachank kachank.
"…Tidak benar."
"Tidak benar... apa yang tidak benar?"
Schmitt tidak melihat kepada Asuna, tetapi menurunkan kepalanya lebih rendah lagi dan mengerang,
"Itu bukan dia. Orang itu... si jubah hitam yang berdiri di atap bukanlah Grimlock. Grim itu jauh lebih tinggi, dan... dan..."
Asuna dan aku menahan napasku karena menunggu-nunggu kata-kata yang hendak dia katakan berikutnya.
"Jubah
beertudung itu adalah sesuatu yang menjadi milik pemimpin dari GA. Dia
biasanya akan berpakaian secara tidak mencolok seperti itu setiap kali
dia berada di jalan. Benar... dia sedang memakai jubah itu ketika dia
berangkat untuk menjual cincin itu! Orang itu... yang barusan adalah
dia. Dia datang untuk membalas dendam kepada semua anggota di sini. Itu
adalah hantu dari pemimpin kami."
Haha, hahaha. Tiba-tiba, sebuah tawa membuatku berpaling dari pisau belati itu.
"Bila
itu adalah hantu, maka semuanya menjadi mungkin, dan PK di dalam area
akan menjadi sangat mudah. Kita bisa saja membuat pemimpin guild untuk
mengalahkan bos terakhir dalam SAO. Bila tidak ada HP sejak awal,
mustahil untuknya untuk mati.
Haha, hahaha. Schmitt terus
mengeluarkan tawa histeris semacam itu. Aku melempar pisau belati hitam
yang ada di tanganku ke meja di depannya.
GONK! Sebuah suara
berat berbunyi, kelihatannya memutuskan saklar di dalam Schmitt karena
tawanya berhenti. Dia memandang mata pedang berduri yang memeberikan
keberadaan yang ganas ini selama beberapa detik——
"Hii…"
Orang berotot itu melemparkan tubuh bagian atasnya ke belakang, dan aku menjaga suarau agar tetap rendah dan berkata,
"Itu
bukan hantu. Pisau bealti ini benar-benar ada. Pisau ini hanyalah
sebuah kode program yang tertulis di server SAO. Pisau ini sama dengan
tombak pendek yang kamu masukkan di dalam penyimpanan. Bila kamu tidak
percaya, kamu dapat mengambil pisau ini dan memeriksanya dengan cara
apapun yang kamu inginkan."
"Tidak, tidak terima kasih! Kamu dapat mengambil tombak itu kembali juga!"
Schmitt
berteriak, membuka menu window miliknya, salah menekan dengan jemarinya
yang gemetar untuk beberapa kali sebelum akhirnya memateralisasikan
tombak hitam pendek itu. Senjata yang muncul pada window kelihatannya
seperti dilemparkan karena tombak itu mendarat di sebelah pisau itu.
Raksasa itu memegang kepalanya lagi, dan Asuna berkata kepadanya dalam suara yang lemah lembut,
"…Schmitt-san,
aku merasa bahwa itu juga bukan hantu. Hal itu karena bila terdapat
hantu di Aincrad, bukan hanya hantu dari pemimpin Golden Apple yang
muncul. Ke-3500 orang yang meninggal hingga saat ini semuanya akan tidak
senang. Apakah aku benar?"
Itu benar, dan aku juga merasa
begitu. Bahkan bila itu aku, aku memiliki kepercayaan diri bahwa bila
aku mati di sini, aku akan merasa benar-benar tidak senang dan
mematerialisasikan diri menjadi seorang hantu. Aku percaya bahwa hanya
pemimpin dari KoB yang merupakan orang yang akan menerima nasibnya dan
menjadi seorang Buddha.
Akan tetapi, Schmitt terus menundukkan kepalanya sementara dia berpaling.
"Kamu...
tidak tahu dia. Orang itu... Griselda itu sangat galak dan bertekad...
akan tetapi, dia juga sangat ketat terhadap ketidakadilan dan kelicikan.
Dia mungkin jauh lebih galak darimu, Asuna-san. Itulah mengapa, bila
seseorang memasang sebuah perangkap dan membunuhnya... Griselda pasti
tidak akan memaafkan mereka, bahkan bila dia harus menjadi hantu untuk
menghakiminya..."
Di luar dari jendela yang terkunci ini, yang
mungkin dikunci oleh Asuna, mataharinya hampir terbenam. Lampu-lampu
jalan yang dinyalakan pada beberapa titik seharusnya menjadi tempat
dimana para pemain menemukan tempat menginap dan membuat jalanan ramai.
Tetapi herannya, suara-suara keramaian itu kelihatannya menghindari
ruangan ini.
Aku menarik napas dalam dan memecahkan keheningan yang menyelimuti seluruh ruangan.
"…Bila
kamu percaya itu penyebabnya tidak apa-apa, tetapi aku pasti tidak akan
percaya. Kedua 'insiden pembunuhan di dalam area' ini jelas-jelas
memiliki semacam logika dalam pelaksanaan sistemnya. Aku pasti akan
menemukannya dan membuktikannya kepadamu... dan kamu perlu mengikuti
perjanjian kita dan menolong kami."
"Me... menolong?"
"Bukankah
kamu berkata bahwa kamu akan mengatakan kepada kami toko yang sering di
datangi Grimlock? Sekarang ini, ini adalah satu-satunya petunjuk yang
kita punya. Bila kita mengawasinya selama beberapa hari, kita pasti akan
menemukannya."
Sejujurnya, bahkan bila kita menemukan Grimlock
yang telah membuat tombak hitam pendek dan mungkin pisau belati yang ada
di sebelahnya itu, aku tidak ada ide mengenai apa yang harus dilakukan
berikutnya. Kita bukanlah 'army', dan kita tidak mungkin menguncinya.
Akan
tetapi, kata-kata yang dikatakan oleh Yoruko sebelum dia terbunuh ——
'orang itu melakukan balas dendam kepada kita yang tidak dapat
menyerahkan keinginan kita, dan dia memiliki hak untuk membalas dendam
untuk pemimpin guild'. Bila hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan
oleh Yoruko, Grimlock mungkin ingin membalas dendam kepada semua orang
yang menentang penjualan cincin itu,, atau bahkan mungkin ingin membalas
dendam terhadap semua anggota. Dan motif di baliknya akan menjadi
perasaan kuat dari seorang suami kepada pemimpin yang telah meninggal.
Lalu,
bila kita dapat bertemu dan berbincang-bincang secara serius, mungkin
akan ada perubahan. Sekarang ini, kita hanya dapat bertaruh kepada
kemungkinan semacam itu.
Begitu mendengar kata-kataku, Schmitt
merendahkan kepalanya, namun segera berdiri dari kursi. Dia berjalan ke
meja tulis di samping dinding, mengambil perkamen dan pena bulu yang
telah disiapkan sebelum menulis nama dan lokasi dari tokonya.
Aku melihat punggung dari tubuh itu dan tiba-tiba memikirkan sesuatu. Aku lalu bertanya,
"Ah,
selain itu, tolong tuliskan nama dari semua anggota dari guild Golden
Apple pada awalnya. Aku akan pergi menuju «Monumen Kehidupan» untuk
memeriksa orang yang selamat setelahnya."
Raksasa itu kembali dengan diam mengangguk dan terus menulis selama beberapa detik.
Segera sesudahnya, dia mengambil perkamen yang telah ditulis itu dengan satu tangan dan menyerahkannya kepadaku, berkata,
"…Ini
memalukan bagi seorang pemain dari grup penyelesai, tetapi... aku
sedang tidak berniat untuk pergi keluar sekarang. Tolong keluarkan aku
dari kelompok penaklukan bos juga, dan..."
Semangat yang
sebelumnya ada di dalam dirinya telah benar-benar menghilang sementara
apa yang tersisa adalah sebuah ekspresi hampa. Pengguna tombak yang
merupakan bagian dari kepemimpinan Divine Dragon Alliance berkata dengan
halus,
"…Berikutnya, tolong antar aku kembali ke markas besar DDA."
Baik Asuna ataupun aku tidak dapat mengolok-olok Schmitt untuk tindakannya yang seperti pengecut itu.
Kami
memiliki seorang raksasa yang ketakutan di tengah sementara kami
bergerak dari penginapan yang ada di lantai k3-57, melewati gerbang
transfer, dan turun ke markas besar utama di lantai ke-56. Asuna dan aku
tidak pernah berhenti melihat sekeliling di sudut-sudut yang gelap.
Bila ada seseorang dengan sebuah tudung atau jubah yang tidak ada
hubungannya dengan tempat ini muncul dengan tiba-tiba pada titik ini,
kami berdua mungkin akan secara naluri berlari ke sana.
Bahkan
setelah melewati gerbang-gerbang yang ada di markas besar, Schmitt tidak
pernah menunjukkan sebuah ekspresi lega. Aku melihat siluet punggungnya
dengan tergesa-gesa masuk ke dalam gedung dan menghela napas.
Aku bertukar pandang dengan Asuna yang berada di sebelahku untuk beberapa waktu,
"…Aku benar-benar menyesalkan... apa yang terjadi pada Yoruko-san..."
Asuna membisikkan kata-kata itu seraya dia menggigit bibirnya. Aku menjawabnya dengan sebuah suara serak 'yeah'.
Sebenarnya,
kematian Yoruko memberikanku kejutan beberapa kali lipat lebih banyak
dibandingkan kematian Kains. Pikiranku terus-menerus mengingat tentang
dia yang jatuh dari jendela, dan aku meneruskan,
"Sejujurnya,
hingga sekarang, aku merasakan bahwa kita sedang berlayar dalam sebuah
perahu... tetapi kita tidak dapat melakukan hal itu sekarang. Bahkan
bila itu demi Yoruko, kita harus memecahkan kasus ini —— Aku akan pergi
ke dekat restoran itu untuk menyergapnya. Bagaimana denganmu, Asuna?"
Begitu mendengar pertanyaanku, Asuna dengan segera mengangkat kepalanya dan menjawab dengan jelas,
"Tentu saja aku juga ikut. Mari kita usut kebenarannya."
"…Begitukah? Lalu, tolong pandu aku ke sana."
Sejujurnya,
aku benar-benar ragu mengenai apakah aku perlu terus membolehkan Asuna
untuk menemaniku. Bila kita terus terlibat dengan kasus ini, tidak akan
mengejutkan bila kita di target oleh Grimlock dan menjadi sasaran
berikutnya.
Tetapi Asuna dengan cepat berbalik yang kelihatannya
untuk menyela keraguanku dan mengarah ke gerbang transfer. Aku menarik
napas dalam di udara malam yang dingin ini dan menghembuskannya sebelum
mengikuti rambut yang berwarna kastanye itu.
Bagian 8
Toko
yang dituliskan dalam memo dari Kains adalah sebuah bar kecil yang
terletak di bagian bawah dari jalanan utama dari lantai ke-20. Toko yang
tersembunyi di jalan kecil ini tidak memberikan penampilan dimana
masakannya 'dapat dimakan seseorang tanpa membuatnya sakit'.
Akan
tetapi, fakta bahwa akan ada banyak makanan yang enak di toko-toko
semacam ini, dan aku akhirnya berhasil mengendalikan doronganku untuk
bergegas ke dalam toko dan memesan semua masakan yang ada di dalam. Bila
Grimlock adalah pembunuh di dalam jubah bertudung itu, dia pasti telah
melihat wajahku. Bila dia telah menemukanku terlebih dahulu, dia mungkin
tidak akan datang ke toko ini.
Asuna dan aku bersembunyi di
balik sebuah tempat di dekat toko dan mengawasi sekeliling, dan kami
menemukan sebuah penginapan yang dapat kami gunakan untuk melihat bar
yang bersangkutan. Kami dengan segera bergegas melalui celah di
kerumunan, ke dalam penginapan yang terletak di seberang jalan, dan
menyewa sebuah ruangan di lantai kedua.
Seperti yang kami duga,
kami dapat dengan jelas melihat apa yang terjadi di pintu masuk bar.
Kami mematikan lampu-lampu yang ada di kamar, memindahkan dua kursi ke
dekat jendela dan duduk bersebelahan untuk mulai mengawasi.
Tetapi segera sesudahnya, Asuna mengatakan "hei'; mengerutkan keningnya dan memanggilku.
"…Bagus bahwa kita sedang serius di sini, tetapi kita tidak tahu bagaimana ciri-ciri dari Grimlock."
"Ahh,
itulah mengapa sejak awal aku ingin Schmitt untuk ikut dengan kita,
tetapi tidak dapat dihindarkan bila kita melihatnya seperti ini... akan
tetapi, aku berhasil melihat wajah pemain di balik tudung itu yang
terliaht seperti Grimlock dari jarak dekat. Bila kita menemukan orang
yang tinggi dan berotot, kita dapat menggunakan permintaan duel untuk
mengajaknya masuk, bahkan bila itu sedikit gegabah."
"Eh?"
Ketika mendengar hal ini, Asuna melebarkan kedua matanya dan meningkatkan nada suaranya.
Di
dalam SAO, selama pandangan mata kita terfokus kepada pemain lainnya,
akan ada sebuah indikator informasi berwarna hijau atau oranye—«Color
Cursor». Tetapi untuk para pemain yang bertemu untuk pertama kalinya,
ita hanya dapat melihat HP bar miliknya; nama dan levelnya tidak dapat
dilihat.
Tentu saja, ini semua adalah langkah-langkah pencegahan
anti-kriminal. Sebagai contoh, bila seseorang mengetahui nama dari
pemain itu, pemain itu mungkin akan mendapat pesan-pesan yang mengganggu
dari orang-orang yang menyalahgunakan fungsi Pesan Instan. Bila level
mudah diketahui oleh orang lain, para pemain dengan level rendah akan
dianggap sebagai mangsa di jalan dan diburu, dan akan menjadi sangat
mudah untuk orang-orang diburu atau diganggu oleh berbagai macam hal di
area-area yang aneh.
Akan tetapi, justru karena kita tidak dapat
melihat nama dari orang lain sehingga mencoba untuk mengikuti orang
lain menjadi sedikit sulit. Bila aku ingin mengetahui nama dari seorang
pemain yang aku temui untuk pertama kalinya, hanya ada satu jalan,
sebuah duel 1 lawan 1. Dengan kata lain, sebuah permintaan duel.
Bila
aku menekan tombol duel di dalam menu window, menggunakan kursor warna
dalam mode memilih untuk menentukan terget, dan dalam penglihatanky akan
dengan segera menunjukkan «Kamu telah meminta sebuah duel 1 lawan 1
dengan seseorang». Bila aku melihatnya lagi, aku akan tahu nama dalam
bahasa Inggris yang sebenarnya dari musuhnya.
Akan tetapi,
penglihatan dari pihak satunya akan dengan segera mengetahui bahwa aku
mengirim permintaan duel dari sini. Karena itu, tidak mungkin untukku
untuk tidak menunjukkan namaku sementara aku mengusut nama dari pemain
lainnya, dan sejak awal perilaku semacam itu itu benar-benar kasar. Bila
begitu, sangat mungkin untuk musuhnya untuk menghunuskan senjatanya
untuk menerima tantangan ini. Begitu menengar kata-kataku, Asuna membuka
mulutnya, terlihat seperti dia ingin mengaatakan sesuatu— mungkin
sesuatu yang berarti 'berbahaya' atau semacamnya.
Akan tetapi,
Asuna dengan cepat menutup mulutnya dan mengangguk dengan serius. Dia
mungkin mengerti bahwa tidak ada cara lain, dan apa yang dia katakan
berikutnya—
"…Tetapi bila kamu ingin berbicara dengan Grimlock-san, aku juga ikut."
Begitu
mendengarnya mengatakan ini, aku hanya dapat memaksa diriku untuk
menelan kata-kataku untuk membuatnya tinggal di dalam ruangan ini.
Aku
hanya dapat dengan ragu-ragu menganggukkan kepalaku dan memeriksa jam.
Sekarang jam 6.40 sore, waktu dimana para pemain kembali ke area jalan
untuk makan malam sementara keadaan menjadi ramai. Bar yang kami intai
terlihat lumayan normal, tetapi Pintu ayunnya terus menerus bergerak
dengan bebas. Akan tetapi, aku tidak pernah melihat seorang pemain yang
tinggi dan berotot dan terlihat dengan jubah bertudung seperti yang aku
lihat sebelumnya.
Kami hanya dapat bertaruh bahwa toko ini yang
telah menjadi petunjuk terakhir, tetapi ada beberapa kekhawatiran yang
tidak dapat kami hiraukan. Di dalam penginapan di lantai ke-57, Schmitt
menggumamkan bahwa jubah hitam yang berdiri di atap bukanlah Grimlock.
Grim itu jauh lebih tinggi'– walaupun aku ragu bahwa ini mungkin adalah
sebuah kesalahan penilaian karena rasa takut, tetapi bila ini adalah
kenyataannya, pengawasan sepeerti ini tidak ada artinya dan kami tidak
akan dapat menemukannya.
Aku akan melihat pintu ayun dari bar
ini yang memiliki atmosfer restoran tersembunyi yang terkenal selama
satu malam penuh tanpa dapat makan...
Ketika memikirkan hal ini, aku tidak dapat menahan diri untuk menekan perutku.
Segera
sesudahnya, sesuatu terulur di depan mataku. Itu adalah sesuatu yang
terbungkus dengan kertas putih dan memberikan sebuah aroma kental. Aku
tidak dapat menahan diri untuk melihat benda ini, dan Asuna terus
menatap ke arah bar sementara dia dengan mudah menjawab 'untukmu'. Aku
secara naluri bertanya untuk memeriksa.
"…U, untukku?"
"Kamu pikir siapa lagi yang dapat aku beri sekarang ini? Apakah kamu pikir aku sedang menyombongkan diri?"
"Tidak, bukan seperti itu. Aku salah. Aku akan mengambilnya kalau begitu."
Aku
menarik leherku ke belakang dan dengan cepat menerima tas kertas itu.
Aku melirik ke arah Asuna dan menemukan bahwa dia meneruskan
pengintaiannya, dengan terampil mematerialisasikan item lainnya yang
terlihat sama.
Aku dengan senang membuka bungkus kertas itu, dan menemukan sebuah roti perancis
besar di dalamnya. Aku dengan kosong menatap bagian dalam roti itu yang
dipanggang dengan baik dan diisi dengan sayur-mayur dan daging
panggang, dan Asuna berkata dengan nada tenang,
"Nilai durabilitasnya akan segera habis. Makanan ini akan segera menghilang, jadi lebih baik kamu segera memakannya."
"Eh, ah, oke, itadakimasu!"
Aku
mendengar bahwa makanan ini akan segera menghilang, yang berarti tidak
akan ada cukup waktu untuk melamun. Nilai durabilitas dari sebuah
makanan itu biasanya sangat rendah kecuali bahan-bahan khusus digunakan.
Aku telah mempunyai pengalaman tentang bento yang aku akan aku cicipi
menghilang dari tanganku. Satu-satunya metode adalah memasukkannya ke
dalam «Eternal Preserving Trinket» yang hanya dapat dibuat oleh
pengrajin tingkat master, dan makanan yang diletakkan di dalamnya tidak
akan pernah menghilang ketika dibawa ke luar area. Akan tetapi, yanng
menyedihkan adalah bahwa kotak kecil ini hanya dapat diisi dengan dua
kacang.
Karena itu, aku dengan cepat membuka mulutku secepat
mungkin dan menggigit sepotong roti itu dan menikmati rasa mengunyah
untuk sementara ini. Rasanya sederhana, tetapi agak merangsang,
membuatku ingin terus mengunyah. Durabilitas dari makanan tidak
mempengaruhi rasa. Selama makanan itu ada, rasanya tidak akan pernah
berubah sama sekali.
Aku memandang pintu masuk dari bar itu dan
dengan cepat menghabiskan roti yang besar ini sebelum menghela napas
puas. Aku melihat ke arah Asuna, yang dengan elegan mengunyah di
sampingku, dan mengucapkan rasa terima kasihku sebelum bertanya,
"Terima
kasih atas makanannya. Ngomong-ngomong, kapan kamu membeli bento? Kita
pergi ke kios-kios yang ada di pinggir jalan sebelumnya, tetapi tidak
ada yang sesuatu yang cukup baik untuk di beli, bukan?"
"Bukankah
aku berkata bahwa durabilitasnya hampir habis? Itu akrena aku telah
memikirkan mengenai hal ini sehingga aku sudah menyiapkannya tadi pagi."
"Heh…seperti yang dapat diduga dari orang yang bertanggung
jawab atas grup penyelesai dari KoB. Aku tidak pernah berpikir mengenai
makanan sama sekali... oh iya, dari toko mana makanan ini berasal?"
Roti
perancis dengan roti yang dipanggang dengan cukup dengan sayur-mayur
dan daging panggang di tengahnya itu adalah makanan dengan peringkat
yang lumayan tinggi di antara daftar toko yang terkenal milikku. Selama
waktu ini, aku akan memakan makanan ini selama proses penaklukan. Aku
berpikir mengenai hal ini sementara aku dengan sengaja bertanya, tetapi
Asuna sedikit mengangkat kedua bahunya dan memeberikan sebuah jawaban
yang agak mengejutkanku.
"Makanan ini tidak dijual."
"Eh?"
"Tidak dijual di toko."
Mengapa
ada keheningan sekarang? Mengapa kamu tidak mengatakan apapun? Aku
menelengkan kepalaku untuk berpikir selama beberapa lama sebelum
menyadari. Karena makanan ini tidak dibeli dari toko NPC, dia pasti
membuatnya sendiri, wakil pemimpin dari KoB ini.
Aku melamun
selama sekitar 10 detik sebelum menemukan sebuah krisis kecil. Bagaimana
ini, apa yang harus aku katakan? Aku telah merasa canggung menghiraukan
pakaian Asuna pagi ini, aku tidak dapat mengulanginya di sini sekarang.
"Eh…erm, bagaimana aku mengatakannya... eh,sayang kalau
menghabiskannya seperti ini. Oh iya, aku mungkin lebih baik melelangnya
di pasar Algade. Mungkin aku dapat mendapat banyak uang di sana hahaha."
GANK! Asuna menggunakan sepatu kulit putihnya untuk menendang
keras kursinya, menyebabkanku menegakkan punggungku dan gemetar.
Menit-menit yang tegang ini berlalu, dan Asuna menghabiskan bagiannya
sebelum berkata dengan lembut,
"…Dia tidak datang ke sini."
"Eh,
u, un. Yeah. Tetapi berdasarkan kata-kata Schmitt, dia kelihatannya
tidak datang ke sini setiap malam. Dan bila pria berjubah hitam itu
adalah Grimlock, dia tidak akan bernafsu makan setelah melakukan PK...
kita mungkin harus menunggu selama 2, 3 hari lagi."
Setelah
mengatakan dengan cepat, aku berdiri untuk melihat jam lagi. Hanya 30
menit berlalu semenjak kami mulai mengawasi, tetapi aku secara mental
sudah siap untuk menunggu kemunculan Grimlock tidak peduli berapa lama
waktu yang dibutuhkan, tetapi aku bertanya-tanya apa yang dipikirkan
oleh yang mulia, wakil ketua ini.
Sementara aku berpikir
mengenai hal ini dan melirik ke arahnya, aku menemukan bahwa Asuna, yang
bersandar penuh ke punggung kursi, tidak memiliki keinginan apapun
untuk bergerak.
…Jangan bilang bahwa kata-kata yang baru saja
aku katakan diartikan olehnya menjadi 'kita akan tinggal di sini selama
dua. Tiga hari'? Sementara aku memikirkan mengenai ini sementara telapak
tanganku mulai berkeringat, Asuna kembali berbisik,
"Ngomong-ngomong, Kirito-kun."
"Y…ya!"
Kata-kata yang dikatakan berikutnya untungnya—atau tidak, berbeda dengan apa yang aku pikirkan.
"Bagaimana
menurutmu? Bila kamu adalah anggota dari guild Golden Apple dan
mendapatkan sebuah drop yang super langka, apa yang akan kamu katakan?"
"……"
Aku melamun dan merenung selama beberapa detik sebelum berkata,
"…Kamu
benar. Aku selalu membenci masalah seperti itu, karena itu aku selalu
bertarung secara solo... pada permainan-permainan MMO yang aku mainkan
sebelum SAO, aku sebelumnya mempunyai pengalaman melihat orang lain
menyembunyikan drop-drop langka atau menyimpan semua hasil penjualan
kepada mereka sendiri, menyebabkan guild mereka untuk bubar..."
Motivasi
utama untuk para pemain MMO, pada dasarnya, adalah kebanyakan untuk
mendapatkan perasaan lebih unggul, dan aku tidak dapat menyangkalnya.
Cara termudah untuk mendapatkan rasa lebih unggul ini adalah untuk
menjadi 'kuat'; melalui latihan kekuatan dan emnggunakan perlengkapan
langka yang kuat untuk mengalahkan monster-monster dan pemain-pemain
lain. Rasa riang ini sebagai seorang pemain, bila dikatakan secara
gamblang, hanya dapat dialami di dalam net-game. Sekarang ini, alasan
mengapa aku akan terus berlatih keras untuk jangka waktu yang lama
adalah dengan tanpa ragu untuk dapat disebut anggota dari 'grup
penyelesai' dan dihormati oleh yang lain.
Bila aku berasal dari
sebuah guild tertentu, dan selama permainan dalam kelompok, kami
mendapatkan sebuah perlengkapan yang luar biasa—dan bila ada seseorang
yang cocok untuk menggunakan perlengkapan tersebut di dalam guild.
Apakah aku akan mengatakan sesuatu seperti 'Kamu lebih baik yang memilikinya'?
"…Mungkin tidak."
Aku membisikkan hal ini dan menggelengkan kepalaku.
"Aku
tidak akan mengatakan kepada teman-teman satu guildku bahwa aku
menginginkannya, tetapi aku bukanlah seorang suci yang akan tersenyum
dan menyerahkannya kepada pemain lainnya. Itulah mengapa... bila aku
adalah anggota dari Golden Apple, aku akan setuju untuk melelangnya.
Bagaimana denganmu, Asuna?"
Aku bertanya, dan Asuna dengan segera menjawab tanpa ragu,
"Perlengkapan itu akan menjadi milik seseorang yang mendapatkannya."
"Heh?"
"Untuk
kami di KoB, kami mengikuti peraturan seperti itu. Item apapun yang
secara acak dijatuhkan di dalam permainan kelompok akan menjadi milik
dari orang yang beruntung yang mengambilnya. SAO tidak memiliki sebuah
proses Catatan Pertarungan, jadi kami hanya dapat menyatakan item apa
yang kami dapat. Ini adalah satu-satunya metode untuk menghindari
percekcokan karena menyembunyikan sesuatu, dan juga..."
Pada
saat ini, dia berhenti sebentar. Dia masih melihat pintu masuk ke
penginapan, tetapi ekspresi wajah Asuna tidak setegang itu lagi.
"...Karena
sistem semacam inilah maka tanggung jawab dari 'pernikahan' di
tahun-tahun ini begitu besar. Ketika menikah, penyimpanan item dari
kedua orang itu akan tersambungkan, bukan? Bila begitu, harta apapun
yang dapat disembunyikan dengan mudah tidak dapat disembunyikan lagi
setelah menikah. Di sisi lain, bila seseorang sebelumnya menyembunyikan
sebuah item langka yang dia ambil, dia tidak dapat menikah dengan
anggota dari guild-nya sendiri. «Storage Link» sebenarnya adalah sebuah
sistem yang lumayan pragmatis, tetapi aku merasa bahwa hal itu lumayan
romantis."
Nada suaranya benar-benar mempunyai sebuah perasaan
kerinduan di dalamnya. Aku tidak dapat menahan diriku untuk berkedip
beberapa kali. Lalu aku tidak tahu mengapa aku tiba-tiba menjadi
bersemangat ketika aku mengatakan dengan sebuah nada bersemangat tanpa
banyak berpikir,
"Be, begitukah. Aku mengerti. La, lalu, bila
aku berkelompok denganmu pada kesempatan berikutnya, Asuna, aku pasti
tidak akan menyembunyikan drop apapun yang aku dapat."
GATAN! Dengan suara itu, Asuna dengan segera terjatuh bersama dengan kursinya.
Karena
ruangannya tidak terang, aku tidak dapat melihat wajahnya, tetapi aku
dapat melihat beberapa ekspresi yang ada di wajah «The Flash» itu di
bawah cahaya biru dan putih. Dia akhirnya menaikkan tangan kanannya dan
memekik,
"Ja... jangan bodoh! Saat seperti itu tidak akan
terjadi dalam sepuluh tahun! Ah, a, aku berbicara mengenai berkelompok
denganmu! Maksudku, apa, apakah kamu mengawasi dengan serius? Apa yang
akan terjadi bila kamu kehilangan jejaknya!"
GA— setelah
semburan seperti itu, Asuna tiba-tiba berbelok ke kanan, bahkan aku,
yang tidak berpaling dari bar bahkan selama bercakapan, bisa dibilang
terluka. Tetapiketika aku ingin membalas dengan 'aku sedang melihat
barnya', aku tiba-tiba memikirkan sesuatu.
Cincin yang
menyebabkan keruntuhan Golden Apple itu; kapan cincin itu di jatuhkan
pertama kalinya, dan di penyimpanan siapa cincin itu berada?
Saat
ini, hal itu mungkin tidak penting, tetapi bila orang itu membunuh
pemimpinnya dan mengambil cincin itu, tidakkah akan lebih mudah untuk
menyembunyikan cincin itu sejak awal? Dengan kata lain, seseorang yang
menyatakan drop itu adalah satu-satunya pemain yang tidak mungkin
menjadi pembunuh pemimpinnya.
Begitu berpikir bahwa aku
seharusnya bertanya lebih lanjut kepada Schmitt mengenai hal ini, aku
tanpa sadar mengerutkan dahi. Asuna dan aku tidak pernah mendaftarkan
Schmitt sebagai teman, jadi kami tidak dapat mengirim pesan kepadanya
untuk memeriksakan hal ini dengannya. Kita dapat saling mengirim pesan
instan walaupun kita bukan teman bila kita tahu nama masing-masing,
tetapi pesan seperti ini hanya dapat dikirim dalam lantai yang sama, dan
jumlah kata yang dapat aku ketik lumayan sedikit.
Aku akan
bertanya kepadanya saat kita bertemu pada kesempatan berikutnya. Kita
tidak sedang menyelidiki 'insiden karena cincin' yang terjadi setengah
tahun yang lalu, tetapi «PK di dalam area». Aku bertanya-tanya sementara
aku melanjutkan dengan mengambil perkamen yang dituliskan Schmitt
kepadaku.
Aku berkata kepada Asuna, yang sedang memberikan
sebuah pandangan yang meragukan dari samping, 'jangan berpaling dari bar
sekarang', dan memeriksa nama dari semua anggota Golden Apple yang
terdaftar di dalam perkamen.
Griselda, Grimlock, Schmitt,
Yoruko, Kains… nama-nama yang ada di dalam dituliskan dalam sebuah
alpabet yang berantakan, dan diantara mereka, 3 orang tidak lagi berada
di dalam kastil yang melayang ini.
Kita tidak boleh membiarkan
ada korban lagi. Kita dengan pasti harus menemukan Grimlock dan
bagaimana pembunuhan-pembunuhan di dalam area dapat terjadi.
Aku
berkata kepada diriku sendiri mengenai hal ini di dalam hatiku dan
bersiiap untuk menyimpan perkamen itu di dalam penyimpanan item.
Tetapi
ketika kulit domba kecil itu hampir berubah dari sebuah item yang
dimaterialisasikan menjadi sebuah nama di dalam sistem—
Pandangan mataku tiba-tiba tertarik ke sebuah titik tertentu di dalam perkamen.
"…Eh…?"
Aku
dengan segera menarik kedua mataku ke dekat kulit domba itu, dan Detail
Focus System mulai berfungsi, menyebabkan detil dari kata-kata yang ada
di kulit domba meningkat.
"…A,apa ini..."
Begitu mendengarku menggumam, Asuna, yang masih memandangi penginapan, bertanya sesuatu,
"Kenapa?"
Akan
tetapi, aku tidak mempunyai cukup banyak pikiran yang tersisa untuk
menjawab pertanyaannya, karena aku hanya dapat memikirkan mengenai
seberapa signifikan dan alasan dari keadaan yang ada di hadapanku ini,
dan kemudian berusaha untuk menarik kesimpulan dari maksud dari kejadian
ini.
—Beberapa detik kemudian.
"Ah…ahhh…!"
Aku
berteriak sementara aku menendang kursi sebelum berdiri. Perkamen yang
ada di tangan kananku bergetar hebat sebagai efek dari kejutan yang aku
dapat.
"Begitu... jadi itu bagaimana hal itu dilakukan!"
Aku terengah-engah dan berteriak, dan Asuna memeberikan sebuah suara yang penuh keraguan, tidak sabar dan cemas.
"Apa? Kamu telah menemukan sesuatu!?"
"Ki... kita..."
Aku menekan suaraku yang serak keluar dari tenggorokanku dan menutup rapat kedua mataku.
"…Kita
tidak melihat kebenarannya. Kita mengira kita melihatnya, tetapi kita
sebenarnya tidak melihatnya. Karena —senjata, teknik, maupun logika
untuk «pembunuhan di dalam area» memang sebenarnya tidak pernah ada!!"
Bab 9
Ini adalah apa yang aku dengar berikutnya.
Pemain dari grup penyelesai, Schmitt, yang merupakan pemimpin dari grup
para pendekar berzirah berat «Defender», tidak berpikir untuk tidur
ataupun melepas zirah logam beratnya bahkan setelah kembali ke kamarnya
di dalam markas besar dari guildnya sendiri.
Ruangannya terletak
jauh di dalam istana ba—sebuah benteng mungkin lebih cocok—dan tembok
yang ada di keempat sisinya tidak mempunyai jendela. Sebenarnya, tidak
ada seorangpun selain anggota guild yang dapat memasuki markas besar
guild karena sistemnya, jadi sudah lumayan aman baginya bila dia tinggal
di dalam ruangan. Walaupun dia mengatakan hal ini kepada dirinya
sendiri hal ini, dia tidak dapat berpaling dari pintu.
Akankah
kenop pintu berputar secara diam-diam pada saat dia berpaling? Akankah
dewa kematian di dalam jubah bertudung itu melayang seperti sebuah
bayangan dan tanpa diketahui berdiri di belakangnya?
Orang-orang
di sekelilingnya berpikir bahwa dia adalah seorang petarung tanker yang
berani, akan tetapi motivasi terbesar dibalik kenapa Schmitt begitu
gigihnya bertarung untuk mempertahankan kemampuannya di antara beberapa
orang yang teratas di grup penyelesai adalah karena dia 'takut akan
kematian'.
Pada suatu hari tertentu sekitar satu setengah tahun
yang lalu, setelah permainan kematian ini dimulai, dia sedang berpikir
keras di tengah alun-alun di Starting City. Tidak, dia sedang
kebingungan. Dia berpikir tentang apa yang harus dia lakukan agar tidak
mati. Jalan terbaik adalah untuk tetap tinggal di dalam Starting City
dan tidak keluar. Semua jalanan utama dengan pasti dilindungi oleh «Kode
Anti-Kriminal», jadi bila dia tetap di dalam, kehidupan yang
didigitalisasikan—HP bar miliknya tidak akan turun sama sekali.
Akan
tetapi, Schmitt, yang adalah seorang net gamer dan seorang atlit di
dunia nyata, dengan jelas mengerti bahwa peraturannya akan berubah.
Dapatkah dia dengan pasti yakin bahwa peraturan SAO dimana «kota adalah
area teraman» akan bertahan selamanya—hingga permainan ini benar-benar
terselesaikan? Bagaimana jika suatu hari, hal ini tidak akan menjadi
sebuah insiden 'di dalam area', dan di semua gerbang terdapat sejumlah
besar monster bergegas masuk seperti tanah longsor? Para pemain yang
tidak pernah keluar dari Starting City dan tidak pernah mendapat satu
experience point-pun tidak akan dapat melakukan apapun selain bergerak
kalang-kabut.
Karena itulah, agar dapat bertahan hidup, dia
masih harus menjadi lebih kuat. Dia juga harus menggunakan cara yang
aman dan tidak boleh mengambil resiko apapun.
Setelah terganggu oleh hal ini sepanjang hari, Schmiit akhirnya memilih untuk 'menjadi kuat'.
Petama-tama,
dia pergi ke sebuah toko senjata dan membeli baju pelindung dan perisai
terkuat yang dapat dia beli dan menggunakan uang yang tersisa untuk
membeli sebuah polearm. Dia lalu pergi ke gerbang utara kota, menemukan
sebuah kelompok yang memfokuskan diri kepada keselamatan diantara
berbagai kelompok yang mengumpulkan para pemain dan bergabung dengan
mereka. Pertama kali dia [ergi berburu adalah saat sepuluh orang
berkumpul untuk membunuh monster terlemah dari SAO, seekor babi hutan
kecil.
Setelah itu, Schmitt menghabiskan banyak waktu untuk
berburu agar dapat mengejar ketinggalan dalam hal experience point dan
terus menerus menaikkan level. Peningkatan levelnya tentu jauh lebih
sedikit dibandingkan para beater yang berkumpul dalam kelompok-kelompok
kecil atau bertarung secara solo dan menjalankan perburuan yang beresiko
tinggi, tetapi kegigihannya dalam menjalankan filosopi dirinya untuk
menjadi 'kuat' menyebabkan dia untuk akhirnya menjadi pemimpin dari
guild terkuat di dalam grup penyelesai, yaitu «Divine Dragons Alliance».
Karena kerja kerasnya, Schmitt dapat dikatakan menjadi diantara
yang terkuat di dalam Aincrad dalam hal HP, poin pertahanan
perlengkapan dan teknik-teknik pertahanan yang dia latih.
Dia percaya bahwa bila dia sedang memegang Guard Lance besar dengan tangan kanannya dan Tower Shield
di tangan kirinya, dia dapat bertahan selama 30 menit bahkan bila ada
tiga monster dengan level yang sama dengannya menyerang dari depan.
Schmitt heran mengenai apakah orang-orang yang memakai pelindung kulit
yang tipis seperti kertas dan menggunakan senjata-senjata yang
difokuskan terhadap serangan dan teknik-teknik untuk menghasilkan damage
itu—seperti seorang pemain solo hitam tertentu yang dia temui beberapa
menit yang lalu—adalah orang-orang aneh dengan ada sesuatu yang salah
didalam pikiran mereka. Sesungguhnya, diantara berbagai character build,
yang memiliki tingkat kematian paling sedikit adalah mereka yang
memakai pelindung yang kuat. Tentu saja, mereka tidak mempunyai
kemampuan untuk membasmi musuh, jadi mereka harus bergabung dengan
kelompok-kelompok besar.
Schmitt, yang telah dianggap sebagai
«Pertahanan Terkuat», dapat akhirnya lepas dari 'takut akan kematian'
yang telah menyerangnya. Seharusnya seperti itu.
Akan tetapi—
Sekarang
ini, ada seorang pembunuh yang dapat menghilangkan banyak HP, kemampuan
pelindung, teknik-teknik pertahanan dan berbagai macam perlindungan
yang dapat disediakan oleh sistem. Selain itu, orang ini juga sedang
menarget dirinya.
Seorang hantu—tentu saja, dia tidak benar-benar percaya bahwa pembunuh itu adalah seorang hantu.
Tidak,
dia tidak dapat membuktikan hal itu sekarang. Sekarang ini, bahkan
peraturan mutlak dari «Kode Anti-Kriminal» sedang di tembus seperti
kabut hitam oleh dewa kematian itu, yang menggunakan sebuah tombak
pendek dan pisau belati untuk mengambil nyawa orang lain. Bukankah hantu
elektronik itu diciptakan oleh 'wanita itu' ketika dia terbunuh dan
mengirim dendam kesumatnya melalui Nerve Gear?
Bila benar
begitu, tdak peduli seberapa kuat dinding benteng ini, tidak peduli
berapa berat tingkat pengunciannya, atau berapa tidak bisa ditembusnya
markas besar dari guild ini, tidak ada satupun yang akan berfungsi.
Orang
itu pasti akan datang. Dia pasti akan datang ketika aku sedang tidur
dan membunuhku. Dia akan menggunakan senjata bergerigi ketiga untuk
menikamku dan merenggut nyawaku.
Schmitt duduk di tempat tidur, menggunakan sarung tangan besi eraknya untuk menutupi kepalanya dan merenung.
Untuk lolos dari usaha balas dendamnya, hanya ada satu jalan yang tersisia.
Dia
harus memohon ampun. Dia harus berlutut di tanah dengan dahinya
menyentuh tanah untuk memohon ampun dan membuat rasa dendamnya
menghilang. Dia harus secara pribadi mengakui kesalahannya—setengah
tahun yang lalu, dia mencoba untuk menjadi lebih kuat. Tidak, dia
mencoba untuk menjadi kuat, dan mencoba untuk masuk ke dalam guild yang
lebih kuat, tetapi dia melakukan satu kesalahan—dan beanr-benar
menyesalinya. Bila dia melakukan hal ini, bahkan bila pihak yang satunya
adalah seorang hantu, dia akan memafkanku. Aku hanya sedang kerasukan
pada saat itu. Aku terperangkap oleh kata-kata dari orang itu dan
melakukan kejahatan kecil seperti itu—tidak, hal ini tidak dapat
dianggap sebagai kejahatan, hanya sedikit kasar. Aku tidak menyangka
tragedi seperti itu akan terjadi.
Schmitt terhuyung sedikit dan
berdiri, membuka penyimpanannya, mengambil salah satu teleport crystal,
yang bertumpun seperti bukit yang dia gunakan di saat-saat genting, dan
mematerialisasikannya menjadi sebuah obyek. Dia menggenggam erat kristal
itu dengan tangan kanannya dengan sikap yang lesu, menarik napas dalam
dan berbisik dengan suara parau.
"Transfer…«Ralback»"
Pandangannya ditutupi oleh cahaya biru, dan pada saat cahaya itu menjadi tipis, dia sudah berdiri di tengah cahaya malam.
Sekarang
sudah lewat jam 22:00, dan ini adalah lantai yang sudah diselesaikan.
Kelihatanyya tidak ada banyak pemain lain yang ebrada di alun-alun
gerbang transfer dari lantai ke-19. Toko-toko yang ada di sekitarnya
telah tutup semua, dan tidak adal NPC yang berjalan di luar sama sekali.
Ada sebuah perasaan yang mengatakan bahwa dia tidak sedang berada di
dalam area, tetapi sedang berdiri di luar.
Hingga setengah tahun
yang lalu, «Golden Apple» masih berada di salah satu sudut desa ini,
dan mempunyai sebuah rumah guild kecil di sana. Apa yang seharusnya
menjadi sebuah pemandangan yang akrab di sini membuat Schmitt merasa
bahwa seluruh desa ini sedang menolaknya.
Tubuh di balik zirah
pelindung tebalnya gemetaran, dan Schmitt terus berjalan keluar dari
desa, membiarkan kedua kakinya, yang kelihatannya terlalu lelah, untuk
bergerak ke depan.
Tujuannya adalah sebuah bukit kecil yang
berjarak 20 menit jalan kaki dari jalanan utama. Tentu saja, daerah itu
berada 'di luar area', dan Kode Anti-Kriminal tidak akan berfungsi. Akan
tetapi, Schmitt mempunyai sebuah alasan yang sangat besar untuk pergi
ke sana. Dia harus pergi ke sana untuk membuat dewa kematian berjubah
hitam itu memaafkannya. Tidak ada cara lain.
Schmitt terlihat
seperti menyeret kedua kakinya ketika diaa mendaki bukit, dan melihat
jauh ke depan kepada benda yang terlihat menyembul dari balik
semak-semak, dan tubuhnya gemetaran hebat.
Benda itu adalah
sebuah batu nisan dari batu, yang terkikis oleh angin dan tertutupi oleh
lumut, makan dari «Golden Apple», pendekar bernama Griselda yang telah
meninggal. Cahaya rembulan yang kelihatannya menyinari entah dari mana
terfokus kepada tanda seperti salib yang ada di tanah. Angin malam
sesekali berhembus dari waktu ke waktu di antara pepohonan yang layu,
mengeluarkan sebuah suara gemerisik.
Pepohonan dan batu nisan
yang ada disini seharusnya hanyalah sebuah penanda biasa, dan hanyalah
dekorasi pemandangan yang diatur oleh para desainer begitu saja. Akan
tetapi, beberapa hari setelah Griselda terbunuh, dan ketika Golden Apple
telah dibubarkan, ketujuh anggota yang tersisa memutuskan untuk
menggunakan tempat ini sebagai makamnya dan menguburkan longsword
miliknya di sini—atau lebih tepatnya, menaruhnya di bawah batu nisan ini
dan membiarkan durabilitasnya berkurang sehingga pedang itu akan
menghilang secara alami.
Itulah mengapa batu nisan ini tidak
memiliki ukiran tulisan apapun. Tetapi bila dia ingin mengakukan
kesalahannya kepada Griselda, ini adalah tempat satu-satunya.
Schmitt tanpa bersuara berlutut, hampir berguling ketika dia merangkak ke depan nisan.
Dia
menaruh dahinya di tanah yang bercampur dengan pasir, menggeretakkan
giginya beberapa kali sebelum dia akhirnya membukanya dengan susah
payah, mengatakan dengan sebuah suara yang secara tak disangka terucap
jelas,
"Maafkan aku... ini adalah kesalahanku... maafkan aku,
Griselda! A... aku, tidak menyangka bahwa semuanya akan berakhir seperti
ini... aku tidak pernah berpikir untuk membunuhmu!!"
『Benarkah…?』
Sebuah suara dapat didengar dengan gema yang aneh. Dari bawah suara ini terdengar seperti suara seorang wanita.
Mencoba dengan sebaik mungkin untuk tidak membiarkan kesadarannya goyah, Schmitt dengan takut-takut melihat ke atas.
Jauh
di dalam bayang-bayang dari dahan-dahan pohon yang berlekukan, terdapat
sebuah bayangan berpakaian hitam yang muncul diam-diam. Bayangan itu
ditutupi oleh sebuah jubah bertudung hitam kelam, lengan jubahnya
terulur ke bawah, dan mustahil untuk melihat apa yang ada di balik
tudung itu di dalam kegelapan.
Akan tetapi, Schmitt merasakan
sebuah tatapan tajam datang dari sana dan menggunakan kedua tangan untuk
menutup mulutnya yang hampir mengeluarkan sebuah teriakan dengan erat
sebelum dengan terburu-buru mengangguk beberapa kali.
"Be... benar. Aku tidak tahu apa-apa. Aku hanya... hanya mengikuti perintah, hanya... sebuah tindakan kecil..."
『Apa yang kamu lakukan …? Apa yang kamu lakukan terhadapku, Schmitt …?』
Secara perlahan, Schmitt menggunakan kedua matanya yang terbuka lebar
untuk melihat sebuah garis hitam yang tipis dan panjang yang keluar dari
lengan jubahnya.
Itu adalah sebuah pedang, tetapi sangat tipis.
Itu adalah sebuah pedang satu-tangan yang hampir tidak pernah digunakan
seorangpun, senjata tipe penikam jarak dekat «Estoc». Bilah pedangnya terlihat seperti sebuah jarum besar memiliki banyak skeali duri yang melingkar dalam bentuk spiral.
«Senjata berduri» yang ketiga.
Hiiii!! Rengekan lembut keluar dari dalam tenggorokannya. Schmitt meletakkan dahinya ke bawah ke tanah untuk kesekian kalinya.
"A...
aku hanya... pada waktu kita memutuskan untuk menjual cincin itu, aku
menemukan sebuah memo dan sebuah kristal di dalam kantong sabukku... dan
di sana ada sebuah instruksi ……"
『Siapa dia, Schmitt?』
Kali ini, ini adalah suara seorang pria.
『Dari siapakah instruksi itu berasal …?』
Lehernya yang kaku tersentak lagi, dan Schmitt hanya terpaku disana.
Dia
mencoba untuk dengan paksa mengangkat kepalanya yang berat seperti
logam itu dan melirik ke samping. Dewa kematian kedua muncul di dekat
bayang-bayang pepohonan. Dia memiliki ciri-ciri yang sama padanya,
memakai sebuah jubah bertudung hitam, tetapi sedikit lebih tinggi dari
yang pertama.
"…Grimlock…?"
Sedikit menurunkan kepalanya, Schmitt merengek dengan suara yang hampir tidak dapat terdengar.
"Kamu... kamu juga terbunuh ……?"
Dewa
kematian itu tidak menjawab, tetapi tanpa suara melangkah ke depan.
Dari balik tudungnya, sebuah suara yang berbahaya dan tidak jelas dapat
terdengar.
『Siapa…siapa yang menghasutmu …?』
"A...AKU TIDAK TAHU! SUNGGUH!!"
Schmitt dengan kalang kabut berteriak.
"MEMONYA...
MEMONYA HANYA MENULISKAN BAHWA AKU HARUS MENGIKUTI PEMIMPIN... DAN
KETIKA DIA BERGERAK KE PENGINAPAN DAN KELUAR UNTUK MAKAN, AKU HARUS
DENGAN DIAM-DIAM MENGATUR TRANSFER CRYSTAL ITU DI DALAM SEBUAH TEMPAT DI
DALAM RUANGANNYA DAN, DAN MELETAKKAN KRISTAL ITU KE DALAM PENYIMPANAN
GUILD. ITU, ITU SAJA YANG TERTULIS... A, AKU HANYA MELAKUKAN HAL INI!
AKU TIDAK MENYENTUH GRISELDA SAMA SEKALI! O... ORANG ITULAH YANG
SEBENARNYA MENCURI CINCIN ITU DAN MEMBUNUHNYA... A, AKU TIDAK MENYANGKAN
BAHWA HAL INI AKAN TERJADI SAMA SEKALI!"
Sat Schmitt sedang
membela dirinya sendiri, kedua dewa kematian itu tetap tidak bergerak.
Angin malam kembali bertiup, menyebabkan tanaman-tanaman yang layu dan
jubah-jubah itu berkibar.
Rasa takut terus bertambah di dalam
pikiran Schmitt sementara dia sudah mencapai batasannya, dan dengan
segera, dia mengingat kembali.
Pada hari itu setengah tahun yang
lalu, dia mengambil perkamen itu dari kantong sabuknya, dan pada saat
dia melihatnya, dia merasa bahwa hal itu sangat gegabah dan terkejut
karenanya, akan tetapi juga kagum atas metode yang unik itu.
Ruangan
di dalam penginapan itu biasanya akan terkunci, dan selain waktu tidur,
semua orang yang dianggap sebagai teman atau anggota guild dapat
membukanya. Dia dapat menggunakan hal ini untuk mengatur transfer
crystal di dalam ruangan dan memaukinya ketika pemilik ruangan itu
tertidur. Dia hanya perlu menggunakan fungsi pertukaran untuk
menggerakkan tangan dari pihak lainnya untuk menarik cincin itu dan
menekan tombol konfirmasinya.
Ada resiko bahwa orang itu akan
secara tidak sengaja ketahuan, tetapi insting Schmitt mengatakan
kepadanya bahwa ini adalah satu-satunya cara untuk mencuri sebuah item
di dalam area. Bagian terakhir dari memo tersebut memberitahukan bahwa
hadiahnya adalah setengah dari uang hasil penjualan cincin itu. Bila dia
berhasil, dia dapat mendapat 4 kali lipat hadiahnya, tetapi bila dia
gagal— bila pemimpinnya bangun selama proses pertukaran tersebut dan
melihat wajahnya, dia hanya akan melihat wajah dari orang yang memberi
Schmitt memo, kriminal dari insiden cincin ini. Bahkan bila orang itu
ingin menyeretnya juga berikutnya, dia hanya perlu bersikeras bahwa dia
tidak tahu. Dia harus memasuki ruangan dan mengatur target transfernya
di sebelah sana, jadi tidak akan ada barang bukti apapun.
Schmitt
tidak dapat berkata-kata, tetapi hal ini berarti dia telah mengkhianati
guildnya dan pemimpinnya, hanya untuk memasuki grup penyelesai dengan
segera. Tentu saja, bila hal ini dapat membantu mereka menyelesaikan
permainan, hal ini akan membantu pemimpinnya pada akhirnya. Schmitt
memikirkan hal ini untuk membenarkan tindakannya dan mengikuti instruksi
yang ada di memo.
Malam berikutnya, Schmitt mengetahui bahwa
pemimpinnya terbunuh. Sehari kemudian, dia menemukan sebuah tas berisi
uang di tempat tidurnya.
"A-... ku benar-benar ketakutan! Bila
aku memberitahukan semuanya mengenai memo itu, semuanya akan
mencurigaiku... jadi, karena itulah, aku tidak tahu sama sekali siapa
yang menuliskan memo itu! Aku mohon, tolong maafkan aku, Griselda,
Grimlock. A, aku tidak pernah berpikir untuk menjadi rekanan seorang
pembunuh. Tolong percaya kepadaku, aku mohon...!"
Schmitt tetap menekan kepalanya ke tanah, mengeluarkan rengekan tajam.
Seberkas angin berhembus tiba-tiba ketika dahan-dahan pepohonan bergemerisik.
Pada
saat suara-suara tersebut reda, gema yang berbahaya yang ada sebelumnya
menghilang seperti sebuah kebohongan, dan suara wanita tanpa gema yang
berbahaya itu berbunyi perlahan.
"Aku telah merekam semuanya, Schmitt."
Dia
mendengar ini—sebua suara yang baru saja dia dengarkan sebelumnya.
Schmitt dengan takut-takut mengangkat wajahnya dan membelalakkan kedua
matanya karena terkejut.
Dia membuka tudung hitam kelamnya, dan
apa yang muncul dibaliknya adalah wajah dari korban yang dengan jelas
terbunuh oleh dewa kematian berjubah beberapa jam yang lalu. Rambutnya
yang berwarna ungu tua bergelombang itu terayun oleh angin.
"…Yoruko…?"
Schmitt
bertanya dengan suara yang begitu lembut sehingga suara itu hampir
tidak bisa terdengar, dan melihat kepada dewa kematian di samping Yoruko
yang juga menunjukkan identitas sebenarnya. Dia hampir pingsan ketika
dia berbisik,
"…Caynz."
Bab 10
"Mereka, mereka masih hidup, yang berarti...!?"
Asuna terkejut saat dia berteriak, dan aku dengan perlahan menganggukkan kepalaku.
"Un, mereka masih hidup. Baik Yoruko-san dan Kains-shi."
"K, kalau begitu... namun."
Asuna
dengan terengah-engah berkata beberapa kali dan dengan bersamaan
menepukkan kedua tangannya di lututnya sebelum dia kembali berdebat
dengan sebuah suara parau.
"Tetapi... tidakkah kita melihatnya
kemarin. Kematian... dari Kains-san ketika dia tertikam oleh tombak
hitam itu dan tergantung di jendela."
"Tidak."
Aku dengan keras menggelengkan kepalaku.
"Apa
yang kita lihat adalah avatar dari Kains-shi dan begitu banyak poligon
yang tersebar ke seluruh tempat untuk membuat seperti dia menghilang
dari tempat kejadian.
"Jadi, maksudmu, ini bukanlah 'kematian' di dalam dunia ini?"
"…Apakah
kamu masih ingat? Kemarin, Kains-shi, yang tergantung di jendela dari
gedung gereja selalu menatap pada sebuah titik di langit."
Aku mengacungkan jari telunjuk kananku ke depanku dan berkata. Asuna sedikit menganggukkan kepalanya.
"Itu
adalah HP bar miliknya, bukan? Dia sedang melihat luka akibat tikaman
terus menerus yang menghabiskan HP miliknya sedikit demi sedikit..."
"Itu
juga apa yang aku pikirkan sebelumnya, tetapi ternyata bukan. Dia tidak
melihat HP bar miliknya, tetapi durabilitas dari full-plate armor yang
dia kenakan."
"Du, durabilitas?"
"Un, pagi ini, ketika
aku sedang bereksperimen dengan luka tikam terus-menerus di dalam area,
bukankah aku melepaskan sarung tangan dari tangan kiriku? Di dalam area,
HP tidak akan berkurang tidak peduli apa yang dilakukan oleh seorang
pemain, tetapi durabilitas akan tetap berkurang... seperti roti perancis
yang kita makan. Tentu saja, durabilitas dari perelngkapan tidak akan
berkurang seperti makanan, tetapi itu bila perlengkapannya tidak
mengalami kerusakan. Dengarkan, ketika zirah Kains tertikam, apa yang
dihabiskan oleh tombak itu bukanlah HP miliknya, tetapi durabilitas dari
zirahnya."
Begitu mendengar hal ini, Asuna, yang terus mengerutkan alisnya hingga sekarang, membelalakkan kedua matanya.
"La, lalu... itu adalah zirah dari Kains-san yang pecah..."
"Benar.
Itu adalah zirah yang dia kenakan. Aku telah merasa aneh mengenai
kenapa dia mengenakan zirah yang begitu tebal padahal mereka hanya akan
ke tempat makan... zirah itu dipakai agar terlihat jelas saat dia
meledak menjadi poligon-poligon. Pada saat zirah itu hancur,
Kains-shi..."
"Menggunakan kristal untuk berteleportasi pergi."
Asuna menutup kedua matanya untuk mengingat kembali kejadian itu di dalam pikirannya, dan berkata.
"…Hal
ini menghasilkan sebuah 'fenomena dimana sebuah cahaya biru berubah
menjadi berbagai poligon yang terpecah dan tersebar, menandakan bahwa
pemain itu meninggal'... dengan kata lain, hal ini terlihat seperti efek
kematian, tetapi sebenarnya, hal ini benar-benar berbeda."
"Un,
mungkin mengambil tombak itu di luar area dan menikamkannya kepada
dirinya sendiri dengan zirah itu, menggunakan teleport crystal untuk
bergerak kembali ke lantai dua dari gedung gereja, menggantung dirinya
senditi dengan tali itu dan menunggu hingga zirah itu hampir hancur
sebelum melompat turun dan berteleportasi pergi sementara zirahnya
hancur... sesuatu seperti itu..."
Asuna mengangguk dengan perlahan tetapi dengan penuh kekuatan, menutup kedua matanya dan menghembuskan beberapa kata.
"…Lalu, 'hilangnya; Yoruko-san juga memakai trik yang sama... bukan …… jadi mereka masih hidup..."
Asuna
tidak pernah mengeluarkan suaranya karena dia hanya menggerakkan
bibirnya, menggumamkan 'syukurlaj', tetapi sekali lagi menggigit
bibirnya.
"T, tetapi, dia jelas-jelas menggunakan pelindung yang
tebal, tetapi kapan belati lempar itu menusuknya? Bila berada di dalam
area, belati itu seharusnya ditahan oleh kodenya, dan mustahil bagi
belati itu untuk mengenainya.
"Belati itu sudah tertancap padanya sejak awal."
Aku dengan segera menjawab.
"Pikirkan
baik-baik. Ketika Schmitt, kamu dan aku memasuki ruangan, dia tidak
pernah membiarkan kita melihat punggungnya. Ketika dia menerima pesan
bahwa kita akan mengunjunginya, dia pertama-tama berlari keluar untuk
menusukkan belati itu ke punggungnya sebelum kembali ke penginapan.
Dengan gaya rambutnya yang seperti itu, bila dia duduk dengan tegak di
sofa, dia dapat menyembunyikan gagang kecil dari belati itu sepenuhnya,
memperhatikan durabilitas dari pakaiannya, berbincang dengan kita,
melihat bahwa waktunya sudah dekat, mundur ke jendela, menggunakan
kakinya untuk menendang dinding atau sesuatu untuk membuat sebuah suara,
memalingkan punggungnya ke arah kita, dan membuatnya terlihat seperti
sebuah belati ditusukkan kepadanya pada saat itu."
"Jadi dia
jatuh dari jendela... untuk mencegah kita mendengar perintah untuk
transfer... kalau begitu, jubah hitam yang kamu kejar, Kirito-kun,
adalah..."
"Sangat mungkin bahwa itu bukanlah Grimlock, tetapi Kains."
Aku membuat kesimpulan ini, dan Asuna melihat ke langit sebelum menghela napas lega.
Dia mengerutkan alisnya saat dia bergerak ke arahku.
"Tidakkah
kita pergi ke Black Iron Palace kemarin untuk memeriksa «Monumen
Kehidupan»> Kematian Kains-san jelas-jelas tercoret, waktu
kematiannya juga sama, dan penyebab kematiannya juga adalah 'Continuous
Pierce Damage'."
"Apakah kamu ingat pengejaan dari Kains-san itu?"
"Erm…Aku ingat bahwa itu adalah K, a, i, n, s, seperti itu."
"Un, Yoruko-san mengatakan itu kepada kita dan kita secara alami percaya kepadanya. Akan tetapi... lihat ini."
Aku
menyerahkan perkamen yang menjadi petunjuk untuk meemcahkan kasus ini
kepada Asuna. Beberapa jam yang lalu, Schmitt menuliskan daftar anggota
dari «Golden Apple». Asuna menggapai untuk mengambilnya, melihat
perkamen itu untuk beberapa waktu dan meneriakkan "EHHH!!?"
"«Caynz>….!? Apakah ini cara nama Caynz-san dituliskan!?"
"Mudah
diterima bila hanya satu alpabet, tetapi bila 3 alpabet yang salah,
mungkin bukan ingatan Schmitt yang keliru, tetapi Yoruko-san yang
memberikkan kepada kita ejaan yang salah. Dia memulai dengan K untuk
mencatatkan kematian Kains-san dan menyambungkannya kepada Caynz-san,
yang dimulai dengan huruf C."
"Eh… itu, berarti..."
Ekspresi wajah Asuna menegang, dan nada suaranya melemah.
"Pada
saat itu... kita menyaksikan kematian palsu dari Caynz-san, dan
Kains-san yang dimulai dengan huruf K itu mati karena continuous
piercing damage di suatu tempat di Aincrad? Ini mungkin... bukanlah
suatu kebetulan, bukan...? Jangan bilang..."
"Oh bukan."
Aku sedikit tersenyum dan mengayunkan tangan kananku dengan kuat.
"Itu
tidak berarti bahwa Yoruko adalah seorang rekanan dan membunuh K pada
saat itu. Dengarkan. Catatan kematian pada Monumen Kehidupan menandakan
bahwa itu adalah 'Bulan Sakura, hari 22, 18:27'... dan di Aincrad. Hari
itu adalah hari kedua dari bulan Sakura, tanggal 22 April terjadi."
"Ah…"
Asuna tidak dapat berkata apa-apa pada saat itu, dan hanya daapt tersenyum lemah.
"…Jadi
seperti itu. Aku tidak mempertimbangkannya sama sekali. Pada tahun
lalu, pada hari yang sama dan waktu yang sama, Kains-san itu meninggal
tanpa terlibat dalam kasus ini..."
"Yah. Kemungkinan besar, ini adalah awal mula rencana itu."
Aku menarik napas dalam lagi, menjernihkan pikiranku ketika aku meneruskan,
"…Yoruko-san
dan Caynz-shi mungkin telah lebih awal mengetahui bahwa Kains yang
memiliki nama yang terdengar serupa tetapi dengan ejaan yang berbeda ini
meninggal tahun lalu di bulan April. Pertama-tama, mungkin ini hanya
menjadi sebuah pembicaraan umum, tetapi mereka mungkin kemudian
menyadari bahwa mereka dapat menggunakan kemungkinan ini untuk
memalsukan kematian Caynz-shi, dan bukan di dalam kematian biasa melawan
seekor minster... tetapi sebuah metode yang menakutkan untuk memainkan
sebuah 'pembunuhan di dalam area'."
"…Benar bahwa aku juga
tertipu sepertimu. Waktu kematian yang sama dengan orang lain yang
memiliki nama yang terdengar serupa, menghancurkan perlengkapan di dalam
area melalui continuous pierce damage, dan sebuah transfer crystal...
dengan ketiga hal ini, mereka daapt membuat PK di dalam area terlihat
seperti hal yang sesungguhnya... dan tujuan dari melakukan hal ini
adalah …."
Asuna dengan lembut berbisik.
"Untuk memaksa
pelaku dari 'insiden cincin' itu untuk muncul dan membuatnya dicurigai
sebagai pelakunya. Yoruko-san dan Caynz-san memainkan insiden pembunuhan
ini untuk membuat sebuah 'pembalas dendam' palsu, seorang dewa kematian
yang dapat mengabaikan Kode Anti-Kriminal dan melakukan PK di dalam
area... dan pada akhirnya, seseorang yang terdorong oleh rasa takut
adalah..."
"Schmitt."
Aku mengangguk dan menggunakan jemariku untuk menyentuh daguku.
"Dia
mungkin telah dicurigai sejak awal... Schmitt bergerak dari guild
menengah «Golden Apple», dan berhasil bergabung dengan guild penyelesai
terbesar «Divine Dragon Alliance». Hal itu akan benar-benar menjadi
sebuah situasi yang unik. Tanpa menaikkan level dengan cepat atau
berganti perlengkapan dengan cepat... hal itu seharusnya mustahil."
"Kondisi
untuk bergabund dengan DDA sudah sangat ketat... lalu, apakah dia
adalah pelaku dari insiden cincin ini...? Apakah dia membunuh Griselda
dan mengambil cincin itu...?"
Asuna, yang telah melihat Schmitt
berkali-kali sebagai penasihat di dalam pertemuan strategis dari grup
penyelesai, terlihat agak gelisah dan menatapku.
Pikiranku dengan segera berpikir mengenai ciri-ciri dari pengguna tombak itu, dan aku dengan perlahan menggelengkan kepalaku.
"…Aku
tidak dapat berkata. Terdapat informasi yang memberikan bukti
kecurigaan... tetapi mengenai apakah orang itu mempunyai hawa keberadaan
sebagai seorang pemain «merah»..."
Para pembunuh di dalam SAO,
yang disebut sebagai pemain merah, akan kurang lebih memiliki sebuah
hawa keberadaan yang aneh di sekitarnya, tetapi hal ini dapat diduga.
Itu karena para pemain yang membunuh pemain lainnya di dalam dunia ini
pada dasarnya mencegah permainan ini untuk diselesaikan. Bila disebutkan
secara lebih drastis, para pemain merah adalah orang-orang yang
berpikir 'tidak masalah apakah kita keluar dari sini atau tidak' —— atau
secara lebih radikal, mereka berharap bahwa 'permainan kematian ini
akan berlanjut'.
Nada negatif seperti itu pasti akan muncul
dalam kata-kata. Akan tetapi, aku tidak dapat mendeteksi kegilaan apapun
dari seorang 'merah' dari Schmitt, yang benar-benar ketakutan akan dewa
kematian berpakaian hitam dan meminta kita untuk mengantarnya kembali
ke markas besar.
"…Aku tidak dapat berkata, tetapi dia pasti terlibat di dalamnya, dan hal itu dapat menjelaskan hal ini dengan seksama..."
Begitu
mendengarku mengatakan hal itu, Asuna mengangguk setuju, bersandar ke
punggun dari salah satu dari dua kursi yang berjejer di jendela. Dia
kelihatannya lupa untuk melihat bar yang berada di seberang sementara
dia menatap ke langit di atas jalanan.
"…Tidak peduli seperti
apa, Schmitt sekarang sedang terpojok. Dia percaya bahwa ada seseorang
yang mengincarnya untuk balas dendam, dan merasa bahwa area... tidak,
bahkan markas besar dari guild tidaklah aman. Lalu... apa yang akan dia
lakukan selanjutnya?"
"Bila ada rekanan, dia mungkin akan
mengontak orang itu. Yoruko-san dan Caynz-shi mungkin menunggu akan hal
itu. Tetapi bila Schmitt tidak tahu siapa rekanannya, un —— bila itu
aku..."
Apa yang akan aku lakukan? Bila aku membunuh seorang
pemain karena keserakahan dan kebencian dan merasa sangat menyesal akan
hal itu, apa yang akan aku lakukan?"
Hingga sekarang, aku tidak
pernah mencabut nyawa pemain lain di dalam dunia ini, tetapi ada
beberapa temanku yang meninggal karena aku, karena kebodohanku dan
egoisme jelekku yang menyebabkan semua orang di dalam guild meninggal
kecuali aku, dan aku selalu menyesalkan hal itu. Aku menggunakan sebuah
pohon yang tumbuh di taman dari sebuah penginapan tertentu yang kita
gunakan sebagai rumah sebagai makam mereka. Itu bukanlah aku mencari
pengampunan dari mereka, tetapi aku akan kadang-kadang membawa anggur
dan bunga ke sana. Jadi Schmitt mungkin——
"…Bila Griselda mempunyai makam, dia pasti akan pergi ke sana untuk meminta pengampunan."
Asuna
kelihatannya mendeteksi perubahan nada suaraku karena dia mengangkat
pandangannya dari kursi kepadaku dan tersenyum dengan sikap tegap.
"Benar.
Aku akan melakukan hal itu juga. Di markas besar KoB, ada makam bagi
orang-orang yang meninggal di dalam pertempuran melawan bos —— benar,
mungkin, Yoruko-san dan Caynz-san pasti ada di sana... di makam
Griselda-san, menunggu kemunculan Schmitt-san …"
Keheningan tiba-tiba datang, dan ekspresi wajahnya menjadi suram.
"…? Ada apa?"
"Uun…
aku baru saja memikirkan hal ini. Bagaimana jika makam Griselda-san
berada di luar area? Bila Schmitt-san pergi ke sana... akankah
Yoruko-san dan Caynz-san memaafkannya begitu saja? Aku rasa ini
sebenarnya tidak mungkin, tetapi mungkin mereka akan benar-benar
melakukan balas dendam …?"
Teori yang tidak diduga ini menyebabkan punggungku menegang.
Aku
tidak dapat mengatakan bahwa hal ini mustahil. Yoruko dan Caynz
berusaha begitu jeras untuk memerankan 'pembunuhan di dalam area' ini,
jadi mereka memiliki kebencian dengan tingkatan tertentu kepada pelaku
dari insiden cincin ini. Mereka setidaknya telah menggunakan dua
teleport crystal. Bila memikirkan level mereka, bisa dibilang ini adalah
pengeluaran yang lumayan besar. Mereka telah melalui begitu banyak,
jadi apakah mereka akan puas dengan sebuah pengakuan...?"
"Ah…sebenarnya...tidak…?"
Aku menggelengkan kepalaku setelah menyadari sesuatu.
"Tidak, mereka tidak akan melakukannya. Mereka berdua tidak akan pernah membunuh Schmitt?"
"Bagaimana kamu dapat menyimpulkan hal ini?"
"Kamu
masih memiliki nama Yoruko-san terdaftar di dalam daftar temanmu,
bukan, Asuna? Kamu tidak melihat pesan yang menandakan bahwa dia telah
menghilangkan namamu dalam daftar teman sama sekali, bukan?"
"Ahh…
benar juga. Aku yakin bahwa namanya akan dihilangkan secara otomatis
setelah insiden pembunuhan kedua di dalam penginapan, tetapi bila dia
masih hidup, kita seharusnya dapat saling mengontak."
Asuna
menggerakkan tangan kirinya untuk memanggil window miliknya, dan setelah
mengoperasikannya dengan cepat, mengangguk kembali untuk meyakinkan.
"Masih
terdaftar. Bila aku telah menyadari hal ini, kita seharusnya dapat
menyadari bahwa terdapat sebuah trik di dalam kasus ini... tetapi kalau
begitu, mengapa Yoruko-san menerima permintaan teman dariku? Kita dapat
melihat keseluruhan rencana dari sini."
"Kemungkinan besar..."
Aku
menutup kedua mataku, dan kali ini, apa yang tergambar di pikiranku
adalah bayang-bayang wanita berambut ungu tua yang bergelombang.
"…Itu
adalah untuk menebus kesalahan untuk berbohong kepada kita dan bukti
bahwa dia mempercayai kita. Bahkan bila kita menyadari catatan dalam
daftar teman dan mengetahui bahwa dia masih hidup, kita dapat
menyimpulkan tujuan asli mereka dan tidak mencegah mereka untuk
memancing Schmitt. Asuna, coba lacak posisi Yoruko-san."
Aku membuka kedua mataku ketika aku mengatakan hal itu. Asuna mengangguk dan sekali lagi menekan window miliknya.
"…Sekarang
ini, dia berada di medan di lantai ke-19, di sebuah bukit yang sedikit
lebih jauh dari jalanan utama... apa yang ada di sana adalah..."
"Makam
dari pemimpin Golden Apple, Griselda. Caynz dan Schmitt seharusnya juga
ada di sana. Bila Schmitt meninggal di sana, kita dapat mengetahui
bahwa mereka membunuhnya, jadi mereka mungkin tidak akan melakukannya."
"L...
lalu bagaimana bila yang sebaliknya? Schmitt membunuh mereka berdua
untuk membungkam mereka setelah mengetahui perannya di dalam insiden
cincin itu...?"
Asuna secara khawatir bertanya. Aku mrenung untuk beberapa waktu dan masih menggelengkan kepalaku.
"Tidak...
kita akan mengetahui hal itu juga. Lagipula, orang itu tidak dapat
menerima menjadi seorang kriminal, tidak, seorang pembunuh, dan
dikeluarkan dari grup penyelesai, jadi aku rasa kita tidak perlu
khawatir untuk mereka saling membunuh... serahkan saja kepada mereka.
Peran kita di dalam insiden ini telah berakhir. Kita sudah ditipu oleh
Yoruko-san kali ini, tetapi... aku tidak membenci mereka karena hal
ini."
Begitu mendengar hal ini, Asuna merenung untuk beberapa waktu, dan kemudian memberikan sebuah senyum untuk meyakinkan.
Akan tetapi, Asuna dan aku tidak menyadari setengah dari kebenaran dari insiden ini.
Insiden ini masih belum berakhir.
Bab 11
Mari melanjutkan dengan apa yang aku dengar berikutnya.
Schmitt begitu terkejut sehingga dia tidak dapat bernapas, bergantian
melihat wajah kedua pemain tersebut dibalik jubah dewa kematian mereka.
Identitas
sebenarnya dari apa yang dia duga sebagai Griselda dan Grimlock tanpa
diduga adalah Yoruko dan Caynz. Akan tetapi, mereka berdua seharusnya
sudah meninggal. Dia hanya dapat mendengar bahwa Caynz telah meninggal,
tetapi untuk Yoruko —— baru beberapa jam yang lalu, dia menyaksikan
kematiannya secara langsung —— dia tertusuk oleh belati hitam itu dari
luar jendela, jatuh ke jalanan dan avatar miliknya meledak menjadi
berbagai poligon.
Mereka adalah hantu? Schmitt hampir pingsan,
tetapi kata-kata yang dikatakan oleh Yoruko sebelum dia menunjukkan
wajahnya hampir tidak berhasil menjaga kesadaran Schmitt.
"Re... rekaman...?"
Suara
yang serak yang hampir tidak keluar dari tenggorokannya sementara
Yoruko menarik tangannya keluar dari jubahnya untuk menunjukkan kepada
Schmitt, menunjukkan sebuah kristal dengan pilar 8 arah yang
mengeluarkan sebuah cahaya hijau muda; sebuah recording crystal.
Hantu mungkin tidak menggunakan item untuk merekam suara.
Kalau
begitu, kematian Yoruko dan Caynz semuanya adalah pura-pura. Dia tidak
dapat membayangkan bagaimana mereka melakukannya, tetapi mereka berdua
memalsukan 'kematian' mereka sendiri untuk membuat seorang pembalas
dendam yang sebenarnya tidak pernah ada, dan memaksa pihak ketiga kepada
jalan buntu untuk balas dendam. Mereka merekam pengakuan pemain ketiga
yang mengakui kesalahannya dan meminta pengampunan, semuanya —— sebagai
bagian dari rencana untuk membongkar apa yang terjadi dalam insiden
pembunuhan di masa lalu.
"…Jadi... itu bagaimana semuanya ini..."
Schmitt akhirnya menyadari kebenarnnya, menggumam lemah dengan suara yang hampir tidak terdengar, dan dengan segera jatuh.
Dia
tidak marah karena dia benar-benar tertipu, bukan juga karena barang
buktinya telah diambil darinya, tetapi kagum dengan kegigihan Yoruko dan
Caynz —— penghormatan mereka kepada Griselda.
"Kalian berdua... benar-benar menghormati pemimpin..."
Caynz dengan perlahan menjawab dengan suaranya yang lemah.
"Bukankah kamu juga sama?"
"Eh…?"
"Bukankah
kamu juga sama, seperti kami? Kamu tidak pernah membenci pemimpin sama
sekali, bukan? Tidak peduli seberapa kamu menginginkan cincin itu, kamu
tidak akan memiliki kebencian apapun terhadapnya, apakah aku benar?"
"T... tentu saja aku tidak membencinya. Sungguh, percayai aku."
Wajah Schmitt mengerut ketika dia terus menerus mengangguk.
Dalam
hal kemampuan bertempur, bahkan bila mereka berdua berkelompok untuk
terhadapnya, mereka mungkin tidak lebih kuat dari mereka. Akan tetapi,
Schmitt tidak berpikir untuk segera menghunus senjatanya untuk
membungkam mereka berdua. Pertama-tama, bila dia jatuh menjadi seorang
pemain merah, dia tidak akan dapat terus berada di dalam guild dan grup
penyelesai. Dan lebih penting lagi, bila dia membunuh Yoruko dan Caynz
di sini, Schmitt sangat yakin bahwa dia tidak akan dapat kembali menjadi
dirinya yang biasanya lagi.
Itulah mengapa Schmitt terus
menerus mengulang kesalahan yang dia buat di masa lalu bahkan saat
recording crystal itu masih aktif.
"Apa yang aku lakukan...
adalah menyelinap masuk ke dalam ruangan pemimpin dan mengatur
portalnya. Dan karena ini... aku menggunakan uang yang aku dapat dari
hal ini untuk membeli beberapa senjata dan pelindung dengan level
tinggi, jadi aku memenuhi persyaratan untuk memasuki DDA..."
"Benar bahwa kamu tidak mengetahui siapa yang membuat memo itu, bukan?"
Yoruko bertanya dengan keras, dan Schmitt mengangguk keras lagi.
"A,
aku masih tidak tahu siapa yang melakukannya. Diantara kita berdelapan,
bila kalian mengurangiku, kalian berdua, pemimpin dan Grimlock,
seharusnya masih ada 3 orang tersisa... tetapi aku tidak pernah
mengontak mereka lagi setelah itu... tidakkah kamu memiliki petunjuk
lain?"
Dalam menghadapi pertanyaan Schmitt, Yoruko hanya dapat dengan lemah-lembut menggelengkan kepalanya.
"Mereka
bertiga bergabung dengan sebuah guild tingkat menengah yang serupa
dengan «Golden Apple» setelah guild kita dibubarkan dan menjalani
kehidupan biasa. Tidak ada satupun dari mereka yang membeli perlengkapan
langka ataupun rumah untuk pemain. Kamu hanyalah satu-satunya yang
mendaki dengan cepat, Schmitt."
"……Begitu …"
Schmitt berkata, dan menurunkan kepalanya.
Ketika
Griselda meninggal, tas kulit yang dikirimkan ke ruangannya memiliki
jumlah uang yang begitu banyak. Pada titik itu, dia dapat membeli semua
perlengkapan berkemampuan tinggi yang hanya dapat dia impikan.
Bila
orang itu tidak menghabiskan uang sebanyak itu dan menyimpannya di
dalam penyimpanannya, orang itu berhati besi. Tidak, sebelum itu——
Schmitt
melihat ke atas dan dengan segera melupakan keadaannya sekarang dan
berkata dengan keraguan yang tumbuh dari dalam dirinya.
"…T,
tetapi, tidakkah ini sangat aneh... bila orang itu tidak memerlukan uang
itu, lalu mengapa dia membunuh pemimpinnya dan mencuri cincin itu...?"
Yoruko dan Caynz mendengar pertanyaan yang tidak terduga ini, dan bagian atas tubuh mereka sedikit bergerak ke belakang.
Di
dalam Aincrad, tidak ada gunanya bagi para pemain untuk menyimpan uang
yang diperoleh di dalam tempat penyimpanan mereka. Nilai dari 1 col ada
berdasarkan dari drop rate yang dijaga oleh Cardinal System, dijaga
tetap konstan setiap saat, yang berarti inflasi ataupun depresi tidak
akan pernah terjadi. Bahkan bila para pemain membeli senjata dan
pelindung yang berharga tinggi, selama mereka merawat perlengkapan itu
dengan baik, mereka dapat memperoleh kembali jumlah uang yang sama pada
hari mereka tidak membutuhkannya. Karena itu tidak ada gunanya untuk
tidak menggunakan uangnya. Dengan kata lain——
"Orang... yang mengirim memo itu adalah..."
Schmitt terus berpikir keras dan baru saja akan mengatakan kesimpulan yang secara samar-samar muncul di pikirannya.
Akan tetapi, karena dia terlalu fokus, dia terlambat menyadari 'hal itu'.
"SCH…!!"
Tepat
pada saat Yoruko di depannya berteriak, sebuah belati kecil tertusuk ke
lehernya dari belakang, tepat pada celah antara pelindung dada dan
pelindung tenggorokan. Itu adalah sebuah teknik combo dari «Armor
Pierce» yang digunakan oleh senjata penusuk kecil, dan dan teknik
«Sneaking» yang digunakan pada pelindung non-logam——
Setelah
terkejut, Schmitt dengan cepat berbalik dengan sebuah kemampuan respon
yang telah dia latih di garis depan. Bahkan bila tenggorokannya
tertusuk, dia tidak akan segera mati. Tenggorokan adalah sebuah titik
fatal, dan damage-nya akan sangat besar, tetapi akan jauh lebih sedikit
dibandingkan jumlah HP Schmitt yang jauh lebih besar.
Akan tetapi,
Tepat
ketika dia akan berbalik, kaki Schmitt mati rasa, dan dia terjatuh ke
tanah dengan sebuah suara berdenting. HP bar miliknya dikelilingi oleh
sebuah cahaya hijau. Cahaya itu menandakan keadaan paralysis. Sebagai
seorang tanker, teknik anti-racun miliknya pasti sudah lumayan
meningkat, tetapi ini adalah racun tingkat tinggi yang dapat meniadakan
daya tahan. Siapa yang——
"Satu jatuh."
Suara kekanak-kanakan yang terdengar tidak bersalah datang dari atas Schmitt, dan dia dengan terburu-buru melihat ke atas.
Pertama-tama,
dia melihat sebuah sepatu kulit dengan apa yang terlihat seperti paku
payung yang tajam. Orang itu juga memiliki celana kulit hitam ketat, dan
pelindung dari kulit di tubuhnya juga berwarna hitam. Tangan kananya
memegang sebuah pisau tipis yang tercelupkan warna hijau, sementara
tangan kirinya berada di kantongnya.
Pada kepalanya terdapat
sebuah topeng yang terlihat seperti 'kantong', yang hanya menyisakan
lubang-lubang berbentuk lingkaran pada bagian matanya. Menyadari bahwa
ada pemandangan yang melekat kepadanya, pandangan mata Schmitt
menunjukkan warna kursor dari pemain itu. Warnanya bukan warna hijau
yang biasanya, tetapi sebuah warna oranye terang.
"Ah…!"
Schmitt
mendengar sebuah teriakan lembut dan berbalik untuk melihat seorang
pemain berukuran kecil memegang sebuah pedang yang sangat tipis dan
mengancam Yoruko dan Caynz. Dia juga berpakaian serba hitam, tetapi
pakaiannya tidak terbuat dari kulit. Pakaiannya terbuat dari kain perca
yang membungkus dari atas ke bawah. Pada wajahnya terdapat sebuah topeng
yang terlihat seperti tengkorak, dan kedua lubang untuk mata hitam itu
terlihat seperti mengeluarkan dua mata merah yang bercahaya. Tangan
kanannya memegang apa yang kemungkinan besar adalah Estoc yang sama
dengan yang dipegang oleh Yoruko, tetapi batang perunggu yang
mengeluarkan warna darah itu menjelaskan sifatnya yang menekan. Warna
kursornya juga oranye.
Orang dengan topeng tengkorak itu
mengambil Estoc hitam dengan mudah dari tangan kanan Yoruko yang
kebingungan. Dia melirik bilah pedang itu dan mengeluarkan sebuah suara
yang terdengar seperti ada gangguan statik di dalamnya.
"Desainnya, tidak terlalu buruk. Mari, tambahkan, pedang ini, ke dalam, koleksi, milikku."
Schmitt
tahu mengenai kedua orang ini. Dia tidak pernah bertemu langsung dengan
mereka sebelumnya, tetapi di antara buletin yang tersebar di
markas-markas besar para guild, si pemain terkuat memiliki sketsa mereka
diantara daftar pemain yang perlu mereka curigai.
Bisa
dibilang, mereka adalah musuh terbesar dari grup penyelesai, lebih besar
dari para monster bos, para pemain merah. Mereka adalah para pemain
pria di dalam guild biadab terbesar dimana mereka adalah kepala
bagiannya. Pengguna belati yang telah diracuni yang melumpuhkan Schmitt
adalah «Johnny Black», dan pengguna Estoc yang menawan Yoruko dan Caynz
adalah «Red-Eyed XaXa».
Kalau begitu, jangan bilang —— 'orang itu' juga terlibat?
Bohong! Jangan! Ini bukanlah waktunya untuk bercanda!
Seakan-akan mengkhianati teriakan yang ada di dalam hati Schmitt, JARI JARI, suara dari langkah kaki dapat terdengar.
Schmitt
untuk sementara waktu melihat ke belakang dan memandang dengan kedua
mata terbelalak. Dia dapat merasakan bayang-bayang dari teror terbesar
di Aincrad.
Orang itu memakai sebuah poncho hitam polos yang menutupinya hingga ke lutut dan sebuah tudung yang terpakai, menutupi kedua matanya.
Orang itu memegang sebuah pisaubelati raksasa berbentuk persegi yang terlihat seperti pisau daging
[14] dan sebuah bilah pedang yang berwarna hitam kemerahan seperti darah.
"……«PoH»…"
Schmitt menggumamkan nama itu dari bibirnya dan mulai gemetar hebat seakan-akan dia melihat teror dan keputusasaan.
Guild pembunuh «Laughing Coffin».
Guild
ini didirikan setengah tahun setelah permainan kematian bernama SAO ini
dibuat. Sebelumnya, mereka adalah para pemain oranye yang hanya
mengepung para pemain solo atau beberapa pemain dengan jumlah besar
untuk mencuri col atau item, dan cara berpikir mereka yang ekstremis
menyebabkan mereka untuk menjadi grup yang radikal seperti itu.
Cara berpikir itu adalah ——«Bila ini adalah sebuah permainan kematian, maka harus membunuh orang »..
Pada
Jepang jaman modern, 'pembunuhan secara legal' tidak diperbolehkan,
tetapi di dalam situasi yang ekstrim semacam ini, hal itu menjadi
mungkin. Tubuh fisik dari semua pemain sedang berada dalam keadaan
FullDive, yang berarti mereka sedang tidak sadar dan bahkan tidak dapat
menggerakkan satu jari pun. Dalam istilah hukum di Jepang, pembuat dari
Nerve Gear, Akihiko Kayaba, akan menjadi pelakunya karena para pemain
akan 'terbunuh' oleh mekanisme kematian ini bukannya karena HP bar yang
berkurang ketika HP milik seseorang turun menjadi nol.
——Bila begitu, bunuh saja dan nikmati permainannya. Hal ini adalah hak yang diberikan kepada semua pemain.
——Orang
yang memberikan alasan yang meracuni seperti itu untuk memancing
beberapa pemain oranye dan menyebabkan mereka melakukan kegilaan dalam
melakukan PK adalah orang yang memakai poncho hitam dengan pisau ini,
PoH.
Tidak seperti namanya yang terdengar menghibur, orang
yang tinggi ini mengeluarkan sebuah pandangan sedingin es berjalan ke
arah Schmitt dan dengan mudahnya memerintah.
"Balikkan dia."
Johnny
Black dengan segera menggerakkan ujung dari kakinya menuju ke perut
Schmitt dan menendangnya untuk membalikkannya. Orang yang menggunakan
chopper hitam ini melihat wajah Schmitt sementara dia tergeletak dengan
lemah di sana, dan berkata lagi,
"Wow… memang benar. Orang ini adalah sebuah mangsa besar. Bukankah dia adalah leader-sama dari DDA?"
Walaupun
itu adalah suara yang terdengar indah, untuk suatu alasan, terdapat
sebuah perasaan aneh yang mendalam yang keluar bersama dengan suara itu.
Dia tidak dapat melihat wajah yang tertutup oleh tudung itu, hanya
rambut hitam yang tebal dan bergelombang yang tergantung di pinggir,
yang terayun oleh angin malam.
Setelah menyadari keadaan dan keputusasaannya, Schmitt terus berpikir mengapa hal ini terjadi.
Mengapa
mereka bertiga muncul di tempat seperti ini? Ketiga atasan dari
«Laughing Coffin» adalah simbol dari teror, buronan kelas tertinggi.
Mereka tidak mungkin datang ke sini hanya untuk melihat-lihat.
Dengan kata lain, mereka bertiga telah mengetahui bahwa Schmitt berada di sini sebelum menyerang.
Tetapi
hal ini tidak cukup untuk menjelaskannya. Dia tidak pernah berkata
kepada orang-orang dari DDA kemana dia pergi, dan Yoruko dan Caynz tidak
mungkin membocorkan informasi apapun. Mereka berdua sekarang sedang
diancam oleh Estoc dari «Red-Eyed XaXa» dan terlihat benar-benar pucat.
Bahkan bila Schmitt, yang bergerak seorang diri di lantai ke-19,
ditemukan oleh anggota Laughing Member yang mengontak PoH, terlalu cepat
bagi mereka untuk muncul.
Apakah ada sesuatu yang lain yang
menyebabkan mereka bertiga untuk muncul di lantai ini secara kebetulan?
Apakah ini sebuah kemalangan yang hanya terjadi dalam kemungkinan satu
banding sepulh ribu? Ataukah, kebetulan ini adalah balas dendam dari
Griselda yang telah meninggal...?"
PoH memandang turun ke arah
Schmitt, yang sedang merenungkan dengan pikiran-pikiran yang terputus
dan tergeletak di bawah seperti sebuah dahan pohon, dan memiringkan
kepalanya sedikit.
"lalu…it's showtime. Suara langkah kaki kuda
itu menjadi gemuruh sementara gemuruh itu menggetarkan tanah, bercampur
dengan ringkikan dari kudanya.
Kuda itu segera mencapat dasar
bukit, melompat beberapa kali sebelum mencapai bukit. Kuda itu
menggunakan kaki belakangnya untuk membantunya berdiri, dan lubang
hidungnya mengeluarkan tanda keberadaan api putih yang berkobar. Johnny
terlihat kewalahan oleh keberadaan itu ketika dia mundur. Lalu,
pengendara kuda itu dengan penuh kekuatan menarik tali kekang kuda ——
dan dengan segera turun dari punggung kuda.
DOSK! Orang itu jatuh ke tanah terduduk dan menggerutu 'sakit!' dengan sebuah suara yang sangat tidak asing.
Pengganggu
yang menggosok pinggangnya ketika dia berdiri ini memegang tali kekang
dari kuda besar hitam itu, memandang Schmitt, lalu kepada Yoruko dan
Caynz sebelum mengeluarkan sebuah nada santai.
"Nyaris terlambat. Biaya perjalanannya akan dibayar oleh DDA."
Di
Aincrad, tidak ada item apapun yang dapat digunakan untuk menunggang.
Akan tetapi, pada beberapa kandang yang dijalankan oleh NPC di jalan
atau desa, seseorang dapat pergi ke sana untuk menyewa juda atau lembu
jantan untuk memindahkan sejumlah besar item yang tidak dapat ditampung
oleh penyimpanan pribadi. Akan tetapi bila seseorang ingin berkendara,
diperlukan kemampuan dengan tingkatan tertentu dan biayanya sangat
mahal, jadi hampir tidak ada yang menggunakannya. Di dalam permainan
kematian ini, ada sangat sedikit orang yang memiliki waktu lenggang
untuk belajar mengendarai kuda——
Schmitt menghembuskan udara
yang berada di dadanya dan melihat pengganggu itu, wajah dari pemain
solo di dalam grup penyelesai, «Black Swordsman» Kirito.
Kirito
menarik tali kekang dan membalikkan kudanya sebelum menepuk kaki
belakang kuda itu. Kuda hitam itu dilepaskan dari sewanya, dan suara
darinya melangkah pergi dapat didengar, bercampur dengan suara yang
terdengar tidak memiliki keberanian.
"Yo, PoH. Lama tidak berjumpa. Kamu masih mengenakan kostum yang aneh itu."
"…Aku tidak ingin diberitahukan mengenai hal itu olehmu."
Jawaban PoH memiliki niat membunuh yang tidak dapat disembunyikan.
Johnny Black lalu melangkah ke depan dan dengan jelas menaikkan suaranya.
"Bajingan...! Tidakkah kamu terlalu santai!? Tidakkah kamu tahu situasimu sekarang ini!?"
Menggunakan
tangan kirinya untuk mencegah bawahannya yang mengayun-ayunkan
pisaunya, PoH menaikkan pisau pemotong di tangan kanannya itu dari
belakang ke bahunya dan mengetukkannya.
"Seperti yang dikatakan
oleh pria ini, Kirito. Cara masukmu yang keren itu bagus, tetapi bahkan
kamu juga tidak dapat menghadapi kami bertiga sendirian pada waktu yang
bersamaan, bukan?"
Schmitt, yang masih lumpuh, menggenggam tangan kirinya yang adalah satu-satunya bagian tubuh yang dapat dia gerakkan.
Situasinya
sama seperti apa yang dijelaskan oleh PoH. Bahkan Kirito, yang memiliki
kemampuan bertarung tingkat atas diantara anggota grup penyelesai,
tidak mungkin mengalahkan 3 orang terkuat dari Laughing Coffin pada
waktu yang bersamaan. Mengapa <--dia hanya sendirian-->?
Setidak-tidaknya seharusnya dia mengajak «The Flash» bersamanya juga?
"Yah, memang tidak mungkin."
Kirito dengan tenang menjawab dengan tangan kirinya berada di pinggangnya, akan tetapi dia dengan segera melanjutkan.
"Tetapi
aku telah meminum sebuah antidote potion dan membawa banyak healing
crystal, jadi aku setidaknya dapat bertahan selama 10 menit. Dengan ini,
aku seharusnya dapat bertahan hingga bala bantuan datang. Selain itu,
apakah kamu pikir kalian bertiga dapat menghadapi 30 orang dari grup
penyelesai?"
PoH, yang dibalas dengan kata-kata yang hampir
sama, membunyikan lidahnya dibalik tudungnya. Johnny dan XaXa melihat
kegelapan di sekeliling dengan resah.
"Payah."
Tak lama kemudian, PoH menyumpah dan menggerakkan kaki kanannya ke belakang.
Dia
menjentikkan jari tangan kirinya, dan bawahannya bergerak beberapa
meter ke belakang. Yoruko dan Caynz dilepaskan oleh pemegang Estoc merah
itu dan dengan lemah berlutut.
PoH menaikkan chopper di tangan kanannya dan mengarahkannya kepada Kirito, menggeram,
"…«Black
Swordsman». Dalam waktu dekat, aku akan membuatmu merangkak di tanah
sementara para teman seperjuanganmu yang penting berguling di dalam
lautan darah yang tragis. Tunggu dan lihatlah."
Setelah
mengatakan hal itu, dia memutar pisau daging besar itu dengan mahir
sebelum menaruhnya di dalam sarung senjata yang ada di pinggangnya.
Poncho kulit hitam itu berkibar, dan pemimpin dari «Laughing Coffin» itu
berbalik sebelum melompat menuruni bukit dengan acuh tak acuh sementara
kedua bawahannya mengikuti.
Johnny Black masih terlihat
khawatir mengenai grup penyelesai yang akan bergegas ke sini karena dia
dengan cepat berjalan pergi, dan pengguna Estoc dibalik mantel kain
perca itu—Red-Eyed XaXa mengambil beberapa langkah ke depan sebelum
berbalik, menatap Kirito dengan cahaya mata yang berpendar redup di
balik topeng tengkoraknya sebelum berbisik,
"Terlihat, keren. Kali berikutnya, aku akan mengendarai kuda, untuk memburumu."
"…Kalau begitu, tolong latihan sebanyak mungkin. Menunggangi kuda tidak semudah yang terlihat."
Begitu
mendengar jawaban Kirito, XaXa mengeluarkan sebuah suara napas yang
dalam sebelum mengejar kawan-kawannya dan menghilang.
Bab 12
Ketiga
bayangan berjalan menuruni bukit dan menghilang di kegelapan malam. Aku
terus menatap kursor oranye mereka yang terlihat melalui efek Teknik
Mencari Musuh.
Aku sebelumnya pernah sekali bertemu dengan
pemimpin Laughing Coffin, PoH dan bertukar kata dengannya, namun ini
adalah kali pertama aku bertemu dengan bawahannya; pengguna pisau
beracun dengan sikap dan penampilan kekanak-kanakkan, dan pengguna Estoc
yang memakai jubah yang sangat kumal. Tentu saja, nama mereka tidak
ditunjukkan oleh kursor-nya. Untuk amannya, aku berniat untuk bertanya
kepada Schmitt mengenai nama mereka nanti, tetapi setelah berpikir
mengenai ini, kita mungkin akan benar-benar bertarung kali berikutnya
kita bertemu. Sejujurnya, aku benar-benar tidak ingin tahu nama dari
kedua orang itu ketika kita harus saling membunuh satu sama lain dengan
menggunakan pedang.
Karena itu, aku mengawasi emreka hingga mereka tidak dapat terdeteksi oleh jarak kursor Teknik Mencari Musuh.
Para
pemain kriminal biasanya tidak dapat memasuki jalanan dan desa yang
memiliki «Kode Anti-Kriminal» yang melindunginya. Begitu mereka memasuki
area, mereka akan diserang oleh sejumlah besar NPC penjaga yang sekuat
iblis. Semua gerbang transfer di setiap lantai semuanya terletak di
jalanan utama dari setiap lantai, jadi bila mereka bertiga ingin
berpindah ke lantai lainnya, mereka hanya dapat menggunakan transfer
crystal untuk berpindah ke 'sebuah desa di luar area' atau menggunakan
sebuah teleport crystal yang sangat mahal atau berjalan menuruni menara
dungeon yang sudah diselesaikan untuk bergerak naik atau turun.
Aku
rasa mereka mungkin menggunakan metode pertama, tetapi hal ini sendiri
berarti mereka perlu menggunakan 6 transfer crystal untuk pulang pergi,
dan bagi mereka, hal ini bukanlah pengeluaran yang kecil. Aku menelan
ludahku dan mengawasi 3 kursor itu menghilang dari pandanganku sebelum
secara tidak sadar menghela napas lega.
Sungguh, mereka adalah
orang-orang yang tidak aku duga untuk muncul sama sekali. Mereka bertiga
ternyata mengenal Schmitt —— pemimpin bagian depan dari guild Divine
Dragon Alliance dengan HP dan pertahanan tertinggi, akan muncul di
tempat ini.
Akan tetapi, aku rasa mungkin untuk dengan segera mengetahui darimana sumber dari informasi ini berasal.
Aku
memalingkan pandanganku dari hutan belantara yang diselimuti oleh
kegelapan, memanggil window milikku dan dengan cepat menjawab kepada
Klein, yang seharusnya membawa lebih dari 10 orang kesini, dengan,
[Laughing Coffin kabur. Tunggu di kota].
Aku lalu mengambil
antidote potion dari kantongku dan menaruhnya di tangan Schmitt. Aku
melihat pria kekar ini meminumnya dengan tangan gemetaran dan melihat
kepada dua orang lain yang sedikit lebih jauh.
Aku tidak dapat
menahan diri untuk memiliki sarkasme dalam nada bicaraku kepada kedua
pemain yang berpakaian seperti dewa kematian dan terlihat begitu pucat
sekarang.
"Senang bertemu denganmu lagi, Yoruko-san, dan... senang bertemu denganmu untuk pertama kalinya, Caynz-san."
Yoruko,
yang seharusnya telah terpecah menjadi berbagai poligon beberapa jam
yang lalu dan menghilang, melihat ke atas kepadaku dan menyeringai.
"Aku
ingin meminta maaf kepada kalian setelah semuanya selesai... kamu
mungkin tidak akan percaya kepadaku bahkan bila aku berkata begitu."
"Mengenai
apakah aku percaya kepadamu atau tidak, aku perlu mengetahui apa yang
akan kamu traktirkan. Biarkan aku mengatakan hal ini sebelumnya. Jangan
berikan kepadaku sebuah ramen yang terlihat mencurigakan ataupun
okonomiyaki."
Berdiri
di samping Yoruko yang kebingungan, pria yang terlihat kaku itu melepas
jubah hitamnya —— korban pembunuhan pertama dari insiden 'dalam area'
Caynz merendahkan kepalanya.
"Kita telah bertemu untuk pertama kalinya —— mungkin tidak, Kirito-san. Mata kita memang telah bertemu pada saat itu."
Kata-kata yang diucapkan dengan sikap yang tenang seperti itu menyebabkanku akhirnya teringat.
"Ngomong-ngomong,
ternyata memang seperti itu. Ketika kamu mati, ah, tidak, ketika kamu
berteleportasi pergi ketika zirahmu hancur, bukan?"
"Un, benar.
Aku memiliki pertanda pada saat aku melihatmu bahwa kamu mungkin akan
melihat kebenaran di balik kematian palsu ini."
"Kamu menilaiku terlalu tinggi. Aku benar-benar tertipu."
Kali ini, ini giliranku untuk tersenyum kecut. Suasana yang telah tenang kembali tegang dengan berdentangnya zirah Schmitt.
"…Terima kasih telah menyelamatkanku, Kirito... tetapi bagaimana kamu tahu mereka bertiga akan datang ke sini?"
Aku melihat wajah raksasa itu yang melihat tepat ke arahku dan berpikir keras mengenai apa yang harus aku katakan.
"Bukan
karena aku tahu, tetapi hanya sebuah kemungkinan yang telah aku
pikirkan. Bila aku tahu PoH akan menjadi musuhnya, aku juga akan lari
ketakutan."
Jawaban yang tidak jelas yang keluar secara tidak sadar ini juga bukan tanpa alasan.
Apa
yang ingin aku katakan mungkin akan mengejutkan mereka bertiga ——
terutama Yoruko dan Caynz. Mereka berdua menuliskan seluruh skenario dan
melanjutkan dengan pelaksanaan dengan mereka sebagai tokoh utama tidak
menyadari bahwa ada seorang 'produser' dibalik layar bersembunyi di
sudut. Aku menghela napas dan mulai menarasikan dengan sebuah suara
setenang mungkin.
"…Baru 30 menit yang lalu ketika aku merasakan ada yang aneh …"
Insiden ini telah berakhir, jadi aku seharusnya menyerahkan semuanya kepada Yoruko, Caynz, dan Schmitt.
Di
lantai kedua dari sebuah penginapan yang memiliki pemandangan yang
jelas kepada bar tertentu di lantai ke-20, aku mengatakan hal ini kepada
Asuna dan menyandarkan punggunku ke kursi.
Mereka mungkin tidak
akan saling membunuh. Kalau begitu, hal ini lebih baik bagi orang yang
memulai 'insiden cincin ini' dan memicu 'insiden di dalam area' ini. Aku
menyebutkannya dengan percaya diri, dan Asuna menjawab 'yah' dan
mengangguk setuju.
Di tengah-tengah keheningan itu —— aku
tiba-tiba merasakan hal itu di dalam dadaku, ada suatu perasaan menusuk
yang sangat tipis di dalam diriku.
Seharusnya ada sesuatu yang
perlu aku perhitungkan. Pastinya ada sesuatu yang perlu aku
perhitungkan. Tetapi aku tidak tahu apa sesuatu itu. Yang kurasakan
adalah kegelisahan semacam itu.
Apa yang dikatakan Asuna
sebelumnya ketika kita mengawasi kelihatannya berhubungan dengan apa
yang aku rasakan sekarang. Aku terus memikirkan hal ini dan tanpa sadar
berkata kepadanya. "Jadi..."
"…Ada apa?"
Aku melihat
kepada sub-leader-sama dari KoB, yang duduk di kursi dan melihat ke
atas. Aku menggunakan 80 persen dari kemampuan analisisku untuk
menganalisa perasaan ketidaksetujuan ini dan menanyakan sebuah
pertanyaan yang ceroboh.
"Asuna, pernahkah kamu, menikah sebelumnya?"
Jawaban
dari pertanyaan ini adalah sebuah pandangan yang mengilukan tulang yang
dipenuhi keinginan membunuh. Dia juga berdiri bersiap menyerang dengan
tangan kanan erat tergenggam dengan tubuh bersandar ke depan.
"HANYA BERCANDA! LUPAKAN MENGENAI HAL INI! YANG INI TIDAK TERMASUK!"
Aku
dengan buru-buru berteriak karena pakaianku telah ditariknya sementara
aku dengan kalang kabut mengayunkan kedua tanganku dan kepalaku, dan aku
dengan buru-buru menambahkan.
"Bukan seperti itu, tidak ada alasan apapun di balik pertanyaan ini... bukankah kamu baru saja menyebutkan tentang pernikahan?"
"Aku memang berkata begitu. Jadi kenapa?"
Dia terus menatapku dengan ganas. Aku mulai gemetaran, tetapi terus memaksakan diri untuk berkata,
"Erm... secara spesifik, ini adalah sesuatu yang kamu katakan... sesuatu yang romantis dan plastik atau..."
"TIDAK ADA YANG MENGATAKAN HAL ITU!"
Pada akhirnya, Asuna hampir menyebabkan Kode Anti-Kriminal aktif karena dia menendang betisku dan membenarkan ingatanku.
"Aku berkata bahwa hal itu romantis dan pragmatis! Aku berkata kepadamu, pragmatis berarti 'realistis'!"
"Realistis... maksudmu pernikahan di dalam SAO?"
"Benar.
Dalam sudut pandang tertentu, tidak ada celah untuk menyembunyikan
sesuatu karena tempat penyimpanan item dipakai bersama."
"Penyimpanan... dipakai bersama..."
Itu dia.
Kata-kata itu menyengat dadaku, asal mula dari rasa sakit yang kecil dan tajam itu.
Tempat
penyimpanan item para pemain yang menikah akan digabungkan, dan
jumlahnya kan dihitung untuk 2 orang. Walaupun hal itu lebih nyaman,
sangat sering untuk penipuan dalam pernikahan dimana item langka dicuri dan pasangannya melarikan diri.
Aku telah bertanya-tanya mengenai sistem ini sepanjang waktu.
Dikalahkan oleh rasa khawatir ini, aku bertanya lagi.
"Lalu... apa yang akan terjadi kepada penyimpanannya bila kedua pasangan bercerai?"
"Eh…?"
Kelihatannya
hal itu benar-benar tidak terduga karena Asuna membelalakkan kedua
matanya. Dia menelengkan kepalanya sedikit dan meletakkan kepalan
tangannya yang hampir menyentuhku di bawah dagunya sebelum mengatakan,
"Erm
yah... aku ingat ada beberapa pilihan, seperti pengaturan otomatis,
pemiliha item atau sesuatu seperti itu... ada beberapa pilihan lainnya,
tetapi aku tidak begitu ingat..."
"Aku ingin tahu lebih banyak mengenai hal ini. Apa yang harus aku lakukan... oh iya, Asuna, bagaimana kalau kita mencobanya?"
Aku tidak tahu apakah aku dapat menganggap diriku pintar atau beruntung untuk tidak melanjutkannya.
«The
Flash» mengeluarkan keinginan membunuh yang beberapa kali lebih kuat
dari sebelumnya, memegang sarung pedang yang bernama «Lambent Light»
dengan kuat di tangan kirinya. Dia tersenyum dan berkata,
"Apa yang kamu ingin aku lakukan kepadamu?"
"…Bagaimana kalau kita... mengirim pesan kepada Heathcliff dan bertanya kepadanya?"
——Hanya
satu menit kemudian, aku mendapatkan sebuah pesan jawaban. Pada pesan
itu, pembagian penyimpanan item karena perceraian dengan jelas
dituliskan. Seperti yang dapat diduga dari orang yang pada dasarnya
adalah ensiklopedia hidup dari sistem.
Selain pembagian secara
otomatis menurut nilainya dan pemilihan item seperti yang disebutkan
Asuna sebelumnya, kelihatannya juga ada pembagian secara otomatis
menurut persentase. Dengan kata lain, pembagian ini juga melibatkan
kemungkinan adanya biaya perceraian. Ini memang benar-benar sebuah
sistem yang pragmatis.
Aku terus mendengarkan Asuna, yang membaca pesannya, dan terus berpikir.
Tentu
saja, pilihan-pilihan ini dapat dipilih ketika kedua pihak setuju untuk
bercerai. Bila mereka tidak setuju dengan pembagiannya, sistemnya tidak
akan membiarkan mereka bercerai. Akan tetapi, tidak mungkin semua
contoh dari perceraian di dalam dunia ini dapat diselesaikan dengan
sikap rasional seperti itu. Bila terjadi sesuatu seperti salah satu
pihak ingin bercerai namun pihak lainnya tidak setuju, tidak ada
perantara keluarga atau sesuatu seperti itu di dalam dunia ini.
Apa yang menjawab keraguan ini adalah paragraf terakhir dari kata-kata yang ada dalam pesan Heathcliff.
"…«Sebagai
catatan tambahan, perceraian tanpa syarat hanya dapat terjadi bila
salah satu pihak mengatur rasio pembagian item menjadi nol persen untuk
dirinya sendiri dan 100 persen untuk pihak lainnya. Sebagai contoh,
ketika perceraian diatur, item apapun yang tidak dapat disimpan akan
dijatuhkan di dekat pengguna. Kirito-kun, bila seseorang meminta
kepadamu perceraian tanpa syarat, aku menyarankan kamu pergi ke dalam
sebuah ruangan penginapan untuk satu orang untuk bersembunyi selama
beberapa waktu »… itu adalah apa yang tertulis."
Asuna, yang selesai membaca pesannya, memberikan sebuah ekspresi yang tidak jelas ketika dia menutup window miliknya.
Aku tanpa sadar menatap wajahnya dan terus menggumamkan bagian tertentu dari pesan itu.
0 untuk diri sendiri, 100 untuk pihak lain. 0 untuk diri sendiri... 100 untuk pihak lain...
"Ahh…!"
Apa
yang sebelumnya adalah sebuah sengatan yang terasa janggal ketika hal
itu menyengat dadaku berubah menjadi rasa sakit yang tajam.
Sebuah
jarum yang kecil tiba-tiba membesar ukurannya. Keadaan hatiku mulai
berubah dari kegelisahan menjadi keraguan, yang kemudian berubah menjadi
keterkejutan karena yakin, dan akhirnya bermaterialisasi menjadi
ketakutan.
"Ah…ahhh…!!"
Aku berteriak sementara aku
menendang kursinya, berdiri, menggenggam Asuna, yang berada di depanku,
di pundaknya. «The Flash», yang begitu terkejutnya hingga dia menarik
diri, mengeluarkan sebuah teriakan yang berbeda dari sebelumnya.
"Tu... tunggu, ada apa... jangan katakan bahwa kamu memikirkan sesuatu di sini..."
Aku
tidak mempunyai waktu untuk berpikir mengenai makna dibalik kata-kata
tersebut dan hanya dapat mengeluarkan suara yang seperti rintihan,
"100 untuk diri sendiri dan 0 untuk pihak lain. Hanya ada satu cara untuk membuat perceraian semacam ini."
"…Eh…? A, apa yang kamu katakan...?"
Aku
menggenggam pundaknya yang ramping itu dengan erat dan menarik wajahnya
yang mungil itu kedekatku sebelum berbisik di telinganya,
"Dengan
kematian. Pada saat pasangan pernikahannya meninggal, tempat
penyimpanannya akan kembali ke ukuran sebelumnya. Item apapun yang tidak
dapat disimpan akan dijatuhkan. Itu berarti... itu berarti..."
Tenggorokanku yang gemetaran menelan ludah, dan aku melanjutkan,
"…Dengan
kata lain, pada saat pemimpin dari guild «Golden Apple», Griselda,
terbunuh oleh seseorang, cincin yang ada dalam penyimpanannya tidak akan
pergi kepada kriminalnya... cincin itu entah pergi ke pasangan
pernikahannya, Grimlock, atau dimaterialisasikan ke tanah sebagai sebuah
obyek."
Matanya yang berwarna merah kecoklatan yang berada di depan mataku dengan perlahan berkedip dua kali.
Ekspresi keraguan pada wajahnya dengan segera menjadi dingin karena serius.
"Cincinnya... tidak dicuri...?"
Begitu
mendengar pertanyaan yang hampir tidak ada suara ini, aku tidak dapat
menjawab dengan segera. Aku menggerakkan kedua tanganku menjauh dari
Asuna dan berdiri, menyandarkan punggungku ke ambang jendela sebelum
berbisik,
"Tidak... tidak seperti itu. Kamu masih dapat
mengatakan bahwa cincin itu masih dicuri. Grimlock, dia mencuri cincin
yang ada di dalam penyimpanannya. Dia bukanlah pelaku di balik 'insiden
di dalam area' yang adalah kebohongan ini, tetapi pelaku dibalik
'insiden cincin' itu."
Rapier miliknya terjatuh dari tangan kiri Asuna, mengeluarkan sebuah suara logam berat ketika mendarat di tanah.
"… Aku masih merasa aneh mengenai hal ini seperti 30 menit yang lalu...
kalau boleh tahu, Caynz-san, Yoruko-san, dua senjata yang kamu miliki
itu... tombak pendek dan belati berduri itu, dari mana kamu
mendapatkannya?"
Begitu mendengarku bertanya, Yoruko bertukar pandang dengan partner-nya, dan menjawab,
"…Untuk
menjalankan rencana 'PK palsu di dalam area' ini, perlu bagi kami untuk
memiliki senjata bertipe continuous pierce damage. Kami mengunjungi
banyak pembuat senjata, tetapi tidak dapat menemukan senjata-senjata
unik seperti itu... bila kami memesannya, senjata-senjata itu akan
memiliki nama dari pembuatnya, dan ketika seseorang bertanya orang yang
membuat senjata-senjata ini , dia akan dengan segera mengetahui siapa
yang memesannya, kami, korbannya."
"Dalam situasi seperti ini,
kami hanya dapat menghubungi seseorang yang tidak pernah terlihat sejak
guildnya dibubarkan... suami dari pemimpinnya, Grimlock-san. Kami
menjelaskan kepadanya rencana kami dan meminta kepadanya untuk membuat
senjata penikam yang diperlukan. Kami tidak tahu dimana dia berada,
tetapi daftar nama kami masih memiliki namanya..."
Caynz
meneruskan penjelasan dan akhirnya menyebutkan nama ini. Aku
mengumpulkan konsentrasiku kepada telingaku dan mendengarkan.
"Grimlock-san,
dia sebenarnya tidak benar-benar menyetujui hal ini. Pada pesan yang
dikirimkannya keapda kami, dia hanya menulis bahwa dia berharap Griselda
dapat beristirahat dengan tenang. Tetapi setelah kami terus memintanya,
dia akhirnya membuat dua, tidak, tiga senjata untuk kami, dan hari saat
senjata-senjata itu dikirim kepada kami kebetulan adalah 3 hari sebelum
Kains-san meninggal."
Dari kata-kata itu, aku dapat mengetahui bahwa Yoruko dan Caynz menganggap Grimlock sebagai korban ketika istrinya terbunuh.
Aku menarik napas panjang dan memaksakan kata-kata dari mulutku yang akan sangat mengejutkan mereka berdua.
"…Sayangnya,
alasan mengapa Grimlock tidak menentang rencana kalian bukan karena
Griselda-san. Dilebih-lebihkannya 'PK di dalam area' ini akan menarik
banyak perhatian, dan mungkin akan menyebabkan seseorang mengetahui
kebenarannya. Hal itu karena, ketika bukan karena perceraian, tetapi
kematian yang menghilangkan penyimpanan yang terhubung itu... apa yang
akan terjadi dengan barang-barang yang ada di dalam?"
"Eh…?"
Kelihatannya Yoruko tidak begitu menyadari arti dibalik kalimat ini karena dia sedikit menelengkan kepalanya.
Hal
ini memang bukan tidak masuk akal. Tidak peduli seberapa mesra pasangan
di dalam Aincrad, sangat jarang bagi orang-orang untuk melangkah ke
jenjang berikutnya yaitu pernikahan, dan ada lebih sedikit orang yang
akan bercerai. Selain itu, sangat jarang bahwa alasannya adalah karena
salah satu pihak meninggal. Jangankan aku, bahkan Asuna percaya bahwa
cincin itu pasti akan berada di tangan pembunuhnya pada saat
Griselda-san terbunuh.
"Dengar... penyimpanan Griselda-san juga
menjadi milik Grimlock. Bahkan bila Griselda-san terbunuh, tidak mungkin
bagi cincinnya untuk dicuri, karena pada saat dia meninggal, cincin itu
akan ditransfer kepada Grimlock. Schmitt... kamu berkata bahwa kamu
mendapat hadiah uang untuk membantu rencana ini, bukan?"
Begitu mendengar pertanyaanku, orang berbadan besar yang terduduk bersila di tanah itu mengangguk secara kosong.
"Bila
dia dapat menyiapkan begitu banyak uang, kelihatannya cincinnya memang
sudah dijual. Satu-satunya yang dapat melakukan hal ini adalah Grimlock,
yang mendapatkan cincinnya. Dia juga tahu bahwa Schmitt adalah kaki
tangan dari rencana itu, jadi itu berarti..."
"Pelakunya adalah
Grimlock...? Orang itu, dia adalah yang mengirim memo itu... dan
mengririm Griselda keluar dari area dan membunuhnya?"
Schmitt mengerang dengan suara parau. Aku merenung untuk beberapa saat dan menolak dugaan ini.
"Tidak,
dia tidak melakukannya secara langsung. Bila Griselda, yang tertidur di
dalam penginapan, digerakkan ke luar area, dia mungkin secara tiba-tiba
terbangun, dan akan merepotkan bila wajahnya terlihat. Aku rasa
pembunuh sebenarnya adalah seorang pemain merah yang diminta untuk
melakukan pekerjaan ini. Tetapi walaupun ternyata begitu, hal ini masih
tidak meringankan beban kejahatan Grimlock..."
"…"
Schmitt tidak mengatakan apapun sementara dia hanya melihat secara kosong ke langit.
Ekspresi
kehancuran muncul juga di wajah Yoruko dan Caynz. Beberapa detik
kemudian, Yoruko menggerakkan rambut ungu gelapnya yang bergelombang,
menjadi semakin gelisah seiring waktu.
"Bagaimana mungkin... hal
seperti itu, kamu bohong! Mereka berdua selalu bersama... Grimlock-san
selalu mengikutinya dari belakang... dan juga... benar, bila dia adalah
pelaku sebenarnya, mengapa dia membantu rencana kami!? Bila dia tidak
membantu kita, kita tidak akan dapat melakukan apapun, dan 'insiden
cincin' itu akan tetap terkubur, bukan?"
"Apakah kalian berdua menjelaskan keseluruhan rencananya kepada Grimlock?"
Begitu mendengar pertanyaanku yang tiba-tiba, Yoruko menutup erat mulutnya, dan sedikit mengangguk.
"…Lalu,
dia juga pasti akan tahu apa yang akan terjadi bila rencananya
berhasil. Dengan kata lain, adegan terakhirnya akan menjadi bahwa
Schmitt, yang dipenuhi oleh rasa bersalah, datang ke makam Griselda-san
untuk mengakukan kesalahannya dan diinterogasi oleh Yoruko-san dan
Caynz-san. Bila begitu, si kaki tangan Schmitt, dan orang-orang yang
ingin tahu kebenarannya, Yoruko-san dan Caynz-san. Dia hanya perlu...
membungkam kalian bertiga. "
"…Begitu. Jadi... karena itulah, mereka bertiga..."
Aku
melirik ke arah Schmitt, yang terlihat benar-benar kacau ketika dia
mengatakan kata-kata ini, dan mengangguk dengan sebuah perasaan depresi.
"Begitu kenyataannya. Alasan mengapa tiga orang teratas dari
«laughing Coffin» muncul adalah karena Grimlock membocorkan informasi
kepada mereka. Seorang eksekutif dari DDA sebagai mangsa berada di sini
tanpa kawan-kawannya... aku rasa sudah ada jaringan komunikasi pada saat
dia meminta mereka untuk membunuh Griselda-san."
"…bagaimana hal ini..."
Yoruko,
yang kehilangan semua kekuatan yang ada di lututnya, jatuh ke tanah,
dan Caynz menggunakan tangan kanannya untuk menopangnya. Akan tetapi,
wajahnya yang sangat pucat dapat dengan jelas terlihat di bawah cahaya
rembulan.
Yoruko menggenggam bahu Caynz dan bertanya dengan sebuah suara yang sangat tidak bersemangat,
"Grimlock-san…
ingin membunuh kami...? Tetapi... mengapa? Dan... mengapa dia membunuh
pasangannya hanya untuk mendapatkan cincin itu...?"
"Aku tidak
dapat menyimpulkan motif dibalik hal ini, tetapi dia, yang tidak pernah
meninggalkan markas guild untuk membuktikan alibi-nya selama 'insiden
cincin' itu, mungkin tidak akan hanya duduk diam dan menyaksikan.
Lagipula, ini adalah sebuah kesempatan untuk menghadapi kalian bertiga
dan menguburkan dua insiden dalam sekali jalan. Jadi... untuk detailnya,
tanyakan saja kepadanya secara langsung."
Pada saat aku
mengatakan hal ini, telingaku mendengar dua pasang langkah kaki mendekat
dari lereng sebelah barat dari perbukitan.
Hal pertama yang
memasuki mataku adalah seragam kesatria merah dan putih yang masih
terlihat cerah di dalam pemandangan malam ini. Tentu saja dia adalah
Asuna «The Flash», menghunuskan sebuah rapier dengan bilah pedang perak
yang terlihat sangat jelas. Sejauh yang aku tahu, bilah pedang ini
adalah bilah pedang tertipis dan paling elegan di Aincrad, dan juga
sebuah senjata yang paling kejam yang dapat menembus segala macam
pertahanan.
Serorang pria juga sedang berjalan ke sini,
kelihatannya dipaksa oleh ujung tajam dari rapier dan pandangan tajam
dari penggunanya.
Bayang-bayang yang sangat tinggi dan sangat
kurus itu memakai pakaian kulit berujung panjang dan sebuah topi dengan
ujung yang sangat besar. Wajahnya yang tersembunyi di balik bayangan
memiliki sesuatu yang memantulkan cahaya rembulan dari waktu ke waktu,
kemungkinan kacamata. Kesan secara keseluruhan yang dia berikan kepadaku
lebih mirip dengan seorang hitman dari sebuah film Hong Kong
dibandingkan seorang pengrajin. Tentu saja, itu mungkin karena aku telah
memiliki prasangka terhadapnya sebelumnya.
Warna dari kedua
kursor mereka adalah hijau. Aku sudah bersiap-siap untuk membiarkan
Asuna menjadi seorang pemain oranye untuk mencegah orang itu melarikan
diri —— tentu saja, bila hal itu terjadi, aku pasti akan melakukan hal
apapun yang diperlukan untuk mengembalikannya ke warna yang sebelumnya
—— jadi setelah melihat hal ini, aku tanpa sadar menghela napas lega,
tetapi aku dengan segera kembali tegang dan memandang pria yang sedang
menaiki bukit ini.
Di balik kacamata berbingkai perak adalah
sebuah wajah yang terlihat lemah-lembut, tidak peduli bagaimana
seseorang melihatnya. Kedua matanya yang panjang, sipit dan terlihat
berkantung, terlihat lumayan baik juga. Tetapi biji mata hitamnya yang
sedikit kecil jauh di dalam kacamata itu memang memiliki suatu
keberadaan yang dapat memanggil kesiagaanku.
Pria itu berhenti
tiga meter di depanku, pertama melihat ke arah Schmitt, lalu Yoruko,
Caynz dan akhirnya, makam yang tertutupi oleh lumut sebelum berkata,
"Yah... lama tidak berjumpa, semuanya."
Beberapa detik kemudian, Yoruko akhirnya menjawabnya dengan sebuah nada yang tenang dan dalam,
"Grimlock…san. Kamu... kamu, apakah kamu benar-benar..."
Yang membunuh Griselda, mengambil cincinnya, dan berencana untuk menghabisi kami bertiga di sini untuk menutupi insiden ini?
Walaupun
hal itu tidak disebutkan, semuanya mengerti pertanyaan ini. Sementara
terhadap pertanyaan ini, pria ini —— mantan wakil pemimpin dari «Golden
Apple», si pandai besi Grimlock tidak dengan segera menjawab.
Dia melihat Asuna menyarungkan pedangnya di belakangnya dan bergerak ke arahku sebelum tersenyum, dan berkata,
"…Itu
adalah suatu kesalahpahaman, Aku hanya merasa bahwa aku perlu mengerti
hasil dari situasi ini, karena itulah aku datang ke sini. Alasan mengapa
aku dengan patuh mendengar onee-san yang menakutkan ini hanya untuk
membersihkan kesalahpahaman ini."
——Ohh, dia menyangkalnya? Aku
benar-benar terkejut di dalam. Tidak ada bukti fisik untuk menunjukkan
bahwa dia membocorkan informasinya keapda PoH, akan tetapi dia tidak
dapat menyangkal mengenai peraturan sistem di dalam insiden cincin itu.
"KAMU BOHONG!"
Asuna dengan segera berteriak.
"Bukankah
kamu bersembunyi di antara semak-semak sebelumnya? Bila aku tidak
menggunakan Reveal technique, kamu tidak akan keluar."
"Tentu
saja aku tidak keluar. Aku hanyalah seorang pandai besi biasa, dan
seperti yang kamu lihat, aku tidak mempunyai satupun senjata padaku sama
sekali. Mengapa aku harus dimarahi olehmu seperti itu karena tidak
menampakkan diri di depan beberapa pemain oranye?"
Dia menjawab dengan tenang dan dengan enggan membuka kedua lengannya dengan sarung tangan kulit masih terpasang.
Schmitt,
Caynz dan Yoruko tidak dapat berkata apa-apa sementara mereka hanya
terus mendengarkan Grimlock membela dirinya sendiri. Mereka mungkin
masih tidak percaya bahwa mantan wakil pemimpin mereka meminta pemain
merah yang kejam untuk membunuh mereka. Mereka tidak pernah berpikir
mengenai itu dan mungkin enggan untuk mempercayai hal ini. Tidak aneh
bagi mereka untuk menjadi seperti ini.
Aku mengulurkan tangan kiriku untuk menghentikan Asuna, yang kelihatannya masih ingin mengatakan sesuatu dan akhirnya berkata,
"Senang
berjumpa denganmu untuk pertama kalinya, Grimlock-san. Aku Kirito...
hanya orang luar —— tetapi benar bahwa kami tidak dapat menghubungkan
kemunculanmu di sini dengan serangan dari «Laughing Coffin» karena kami
tidak mempunyai bukti apapun untuk membuktikan kedua kasus ini. Bahkan
bila kita bertanya kepada mereka, mereka mungkin tidak akan bersaksi."
Sebenarnya,
bila daftar teman Grimlock dapat diperlihatkan dan kita memeriksa pesan
antar teman, seharusnya ada nama seorang pemain yang menerima
permintaan untuk «Laughing Coffin», akan tetapi, sayangnya, aku tidak
tahu nama yang mana.
Akan tetapi, bahkan bila kita
mengesampingkan usaha pembunuhan kepada Schmitt dan kawan-kawannya,
seharusnya tidak ada alasan apapun untuk 'insiden cincin' tersebut. Aku
percaya ini adalah kenyataannya, dan meneruskan,
"Tetapi pada
musim gugur yang lalu, 'insiden cincin' yang menyebabkan bubarnya guild
«Golden Apple»... jelas-jelas memiliki hubungan denganmu. Tidak, kamu
seharusnya adalah otak di balik hal ini. Tidak peduli siapa yang
membunuh Griselda, cincin itu pasti akan berakhir di tanganmu karena
kamu memakai bersama tempat penyimpanan dengannya. Kamu sebenarnya
menyembunyikan kenyataan itu, dengan diam-diam menjual cincin itu dan
menyerahkan setengah uangnya kepada Schmitt. Ini adalah sesuatu yang
tidak dapat dilakukan oleh siapapun selain pelakunya, dan hanya ada satu
alasan mengapa kamu terlibat dengan 'insiden di dalam area' ini... kamu
ingin membungkam mereka yang terlibat dan mengubur masa lalu dalam
kegelapan, apakah aku benar?"
Setelah aku mengatakan hal itu,
sebuat keheningan berat turun di bukit di tengah hutan ini. Cahaya biru
rembulan yang bersinar turun dari suatu tempat menunjukkan sebuah
ekspresi suram yang terlihat dengan jelas pada wajah Grimlock.
Tak lama, bibirnya melengkung secara aneh, dan sebuah suara yang terasa dapat menurunkan temperatur berbunyi.
"Begitu. Suatu teori yang menarik, Mr Detective-kun... tetapi sayangnya, ada sebuah celah di dalam pemikiran ini."
"Apa?!"
Aku
secara naluri bertanya. Grimlock melirik kepadaku dan menggunakan
tangan kanannya yang tertutupi oleh sarung tangan hitam untuk menekan
topinya.
"Benar bahwa aku memakai bersama tempat penyimpanan
yang sama dengan Griselda, jadi ketika dia terbunuh, smeua item yang
tersimpan di dalam penyimpanannya pastinya datang kepadaku... pemikiran
ini beanr. Akan tetapi..."
Sebuah tatapan tajam datang kepadaku
dari lensa bulat yang memantulkan cahaya rembulan itu, dan pengrajin
yang tinggi dan kurus ini meneruskan dengan sebuah nada monoton.
"Bagaimana
jika cincin itu tidak disimpan di dalam tempat penyimpanannya? Dengan
kata lain, bagaimana jika cincin itu dimaterialisasikan dan dipakai di
jari Griselda...?"
"Ahh…"
Mengeluarkan sebuah suara kecil.
Aku,
yang dibungkam oleh pertanyaan yang tidak terduga ini, hanya dapat
mengeluarkan sebuah suara kosong yang serupa. Benar bahwa di dalam
insiden ini masih ada banyak aspek yang tidak aku pertimbangkan
sebelumnya.
Seorang pemain dengan perlengkapan yang
dimaterialisasikan sebagai sebuah objek pastinya akan menjatuhkan
perlengkapan ini ketika mereka terbunuh oleh monster atau oleh pemain
lain, tanpa pengecualian. Bila Griselda memakai cincin itu, cincinnya
tidak akan ditransfer kepada tempat penyimpanan Grimlock, tetapi
mendarat di tangan pembunuhnya. Pemikiran semacam ini juga benar.
Apakah
dia menyadari bahwa arusnya sudah berbalik? Bibir Grimlock melengkung
sedikit, namun ekspresi itu segera menghilang. Pandai besi itu
menggunakan tangan kanannya untuk memegang kepalanya dengan sedih.
"…Griselda
adalah seorang pendekar pedang tipe kecepatan. Aneh baginya untuk tidak
mencoba tambahan agility dari cincin itu sebelum dia menjualnya, bukan?
Dengarkan, ketika dia terbunuh, semua yang dia punya memang datang
kepadaku, tetapi cincin itu tidak ada di sana. Itu adalah kenyataannya,
Mr Detective."
Aku tanpa sadar menggertakan gigiku. Aku mencoba
untuk menyangkal pernyataan Grimlock, tetapi bila aku ingin membuktikan
bahwa Griselda memang mengenakan cincin itu atau tidak, aku mungkin
memerlukan kriminal yang sebenarnya membunuhnya —— mungkin anggota dari
Laughing Coffin.
Begitu melihatku tetap tidak dapat
berkata-kata, Grimlock sedikit menaikkan topinya, melihat keempat orang
lainnya yang ada, dan dengan kasar membungkuk.
"Kalau begitu,
aku akan pergi. Sayang kamu tidak dapat menemukan otak di balik
pembunuhan Griselda, tetapi penyesalan mendalam Schmitt sendiri sudah
cukup untuk membuat jiwanya beristirahat dengan tenang."
Ketika kami menghadap punggung dari pengrajin yang menarik ke bawah topinya dan berbalik dengan rapi——
Seakan-akan ada sebuah perasaan kuat yang tersembunyi di dalam kesunyiannya karena Yoruko hanya berkata,
"Tolong tunggu... tidak, tunggu di sana, Grimlock."
Pria
yang berhenti itu memalingkan wajahnya sedikit. Matanya yang terlihat
lemah lembut di balik kacamata itu tiba-tiba memberikan pandangan
jengkel.
"Apakah masih ada yang lain? Bila itu hanyalah tuduhan
tanpa dasar karena emosi, hal itu tidak dapat dianggap. Kepadaku, tempat
ini adalah sebuah tempat yang suci."
Grimlock mengatakan hal ini dengan sebuah nada yang arogan, lancar dan elegan, dan Yoruko melangkah ke depan.
Apakah
dia akan melakukan sesuatu? Dia melihat kepada kedua tangan putihnya
yang dinaikkan ke dadanya, dan kemudian lagi melihat ke depan. Kedua
mata yang berwarna biru tua itu mengeluarkan sebuah pancaran kekuatan
yang tidak pernah aku lihat hingga sekarang.
"Grimlock, kamu
baru saja berkata bahwa pemimpin mengenakan cincin itu, jadi cincin itu
tidak ditransfer kepadamu, tetapi diambil oleh pembunuhnya. Tetapi...
itu mustahil."
"…Bagaimana mungkin? Bukti apa yang kamu punya?"
Yoruko memandang Grimlock berbalik perlahan, dan mengatakan dengan sebuah nada yang lebih kasar,
"Ketika
kita mendapatkan drop cincin itu, para anggota guild semuanya
mendiskusikan mengenai apa yang harus dilakukan, benar? Caynz, Schmitt
dan aku menolak penjualan cincin itu karena kami berpikir untuk
meningkatkan kekuatan guild. Pada saat itu, Caynz benar-benar ingin
menggunakannya untuk dirinya sendiri, tetapi berkata bahwa dia ingin
membiarkan pemimpin untuk menggunakannya —— pendekar pedang terkuat di
dalam guild «Golden Apple» adalah pemimpin, jadi yang terbaik adalah
baginya untuk menggunakan cincin itu."
Tepat di samping Yoruko,
Caynz menunjukkan sebuah ekspresi canggung. Tetapi Yoruko tidak
keberatan sama sekali karena dia meneruskan perkataannya.
"Sedangkan
untuk kata-kata itu, aku masih ingat setiap patah kata yang dikatakan
oleh pemimpin. Orang itu tersenyum ketika dia mengatakan hal ini —— Di
dalam SAO, satu tangan hanya bisa memakai satu cincin. Tangan kananku
sudah memakai bukti dari pemimpin guild, dan... cincin pernikahan di
tangan kiriku tidak dapat dilepas, jadi aku tidak dapat menggunakannya.
APAKAH KAMU MENDENGARNYA!? TIDAK MUNGKIN BAGINYA UNTUK MELEPASKAN SALAH
SATU DARI KEDUA CINCIN ITU DAN MENCOBA KEMAMPUAN DARI CINCIN LANGKA ITU,
MUSTAHIL!"
Pada saat kata-kata tajam itu berbunyi, semua orang yang hadir, termasuk aku, menarik napas.
Benar
bahwa di dalam bagian perlengkapan di menu utama, ada satu tempat untuk
masing-masing tangan untuk memakaikan cincin. Bila kedua tempat itu
sudah terpakai, mustahil untuk memakai cincin baru. Akan tetapi——
Pemikiran ini masih terlalu lemah.
Kelihatannya pikiranku didengar karena Grimlock berkata dengan halus.
"Aku
rasa kamu ingin mengatakan sesuatu. 'Mustahil'? Bila kamu benar-benar
ingin mengatakan hal ini, bagaimana jika kamu mengatakan yang ini?
——Aku, yang menikah dengan Griselda, tidak akan pernah menyakitinya atau
membunuhnya. Apa yang kamu katakan adalah sebuah tuduhan tidak
berdasar."
"Tidak."
Yoruko menjawab dengan sebuah suara
yang sangat halus. Aku menahan napasku untuk melihat pemain wanita yang
mungil ini, dan dia secara perlahan menggelengkan kepalanya dengan
hebat.
"Tidak, bukan itu. AKu memiliki bukti... pembunuh yang
membunuh pemimpin merasa bahwa item yang dijatuhkan tidak berguna dan
meninggalkan tempat kejadian. Untungnya, seorang pemain yang mengetahui
nama dari pemimpin menemukan item-item ini dan mengirimnya ke rumah
guild. Itulah mengapa kami menggunakan tempat ini... menggunakan batu
nisan ini sebagai makam. Pada saat itu, kami meletakkan pedangnya di
batu nisan ini, dan membiarkannya menghilang ketika durabilitasnya
habis. T... tetapi bukan itu saha. AKu bahkan menguburkan sesuatu...
sesuatu yang ditinggalkannya yang tidak pernah aku sebutkan sebelumnya."
Setelah mengatakan hal itu, Yoruko berbalik dan berlutut
disamping nisan kecil itu dan mulai menggali dengan tangannya. Sementara
semuanya memandang dalam diam, Yoruko akhirnya berdiri dan menyerahkan
objeknya untuk dilihat semuanya. Objek itu adlaha sebuah kotak perak
yang bersinar di bawah cahaya rembulan.
"Ah…«Eternal Storage Trinket»…!"
Memang
seperti yang dikatakan Asuna. Apa yang diambil oleh Yoruko adalah
sebuah kotak penyimpanan yang hanya pengrajin tingkat master yang dapat
membuatnya untuk menjaga durabilitas dari sebuah item. Bentuknya adalah
kubus yang berukuran 10cm, jadi kotak ini tidak dapat menyimpan
item-item berukuran besar. Bahkan ketika disimpan di luar,
durabilitasnya tidak akan pernah turun, dan item-item di dalamnya tidak
akan menghilang sendiri.
Yoruko meraih dengan tangan kirinya dan membuka tutup dari kotak perak ini.
Apa yang berada di sutra putih itu adalah dua cincin yang berpendar.
Yoruko
pertama-tama mengambil salah satu dari kedua cincin itu—sebuah cincin
perak besar. Pada permukaan datar dari cincin itu, ada sebuah tanda
berbentuk apel.
"Ini adalah barang yang dikenakan di jari tengah
dari tangan kanannya, bukti dari «Golden Apple». Aku juga menyimpan
barang yang sama, jadi kamu dapat mengetahui ketika kamu
membandingkannya."
Setelah meletakkannya kembali, dia mengambil cincin satunya —— sebuah cincin yang panjang dan tipis yang berpendar keemasan.
"Dan
ini —— adalah cincin pernikahan yang selalu dia kenakan di jari manis
dari tangan kirinya, kamu tahu, Grimlock! Namamu dengan jelas terukir di
situ!... Kedua cincin ini selalu berada di tempat yang sama —— ITU
ADALAH BUKTI TAK TERGOYAHKAN BAHWA PEMIMPIN KITA MENGGUNAKANNYA BAHKAN
KETIKA DIA DIBAWA KELUAR AREA DAN TERBUNUH! BUKANKAH BEGITU!? BILA
TIDAK, COBA SANGKAL HAL INI!!"
Pada akhirnya, dia berteriak secara histeris dengan penuh tangis.
Sejumlah
besar air mata mengalir turun ke kedua pipi Yoruko, dan dia mengulurkan
tangannya yang membawa cincin keeemasan itu kepada Grimlock untuk
dilihat olehnya.
Pada saat ini, tidak ada yang berbicara. Caynz,
Schmitt, Asuna, dan aku hanya dapat memandang mereka berdua dalam
perseteruan mereka dengan mata terbelalak.
Bibir dari pengrajin
yang tinggi dan kurus ini masih melengkung ketika dia tetap di sana
selama lebih dari 10 detik. Akhirnya, bibirnya bergemetar sedikit
sebelum terbuka.
"Cincin itu... aku rasa pada saat pemakaman
ketika kamu bertanya kepadaku, Yoruko, mengenai apakah aku ingin
mengambil cincin pernikahan Griselda. Aku menjawab bahwa kita sebaiknya
membiarkannya menghilang secara alami dengan pedangnya. Bila pada waktu
itu... aku berkata bahwa aku ingin mengambilnya..."
Grimlock
menurunkankepalanya dengan dalam dan mengubur wajahnya di dalam topinya,
terjatuh ke tanah seakan-akan benang yang mengendalikan tubuhnya yang
tinggi terputus.
Yoruko meletakkan cincin keemasan itu kembali
ke dalam kotak, menutupnya dan memegang erat kotak itu sebelum melihat
ke langit dengan wajahnya yang penuh air mata, mengatakan dengan sebuah
suara yang telah kehilangan ketajamannya.
"…Mengapa... mengapa,
Grimlock. Mengapa, apakah kamu benar-benar ingin mengambil cincin itu
dan menukarnya dengan uang, dan membunuh pemimpin kita... istrimu
sendiri, hanya untuk hal itu?"
"…Uang? Apakah kamu berkata uang?"
Sementara dia tetap berlutut, Grimlock berkata dengan sebuah suara serak, dan kemudian mulai tertawa.
Dia
menaikkan tangan kirinya, memanggil menu window miliknya, dan setelah
mengoperasikannya untuk waktu yang singkat, apa yang muncul sebagai
sebuah objek adalah sebuah tas kulit yang sedikit besar. Grimlock
menggenggamnya dan melemparkannya ke tanah. Di tengah suara berat itu,
terdapat suara-suara logam di dalamnya. Dari hal ini, aku dapat
menyimpulkan bahwa tas ini memiliki sejumlah besar uang.
"Ini adalah setengah dari uang yang didapatkan ketika cincin itu dijual. Tidak satu koinpun yang terpakai."
"Eh…?"
Grimlock
melihat ke atas ke arah Yoruko yang kebingungan dan mengerutkan
alisnya, dan kemudian melihat ke aah kami dan berkata dengan sebuah
suara serak,
"Bukan karena uangnya. Aku... aku harus membunuhnya, saat dia masih istriku."
Kacamata
bulat itu melirik ke arah batu nisan yang dipenuhi oleh lumut tersebut
untuk sesaat dan dengan cepat berbalik, dan pengrajin itu meneruskan
kata-katanya.
"Griselda, Grimlock. Gri yang ada di bagian
awalnya bukanlah suatu kebetulan. Dia dan aku, kami menggunakan nama
yang sama dalam net games yang kami mainkan sebelum SAO. Dan bila
sistemnya membolehkan, kami selalu menjadi suami istri. Hal itu
karena... dia adalah istriku di dunia nyata."
Jauh di dalam
diriku aku benar-benar terkejut sementara mulutku terbuka. Asuna juga
menarik napas sementara Yoruko dan yang lainnya terlihat amat sangat
terkejut.
"Bagiku, dia adalah seorang istri yang ideal tanpa
cacat. Seakan-akan dia dibentuk untuk menjadi seorang istri yang akan
mengikuti suaminya, yang juga sangat imut dan patuh dan tidak pernah
bertengkar. Hanya saja... ketika kami terperangkap di dalam dunia ini
bersama... dia berubah..."
Grimlock menggelengkan wajahnya yang hampir tertutupi oleh topinya dan menghela napas,
"Orang
yang ketakutan dan gemetaran ketika kami memasuki permainan kematian
yang dipaksakan ini adalah aku. Talenta macam apa yang tersembunyi di
dalamnya... baik mengenai kemampuan bertarung ataupun untuk membuat
keputusan, Griselda... tidak, «Yuuko» jauh melebihiku. Selain itu, bukan
itu saja. Kemudian, dia melakukan apa yang aku tentang, membuat sebuah
guild dan mendaftarkan anggota-anggota sebelum mulai berlatih. Dia...
dibandingkan dengan dunia nyata, dipenuhi oleh lebih banyak semangat...
terlihat amat sangat puas... sementara aku berdiri di sampingnya dan
mengawasinya, bahkan aku harus mengakui bahwa Yuuko yang aku cintai
telah menghilang. Bahkan bila kita menyelesaikan permainan ini dan
kembali ke dunia nyata, Yuuko yang pendiam dan patuh tidak akan pernah
kembali.
Bahu dari longcoat yang memiliki kancing id depan
bergemetar sedikit. Apakah dia sedang menghina dirinya sendiri atau
merasakan rasa sakit dari kehilangannya? Aku tidak dapat
mengetahui.Suaranya yang lembut itu meneruskan,
"…Dapatkah kamu
mengerti apa yang aku takutkan? Bila aku kembali ke dunia nyata... dan
bila Yuuko mengajukan usul agar kita bercerai... aku tidak akan pernah
dapat menahan rasa malunya. Lalu... selama aku masih menjadi suaminya di
dalam dunia ini dimana membunuh itu legal, aku ingin mengunci Yuuko di
dalam ingatanku. Keinginanku ini... aku rasa tidak ada yang dapat
menyalahkanku, bukan...?"
Pengakuan yang perlahan dan menakutkan ini berakhir, dan selama itu, tidak ada yang dapat mengatakan apapun.
Dan apa yang aku dengar berikutnya adalah sebuah suara serak yang keluar dari tenggorokanku.
"Rasa
malu... rasa malu? Karena istrimu sendiri berhenti mendengarkanmu...
kamu membunuhnya hanya karena alasan ini? Dia melatih dirinya sendiri
dan teman-temannya jadi kita semua dapat lepas dari SAO... dan berharap
untuk bergabung dengan grup penyelesai suatu hari, dan kamu...
membunuhnya... untuk alasan seperti itu …"
Aku menggunakan pergelangan tangan kiriku untuk menahan tangan kananku yang hampir meraih pedang yang ada di punggungku.
Grimlock
secara perlahan mengangkat wajahnya, bagian bawah dari kacamatanya
memantulkan sebuah cahaya lembut, dan menggumam kepadaku,
"Alasan
seperti itu? Tentu saja tidak. Itu adalah cukup alasan. Suatu hari,
kamu akan mengerti, Mr Detective. Ketika kamu jatuh cinta dan hampir
kehilangannya."
"Tidak, kamulah yang salah, Grimlock!"
Orang yang membantahnya bukanlah aku, tetapi Asuna.
Wajahnya yang sangat cantik mengeluarkan sebuah ekspresi yang tidak aku ketahui, dan pengguna rapier itu berkata dengan tenang,
"Perasaan
yang kamu miliki terhadapGriselda bukanlah cinta, hanya rasa ingin
memiliki. Bila kamu mencintainya, lepaskan sarung tangan dari tangan
kirimu. Kamu mungkin sudah membuang cincin yang sama yang tidak dilepas
oleh Griselda bahkan ketika dia dibunuh."
Bahu Grimlock tersentak sedikit, dan sama sepertiku, tangan kanannya sedang memegang sesuatu di sebelah kirinya.
Akan tetapi, tangannya tidak melakukan apapun setelahnya. Pengrajin itu tetap diam dan tidak melepas sarung tangan kulitnya.
Orang yang memecah keheningan lagi adalah Schmitt, yang tidak berbicara hingga sekarang.
"…Kirito,
dapatkah kamu menyerahkan hukuman dari orang ini kepada kami? Tentu
saja, kami tidak akan membunuhnya, tetapi kami pasti akan membuatnya
menebus kesalahannya."
Suara yang tenang ini tidak memiliki perasaan teror total apapun seperti yang dimilikinya beberapa menit yang lalu.
Aku melihat pria yang berotot itu yang zirahnya mengeluarkan beberapa suara dan mengangguk kecil.
"Aku mengerti. Aku akan menyerahkannya kepada kalian kalau begitu."
Schmitt
mengangguk tanpa suara dan menggenggam tangan kanan Grimlock untuk
menariknya. Setelah memeriksa bahwa pengrajin yang merendahkan kepalanya
tidak akan lari, dia hanya berkata "Maaf merepotkanmu" dan meninggalkan
bukit.
Yoruko dan Caynz, yang menguburkan kotak perak itu
kembali, berjalan ke arah kami, membungkuk dalam dan bertukar pandang
dengan kami. Yoruko lalu berkata,
"Asuna-san, Kirito-san. Aku
benar-benar minta maaf... aku tidak tahu bagaimana aku dapat berterima
kasih kepada kalian berdua. Tanpa kalian berdua, kami mungkin sudah
terbunuh di sini... dan kejahatan Grimlock tidak akan terungkap."
"Tidak...
untungnya kamu berhasil mengingat kedua cincin itu pada akhirnya. Bagus
sekali. Bila kamu kembali ke dunia nyata, kamu dapat menjadi seorang
jaksa atau pengacara."
Begitu mendengar hal ini, Yoruko tersenyum dan mengangkat bahu.
"Tidak...
kalian berdua mungkin tidak akan percaya ini, tetapi pada saat itu, aku
kelihatannya mendengar suara pemimpin dan ingat tentang kedua cincin
itu."
"…Begitu …"
Mereka berdua membungkuk lagi. Asuna dan aku lalu melihat mereka berjalan menuruni bukit, mengikuti Schmitt dari belakang.
Segera
sesudahnya, keempat kursor itu menghilang ke dalam kota. Pada bukit di
tengah hutan ini, hanya ada cahaya biru rembulan dan angin malam yang
tenang.
"…Ngomong-ngomong, Kirito-kun."
Tiba-tiba, Asuna berbisik dengan lembut.
"Bila
kamu... bila kamu menikah dengan seseorang dan menemukan sesuatu
mengenai orang itu yang tidak kamu ketahui, bagaimana pendapatmu?"
"Eh?"
Pertanyaan
yang tidak pernah aku pikirkan sebelumnya membuatku tertegun. Aku baru
hidup selama 15 tahun, dan pertanyaan mengenai kehidupan yang sulit ini
adalah sesuatu yang tidak dapat aku mengerti sepenuhnya.
Tetapi setelah memikirkannya, aku akhirnya mengatakan sebuah jawaban yang kurang lebih tidak banyak pemikiran mendalam.
"Aku mungkin akan berpikir bahwa aku beruntung."
"Eh?"
"I...
itu karena bila kita sudah menikah, itu berarti kita berdua menyukai
area yang sudah dapat kita lihat, bukan? Jadi bila kita menemukan sisi
baru setelah itu, dan bila kita masih saling menyukai... bukankah
cintanya akan menjadi du, dua kali lipat?"
Aku tahu bahwa ini
adalah sebuah penjelasan yang sangat bodoh, tetapi Asuna hanya
mengernyitkan dahi, menelengkan kepalanya dan tersenyum.
"Begitu. Aneh juga."
"A... aneh..."
"Yah,
bukan suatu hal besar. Mari tidak memperbincangkan hal ini... banyak
hal telah terjadi, dan perutku mulai berbunyi. Mari mencari sesuatu
untuk dimakan."
"B, benar. Lalu, menu istimewa Algade itu yang terlihat seperti okonomiyaki tanpa kecap..."
"Ditolak."
Seperti yang kuduga, Asuna menolaknya, dan tiba-tiba menggenggam bahuku seperti sebelumnya.
Terkejut, aku melihat ke belakang, dan apa yang ada di depan mataku——
Untuk
kesekian kalinya sebuah pemandangan yang tidak dapat dijelaskan sejak
aku terlibat di dalam 'insiden di dalam area' ini muncul di depan
mataku.
DI dalam Aincrad, semua indra adalah data digital yang
dapat diindikasikan melalui kode proses, jadi tidak mungkin bagi
fenomena supranatural untuk dapat terjadi.
Jadi apakah yang aku lihat ini adalah sebuah bug di dalam server? Ataukah ini adalah sebuah ilusi?
Tidak
jauh, di sisi utara dari bukit, di bawah pepohonan tua yang berada di
sana, disamping nisan yang dipenuhi oleh lumut yang berdiri di sana...
adalah seorang pemain wanita tembus cahaya yang mengeluarkan sebuah
cahaya yang sedikit berwarna keemasan.
Tubuhnya yang ramping
memiliki pelindung logam dalam batas minimal. Long sword miliknya
terikat di pinggangnya, perisainya berada di punggungnya, dan pada
kepalanya yang berambut pendek terdapat sebuah wajah yang cantik dan
penuh dengan ketenangan dan kedamaian. Kedua matanya memiliki sebuah
pendaran cahaya kuat yang aku tahu dimiliki oleh kebanyakan pemain.
Mata dari seorang penyelesai yang berharap untuk menggunakan pedangnya untuk mengakhiri permainan kematian ini.
Pemain
wanita yang memberikan seyum penuh ketenangan dan kedamaian ini
memandangi Asuna dan aku tanpa suara. Akan tetapi, setelah beberapa
waktu, dia mengulurkan tangan kanannya kepada kami sepertinya untuk
menyerahkan sesuatu.
Asuna dan aku mengulurkan tangan kanan kami
ke depan, dan sementara kami merasakan kehangatannya, kami
menggenggamnya dengan erat. Kehangatan ini memasuki tubuh kami,
menyalakan api di dalam dada kami. Kami membuka mulut kami dan
mengatakan kata-kata dari dalam diri kami.
"Keinginanmu... kami
pasti akan meneruskannya. Suatu hari, kami pasti akan mengalahkan
permainan ini dan melepaskan semua orang untukmu."
"Un, pastinya, jadi... tolong jaga kami, Griselda-san."
Kata-kata
Asuna bergerak melalui angin malam dan mencapai pendekar pedang wanita
itu. Wajahnya yang transparan menunjukkan sebuah senyum lebar——
Dan pada saat itu juga, tidak ada orang di sana.
Kami menurunkan tangan kami dan tetap tertegun di sana selama beberapa waktu.
Segera sesudahnya, Asuna menggenggam tanganku dengan erat, tersenyum dan berkata,
"Mari kita kembali. Kita perlu bekerja keras besok."
"…Yah. Aku ingin menyelesaikan lantai itu minggu ini."
Kami lalu berbalik sebelum berjalan menuruni bukit, mengarah ke kota utama.
(Selesai)
Bab 2: Kaliber (Alfheim, Desember 2025)
Bagian 1
"Onii-chan, lihat ini."
Dengan suara itu, Suguha menyerahkan sebuah tablet terminal tipis. Aku melihatnya dengan mengantuk.
Aku
tidur dengan normal tadi malam, tapi sepertinya aku bermimpi panjang.
Mungkin karena itulah , pagi ini di meja sarapan, aku harus menggunakan
kopi kental untuk mengubah dengan paksa perseneling pikiranku yang
menolak untuk bergerak. Namun dalam situasi ini, lampu peringatan kecil
menyala di bagian kepalaku, dan aku ragu apakah akan menerima tablet itu
atau tidak.
Karena sekitar dua minggu lalu, dalam situasi dan waktu yang sama, ketika dia menyerahkan hard copy,
rahasia kelakuan burukku—tidak seserius itu sih, tapi Suguha diam-diam
mengumpulkan bukti dari konversi karakterku dari tipe penerbangan VRMMO
«Alfheim Online» ( ALO) ke baku tembak VRMMO «Gun Gale Online» (GGO).
"Apakah ini sama dengan waktu itu, tapi apa yah yang telah aku lakukan
baru-baru ini ', sambil berpikir, Suguha berkata dengan senyum pahit.
"Aku tidak akan menghukummu, lihatlah!".
Aku dengan takut-takut menerima tablet yang disodorkan lagi, dan mengintip itu.
Tampilannya
sama seperti hard copy sebelumnya, sebuah berita dari situs informasi
negeri terbesar VRMMORPG «MMO Tommorow». Namun, kategori halamannya
bukan GGO tapi ALO. Ketika aku melihat gambar di artikel pertama, yang
kulihat bukan avatar player tapi sebuah pemandangan. Jadi benar, itu
bukan kisah tentang seorang Spriggan berpakaian hitam.
Merasa lega, aku membaca judul artikel itu.
Namun setelah itu, aku mengalami sebuah tipe shock yang berbeda, dan mengangkat suara ketika aku selesai.
"A ... Apaaa!"
[Senjata Legendaris Terkuat «Holy Sword Excaliber», Akhirnya Ditemukan!].
Tertulis pada artikel seperti itu.
Aku melupakan kelelahanku sebelumnya dan membaca teks seakan melahapnya,dan erangan panjang keluar dari mulutku.
"Uh—huh... akhirnya mereka menemukan itu ..."
"Yah, aku masih berpikir itu membutuhkan waktu yang lama."
Berlawanan denganku, Suguha mengoleskan selai blueberry di roti panggangnya, dan menjawab dengan cemberut.
«Holy
Sword Excaliber». Itu adalah satu-satunya senjata di ALO yang dikatakan
melampaui «Demonic Sword Gram» yang dimiliki Salamander Eugene. Namun
untuk waktu yang lama, selain deskripsi dan gambar kecil di bagian bawah
bagian pengenalan senjata di situs permainan resmi, bagaimana
mendapatkannya dalam permainan tidak diketahui.
-—Tidak,
tepatnya, hanya ada tiga player yang tahu, itu tidak benar, empat orang.
Suguha, Asuna, Yui, dan aku. Kami menemukan itu di awal tahun ini, pada
Januari 2025. Karena sekarang 28 Desember rahasia Excaliber telah
tersimpan selama hampir setahun penuh.
"Ah ... jika seperti ini, kita harus menantangnya lagi ..."
Sambil
mengeluh, aku memasukan sendok ke dalam gelas selai buatan sendiri yang
Suguha berikan padaku dan meraup jelly ungu ke roti panggangku.
Kemudian aku mengoleskan sedikit mentega, membuat desain marmer.
Baru-baru ini untuk mencoba mengontrol asupan kalorinya, Suguha dengan
cara tersendiri melihatku menyiapkan roti panggang dan mencoba untuk
menahan diri sementara membandingkan roti panggang di tangan kanannya,
tapi kegigihannya untuk menyelamatkan Roll nya ternyata gagal, dan tanpa kata dia menarik tabung mentega ke arahnya.
Mencoba
untuk menunjukkan bahwa paling tidak bisa mengontrol jumlahnya, ia
dengan hati-hati mengoleskan sedikit mentega. Suguha menggigit roti itu
dan mengoreksi kesalahpahamanku.
"Tetap baca,itu masih ditemukan. Kelihatannya belum ada yang mendapatkannya."
"Apa."
Aku
yang akan mengambil gigitan besar ke roti panggangku, menghentikan
tanganku dan menatap tablet di atas meja lagi. Tertulis dalam artikel
itu bahwa keberadaan Excaliber telah dikonfirmasi, tapi tidak ada yang
mengatakan bahwa ada orang yang telah mendapatkannya. Berpikir tentang
hal itu, jika seorang player telah memperolehnya,gambar artikel akan
menjadi screen shot dari orang-orang yang dengan bangga memegang pedang
emas itu.
"Begitu, Jangan menakutiku ..."
Aku bergumam
saat menggigit besar roti panggangku kali ini, dan berteriak lega.
Melihat itu, Suguha menertawakan ketidaksabaranku, mengambil susu kotak
dan menuangkannya ke dalam gelas di depanku.
Hari ini Minggu, 28
Desember, 2025, 9:30. Untuk Suguha dan aku, itu adalah awal dari
liburan musim dingin, jadi kami sedang sarapan sedikit terlambat. Ibu
tampaknya memiliki beberapa cetakan yang harus dikoreksi lagi untuk
diselesaikan tahun ini, jadi dia pergi keluar rumah dengan roti di
mulutnya. E-book tanpa kantor percetakan memiliki kelebihan dan
kekurangan.
Ayah, pekerjaan yang membawanya ke New York, sibuk
seperti biasa, mengirim e-mail mengatakan bahwa ia kembali ke rumah pada
tanggal 30. Ketika itu hanya Suguha dan aku di meja, percakapan yang
kami alami mengapung menuju ALO, seperti biasa.
Setelah
menyelesaikan bagian pertama roti panggangku, aku berbicara tentang
keraguanku saat aku mengolesi roti panggang keduaku dengan tuna saat
ini.
"Tapi, bagaimana bisa mereka menemukan itu? Terbang tidak
mungkin dalam Jötunheimr, tapi Excaliber ada pada ketinggian di mana ia
hanya dapat dilihat dengan terbang."
Setahun yang lalu, setelah
berangkat dari ibukota Sylph dan pergi menuju ke pusat kota Aarun,
Suguha (Lyfa) dan aku (Kirito) akhirnya melihat World Tree. Tapi kami
segera ditelan oleh monster cacing raksasa, dan melewati saluran
pencernaannya, lalu jatuh ke Underworld, Jötunheimr. Kami jatuh ke dalam
tempat yang berisikan monster-monster raksasa kelas evil-god yang tidak
mungkin kita kalahkan, dan saat kita mencoba untuk mencapai tangga
menuju tanah di atas, kita menemukan sebuah adegan yang sangat aneh.
Suatu humanoid tipe evil-god dengan empat lengan menyerang seorang
evil-god yang tampak seperti ubur-ubur dengan hidung panjang dan kepala
gajah.
Lyfa berteriak "Tolong bantu yang diganggu itu!", Dan
kemudian aku menarik salah satu yang bersenjata empat tangan ke sebuah
danau di dekatnya, dan ketika mencapai air, ubur-ubur evil-god menang.
Jauh dari kata akan menyerang kami,dialah yang mengikuti Lyfa yang ia
namai «Tonkii» membawa kami di punggungnya, dan membawa kami ke pusat
Jötunheimr. Tonkii, yang telah mengalami «kemunculannya/metamorfosis»
dari kepompong, terbang sambil membawa Lyfa dan aku ke jalan yang
mengarah menuju canopy
di atas tanah—di tengahnya, kami melihatnya. Sebuah dungeon piramida
besar terbalik terbungkus akar World Tree tergantung dari canopy,
tersegel dalam kristal berkilau di bagian paling bawah adalah sebilah
pedang emas.
Suguha tampaknya telah menghidupkan kembali memori itu bersamaan denganku, dan dengan mata menengadah,berkata sambil tersenyum.
"Onii-chan,
pada saat itu kamu benar-benar bingung Apakah akan kembali ke tanah
atau melompat dari Tonkii dan mencoba untuk pergi ke dungeon dan
mendapatkan Excaliber.."
"Y. .. Yah, aku ragu-ragu ... Tapi aku
berani mengatakan, orang yang tidak mengalami keraguan disana, aku tidak
akan mengakui mereka sebagai net gamer!"
"Kata-kata itu sangat tidak keren."
Suguha
membuat penilaian sambil tersenyum, dan melihat ke bawah seperti
melamun. Rupanya dia tidak bingung tentang apa yang harus dia oleskan
pada bagian kedua roti panggang, karena dia meraih tabung olesan tuna
dan berbisik.
"... Tonkii hanya akan datang jika Onii-chan atau
aku panggil .... aku belum mendengar ada orang yang mencari cara lain
untuk terbang dalam Jötunheimr. Apakah ini berarti, seseorang telah
menyelamatkan gajah ubur-ubur evil-god lain seperti kita dan berhasil
memperoleh quest flag..."
"Mungkin seperti itu ... Itu
menjijikan ... tidak, sangat unik untuk evil-god diselamatkan oleh orang
aneh ... bukan, dermawan selain Sugu, aku terkejut mereka ada."
"Dia tidak menjijikkan, Dia lucu!"
Sambil memelototiku,seorang yang seharusnya-akan-menjadi adik berusia 16 tahun ku menyatakan itu dan terus berbicara.
"Tapi,
dengan ini, aku pikir itu hanya masalah waktu sebelum seseorang
berhasil menerobos dungeon dan mendapatkan pedang. itu tidak bisa
ditemukan sampai hari ini karena sulit untuk memahami kondisi untuk
aktivasi flag., Tapi setahun sudah berlalu dan ada update yang
memperkenalkan Sword Skills, jadi tingkat kesulitan dari dungeon itu
sendiri mengalami penurunan. "
"Kau ... benar ..." Meneguk
susuku, aku mengangguk. Saat itu bulan Januari tahun ini saat kami
menemukan Excaliber. Setelah itu, administrasi ALO dipindahkan dari
RECTO Progress ke perusahaan spekulasi saat ini, jadi adanya penambahan
kastil melayang Aincrad, menyebabkan perubahan besar dalam permainan.
Ketika berbagai hal akhirnya menjadi tenang pada bulan Juni, Lyfa,
Asuna, Yui, dan aku naik ke punggung Tonkii lagi dan menantang dungeon
itu untuk mendapatkan Holy Sword Excaliber. Dan gagal total. Dungeon
Piramida udara terbalik itu dipenuhi dengan monster tipe bos humanoid
evil-god empat-tangan yang telah mengganggu Tonkii, mereka begitu kuat
untuk membuat kita ingin berteriak "Tidak mungkin―". tiga dari kami plus
satu telah pergi lebih dulu, bukan untuk menantang tapi untuk
mengintai. Pada saat itu kami menetapkan hal itu mustahil, jadi kami
bersumpah kami akan "Menantang lagi setelah kami menjadi lebih
kuat."—Tapi.
Sepuluh lantai pertama Aincrad telah dibuka ketika
dimasukkan ke dalam permainan,diikuti lantai ke-20 yang telah terbuka
sampai September, jadi rencana kami terfokuskan ke sana. Kami
kadang-kadang pergi ke Jötunheimr untuk mengumpulkan mateial, dan
kebetulan memanggil Tonkii untuk bermain dengannya, tapi tentang
Excaliber, karena tidak ada sesuatu yang terjadi setelah itu—atau lebih
seperti belum ada yang menemukannya, setahun telah berlalu dengan
seperti itu.
Namun,di dalam MMORPG, mustahil adanya sebuah item
yang tidak pernah ditemukan. Rinciannya masih belum jelas, tapi karena
akhirnya lokasi pedang muncul di situs berita seperti itu, banyak player
akan bergegas ke Jötunheimr, beberapa di antaranya mungkin sudah
memasuki dungeon udara.
"... Apa yang akan kamu lakukan, Onii-chan?"
Suguha
bertanya, mengangkat gelas susunya dengan kedua tangan setelah dia
menghabiskan roti panggang keduanya. Terhadap itu, aku berdeham untuk
merespon.
"Sugu, mengejar item langka bukanlah satu-satunya kesenangan dari VRMMOs."
"... Ya, itu benar. Bahkan jika spesifikasi senjata itu kuat ...".
"Namun,
aku pikir kita harus menjawab perasaan Tonkii, yang menunjukkan kepada
kita pedang itu.Sebagai sesama rekan, pasti ia berharap agar kita
menerobos dungeon itu.. Karena bagi kita, Tonkii adalah teman, kan."
"... Sebelumnya, kamu mengatakan dia menjijikkan ..."
Aku memohon pada adikku dengan mata berair, dan senyum yang mungkin terbesar.
"Jadi, Sugu, apakah kamu bebas hari ini?"
"... Nah, klubku sedang libur."
Bagus!
Aku menekan kepalan tangan kananku ke dalam telapak tangan kiriku. Dan
mengubah perseneling pikiranku, aku mulai berbicara tentang strategi
penangkapan dengan sangat cepat.
"Jumlah maksimum orang yang
bisa di bawa Tonkii ada tujuh Jadi,. Dengan Sugu dan aku, Asuna, Klein,
Silica, dan Lis ... tinggal satu orang lagi. Agil sibuk dengan tokonya
... Chrysheight tidak dapat diandalkan, Recon ada di ibukota Sylph ... "
"... Bagaimana kalau mencoba mengajak Sinon-san."
"Itu dia!"
aku
menjentikkan jariku dan langsung mengeluarkan ponselku, menggulirkan
buku telepon. Awal bulan ini, aku terlibat dalam kasus tertentu di GGO -
«Gun Gale Online», dan merubah Kirito, aku bertemu seorang player
perempuan bernama Sinon disana. Setelah memecahkan kasus ini, Sinon
menjadi berteman dengan Lis dan Asuna, yang mengundangnya untuk membuat
sebuah karakter di ALO.
Tapi karena itu adalah karakter baru
yang hanya digunakan selama dua minggu sejak itu dibuat, untuk semua
sistem berdasarkan skill seperti ALO, rata-rata dari banyak statistik
numeriknya masih rendah. Tapi dengan indera Sinon, dia bisa berdiri
tegak bahkan di dungeons yang sangat sulit.
Diseberangku, yang
mengirim e-mail dengan kecepatan maksimum, Suguha dengan cepat menumpuk
piring dan gelas, dan membawanya ke dapur. Mungkin hanya imajinasiku,
tetapi langkah kakinya memiliki keuletan untuk melakukan itu. Mungkin,
tidak peduli apa yang dikatakannya, dia berencana untuk menjadi seperti
ini ketika dia menunjukkan berita itu.
Dive ke dunia lain dengan
teman-temanku, menantang sebuah misi sulit nan menegangkan. Sesuatu
yang lebih menyenangkan dari ini akan sulit ditemukan.
Setelah
aku selesai mengirimkan undangan untuk lima orang, termasuk Sinon,
melalui e-mail, aku berlari kecil ke dapur untuk membantu Suguha.
Meskipun ini hari Minggu, untuk dengan mudah mengumpulkan tujuh orang
party pada pagi akhir tahun, harus oleh kebaikan alami si
pengundang————tidak, itu pasti hasil dari «Holy Sword Excaliber» yang
dengan kuat memanggil jiwa gamer mereka. Dibandingkan dengan setengah
tahun yang lalu ketika Asuna, Lyfa, Yui, dan aku menantangnya, kali ini
kita memiliki lebih banyak orang dan statistik pribadi kita jauh lebih
tinggi. Tempat pertemuan kami adalah di jalan utama Yggdrasil City, di
mana papan nama yang menyatakan «Toko Senjata Lisbeth» berada. Si
pemilik toko Leprechaun sedang mengasah senjata semua orang pada roda
batu asahan. Sebelum mengikuti sebuah quest berskala-besar, adalah hal
biasa untuk menghidupkan kembali daya tahan equipment kami secara
maksimal.
Pada Salamander pengguna katana, Klein, yang
sedang duduk di bangku depan dekat dinding dengan kaki disilangkan,
dengan alasan «bergembira», dan memiringkan sebotol anggur di pagi
hari—tentu saja, meskipun demikian tidak satu mililiter pun alkohol
memasuki tubuhnya yang sebenarnya—Cait Sith Beastmaster Silica, yang
memiliki naga biru berbulu di kepalanya, bertanya padanya.
"Klein-san, apakah kamu sudah dapat cuti libur Tahun Baru?"
"Seperti
kemarin. Tidak ada kerjaan saat ini bahkan jika aku ingin bekerja.
Presiden kami yang sangat membanggakan perusahaan Super putihnya
memberikan kami cuti sebelum dan setelah akhir tahun!"
Walaupun
terlihat seperti itu, Klein adalah karyawan anggota-dari-masyarakat yang
yang bekerja di sebuah perusahaan impor kecil. Dia selalu berbicara
buruk tentang Presiden perusahaannya, tapi ia dirawat dengan baik selama
dua tahun terdungeon di SAO, dan setelah Klein kembali hidup-hidup, ia
segera bisa kembali bekerja, jadi pastinya itu adalah perusahaan yang
bagus. Klein juga tampaknya merasa berhutang budi padanya, dan baru-baru
ini mengembangkan sebuah sistem presentasi jarak jauh menggunakan
kamera mobile dan paket «The Seed». Bagiku yang banyak membantu dalam
memodifikasi kamera itu,ia hanya mentraktirku makan daging panggang
kau-bisa-makan-semuanya yang agak sulit untuk ditelan, tapi aku tetap
menagihnya untuk membantuku mengikuti quest hari ini——
Bersandar di dinding sementara aku berpikir, objek pemikiranku, Klein, menatapku dan berkata.
"Hei
Kirito, jika hari ini kita berhasil mendapatkan «Holy Sword Excaliber»,
lain kali kau bisa membantuku mendapatkan «Spirit Katana Kagutsuchi»."
"Apa ... dungeon panas sialan itu ..."
"Jika kau mengatakan itu kemudian Jötunheimr kita hari ini sialan banget dinginnya!"
Sementara kami berargumen level-rendah, suara lemah datang dari sebelah kiri.
"Ah, kalau begitu aku ingin «Light Bow Shekhinah»."
Aku
melihat orang yang berhenti berbicara.Yang sedang bersandar di dinding
dengan punggungnya sama sepertiku, berdiri dengan tangan terlipat, dari
rambut biru muda pendeknya, tumbuh telinga berbentuk segitiga
tajam,seorang player Cait Sith perempuan. Jika Silica adalah tipe kucing
Munchkin, maka kucing Siam keren ini—tidak, dia akan menjadi kucing
liar ganas.
"Kau baru membuat karakter mu dua minggu lalu, dan kau sudah menginginkan senjata legendaris?"
Menanggapi pertanyaanku, ekor tipis panjang kucing liar itu bergerak-gerak dalam gerakan melambai dan menjawab.
"Busur buatan Lis di buat dengan indah, tapi aku ingin memiliki lebih sedikit lagi jarak pandang jika mungkin..."
Pada
saat itu, dari meja kerja jauh di bengkelnya, Lisbeth yang baru saja
mengganti tali pada busur itu berbalik dan menjawab dengan senyum yang
dipaksakan.
"Kau di sana, busur di dunia ini, adalah senjata
dengan jangkauan lebih dari tombak tapi jangkauannya kurang dari pada
sihir! membidik lebih dari 100 meter jauhnya itu tidak normal!"
Sebaliknya,si kucing liar hanya mengangkat bahu, dan memasang sebuah senyum tenang.
"Apa yang aku inginkan adalah dua kali lipat dari jangkauan tersebut."
Di
markasnya dalam GGO, dia adalah seorang sniper dengan jangkauan-sangat
panjang hingga 2000 meter lebih, mengetahui itu, aku tidak bisa apa-apa
selain membuat senyum kaku. Jika dia benar-benar mendapat busur itu,
dalam duel tanpa batas daerah jangkauan, sebelum kau bisa membawa pedang
ke dalam jangkauannya, kau akan ditembak dengan panah seperti seekor
landak dan itu akan menjadi END.
Kucing liar berambut berwarna
air—adalah teman baru kami, Sinon yang datang ke ALO dua minggu lalu,
hanya dengan satu hari praktek, dia sepenuhnya menguasai penggunaan
sulit busur. Berbicara tentang pemanah di ALO,bisa saja adalah Sylphs
dengan busur pendek dan pergerakan yang gesit, atau Gnome yang unggul
dalam daya tahan dan kekuatan menggunakan ballista berat sebagai baterai
artileri,
ia sama sekali mengabaikan teori-teori dan bukannya terfokus pada
jangkauan menggunakan busur besar,ia memilih untuk menjadi Cait Sith,
ras dengan penglihatan terbaik dari sembilan ras saat dia membuat.
Berpikir
membiarkan dia melakukan apa yang dia inginkan pada awal dan hal-hal
lain, tapi melihat dia menembakkan panah dalam jangkauan lebih jauh dari
sihir atribut api, dan membunuh monster sebelum mereka dapat
mendekatinya, akhirnya aku berlutut kepadanya di dalam hatiku. Panah
dari busur di dunia ini, di bawah jarak normal, memiliki «system assist»
seperti halnya serangan sihir untuk dukungan meng-hit sasaran, di luar
itu pengaruh jarak, angin dan gravitasi akan membuat panah meleset dari
target. Namun, GGO menggunakan mesin umum untuk mensimulasikan «efek
angin dan gravitasi», jadi sepertinya Sinon telah berlatih manual
koreksi selama bertahun-tahun. Ini sama halnya seperti ketika aku pergi
ke GGO dan menggunakan «pandangan pendeteksi» keterampilan yang tidak
ada dalam sistem, ini berarti persamaan VRMMO yang dibuat menggunakan
«The Seed», masih memiliki hal-hal di dalamnya yang aku tidak dapat
pikirkan———..
Sementara aku sedang berpikir tentang berbagai hal, pintu bengkel di sebelah kananku terbuka dengan paksa.
"Aku kembali!" "Maaf menunggu."
Para
pemilik suara-suara itu adalah Lyfa dan Asuna, yang pergi untuk
berbelanja potion. Sepertinya mereka tidak menempatkan benda itu ke slot
item mereka, tetapi mereka membawanya pulang dari pasar dengan
keranjang yang mereka bawa, mereka meletakan botol kecil berbagai macam
dan kacang-kacangan ke atas meja di tengah ruangan.
Seorang peri
kecil terbang dari pundak Asuna—ia adalah seorang Pixie Navigasi
bernama Yui, mendarat di kepalaku dan duduk. Avatarku, Spriggan
«Kirito», atas permintaan Yui sekarang aku memiliki gaya rambut lamaku.
Alasannya adalah itu «sulit untuk diduduki».
Di kepalaku, Yui mulai berbicara dengan suara seperti bel.
"aku
mengumpulkan beberapa informasi ketika kami berbelanja, tak ada player
atau pihak yang telah mencapai dungeon udara, papa."
"Oh ... Lalu, mengapa lokasi «Excaliber» itu diketahui?"
"Ternyata,ada
sebuah quest lain yang berbeda dengan quest Tonkii kita telah
ditemukan.Reward quest itulah yang tampaknya membuat NPC menunjukkan
lokasi «Excaliber»."
Mendengar kata-kata Yui, Asuna, yang
mengorganisir potions,menengok dengan hanya rambut Udine biru panjangnya
melambai, membuat senyum dan mengangguk.
"Dan tampaknya, itu
juga bukanlah quest yang damai. Daripada tipe tugas atau melindungi, itu
adalah quest tipe pembantaian.. Sekarang, berkat itu, telah terjadi
pertarungan brutal untuk mengklaim kembali POP monster di Jötunheimr. "
"... Yang pasti itu tidak akan menjadi tenang ..."
Aku mengernyitkan bibirku juga.
Tipe
pembantaian, seperti namanya menunjukkan, «mengalahankan sampai xx
sejumlah dari xx tipe monster» atau «Mengumpulkan sejumlah xx drop item
dari xx tipe monster», quest semacam itulah. Wajar saja, karena itu
adalah sebuah quest yang mengharuskan party untuk tetap berburu tipe
monster tertentu di daerah tertentu, ketika pihak lain dalam quest
melakukan hal yang sama di daerah kecil yang sama, pertarungan untuk
memperoleh re-pops terbanyak, yaitu membantai tipe monster tertentu yang
ter-re-spawn pastinya akan mengarah ke pertempuran PvP.
"Tapi, bukankah itu aneh?"
Klein yang menyelesaikan botol minuman kerasnya, menyeka bibirnya dan membuka mulutnya.
"«Holy
Sword Excaliber» tersegel di dalam ruang terdalam dalam dungeon udara
yang dijaga oleh evil-god kan? Apa itu maksudnya mendapakan sebuah quest
reward dari pengungkapan NPC itu?"
"Sekarang jika kau mengatakannya, tampaknya begitulah."
Silica juga, selagi memeluk Fina yang turun dari kepala ke dadanya, memiringkan kepalanya.
"Kalau reward untuk transportasi ke dungeon, itu bisa dimengerti ..."
"-Yah, kita akan mengerti begitu kita sampai di sana, aku yakin itu."
Di sebelahku, komentar dari Sinon selalu dingin seperti biasa, dan Lisbeth berteriak dari dalam bengkel nya setelah itu.
"Bagus!!! Semua senjata, sudah di perbaiki!"
"Terima kasih untuk kerja keras mu!!"
Semua
orang menyanyikan paduan suara apresiasi.Kemudian mengambil yang
terlihat bersinar seperti baru, pedang penuh kasih, katana, busur dan
senjata lainnya dan meng-equip nya. Selanjutnya, dari meja, dengan
kemampuan perintah yang melekat pada dirinya, Asuna membagi
potion-potion menjadi tujuh bagian, kami mengambilnya dan menempatkannya
dalam kantong sabuk di pinggang kami. Kemudian menyimpan item yang kami
tidak bisa bawa dalam slot item kami.
Melihat sekilas tampilan
waktu dunia nyata di sudut kanan bawah dari pandanganku,yang kulihat
baru pukul 11:00. Kami akan makan siang dan istirahat ke kamar kecil
pada waktu tertentu, tapi itu mungkin dapat dilakukan dalam zona aman
pertama di dungeon udara. Melihat sekeliling, aku melihat persiapan yang
sudah lengkap dari ke-tujuh orang + satu + satu naga, dan berdeham
untuk mendapatkan perhatian semua orang.
"Semuanya, terima kasih
telah datang hari ini untuk menanggapi panggilan mendesakku, aku akan
membalas kalian untuk ini suatu hari, dengan semangat! Kalau begitu—mari
kita lakukan yang terbaik!"
Ooo! Mungkin karena imajinasiku,
tetapi tampaknya ada senyum sedikit kecut bercampur ke dalam paduan
suara itu. Berbalik dan membuka pintu bengkel, tujuanku adalah
terowongan rahasia yang menghubungkan Aarun di bawah Yggdrasil City ke
Underworld, Jötunheimr, dan mulai melangkahkan sepatuku ke depan.
Bab 2
Gang
sempit, yang tidak ditampilkan pada peta jalan Aarun, retakan di kiri
dan kanan, tangga yang naik-turun mencapai pintu di taman rumah pribadi
yang kami lewati sebelumnya.
Pintu kayu bulat biasa itu,
sebenarnya membuat orang menganggapnya sebagai benda dekoratif, yang
tidak bisa dibuka. Lyfa memasukan kunci tembaga kecil dari kantongnya ke
dalam lubang kunci, dan memutarnya, menimbulkan dengan jelas suara
Clink terbuka. Kuncinya ditambahkan ke penyimpanan kami tanpa
sepengetahuanku saat Tonkii membawa kami melewati terowongan untuk
pertama kalinya. Jadi dapat dikatakan bahwa tidak mungkin untuk membuka
pintu ini dari sisi Aarun.
Aku menggengam kenop besi dan
menariknya, pintu kayu itu bergeser terbuka dari tengah ke kiri dan ke
kanan, menampakan interior tangga menurun. Setelah semua ke-tujuh orang
berbaris sudah lewat, dan Klein, yang berada di akhir baris, menutup
pintu, maka secara otomatis akan terkunci sendiri.
"Uwahh ...... Untuk apa tangga ini ?"
Lisbeth,
yang datang pertama kali datang ke sini, tidak bisa untuk tidak berseru
keras. Tangga menurun yang merupakan terowongan berbentuk lantai yang
berdiameter sekitar dua meter, diterangi oleh lampu-lampu kecil di
dinding, memancarkan cahaya berpendar pucat, dan panjang dari tangga
tampaknya terus menuju ke batas resolusi.
"Hmm, itu seperti bagian dari zona menara labirin Aincrad."
Jawabannya
itu datang dari Asuna yang ada di depan barisan dan telah melangkah
menuruni tangga; Wajah Lis, Silica, dan Klein menunjukkan keterkejutan
pada saat yang sama. Aku tersenyum kecut, lalu menekankan rasa terima
kasihku kepada terowongan ini.
"Nah, jika kau berpikir
tentang pergi ke Jötunheimr menggunakan rute normal, pertama kau harus
menemukan tangga dungeon, yang terletak di lokasi yang tidak diketahui
di dataran tinggi Aarun, maju sambil melawan monster, dan terakhir,
mengalahkan bos penjaga tempat itu. Sebuah party masih akan membutuhkan
setidaknya dua jam untuk melakukan itu, tetapi rute ini hanya
membutuhkan waktu lima menit. Jika aku adalah Lyfa, aku akan memulai
bisnis mengumpulkan pajak seribu Yurudo per masuk di sini.! ".
"Hei,
Onii-chan, keluar dari sini tanpa Tonkii akan men-drop mu ke kematian
tak terelakan di lembah besar underground di tengah Jötunheimr."
Lyfa berkata sambil membuat wajah lelah, dia memang selalu terlalu jujur.
Di
tengah-tengah dunia bawah tanah besar, Jötunheimr terdapat lubang besar
tanpa dasar dengan diameter sekitar 1,5 kilometer, diberi nama seperti
«Pusat Lembah Dalam» atau «Void Besar». Holy Sword Excaliber itu
tersegel dalam labirin udara di dalam piramida terbalik, yang menonjol
dari canopy tepat di atas Void itu. Ujung tangga yang kami turuni ini
ada di dekat labirin udara, yang juga terletak tinggi di langit di atas
void itu, melompat ke sana tentu akan berakibat jatuh ke jurang tanpa
dasar dan menuju ke kematian kami, kembali ke titik point di atas tanah
dengan pertanyaan terjawab.
Ahem , aku berdeham dan berkata dengan wajah seksama.
"Yah, karena alasan itulah, mari kita melangkah dengan penuh apresiasi dan tanpa keluhan, Tuan-tuan."
"Meskipun bukannya kau yang membuatnya begini"
Sinon
yang sedang berjalan di depanku segera merespon. Masih sekeren dan
sejujur seperti biasa, aku harus menyatakan rasa syukur atas Tsukkon ini
dengan benar. "Terima kasih untuk Tsukkomi..."
Mengatakan
terima kasih, dan pada saat yang sama memegang ekor biru muda yang
bergoyang di depanku untuk menggantikan bersalaman.
"Fugyaa!"
Tiba-tiba, si kucing liar pemanah menjerit keras dan melompat. Dia
berbalik, dan dengan terampil berlari kembali, tapi aku menarik wajahku
kembali dengan mudah sebelum kedua cakarnya bisa membuat goresan.
Telinga
berbentuk segitiga dan ekor unik ras Cait Sith tentu saja organ tubuh
yang manusia tidak punya, namun mereka bisa merasakan perasaan dalam
mekanisme yang tidak diketahui. Dipegang dengan keras oleh player yang
tidak menyadari fakta tersebut akan menyebabkan «perasaan sangat
aneh»——jelas Silica——karena alasan itulah, reaksinya selalu sangat lucu.
"Kau, pada saat kau melakukan ini lagi aku akan menembakkan panah api lurus tepat ke lubang hidungmu!"
Hmph!
Di depan Sinon yang berbalik dengan cepat; Lyfa, Lis, Silica, Asuna,
dengan Yui duduk di bahunya semua menggelengkan kepala dengan gerakan
tersinkronisasi sempurna. Klein yang berada di belakang mereka mengerang
dalam kekaguman, "Kau tidak kenal takut, ya." Hampir lima menit seperti
yang sudah terduga,oleh party yang sedang melewati kerak luar Alfheim
melalui tangga terowongan, cahaya putih redup bisa terlihat di ujung
terowongan.
Pada saat yang sama, dinginnya atmosfir virtual
meningkat setiap langkahnya. Kristal-kristal es mulai berkilauan di
depan wajah mereka. Setelah beberapa detik, kami akhirnya keluar dari
kerak, pengelihatan kami menangkap pemandangan dari pandangan mata
burung tentang Jötunheimr. Tangga yang terukir ke dalam akar pohon tebal
berlanjut di udara selama sekitar lima belas meter lagi sebelum
berakhir.
"Uu ...... waah ......!"
"Wow ......"
Sinon
dan Silica, dua kucing yang melihat Jötunheimr untuk pertama kalinya
mengangkat suara mereka pada saat yang sama. Bahkan naga kecil Pina di
kepala Silica mengepakkan sayapnya penuh semangat.
Tersebar di
bawah mata kami adalah sejumlah besar salju dan es terhampar di dunia
malam abadi yang indah dan keras. Cahaya redup berasal dari
Kristal-kristal es besar yang menonjol dari canopy di sekitar kami, yang
membiaskan sedikit cahaya dari tanah di atasnya. Sumber cahaya lainnya
adalah api unggun yang menyala kuning-hijau atau ungu-biru di kastil dan
benteng suku evil-god yang tersebar di sana-sini di permukaannya.
Ketinggian dari tanah ke pusat canopy bisa mencapai satu kilometer, tak
terhitung banyaknya evil-god di field yang tidak bisa dilihat dari
ketinggian ini. Dan tepat dibawahnya jurang besar tanpa dasar, menyerap
semua cahaya, «The Void».
Mengembalikan tatapan kami dari bawah
kembali ke depan, adalah pemandangan yang luar biasa sulit untuk
digambarkan dengan kata-kata. Tak terhitung akar merayap——akar-akar
Yggdrasil yang berdiri tegak di atas tanah Alfheim——sepertinya mereka
memopang blok es tipis biru yang menonjol tajam dari Canopy,sesuatu yang
merupakan tujuan kami, «Dungeon Udara», yang berbentuk seperti piramida
terbalik. Dasarnya tiga ratus meter di setiap sisi, dan tingginya
hampir sama. Banyak sekali ruangan dan jalan-jalan yang telah digali di
dalam es dapat dilihat dari jarak ini, serta bayangan besar berdiri di
sana.
Akhirnya, Pengelihatanku pindah ke ujung tajam di bagian bawah piramida terbalik.
Bahkan
dengan peningkatan pengelihatan malam sifat khusus ras Spriggan, masih
sulit untuk melihat cahaya bersinar emas yang berkedip sejenak. di
kedalaman cahaya yang bersinar itu terdapat insentif terkuat, senjata
kelas legendaris terkuat di ALO, «Holy Sword Excaliber», tersegel
disana.
Setelah konfirmasi status umum selesai, Asuna lalu
mengangkat tinggi tangannya dan mulai membaca kata-kata mantra dengan
fasih. Pada saat itu, tubuh semua anggota terbungkus dalam cahaya biru
tipis, dan ikon kecil menyala di bawah bar HP di kiri atas pengelihatan
mereka. Segera, hawa dingin itu pergi seolah-olah kita mengenakan jaket
KW1. Itu adalah mantra perlawanan terhadap hawa dingin.
"Oke."
Lyfa mengangguk setelah mendengar suara Asuna,dengan jari kanan yang didekatkan ke bibirnya ,dia bersiul dengan nada tinggi.
Beberapa
detik kemudian, Kwooo―...... n , teriakan dari jarak jauh bercampur
dengan suara angin yang perlahan-lahan mendekat.Terlihat konstras dengan
latar belakang void yang gelap, sebentuk bayangan putih terlihat naik.
Dari
sisi tubuhnya, tampak seperti ikan spatulated, atau shamoji, dengan
empat pasang, delapan sirip menyerupai sayap putih teracung. Tergantung
dari sisi bawah tubuhnya seperti tentakel-tentakel yang mirip sulur.
Kepalanya memiliki tiga mata hitam pada masing-masing ketiga sisinya,
dan hidung luas panjangnya. evil-god yang
«Kemunculannya/Bermetamorfosis» dari gajah ubur-ubur ke dalam bentuk
yang aneh namun indah, adalah Tonkii.
"Tonkii-saaaaan!"
Dari
bahu Asuna, Yui berseru sekencang-kencangnya,evil-god aneh itu
berteriak Oo-n sekali lagi.Naik dalam gerakan spiral setelah mengepakkan
sayapnya yang kuat. Dengan bentuknya yang menjadi lebih besar, empat
pendatang baru menelusuri kembali langkah-langkah mereka menaiki kembali
tangga.
"Tak apa-apa kok,dia ini herbivora."
Setelah aku mengatakan itu, Lyfa berbalik dan tersenyum.
"Tapi, suatu hari saat aku memberinya ikan yang aku bawa dari atas tanah, ia memakan mereka semua dalam satu gigitan."
"............ H-Heh."
Klein
dan yang lain mengambil lagi langkah mundur, tapi tangga sempit itu
tidak memiliki lebih banyak ruang bagi mereka untuk mundur. Setelah
Tonkii benar-benar di depan kami, hidung panjang membentang dari
wajahnya yang masih mirip gajah, dan dengan ujung yang berambut lebatnya
—— membelai rambut berdiri Klein.
"Ubyrho!?"
Aku mendorong punggung pengguna Katana yang membuat suara aneh tanpa ampun.
"Cepat, naik ke punggungnya."
"Wa.
.. Walaupun kau berkata begitu, aku, tidak mengendarai mobil Amerika
dan gajah terbang adalah wasiat terakhir dari kakekku ......"
"Baru-baru
ini di Café Dicey, kakekmu hanya memberiku kesemek kering buatan
tangan, bukan ya kan.? Rasanya enak juga,tolong bawa lebih banyak lain
kali!?"
Aku mendorong punggugnya lagi setelah mengatakan itu,
Klein takut-takut menginjak bahu Tonkii dan pindah ke punnggungnya .
Selanjutnya adalah Sinon, yang tidak takut seperti biasa, diikuti oleh
Silica si penyayang binatang yang tampaknya telah memasukkan Tonkii ke
sasaran nya. Lisbeth berkata dengan suara feminin yang tak terduga
"Yokkorasho!" saat mengikuti, lalu Lyfa dan Asuna yang tidak pada kali
pertamanya melompat, terakhir adalah aku, dengan ringan menggaruk
pangkal hidung Tonkii sebelum melompat ke punggung monster kelas
evil-god, yang memiliki panjang total lebih dari sepuluh meter.
"Baiklah, Tonkii, silahkan bawa kami ke pintu masuk dungeon!"
Lyfa
yang duduk tepat di pangkal lehernya berteriak, Tonkii mengangkat
hidung panjang dan berteriak lagi, lalu perlahan-lahan mengepakkan
kedelapan sayapnya untuk bergerak maju.
Bagiku, ini adalah
kelima kalinya naik di bagian punggung «Tonkii», evil-god tipe
penerbangan, termasuk ketika kami hanya bermain-main. Bahkan jika aku
tidak menyebutkan itu, aku memikirkannya setiap waktu. Itu ——
"...... Hei, apa yang terjadi jika kita terjatuh dari sini?"
Itu,
adalah apa yang aku pikirkan, dengan terus terang ditanyakan oleh
Lisbeth yang duduk tepat di belakangku. Benar. Itu adalah prinsip dasar
Jötunheimr yang mengatur bahwa semua suku peri tidak akan bisa terbang
di sini, dan Damage akan didapatkan saat jatuh dari ketinggian tinggi.
Tergantung pada nilai skill-nya,Damage akan mulai terjadi ketika
seseorang jatuh lebih dari sepuluh meter, dan jatuh lebih dari tiga
puluh meter pasti akan mengakibatkankematian instan.
Namun,
ketinggian penerbangan Tonkii saat ini ada di wilayah seribu meter.
Tidak perlu untuk berpikir tentang apa yang akan terjadi jika kita jatuh
dari ketinggian ini. Tentu saja ada beberapa langkah-langkah pengamanan
—— seperti meraih tentakel bawah perutnya——tapi aku lebih suka untuk
tidak usah melakukannya.
Sementara semua orang tampaknya
memiliki keprihatinan yang sama dalam pikiran mereka, hanya Lyfa, Sang
«Penggila Kecepatan[9]» yang duduk di depan, bersama dengan Yui yang
pindah untuk duduk di kepalanya, dan Pina yang dipeluk oleh Silica, yang
merasa nyaman. Orang yang menjawab pertanyaan Lis adalah Asuna yang
duduk lengket di sampingnya. Dengan ekspresi agak kaku, dia menatapku
dan tersenyum, lalu berkata,
"Pernah ada orang yang memanjat
tiang penghubung ke lantai berikutnya dalam Aincrad lama dan jatuh, aku
yakin orang itu akan melakukan eksperimen jatuh dari sini di masa depan
juga."
"...... Jatuh dari ketinggian ini, Bukankah kucing lebih cocok untuk itu?"
Kedua
kucing segera membuat tatapan serius dan menggelengkan kepala mereka
berulang kali. Selama percakapan berlangsung, Tonkii masih mengepakkan
empat pasang sayapnya, perlahan-lahan meluncur di udara. Di depannya
adalah teras pintu masuk ke dungeon udara yang terbuat dari es, pintu
masuk terletak di sisi teratas piramida terbalik. Mudah-mudahan itu akan
menjadi perjalanan yang aman sampai selesai ——
Aku diam-diam berharap. Pada saat itu,
Tanpa peringatan apapun, Tonkii melipat sayapnya ke dalam sudut tajam dan menukik cepat.
"Uwaaaaah!?"
Adalah teriakan keras yang keluar dari dua pria.
"Kyaaaaa!"
Jeritan tinggi oleh kelompok perempuan.
"Yaho ——————!"
Itu suara Lyfa.
Kedua
tanganku dengan putus asa mencengkeram rambut, yang tumbuh lebat di
punggung lebarnya, untuk menahan tekanan angin. Sudut menukiknya
tampaknya hampir vertikal, tanah di bawahnya semakin mendekat. Tapi
kenapa dia tiba-tiba melakukan ini? Setiap kali naik sampai sekarang
selalu dengan perjalanan yang lambat antara tangga akar pohon dan teras
es.
Apakah dia lelah digunakan sebagai taksi? Atau apakah ikan yang Lyfa berikan sebelumnya berat tertimbang di perutnya?
Sementara
memikirkan hal-hal yang tidak akan bermanfaat bagi kesehatanku,rincian
tanah tertutup es dan salju semakin tanpak jelas.
Kelihatannya
Tonkii sedang membidik perbatasan selatan lubang besar, «The Void». Ya,
itu adalah tempat dimana Lyfa dan aku pernah bertarung dengan party
penyerbu Udine yang mencoba membunuh Tonkii.
Segera setelah itu,
perlambatan yang mendadak menyebabkan tubuh kami membungkuk dan
menempel kembali ke punggung si evil-god. Tonkii membentangkan sayap
terlipatnya, mengerem dengan menukikkan hidungnya. Setidaknya itu tampak
seperti itu tidak ingin mengotori barang bawaannya dengan tanah. Aku
mengangkat tubuhku sambil menghembuskan napas lega.
Aku melihat
ke bawah dari punggung Tonkii yang memulai menjelajah secara horizontal
lagi, ketinggiannya sudah sekitar lima puluh meter. Sekarang keadaan
tanah jelas terlihat, seperti foto penerbangan dengan detail tinggi.
Pohon mati dengan es tajam menggantung. Sungai dan danau beku. kemudian
——
"Ah ............!?"
Lyfa yang duduk di kepala Tonkii
mengangkat suaranya dengan tajam dan meregangkan tubuhnya. Dia kemudian
menunjuk ke sebuah tempat di tanah saat ia menekan suaranya yang
terdengar hampir seperti jeritan.
"O....Onii-chan,. Lihat di sana!"
Mendengar itu, lima lainnya dan aku menatap ke depan sebelah kiri, ke arah Lyfa mengacungkan jarinya.
Tiba-tiba
sebuah efek cahaya silau muncul,dan masuk ke dalam mataku yang
membiasakan dirinya untuk melihat cahaya redup.Kemudian,suara bass
mengikutinya dengan sedikit jeda diantaranya.Berdasarkan yang terjadi
ini,itu pastilah sebuah serangan sihir skala besar,tak diragukan lagi.
Tonkii mengeluarkan teriakan sedih Krrru―.Alasan dari teriakan itu
segera kami ditemukan.
Serangan yang berfokus pada tubuh seperti
manjū yang terduduk di atas tentakel-tentakel panjang,dengan hidung
panjang dan telinga lebar seekor gajah,adalah sebentuk monster raksasa
ubur-ubur.Tipe yang sama dengan tipe Tonkii sebelum melalui
«metamorfosis»nya,tak diragukan lagi. Kalau begitu ,serangan tadi
pastinya berasal dari party penyerbu berskala besar dengan anggota lebih
dari tiga puluh orang.Dengan warna rambut yang bermacam-macam dan
ukuran tubuh yang bermacam-macam pula,kelihatannya itu adalah tentara
dari campuran suku-suku peri.Bila dilihat seperti itu pun ,bisa dibilang
kalau itu adalah «Party pemburu Evil-god» biasa.Tapi Lyfa melihat apa
yang tidak kami lihat,faktanya bukan hanya para player yang menyerang
ubur-ubur gajah tersebut.
Dengan tinggi sekitar enam sampai
tujuh kali Gnome,dengan bentuk seperti manusia,mempunyai empat lengan
dan tiga wajah yang tersusun secara vertical.Warna kulitnya seperti baja
yang pucat,mata merah pudarnya memancarkan semangat membara.
Makhluk
itu sama seperti monster evil-god humanoid yang mencoba membunuh Tonkii
pertama kali kami bertemu.Setiap lengannya menggenggam sebilah pedang
baja yang dibuat kasar,pedang tumpul itu menghantam punggung gajah
ubur-ubur itu berulang kali.Cangkang kerasnya mulai retak dan cairan di
dalam tubunya menyembur keluar ketika para player terus menerus
melancarkan sihir,anak panah,dan sword skill ke retakan yang terbuka
tadi.
"Apa....yang sedang terjadi disini? Apakah seseorang menjinakkan evil-god humanoid itu? "
Asuna berbisik sambil terengah-engah.Silica menggelengkan kepalanya kuat-kuat dan menjawab,
"Itu
tak mungkin ! Tingkat kesuksesan menjinakkan monster kelas
evil-god,meski dengan skill maksimum dan ditambah equipment penuh
masihlah sekitar 0.00%!"
"Itu artinya..."
Klein mengusap rambut berdirinya sambil mengerang.
"Itu artinya,bagaimana ngomongnya yah...«Hitch a ride»
sedang berlangsung?Menyerang gajah ubur-ubur bersama dengan serangan
dari para lengan empat disana dan mendapatkan credit dari serangan final
pada akhirnya...."
"Tapi aku bertanya-tanya tentang cara mengendalikan kebencian pada situasi seperti itu."
Sinon
berkomentar dengan tenang meskipun kedua alis matanya menegang
bersamaan.Tentu saja seperti yang dikatakan Sinon,untuk sebuah pola
serangan evil-god,tak mengejutkan jika mereka akan tertarik perhatiannya
oleh para player yang melepaskan sihir atau skill didekatnya,bahkan
jika serangan tidak memberikan damage apapun pada mereka.
Tak
bisa memahami alasannya,kami mengginggit bibir kami melihat pemandangan
ini,akhirnya tubuh besar dari evil-god gajah ubur-ubur bergetar dan
jatuh ke sampingnya di tanah bersalju.Saat itu juga,pedang-pedang besi
dan sihir besar menyerbu—— " Hyrrrrrrruuuu……"
Gajah ubur-ubur
itu berteriak kesakitan sebelum kahirnya tubuhny berubah menjadi banyak
kepingan-kepingan polygon dan musnah. Kwoooo…… Toonki kembai membuat
sedih lagi.Lyfa yang duduk di kepalanya,bergetar,dan di kepalanya,Yugi
juga menunduk dengan ekspresi sedih. Tak bisa menemukan kata-kata untuk
menenangkan hati Lyfa dan Yui,tatapanku tetap kuarahkan pada party
penyerbu yang ada di bawah. Tiba-tiba,mataku terbuka lebar dengan
terkejut.
Raksasa berlengan empat yang tak dijinakkan itu,
terdorong,atau dalam keadaan terpesona,mengangkat kakinya dan
meneriakkan kemenangannya,berlusin-lusin player juga membuat pose
gagah,kemudian keduannya mulai melangkah mencari target yang baru.
"K....Kenapa mereka tak bertarung satu sama lain!?"
Sebuah suara parau keluar dari Asunua yang ada di sisiku,dia lalu terlihat menyadari sesuatu dan mengangkat wajahnya,
"Ah.....disana,lihat!"
Dia
menunjuk lembah yang ada nan jauh di sisi kanan dungeon.Efek
pertempuran juga berkedip-kedip dengan hebat dari sana.Aku memfokuskan
mataku dan dapat kulihat sekumpulan besar player,kali ini dengan bantuan
dua humanoid evil-god.Kelihatannya mereka sedang memburu evil-god tipe
Alligator berkaki banyak.
"Apa sih yang sedang terjadi disini...?"
Pada pertanyaan bingung Klein,Lisbeth bergumam dengan suara rendah,
".....Mungkin
seperti yang dikatakan Asuna tadi,sebuah quest tipe pembantaian di
Jötunheimr…..? Dengan bantuan dari humanoid evil-god untuk melenyapkan
evil-god tipe binatang.....kelihatannya....."
".......!" Mendengar hal itu,semua orang menarik nafas di waktu yang sama.
Kemungkinannya
begitu.Jika selam quest itu berlangsung,tak mungin untuk ikut bertempur
dengan suatu mobs spesifik.Tapi apa alasannya quest reward tadi
berhbungan dengan «Holy Sword Excaliber»? Pedang itu kan tersegel jauh
di dalam benteng humanoid-evil god ,yang artinya,seseorang takkan bisa
mendapatkannya tanpa mengalahkan humanoid-humanoid itu....
Berpikir sampai poin ini,Aku menengadah karena pantulan cahaya dari piramida es besar diatas.
Akan
tetapi,itu bukanlah sumber dari cahaya tersebut.Karena jauh di ujung
punggung Tonkii,yang tak satu orangpun mendudukinya,partikel-partikel
cahaya muncul tanpa suara,dan memadat——menciptakan sebentuk bayangan
manusia.
Pakaian dalam bentuk jubah.Rambut pirang bergelombang
melambai dari belakang kepalanya sampai kakinya .Seorang wanita dengan
paras cantik dan keanggunan yang sukar untuk dipahami.
Tapi
kata-kata yang terlontar dari mulutku,dan di waktu yang sama,dari
Klein,melihatnya dari atas ke bawah,sesuatu yang menurutnya tak bisa tak
disebut seorang wanita.
" Hu....."
".....ge!"
Akan
tetapi,hal itu tak bisa terelakkan.Tinggi dari wanita itu,menurut
perkiraan kami,lebih dari tiga meter. Untungnya,kata-kata pertama yang
keluar dari wanita tinggi besar misterius ini terdengar kalau dirinya
tak tersinggung oleh kata-kata kami,ekspresi tenangnya tetap terjaga
ketika ia membuka bibirnya.Suara yang mengalun,tak seperti seorang
player, dibumbui dengan efek kesungguhan.
"Aku adalah «Ratu Danau» Urðr "
Onee-san tinggi besar berambut pirang itu melanjutkan pembicaraannya pada kami.
"Wahai para peri yang memiliki ikatan dengan kaum kami"
Kaum?Aku
mengerutkan leherku dengan keraguan yang terlintas dalam
pikiranku.Kelihatannya kata-kata itu ditujukan pada kami,yang melayang
di atas Tonkii,Apa wanita cantik ini adalah teman evil-god tipe binatang
yang bertempat tinggal di Jötunheimr ini ?Aku berpikir begitu,namun……
Pada poin itu aku akhirnya sadar wanita tinggi besar yang menyebutnya
dirinya «Ratu Danau» di hadapanku ini 100% bukan manusia.Ujung dari
rambut pirang panjangnya seperti meruncing,terbagi,dan bergelombang
layaknya tentakel.Anggota badan di dalam jubahnya yang bisa terlihat
tertutup dengan sisik-sisik seperti mutiara.Serupa dengan Tonkii,Sesosok
makhluk besar aneh yang meminjam wujud manusia——Meskipun begitu,aku
masih terpukau.
"Untuk kalian semua.Aku dan kedua adik
perempuanku memiliki satu permohonan.Tolong selamatkan negeri ini dari
invasi «Suku Raksasa Es»." Apa yang aku pikirkan sambil mendengar
ceritannya adalah Pertama-tama,wanita tinggi besar ini «Apa»?
Warna
kursornya tidak muncul walau aku memfokuskan daya penglihatanku,dan itu
pastinya bukalah figur yang berasal dari sihir pemikat player.Apa dia
adalah NPC penyedia event yang tak berbahaya?Apakah ini sebuah jebakan
yang dipasang oleh Quest Mob agresif?Ataukah dia avatar yang
dikendalikan oleh GM manusia?Aku tak bisa menemukan kesimpulannya.
Lalu
secara tak terduga,Aku merasakan berat ringan yang bertambah di bahu
kiriku.Dan di waktu yang sama, datang suara bisikan manis dari Yui.
"Papa,orang
itu adalah NPC.Tapi ada sedikit keanehan.Kelihatannya ia tidak
berbicara berdasarkan respon rutinitas tetap seperti yang biasa NPC
lakukan.Inti programnya tersambung ke mesin modul bahasa."
"....Jadi,dia sejenis AI kalau begitu?"
"Ya,Papa."
Sambil memikirkan apa yang Yui katakana,Aku terus mendengar cerita wanita ini.
NPC —— «Ratu Danau Urðr » menjulurkan tangan kanan berkilau mutiaranya ke arah dunia bawah tanah luas di bawahnya dan berkata,
"«Jötunheimr»
ini dulunya sama seperti «Alfheim» kalian, dengan berkah dari «World
Tree Yggdrasil» yang menyelimuti tabah ini dalam tumbuh-tumbuhan nan
hijau dan perairan yang indah. Kami, «Suku Raksasa Batu» dan kaum
binatang hidup bersama dalam keharmonisan."
Di waktu yang sama
dengan kata-kata itu diucapkan,pemandangan di sekeliling kami yang
terselimuti salju dan es bergetar dan meredup tanpa suara.Munculah
sebuah lapisan ilusi,sebuah pemandangan dalam cerita Urðr.Dunia yang
dipenuhi dengan tanaman,hamparan padang bunga,dan air yang jernih.Bisa
dikatakan pemandangan ini jauh lebih subur daripada wilayah Gnome atau
Salamander di atas tanah.
Yang lebih mengejutkannya lagi,di
belakang Ratu Urðr, tempat dimana ada lubang tanpa dasar «Great Void»
,dalam pemandangan dunia lain ini,tak ada.Sebaliknya,disana terdapat
sebuah danau yang dipenuhi dengan air jernih berkilauan.Kumpulan
akar-akar tebal World Tree yang canopinya ada di dunia ini menjulur
lurus sampai ke danau itu tanpa menyebar ke mana-mana.
Di puncak
akar-akar yang berada di atas permukaan air tersebut terdapat
rumah-rumah dari kayu,bukan,disebut sebuah kota mungkin lebih
cocok.Pemandangannya mirip dengan ibukota pusat Aarun di permukaan
tanah.
Urðr menurunkan tangan kanannya,dan pemandangan ilusi itu
pun lenyap.Dunia es yang dingin Jötunheimr kembali,Ia nampak
biasa-biasa saja,namun aku mungkin membayangkan sedang melihat kesedihan
memenuhi matanya,sementara ia lanjut bebicara,
"——Selain itu,di
bawah dataran Jötunheimr,terdapat negeri es «Niflheimr».Tanah yang
dikuasai oleh raja Suku Raksasa Es «Þrym»,ia pernah menyamar menjadi
seekor serigala dan menerobos masuk ke negeri ini,lalu mencuri Excaliber
«Pedang yang mampu memotong baja dan pohon»,yang ditempa oleh Dewa
Pandai Besi «Völundr» dan melemparkannya ke dalam «Mata Air Urðr» yang
ada di tengah-tengah dunia ini.Pedang itu memotong akar-akar tebal World
Tree,dan seketika itu juga, Jötunheimr tak lagi menerima berkah dari
Yggdrasil."
Kali ini Urðr mengangkat tangan kirinya,dan layar
ilusi tadi kembali muncul.Kami hanya bisa menonton pemandangan yang
menakjubkan ini tanpa sanggup berkata-kata.
Akar-akar raksasa
World Tree yang menyebar di atas permukaan danau luas itu —— «Mata Air
Urðr»,bergetar dan melayang naik dari permukaan danau,kemudian menyusut
menuju kearah canopy.Kota yang dibangun di atas akar-akar itu runtuh
seketika karenanya.
Bersamaan dengan itu,daun-daun pepohonan
berguguran,rerumputan menjadi layu,dan cahaya memudar.Sungai-sungai
membeku,dan lapisan es terbentuk,disertai dengan amukan badai
salju.Sebagian besar «Mata Air Urðr» yang akan membeku seluruhnya
menjadi sekumpulan besar es,terbungkus dan terangkat naik oleh akar-akar
World Tree yang kembali ke langit-langit.Sejumlah besar makhluk-makhluk
penghuni danau terpisah dari kumpulan es tadi dan jatuh.Diantara mereka
terdapat tipe gajah ubur-ubur seperti Tonkii dulu.
Akar-akar
World Tree naik dan sampai ke canopy Jötunheimr atau yang dulunya
disebut kerak Alfheim,dan setengah dari sekumpulan es besar yang
dibawanya menusuk ke dalam canopy.Sekumpulan es itu yang tak diragukan
lagi,adalah yang disebut sebagai «Piramida Es Terbalik» Jötunheimr
sekarang.Di tempat paling bawah dari kumpulan es itu,sebuah es bertepi
tajam,sebuah cahaya berkilau emas dapat terlihat.Cahaya itu berasal dari
pedang yang dilemparkan oleh Raja Raksasa Es «Þrym»,pedang yang
memutuskan hubungan World Tree dan Jötunheimr,tak diragukan lagi pedang
itu adalah «Excaliber».
Ketika semua air lenyap, sesuatu yang sebelumnya adalah danau yang indah berubah menjadi sebuah lubang tanpa dasar.
Urðr
menurunkan tangan kirinya,membuat layar ilusi tadi menghilang.Akan
tetapi,kali ini dia tak membuat sebuah perbedaan besar pada pemandangan
disini.Perbedaab besanya hanyalah sekumpulan besar di langit-langit,yang
telah mengalami penyusunan kembali ke dalam bentuk dungeon linear.
«Excaliber» keberadaannya tetap ada di dasar piramid itu,sesuatu yang
pernah kami lihat dengan mata kepala kami sendiri.
"Anak buah
Raja Þrym,«Suku Raksasa Es» sedang mempersiapkan sebuah rencana besar
untuk menyerbu Jötunheimr dari Niflheimr ,banyak dari kami ,«Suku
Raksasa Batu» ditangkap dan dipenjarakan di berbagai benteng dan kastil
yang mereka bangun.Sang Raja membangun kastil «Þrymheimr» di kumpulan
besar es yang sebelumnya disebut «Mata Air Urðr»,dan memerintah seluruh
tanah ini dari kastil ini.Tanpa memiliki lagi kekuatan yang sebelumnya
aku miliki,aku dan kedua adik perempuanku melarikan diri dari dasar mata
air yang membeku."
Kelopak mata Urðr turun dengan setengah
putus asa,dia melanjutkan kisahnya yang mungkin telah mendekati
akhirnya.Kami yang sebagian lupa bahwa dia adalah NPC,dan kisah yang
diceritakannya hanyalah sebuah quest dalam game,terdiam tanpa kata-kata
mendengarnya.
"Suku Raksasa Es tak puas hanya dengan itu
saja,mereka juga ingin membunuh semua kaum-ku,binatang-binatang yang
hidup di tanah ini.Jika itu terjadi,kekuatanku akan sepenuhnya
lenyap,dan hal itu akan mengizinkan Þrymheimr melayang ke dataran di
atasnya, Alfheim."
"A-Apa! Jika itu terjadi,Aarun akn hancur!"
Klein,yang
nampaknya begitu tenggelam ke dalam cerita tadi,berteriak.Sang Respon
Rutinitas tak tetap dan separuh AI,Ratu Urðr menggangguk oleh kata-kata
Klein dan berucap,
"Raja Þrym berencana untuk mengubur Alfhem di
dalam es dan salju,lalu ia akan terus menyerang dan menyerang sampai ia
mencapai puncak dari World Tree Yggdrasil,dimana «Apel Emas»
berada,tujuannya adalah untuk mendapatkan buah itu."
.....Sesuatu
seperti itu ada di atas sana?Aku sesaat berpikir,kemudian tiba-tiba ku
tersadar,di dekat puncak World Tree,terdapat mob elang yang kuatnya
minta ampun,menjagas sebuah area yang tak bisa dimasuki.Bisa dikatakan
mungkin apel emas itu berada di dalamnya.
Urðr menatap ke tanah,alis matanya masih bermandikan dalam kesedihan.
"Merasa
jengkel karena tak bisa dengan mudah menghancurkan kaum-ku Þrym dan
para Jenderal Raksasa Es-nya mulai menggunakn kekuatan dari kalian,para
peri.Mengundang mereka untuk memburu kaum-ku,menggunakan Excaliber
sebagai hadiahnya.Akan tetapi,tak mungkin Þrym akan menyerahkan pedang
itu kepada orang lain.Saat Þrymheimr kehilangan Excaliber,berkah dari
Yggdrasil akan kembali ke tanah ini,dan kastilnya akan mencair."
"Eh....jadi,kalau begitu,Excaliber sebagai hadiah tadi semuanya hanya kebohongan?Apa mungkin membuat quest seperti itu!? "
Sang Ratu menggangguk pelan atas ucapan liar Lisbeth dan berkata,
"Saat
Dewa Pandai Besi «Völundr» menempa pedang itu,dia membuang pedang
satunya yang gagal karena ia meleset memukulkan palunya,pedang yang
terlihat mirip dengan Excaliber,tapi sebenarnya adalah «Pedang Palsu
Caliburn». Þrym kemungkinan akan memberikan pedang ini sebagai
hadiahnya,yang meskipun cukup kuat,dia tak memiliki kekuatan sejati
pedang yang asli."
"L-Licik....apa tak apa-apa seorang raja melakukan hal ini….?"
Lyfa bergumam dalam kebingungan. Urðr sekali lagi menggangguk dan menghela nafas dalam-dalam.
Sampai pada poin ini,aku akhirnya sadar akan lanjutan dari quest ini——bukan «Permohonan Sang Ratu» ini.
Ratu Danau Urðr menjulurkan lengan panjangnya ke arah «Þrymheimr» di udara dan berkata,
"Wahai para peri,kumohon serbulah «Þrymheimr» dan bebaskanlah Excaliber dari «Penyangga»nya."
Bab 3
"...... Entah bagaimana, itu adalah kisah menakjubkan ......"
Itu
adalah hal pertama yang Asuna gumamkan setelah «Ratu Danau Urðr»
meleleh menjadi tetesan air mengkilap dan menghilang. Tonkii naik lagi
—— kali ini secara setahap demi setahap.
Kata-katanya diikuti
oleh Sinon, yang tampaknya telah memulihkan pikirannya, berbicara saat
ia memindahkan ekor bercahaya birunya,
"Ini adalah ... sebuah
quest normal ...... kan?? Tapi bukankah ini tugas, Ceritanya terlalu
hebat ...... Setelah semua tipe binatang evil-god telah dimusnahkan,
raksasa es akan menyerang dataran berikutnya, bukankah dia mengatakan
itu? "
"...... Ya, dia mengatakannya."
Aku mengangguk, lalu memutar leherku sambil melipat lenganku.
"Tapi,
akankah sisi manajemen pergi sejauh itu tanpa melakukan update atau
pemberitahuan event?Pada MMO-MMO lainnya,untuk setiap «Event penyerbuan
Boss» biasanya akan datang setidaknya satu minggu setelah pemberitahuan
lebih lanjut kan......?"
Semua orang mengangguk setuju.
Kemudian,
Yui yang duduk di bahu kiriku terbang melayang-layang di tengah-tengah
kami dan berkata dalam volume yang semua orang bisa mendengar,
"Nah, ini mungkin hanya menebak, tapi ......"
Dengan jeda sebentar seolah-olah berpikir tentang apa yang harus dikatakan, ia kemudian melanjutkan,
"——
«Alfheim Online» ini memiliki satu perbedaan utama dari VRMMO-VRMMO
standar lainnya dari «The Seed» Artinya, operasi permainan tidak
didasarkan pada fitur mengurangi versi «Sistem Kardinal», tetapi
menggunakan versi spesifikasi lengkap yang sama dengan yang digunakan
dalam «Sword Art Online» lama. "
Itu benar. Itu bukan cerita
yang ingin aku ingat, tapi ALO diciptakan oleh seorang pria yang
dikuasai oleh keserakahan, untuk menggunakan beberapa player SAO lama
dalam penelitian ilegal, ia menyalin server asli SAO. Jadi sistem
operasi otonom dunia «Kardinal» di ALO memiliki kemampuan yang sama
dengan yang digunakan di SAO, tentu saja.
Yui memandang
sekeliling pada wajah-wajah penuh perhatian yang mendengarkannya, lalu
menambahkan, "Sistem Kardinal asli memiliki beberapa fungsi yang telah
dipotong dalam versi lebih kecil. Salah satunya «Fungsi Generasi Quest
Otomatis». Ini akan mengumpulkan legenda dan cerita rakyat dari dunia
melalui internet, dan terus menghasilkan jumlah quests yang tak terbatas
menggunakan nama yang tepat dan pola-pola ceritanya. "
"A-Apa?"
Rahang Klein turun tiba-tiba saat ia mengerang.
"Itu berarti, quest bencana dari lautan yang kita pernah lakukan di Aincrad diciptakan oleh sistem-sama?"
"......
Aku bisa mengingat banyak tentang mereka. Pada saat kita mencapai
lantai ke-75,. Quest-quest yang terdaftar dalam database quest dari toko
informasi melebihi sepuluh ribu ......"
Pada waktu itu, dalam
rangka untuk memperoleh dana manajemen, guild harus dengan serius
mengambil banyak quests, Wakil ketua KoB berkata sambil menggelengkan
kepalanya. Silica yang berada di sampingnya menatap ke kejauhan dan
bergumam,
"Juga, aku bisa mendengar ini kadang-kadang-myo Itu
mungkin di lantai 30, quest pembantaian untuk membunuh ogres mengenakan
topeng aneh dan menggunakan gergaji,. Tetapi tidak peduli berapa kali
mereka terbunuh, minggu depan quest itu akan muncul kembali di papan
pengumuman. Dari mana legenda itu berasal ...... "
Bagi quests
seperti itu, aku juga memiliki banyak kenangan, tetapi pada tingkat ini,
sampai kita mencapai piramida es, ini akan menjadi pertemuan untuk
mengeluhkan tentang Aincrad lama. Jadi, dalam rangka mengarahkan topik
kembali, aku berdeham dan berkata,
"Seperti yang kau bilang, Yui, apakah quest ini juga diciptakan oleh Sistem Kardinal?"
"Dilihat
dari perilaku NPC sebelumnya, kemungkinannya sangat tinggi.Sangatlah
mungkin kalau generator quest otomatis yang berhenti sampai sekarang
telah di-restart dari sisi manajemen.."
Yui melanjutkan dengan wajah yang sulit setelah dia mengangguk oleh pertanyaanku.
"Jika
cerita terus berlanjut seperti ini, situasi akan berakhir menjadi yang
terburuk. Dungeon es akan mengapung sampai Alfheim di atasnya, Aarun
runtuh, para monster kelas evil-god muncul di permukaan...... Tidak,
...... bahkan lebih buruk ...... "
Bibirnya sejenak terkatup - gadis AI kemudian melanjutkan dengan ekspresi ketakutan,
"......
Menurut data dalam arsipku, ketika ALO sudah terkait dalam quest bagian
dari mitologi Norse, itu pasti akan mengarah pada apa yang
disebut«Perang Terakhir». Tidak hanya suku raksasa es dari Jötunheimr
dan Niflheimr menyerang, tetapi mereka dari dataran yang lebih rendah
«Muspellsheimr», suku raksasa api juga akan muncul, dan membakar World
Tree........ begitulah ...... ...... "
"............« Ragnarök»."
Suguha——
Lyfa, yang menyukai legenda dan mitologi, juga memiliki berbagai macam
buku di kamarnya, berkata pelan. Sesegera pupil emeraldnya melebar dan
dia berteriak,
"Tapi!".
"Sesuatu seperti itu...... sistem permainan tidak seharusnya benar-benar menghancurkan petanya sendiri kan ......!"
Apa yang dikatannya masuk akal. Tapi Yui dengan lembut menggelengkan kepalanya.
"Sistem
Kardinal yang asli memiliki kewenangan untuk menghancurkan seluruh
peta, tugas akhir Kardinal lama adalah untuk menghancurkan kastil
mengambang Aincrad........"
".................."
Kali ini kami tenggelam dalam keheningan, tidak dapat mengatakan apa-apa.
Orang
berikutnya yang membuka mulut mereka adalah Sinon, yang sampai sekarang
sebagian besar hanya mendengarkan. "——Jika « Ragnarök » itu benar-benar
terjadi dan itu bukan niat pihak manajemen, tidak mungkinkah untuk
melakukan pengembalian?"
"O. ..... Oh, tentu saja, itu benar."
Klein
mengangguk berulang kali.Sederhananya,«Pengembalian» digunakan untuk
menimpa situasi saat ini dengan backup data. Hal ini terutama dilakukan
ketika player mendapatkan manfaat yang tak terduga karena bug atau
kelalaian pemrograman. Dalam hal ini, jika Alfheim telah berubah menjadi
bumi yang hangus, meskipun tidak akan mempengaruhi EXP masing-masing
player atau item, tak seorang pun menginginkan seluruh tempat menjadi
seperti «Tanah Terbakar» di wilayah Salamander.
Namun, untuk beberapa alasan, kali ini Yui tidak mengangguk setuju.
"Ini
akan menjadi mungkin jika sisi manajemen melakukan backup semua data
secara manual dan terus menyimpannya ke media fisik di lokasi
terpisah..... Namun, ...... jika mereka menggunakan backup otomatis
fungsi Kardinal, tergantung pada konfigurasi, itu mungkin hanya bisa
mengembalikan hal-hal yang mempengaruhi data player , tidak termasuk
field."
".................."
Sekali lagi, semua anggota
terdiam selama dua detik. Klein tiba-tiba berteriak "Oh yeah!" kemudian
membuka jendela sistem. Tapi setelah itu, ia memegang kepalanya dan
berkata "Ini Buruk!".
"Apa yang kau lakukan ......?"
Lisbeth bertanya sambil berpaling ke wajah sengsara si pengguna katana.
"Nah,
memanggil GM, hanya ingin mengkonfirmasi apakah mereka tahu tentang
situasi ini. Tapi sekarang sedang off hours untuk dukungan manusia
......"
"Akhir tahun, Minggu, di pagi hari juga ......"
Aku mendesah, menggeleng, lalu melihat ke langit.
Piramida
es besar cukup dekat sekarang. Luasnya tiga ratus meter di setiap sisi,
jika menembus ke atas melalui Aarun itu pasti akan menyebabkan
keributan besar.Walaupun setengah dari penduduknya sudah bermigrasi ke
«Kota Yggdrasil» di bagian atas pohon,Aarun masihlah menjadi markas
penyerangan dungeon-dungeon di atas dataran tinggi Aarun,pasar pusat
perdagangan untuk semua ras, dan malam akhir pekan yang ramai, itu
adalah sebuah kota penuh kenangan yang mendalam bagiku.
"Jika itu berakhir begini, ...... tidak ada yang bisa kita lakukan selain ini, Onii-chan."
Lyfa mengangkat medali besar tergantung di tangan kanannya tinggi-tinggi.
Itu
diberikan oleh «Ratu Danau Urðr», sebuah potongan permata besar
menghiasi dalamnya. Tapi sekarang, lebih dari enam puluh persen dari
permukaan potongan itu telah tenggelam dalam gelap gulita, tidak
memantulkan cahaya apapun.
Ketika permata itu tenggelam dalam
kegelapan total, itu berarti semua evil-god tipe binatang telah musnah
tanpa meninggalkan satu pun, dan segala kekuatannya Urðr akan dilucuti
darinya. Pada saat itu, penyerbuan Alfheim oleh «Raja Raksasa Es Þrym»
akan dimulai.
"...... Itu benar. Awalnya kita berkumpul hari ini
untuk menyerang kastil dan mendapatkan «Excaliber». Ini tetap tujuan
utama kita karena pertahanan kastil itu saat ini melemah juga.."
Aku mengangguk, lalu membuka jendela sistem dan mengoperasikan sosok equipment.
Pedang
panjang muncul tergantung bersilangan di punggungku, salah satunya
dibuat oleh toko peralatan Lisbeth , dan yang satunya dijatuhkan oleh
bos lantai 15 yang kami kalahkan di New Aincrad.
Melihat kembali nostalgiaku membawa dua pedang, Klein tersenyum dari telinga ke telinga dan berteriak,
"Baiklah
Ini adalah quest besar akhir tahun ini!! aku sudah memutuskan, mari
kita cantumkan wajah kita pada halaman depan «MMO Tommorow»!"
Targetnya
agak realistis, maka kali ini Lisbeth tidak membuat senyum kecut.
"Oo―!" Semua orang mengatakan dalam paduan suara, Tonkii di bawah kaki
kami mengepakkan sayapnya keras-keras dan berteriak "Krrr―n!".
Sang
Evil-god tipe Penerbangan meningkatkan kecepatan naiknya dan
menyeberangi piramida sekaligus, tubuhnya yang besar melayang di
sepanjang pintu masuk di bagian atas piramida. Lyfa, yang merupakan
orang terakhir, melompat ke teras es, membelai telinga besar Tonkii dan
berkata,
"Tunggu saja, Tonkii. Kami pasti akan mengambil negeri mu kembali!."
Dia
kemudian berbalik dan menarik pedang panjang yang menggantung longgar
di pinggangnya. Pada saat yang sama, kami menarik keluar senjata kami
juga, di depan gerbang es besar kembar yang berdiri tegak di depan kami.
Sama seperti yang Urðr katakan, tidak ada penjaga pertama di
sini seperti biasa, dan pintu-pintu mulai terbuka. Bertukar lirik satu
sama lain, kami dengan cepat mengatur formasi, dengan barisan depan
Lyfa, Klein, dan aku, Lis dan Silica berada di tengah, sementara di
barisan belakang adalah Asuna dan Sinon, kami menjejakkan kaki ke lantai
es untuk mulai berlari, dan menerobos masuk ke benteng besar
«Þrymheimr».
Di ALO, batas maksimal untuk ukuran sebuah party,
anehnya,tujuh orang. Alasan mengapa tidak menggunakan enam atau delapan
seperti yang MMO-MMO lainnya, sampai sekarang, belum pernah secara resmi
diberitahukan. Dengan begitu, ukuran maksimum untuk party penyerangan
adalah 7x7 atau empat puluh sembilan orang. Mata uang yang diperoleh
dari monster secara otomatis akan didistribusikan oleh fungsi sistem,
sepertinya distribusi manual akan sangat merepotkan untuk menghitungnya.
Nah, dari slot tujuh orang itu, jika diisi dengan teman-teman
dekat saja, lima slot bisa dibilang sudah ditetapkan. Dengan Asuna, Lis,
Silica, Lyfa, dan aku. Semuanya adalah siswa SMA, terlebih, empat dari
kami pergi ke sekolah yang sama, dan dua bahkan tinggal bersama-sama,
jadi waktunya mudah untuk diatur.
Slot keenam dan ketujuh masih
bisa lancar diisi, oleh karyawan perusahaan Klein, pemilik kedai kopi
dan bar Agil, sang birokrat senior Chrysheight, atau sahabat kehidupan
nyata Lyfa, Recon. Recon juga seorang siswa SMA, dahulu ia adalah bagian
dari «Operasi Penaklukan Yggdrasil» dan telah direkrut oleh raja Sylph
Sakuya untuk membantu dalam tugas pengintaian. Saat ini ia adalah
anggota permanen staf manor milik Raja di kota Sylvain, akupernah
bermain bersama-sama dengannyauntuk waktu yang singkat ketika Aincrad
berada di atas langit wilayah Sylph.
Kali ini, aku senang slot
dipenuhi dengan pengguna busur yang ku temui di GGO —— Sinon, namun,
masih ada satu masalah yang belum terpecahkan untuk party.
Kurangnya
seorang mage. Anggota permanen yang telah meningkatkan keterampilan
sihir mereka hanya Undine Asuna, dan setengahnya dihabiskannya pada
skill pedang, skill masternya hanya untuk keperluan dukungan dan
pemulihan. Lyfa juga seorang player anggar yang menguasai sihir tapi itu
hanya untuk melemahkan lawan selama pertempuran. Kemudian Silica
sedikit menguasai sihir tetapi fokus tugas utamanya adalah mendukung,
Lis, tentu saja, telah menghabiskan lebih dari setengah dari skill nya
pada menempa, Agil juga menggunakan lebih dari tiga puluh persen
skillnya pada skill perdagangan, kemudian Klein dan aku mencurahkan
semua skill poin kami pada skill pertempuran fisik jarak dekat , yang
disebut tipe «otot Otak». Tidak ada orang yang mampu menggunakan sihir
serangan.
Kadang-kadang, ketika Recon, pemegang pisau belati
Sylph memiliki sihir kegelapan misterius level tinggi, atau Chrysheight
yang sihir es-nya setingkat kelas raja, bergabung sebagai slot ke tujuh,
fleksibilitas dalam pertempuran menjadi jauh lebih luas. Jadi
kekurangan kekuatan serangan seorang mage benar-benar titik lemah kami.
Tapi
itu tidak bisa ditolak. Karena sebagian besar dari kami telah
bermigrasi dari SAO —— sebuah dunia di mana sihir tidak ada. Pedang
Lurus Satu tangan-Ku , pedang tipis Asuna, palu perang Lis' , Belati
Silica, Katana Klein, Kapak Agil, lalu pedang panjang Lyfa dan busur
Sinon, itu semua bukan hanya senjata belaka, tapi bisa dibesar-besarkan
dalam mempertimbangkan mereka sebagai bukti keberadaan kami. Pada titik
ini, membuang senjata kami untuk meningkatkan keterampilan sihir kami,
sudah tak mungkin. Bahkan mengetahui itu tidak efisien, tetapi semua
yang bisa kami lakukan adalah mempercayai gaya bertarung kami yang
terfokus pada serangan fisik, kami berhasil sampai sejauh ini dengan itu
pula.
Namun,terkadang kami juga mengalami situasi-situasi yang berbahaya.
"Ini buruk, Onii-chan, yang emas memiliki ketahanan fisik yang tinggi."
Lyfa di sisi kiri ku berbisik cepat.
Sebelum
aku bisa mengatakan apa-apa setelah mengangguk ke Lyfa, «Sang Emas»
mengacungkan kapak pertempurannya yang luar biasa besar tinggi-tinggi.
"
serangan gelombang kejut dalam dua detik! satu, nol!" Yui yang duduk di
kepalaku memancarkan suara keras meskipun bertubuh kecil. Mengikuti
hitungan mundur tadi , lima orang di barisan depan dan barisan tengah
berpencar ke kiri dan kanan, menciptakan sebuah celah. Bilah kapak
berayun menderu ke bawah, dan menciptakan sebuah gelombang kejut,
memotong dalam garis lurus, yang melewati celah dan menabrak dinding di
sisi lain tanpa ampun.
Ini sudah dua puluh menit sejak kami masuk ke kastil es «Þrymheimr».
Seperti
yang «Ratu Danau Urðr» katakan, jumlah musuh dalam dungeon cukup
sedikit. Tingkat perjumpaan mob kecil hampir nol. Setengah dari sub-bos
penguasa lantai juga absen. Namun, bos penjaga aula di depan tangga ke
lantai bawah ada di sana seperti yang diduga, itu adalah waktu untuk
menunjukkan kekuatan serangan dahsyat kami untuk bos yang pernah memaksa
Asuna, Lyfa, dan aku mengatakan "Tak Mungkin―! ".
Namun dengan
demikian, entah bagaimana kita bisa mengalahkan bos bermata satu di
lantai pertama tanpa membuat kaku tangan kami, berlari menuju lantai
dua, dan berhasil mencapai ruang bos lagi, namun——
Apa yang
menunggu kami adalah raksasa humanoid berkepala banteng, tipe raksasa
evil-god yang disebut «Minotaur». Terlebih,mereka ada dua, yang di
sebelah kanan seluruh tubuhnya hitam legam, tubuh satunya yang berada di
sebelah kiri di berkilau keemasan, senjata yang mereka berdua gunakan
adalah kapak pertempuran dengan bilah kapak yang sama lebarnya dengan
meja makan.
Saat di lantai pertama boss Cyclops dikalahkan
dengan mudah oleh es di tengah ruangan, bahkan tanpa serangan sihir,
pertama kali aku berpikir bahwa kita akan baik-baik saja, tapi ada satu
masalah. Rupanya, yang hitam tahan terhadap sihir, sedangkan satunya
emas tahan serangan fisik, dan berpikir bahwa itu akan baik-baik saja
berakibat dengan bayaran yang benar-benar tak setimpal. Oleh karena itu
kami harus mengalahkan yang hitam dengan cepat dan setelah itu,
menyerang yang emas dengan mengatur taktik pertempuran dengan hati-hati,
namun dua kepala banteng itu, tiba-tiba, tampaknya terhubung oleh
ikatan yang kuat, ketika HP yang hitam menurun,si emas akan mengabaikan
kebencian dan datang melindunginya. Selama waktu itulah,si hitam mundur
,meringkukan tubuhnya, tampaknya menerapkan sebuah kekuatan meditasi
yang bisa memulihkan HP nya.
Setelah mereka melakukannya sekali,
kami memusatkan serangan kami pada si emas sedangkan si hitam
bermeditasi, tetapi karena ia memiliki ketahanan fisik yang tinggi, HP
menurun dengan lambat. Dan tentu saja kami bermasalah dengan HP kami,
meskipun kami sanggu menghindari serangan yang mematikan secara instan,
damage dari semburan serangan area luasnya nyaris tidak bisa di hindari;
dengan penyembuhan yang dilakukan hanya oleh Asuna,sudah jelas ia
takkan mampu mendukung kami dalam jangka waktu yang lama. dia tidak akan
mampu mendukung kami da lam waktu panjang.
"Kirito-kun, dengan kecepatan ini, MP ku hanya akan bertahan sekitar seratus lima puluh detik!"
Aku mendengar Asuna berteriak dari belakang ku, jadi aku mengangkat pedang di tangan kananku sebagai balasan.
Dalam
pertempuran ketahanan, jika MP sang penyembuh habis, apa yang menunggu
party setelahnya adalah kehancuran total——dengan kata lain «Sapuan».
Jika seseorang berhasil bertahan hidup, mungkin saja sih untuk
mengumpulkan Remain Lights dan membangkitkan kami satu per satu. Tapi
itu akan memerlukan banyak waktu dan usaha. Namun, dalam kasus
penghapusan, tentu saja kita harus me-restart dari titik save di Aarun.
Tapi masalahnya adalah berapa banyak sisa waktu kita punya——
Seolah-olah dia bisa membaca keprihatinanku, Lyfa yang ada disebelahku berbisik lagi.
"Medalinya
lebih dari tujuh puluh persen dalam kegelapan saat ini, kita tidak akan
memiliki cukup waktu jika kita terkena «Death warp»."
"Mengerti."
Mengangguk, aku menghirup udara dalam-dalam dan menahannya dalam perutku.
Jika
ini adalah Aincrad lama, aku akan mundur tanpa berpikir dua kali. Dalam
dunia itu «Bertaruh pada kemungkinan» tidaklah diperbolehkan. Tetapi
sekarang di dalam ALO, itu bukanlah Game kematian. Bahkan jika Sistem
Kardinal mengubah seluruh dataran Alfheim ke dalam tanah hangus, itu
akan hanya mempengaruhi satu hal, yaitu «kenikmatan dalam permainan».
Jadi dalam hal ini, aku harus percaya pada kekuatan temanku.
"Semuanya,jika situasi menjadi seperti ini,hanya ada satu hal yang bisa kita lakukan!"
Menghindari
ayunan kapak Minotaur emas dan mengkorfirmasi ukuran dari pengisian HP
Minotaur hitam di belakangnya, aku berteriak,
"Ini adalah situasi semuanya-atau-tidak sama sekali, konsentrasikan serangan kita menggunakan Sword Skill pada si emas!"
«Sword Skill».
Hanya itulah sistem permainan yang membedakan SAO lama dari yang lain.
Pada
bulan Maret tahun ini dengan «pelaksanaan update Aincrad», tim
manajemen telah memperkenalkan Sword Skill ke ALO. Namun,dilakukan
beberapa modifikasi, salah satunya adalah «Penambahan Sifat Atribut
Damage». Sword Skill peringkat Tinggi tidak lagi hanya memiliki properti
fisik murni, namun juga dilengkapi dengan penambahan sifat sihir
atribut bumi, air, api, angin, kegelapan, atau suci.Oleh karenanya,itu
pasti akan mampu menembus resistensi tinggi fisik Minotaur emas.
Tentu
saja, ada juga risikonya.Sebagian besar Swor Skill yang dilakukan
berturut-turut memiliki durasi stun yang lama setelah pengaktifan skill
beakhir. Jika kami terkena hit langsung dari kapak tempur dalam jangka
waktu tersebut, gauge HP akan benar-benar berkurang menjadi nol. Ada
juga kasus di mana barisan depan dan barisan tengah bisa langsung
terhapus oleh sebuah serangan luas horisontal.
Namun, semua orang mengerti risiko tersebut dan mengangguk dengan segera.
"Oh yeah Itulah yang aku tunggu-tunggu!"
Klein,
di sayap kanan,menggenggam katana kesayangannya di atas kepala.
Melompat ke sebelah kiri ku Lyfa yang juga telah bersiap dengan pedang
panjang di pinggangnya. Di belakang ku, Lis dan Silica mempererat
genggaman mereka pada senjata mereka dan bersiap-siap.
"Silica, gunakan «Busa» pada hitungan ketiga !!——Dua, satu, sekarang!"
Aku menginstruksikan berdasarkan pada tindakan emas, Silica kemudian berteriak,
"Pina,«Nafas Gelembung»!"
Biasanya,
mengeluarkan perintah untuk hewan peliharaan tidak menjamin tingkat
keberhasilannya seratus persen walaupun telah menguasai sepenuhnya
«taming». Tapi aku belum pernah melihat Pina mengabaikan perintah Silica
sebelumnya. Kali ini juga, naga kecil itu menari di udara di atas
Silica membuka mulut dan mengeluarkan gelembung-gelembung berwarna
pelangi.
Gelembung-gelembung itu melayang-layang di udara dan
meledak di depan hidung banteng emas yang sedang mempersiapkan serangan
besar dengan menggunakan kapak tempur. Banteng dengan resistensi lemah
terhadap sihir mengalami «efek kebingungan» sesaat, dan gerakannya
berhenti.
"Maju!"
Merespon teriakkanku——semua senjata anggota party selain milik Asuna mengluarkan efek cahaya multi-warna menyilaukan.
Mengapa
pencipta kastil mengapung Aincrad Kayaba Akihito menciptakan sistem
«Unique Skills» dengan kekuatan menyimpang seperti itu?
Sampai sekarang aku masih tidak bisa memahami alasan sebenarnya di balik itu.
Skill
«Holy Sword» yang dimiliki orang itu bisa menjadi contoh yang jelas.
Menjadi pemimpin guild terkuat Knights of the Blood, Paladin yang
berdiri di depan banyak player dengan perisai yang tidak bisa ditembus,
dan legenda itu akan terjungkir-balikkan di lantai ke-95, ketika seorang
pria yang akan mengubah dirinya menjadi raja iblis terburuk dari semua
bos terakhir RPG yang pernah ada.
Pada saat itu, «MMORPG dengan cerita utama didorong oleh aksi player» akan terwujud. Sebuah penjelmaan An Incarnating Radius
—— realisasi dunia. Untuk mencapai tujuannya menciptakan dunia itu,
perlu baginya untuk terus menjadi Paladin yang benar-benar kuat. Bahkan
dengan «Holy Sword» dan «Sifat Keabadian»,dia juga masih bergantung pada
kekuatan diluar kewajaran «Over Assist».
Tetapi jika hanya
dengan «Unique Skills» seperti «Holy Sword» saja sudah cukup, tidak
perlu baginya untuk membuat MMO di mana 'Hero adalah satu-satunya yang
bisa menghadapi raja iblis'. Tentu saja, hal itu akan menyebabkan
perbedaan dalam kekuatan tempur player, yang mana hal itu bertentangan
dengar aturan keadilan.
Namun, ia masih saja memberiku «Dual
Blades» dan mungkin beberapa «Unique Skills» lainnya pada para player.
Kemampuan diluar aturan itu mengakibatkan tidak meratanya pembagian
sumber daya, pria itu bahkan mengerti hal itu bisa menyimpang dari
kelanjutan dunia itu dan begitu juga kelanjutan rencananya. Bahkan, saat
duelku dengan Heathcliff untuk menarik Asuna dari guild, jika saja aku
tidak memiliki Skill «Dual Blades», dia mungkin bisa menang tanpa harus
menggunakan «Over Assist». Mengingat kembali saat ketidakwajaran itulah
yang menyebabkan aku menyadari identitas sejati Heathcliff di lantai 75.
Dengan memberikan aku «Unique Skills», dunia khayalannya —— ceritanya
harus berakhir hanya di tiga-perempat jalan.
Dalam dunia ALO, di saat-saat langka aku memegang dua pedang, aku selalu punya pikiran di sudut pikiranku, mengapa?
Pada
saat yang sama, ada juga sedikit rasa bersalah. Tentu saja, aku
mengalahkan Heathcliff di lantai 75 —— Itu adalah kemenangan yang tak
kusesali. Jika permainan tidak ditamatkan pada saat itu juga, jumlah
korban insiden tersebut pasti akan meningkat jauh lebih banyak. Di
antara mereka mungkin ada orang yang aku sayangi. Atau mungkin, bahkan
diriku sendiri.
Namun, aku tidak bisa berhenti memikirkan
tentang hal itu. "Apakah baik-baik saja berakhir seperti itu?" dan
'Harus kah kami tidak naik ke lantai 100 dulu dan bertarung dengan raja
iblis Heathcliff disana?' Tidak, bukan 'harus'. Itu cuma sesuatu yang
aku ingin lakukan, itu hanya egoismeku, egoisme terburuk. Itu sebabnya
aku ragu-ragu akan meng-equip dua pedang di Alfheim.
—— Namun,
tidak ada «Unique Skill» di dunia ini. Tim manajemen baru telah
mereverifikasi sejumlah besar Sword Skill dan menghapus beberapa
keterampilan bersyarat yang mencurigakan dari sistem —— rumor mengatakan
sekitar sepuluh Skill telah dihapus.
Jadi aku tidak bisa
menggunakan keterampilan menghunus pedang ganda seperti «Double
Circular» dan «Starburst Stream» lagi. Walaupun begitu aku bisa membuat
sembilan puluh sembilan persen gerakan tanpa System Assist, dan aku
telah membuktikan itu kepada player dan monster, bagaimanapun, tidak
bisa digunakan di sini. Karena skill Dual Sword versi buatan-sendiri ku,
meskipun bisa memunculkan kekuatan dengan teknik ini, itu tidak
mengandung atribut magis, sehingga tidak akan efektif melawan Minotaur
emas dengan ketahanan fisik tinggi. Namun, «Menggunakan skill pedang
satu tangan sementara menggenggam dua pedang» memiliki satu
keuntungan——seperti yang Lyfa katakan «Menaikkan ujung shinai sama
halnya seperti kecurangan seratus kali lipat».
Dipukul oleh
Special Move «Nafas Gelembung» dari si naga kecil Pina, Minotaur emas
terkena stun sekitar satu detik, di depannya aku, Klein di sebelah
kanan, Lyfa di sebelah kiri, dan dari kedua arah Lis dan Silica juga
ada, kami semua menyerangnya pada pada waktu yang sama. "U. ..... ooo!"
Semua
orang meraung, kemudian mengeluarkan Sword Skill level tertinggi yang
kami pelajari. Katana Klein terbungkus dalam kobaran api yang mengamuk,
pedang panjang Lyfa menciptakan badai cahaya, belati Silica membuat
semprotan air yang bergerak mengitarinya, Gada Lis memancarkan deru
kilatan petir. Selain itu, dari belakang,kilatan panah bersinar dengan
ujung es-nya yang terbang berturut-turut dengan cepat, akurat menusuk
ujung hidung yang tampaknya menjadi titik vital sang banteng. Pada saat
yang sama, pedang di tangan kananku bersinar dalam cahaya jingga, dan
aku menyerang dengan seluruh kekuatanku.
Lima kecepatan tinggi
terus menerus bergantian memotong ke bawah, ke atas, sebelum kekuatan
penuh lain memotong ke atas.Delapan combo Skill pedang satu tangan
«Howling Octave». Atributnya empat puluh persen fisik dan enam puluh
persen api. Dalam kategori pedang satu tangan,skill itu berada pada
tingkat tinggi. Jadi tentu saja, stun setelah bergerak —— skill delay
nya juga panjang, akan tetapi,
"............!!"
Dengan
teriakkan tanpa suara, kesadaranku yang sudah terlepas dari tangan
kananku setelah melepaskan serangan. Perintah Gerakan output dari otakku
ke AmuSphere adalah untuk memotong semuanya dalam satu langkah.
Perintah berikutnya adalah untuk memulai pergantian perintah ke tangan
kiri.
Tangan kanan berada di auto-pilot berkat Sistem Assist, ia
melanjutkan dengan memberi final cut ke atas. Dan, sejajar dengan itu,
tangan kiriku bergerak,menarik pedang mundur ke belakang. Bilah pedang
itu membuat cahaya biru cerah. Pedang membuat luka dalam yang mengenai
perut si banteng humanoid. Awalnya, ini akan memberlakukan delay,
menyebabkan avatarku menjadi kaku. Namun, aktivasi skill pedang paralel
pada pedang kiri telah menimpa delay. Tebasan itu membentuk busur
horisontal dan membelah perut kanan si banteng.
Itu tidak normal
bagi tubuhku, tidak, otak kiri dan kananku memikirkan hal-hal yang
terpisah pada waktu yang sama. Tapi di sini, kesadaranku berhenti
berintegrasi pada skill pedang, menyerahkan skill tangan kanan pada
System Assist, sementara berkonsentrasi pada tangan kiri. Pedangku
menyebabkan potongan horisontal dan menikam avatar musuh,memutarnya
sembilan puluh derajat.Aku kemudian menekan pegangan di tanganku, bilah
pedangku melompat ke atas dan membedah perut musuh secara vertikal.
Setelah bilah pedangku keluar, kali ini aku menebasnya turun dari atas.
Itu adalah serangan berat tiga hit, efektif melawan monster bertipe
besar, «Savage Fulcrum». Lima puluh persen fisik dan lima puluh persen
es.
Di ambang menyelesaikan serangan dari tangan kiri——
Aku mengalihkan output dari otakku sekali lagi.
Timing
ini, jika itu terlambat atau terlalu cepat, bisa menyebabkan skill
macet, dan menyebabkan avatar menjadi kaku. Jendela kesalahan akan
muncul kurang dari satu-sepersepuluh detik. Aku melihat kombinasi skill
ini secara kebetulan sekitar tiga bulan yang lalu, dan aku tidak ingin
mengingat berap banyak aku telah berlatih sejak saat itu, namun tingkat
keberhasilan skill ini masih di bawah lima puluh persen. Dengan
mengandalkan separuh feeling dan separuh berdoa, pedang di tangan
kananku mulai bergerak.
"Ku ...... oo!"
Menaikkan gairah
bertarungnya dengan cepat, Bilahnya bersinar dalam warna biru muda.
Dari memotong vertikal tanpa gerak mundur,lalu kombinasi naik dan turun,
diikuti oleh upper cut penuh tenaga. Sebuah empat combo hit
berkecepatan tinggi «Vertical Square»—— Sampai saat ini, jumlah hit yang
kulakukan telah mencapai lima belas. Mendekati jumlah skill peringkat
tinggi Dual Blades. Dikarenakan terus-menerus terkena hit, musuh akan
berada di bawah pengaruh delay sehingga tidak perlu memikirkan
pertahanan. Ketika «Vertical Square» dimulai, delay skill temanku sudah
berakhir.
"Zeeryaaaaa!"
Itu jelas teriakan perang dari
Klein, saat gelombang kedua dari serangan terkonsentrasi menelan
Minotaur emas. Lantai dungeon bergetar, sejumlah besar HP gauge musuh
tiba-tiba merosot.
Tepat sebelum tebasan ke atas berakhir, aku
menantang «Skill Connect» keempat tanpa ragu-ragu. Ini tidak berarti
setiap skill pedang satu tangan cocok untuk itu. Gerakan dibantu System
Assist, dan pergerakan lengan non-serangan, semua perlu bergerak terus
menerus untuk skill berikutnya.
Pada
saat melepaskan «Vertical Square» dari tangan kananku, lengan kiriku
kulipat ke arah bahu. Dari sana, dengan hanya sedikit putaran dari
tubuhku, kondisi «menarik bahu yang mengangkat pedang,tangan satunya
bergerak maju» selesai. Pedang di tangan kiriku terbungkus dengan efek
cahaya merah. Bilahnya meraung seperti jet tempur dan mendekat dari
belakang, lenganku menikam dengan kecepatan ultra tinggi. Sebuah
serangan berat tunggal «Vorpal Strike». Tiga puluh persen fisik, api
tiga puluh persen dan empat puluh persen kegelapan. Zgaaan! , ledakan
keras dari suara yang dipancarkan keluar, pedang menembus perut musuh.
Tubuh tinggi besar lima kali ukuranku terpukul mundur dengan tanpa
ampun. Pada saat itu, serangan kedua dari Klein dan yang lainnya sudah
selesai. Kali ini, avatar semua orang, termasuk aku, dikejutkan oleh
delay skill yang panjang.
Gauge HP dari Minotaur emas bernodakan merah merah tua dan menurun ke tepi kiri ——
Kemudian berhenti dan meninggalkan hanya dua persen yang tersisa.
Senyum
kejam muncul dari si kepala banteng. Musuh telah pulih dari delay,
mencabut kembali kapak besarnya secara horizontal. Itu akan menjadi
serangan luas menggunakan perputaran berkecepatan tinggi yang akan
mengakibatkan kematian instan jika terkena. Sebuah Perintah "lompat ke
belakang!" bergema dalam kesadaranku, tapi tubuhku tidak akan mengikuti
itu. Kapak tanpa perasaan itu bersinar, angin berputar pada kaki bos.
"Ti ..... Tidaaaaakkkk!"
Sementara
rohku berteriak tajam,sebentuk badai biru berlari melewati sisi
kananku. Rapier yang dipegang di tangan kanannya membuat lima tikaman
berturut-turut dengan kecepatan yang begitu tinggi dimana mata kita
tidak bisa melihatnya. Itu adalah skill pedang tipis berkecepatan
ekstrim peringkat tinggi «Neutron». Dengan sifat damage dua puluh persen
fisik dan suci delapan puluh persen,Sisa HP Minotaur emas, yang tengah
menyiapkan diri untuk mengayunkan kapak nya, diam-diam dirampok. Gerakan
evil-god dihentikan. Dari belakang, Minotaur hitam yang telah
menyelesaikan meditasi penambah HP-nya mengacungkan kapak dalam posisi
kemenangan. Namun, pasangan yang telah melindunginya sampai sekarang
berteriak dalam suara bernada tinggi —— tubuh tinggi besarnya meledak ke
segala arah dengan efek suara kaku.
............ Eh.
Mata Minotaur hitam melebar karena terkejut, dan melihat tujuh orang yang telah pulih dari delay skill mereka.
"...... Baiklah, di depan, itulah kursi kehormatan."
Klein mengatakannya dengan cepat sambil menunjukkan giginya.
Bab 4
Si
Pengguna katana menyelesaikan evil-god Minotaur hitam dengan menusuknya
menggunkan keahlian khusus nya, seakan ia melepaskan dendam yang
terus-menerus ia pendam sampai saat ini. Tanpa memperhatikan drop item
dari sudut avatar musuh yang telah meledak dan tercerai-berai, dia
berbalik dan berteriak,
"Oi Kiri-brengsek Apa yang kau lakukan tadi!?!"
Pertanyaan
itu jelas sekali tertuju pada penggunaan skill pedang satu-tanganku
sementara menggunakan dua pedang, dan menjelaskan detailnya secara rinci
akan sangat merepotkan, jadi aku menuruti kata batinku dan berkata
sambil memberikan wajah paling bermasalahku,
"...... Apakah aku harus mengatakan itu?"
"Tentu saja! Setelah melihat sesuatu seperti itu!"
Sepertinya
aku telah menekan tombol keingintahuan Klein, dan karena itu tidak
dapat dihindari, aku menjawab singkat, "Itu adalah skill diluar sistem,
«Skill Connect»."
Oo―,adalah suara yang mengalir keluar dari
Lis, Silica, dan dari mulut Sinon, tiba-tiba Asuna menekan ujung jarinya
ke pelipis kanan dan menggeram,
"Um entah bagaimana, ...... Aku merasakan perasaan yang kuat Déjà vu ......"
"Itu hanya imajinasimu."
Aku
mengangkat bahu dan menepukkan tanganku pada punggung penyembuh-sama
kami, yang meskipun bertugas mendukung dari barisan belakang, telah
menyelinap selama pertempuran dengan Minotaur emas untuk memberikan
pukulan pembunuh.
"Ini bukan saatnya untuk berbicara santai. Lyfa, berapa banyak lagi waktu yang kita miliki?."
"Ah, benar."
Setelah
menyarungkan pedang panjangnya dalam sarung pedang di belakang
pinggangnya, Lyfa mengangkat medali yang tergantung di lehernya. Dari
jarak beberapa langkah, aku bisa melihat bahwa cahaya dalam permata itu
hampir sepenuhnya hilang.
"...... Pada kecepatan saat ini, kita masih memiliki satu atau dua jam."
"Begitu. ——Yui, struktur dungeon ini memiliki empat lantai kan.?"
Aku terus bertanya, sehingga peri kecil yang duduk di kepalaku sepanjang waktu jelas akan menanggapi,
"Ya, lantai ketiga sekitar tujuh puluh persen dari ukuran lantai kedua, lantai keempat harusnya adalah ruangan bos."
"Terima kasih."
Meregangkan tangan kananku, ujung jariku mengelus rambutku sementara aku cepat-cepat menanggapi situasi.
Pada
saat ini, di field-field Jötunheimr jauh di bawah kita, para player
yang menerima side quest «Suku Raksasa Es» dan memburu evil-god tipe
binatang pasti telah memperoleh suntikan semangat. Jumlah peserta quest
hanya akan meningkat dan tidak akan menurun. Waktu yang tersisa
diperkirakan sekitar satu jam. Pertempuran dengan bos terakhir ——yang
kemungkinan melawan «Raja Þrym» sendiri —— harusnya memakan waktu
sekitar tiga puluh menit, kami tidak akan bisa pindah ke lantai tiga dan
sebagainya dalam waktu tiga puluh menit.
Jika ada sedikit lebih
banyak waktu, kita bisa menjelaskan situasi itu kepada para player di
field, meminta bantuan mereka dalam menarik kembali quest yang sedang
berlangsung, tetapi pada saat ini kami tidak memiliki cukup waktu untuk
kembali ke tanah. Alternatif lainnya adalah mengirim pesan kepada raja
peri untuk meminta bala bantuan, tapi mengorganisir kekuatan di ibukota
di luar pegunungan, bergerak ke dataran tinggi Aarun, dan mencapai
Jötunheimr dari tangga dungeon, pada saat mereka melakukan itu matahari
sudah pasti telah terbenam. Dengan kata lain, dengan hanya tujuh orang,
kami berada di situasi tanpa harapan. —— Atau lebih tepatnya, kegagalan
side quest «Ratu Urðr» dari fungsi generator quest otomatis Kardinal,
kastil Þrymheimr akan muncul ke permukaan Alfheim, dan memicu awal Quest
Utama berskala besar «Ragnarök». Kesalahannya ini jelas berasal dari
karakter yang mewarisi fungsi dari penciptanya.
Pokoknya ——
"Dalam
hal ini, aku tidak peduli apakah itu raja evil-god atau tidak, kita
hanya perlu ......« menghancurkan » dia untuk selamanya!" Lisbeth
mengatakan itu dengan tamparan di punggungku,teman-temanku yang lain
mereka semua meneriakan "Oo!" dalam nada setuju. Dari mana mereka
mendapatkan kecerobohan itu? Sementara berpikir begitu, aku mengangguk.
"-
Baiklah, HP dan MP semua orang telah sepenuhnya pulih kan? Kalau begitu
mari kita selesaikan lantai tiga dengan cepat!?" Paduan suara bergema
sekali lagi, tujuh orang kemudian menjejakkan kaki ke lantai, dan mulai
berlari, tujuannya ruangan bos 'di lantai terendah, yang bisa terlihat
melalui es.
Sama seperti yang Yui katakan, lantai ketiga jelas
lebih sempit dari lantai kedua. Itu alami untuk bagian bawah piramida
terbalik, tapi tempat ini cukup sempit dan juga memiliki bagian yang
rumit. Untuk sebuah clearing normal, kita akan bingung dengan tipu
muslihat dari jalan, tapi kami, tertanam di kepalaku, Navigasi
Pixie-sama yang dapat memberikan sistem navigasi model terbaru dari
sebuah mobil cerdas yang keahliannya sebanding dengan uang yang
dikeluarkan untuk itu.
Kartu truf kami mengakses data peta, dan
dengan instruksinya, kami bisa berlari melewati jalan berkelok-kelok
dengan kecepatan penuh. Bahkan teka-teki tipu muslihat yang menggunakan
tuas, roda gigi, atau tombol langkah dapat dituntaskan tanpa
membuang-buang waktu untuk memecahkannya. Jika kejadian ini diamati dari
luar, tidak akan ada kesalahan bagi mereka untuk berpikir kita sedang
melakukan time attack untuk clearing tercepat.
Kami berlari
menuju sub-bos dua kali, tapi kami masih bisa mencapai ruang bos lantai
tiga hanya dalam delapan belas menit. Apa yang menunggu kita di sana dua
kali ukuran Cyclops dan Minotaur dari lantai sebelumnya, kedua sisi
tubuh bagian bawahnya panjang dan memiliki sepuluh pasang seperti
kaki-kelabang, itu jelas-jelas tipe evil-god yang menyeramkan, tapi ia
tidak punya banyak ketahanan fisik. Tentu saja kekuatan serangannya
terlampau kuat, sehingga gauge HP milik Klein dan aku berada di tingkat
merah beberapa kali setelah menjadi target kekutannya itu. Pertempuran
ini, yang akan membuat perutku nyeri sesudahnya, ketika aku berpikir
bahwa salah satu dari kami berdua akan terhapus,berujung kepada sebuah
sapuan,yang berlangsung selama sembilan menit.
Selama waktu itu,
Lis, Silica, Sinon, dan Pina mencoba melakukan yang terbaik untuk
memotong kaki-kaki si raksasa satu per satu, aku kemudian segera
menyelesaikannya dengan «Skill Connect» yang menggabungkan beberapa
sword skill pedang menjadi satu ketika ia tidak bisa bergerak. Dengan
semangat tinggi, kami bergegas ke lantai empat untuk mengalahkan Raja
Þrym dan Niflheimrnya. Setelah kiami melangkah ke jalan menuju ke ruang
bos, kami terhenti, saat di depan mata kami —— suatu adegan muncul.
Itu adalah kandang yang terbuat dari es memanjang di tepi tembok.
Di
balik jeruji penjara yang terbentuk dari stalaktit tajam di kedua sisi
tanah dan langit-langit, terdapat satu figur seseorang.Ukuran tubuhnya
bukanlah seukuran raksasa.Karena ia sedang bersimpuh di tanah, ukuran
akuratnya sulit untuk dikatakan, tetapi tubuhnya kelihatannya sama
tingginya seperti Undine Asuna.
Kulit seputih bubuk salju tebal
yang bertebaran disekitarnya. Rambut emas berwarna cokelat tua panjang
melambai. Volume payudara yang tetutup oleh pakaiannya bisa dilihat dari
keadaan menyesalnya ,yang akan lebih baik untuk tidak dikatakan dengan
keras-keras, karena ukurannya itu bisa dengan mudahnya mengalahkan
ukuran milik semua gadis di party kami. Kedua tangan dan kakinya
terbelenggu dalam es kasar. Adegan yang tak terduga itu menyebabkan kami
terhenti dan merasa khawatir, lalu bahu gadis tawanan itu tergucangan
tiba-tiba tapi halus, saat ia mengangkat wajahnya,di sertai suara dering
rantai biru.
Pupil matanya juga berwarna emas yang sama,
seperti rambutnya. Wajahnya, jika itu adalah avatar player, pasti itu
didapatnya karena keberuntungan besar ketika diciptakan, atau akun itu
dibelinya dengan sejumlah uang. Namun, wajahnya memiliki kecantikan
gadis Eropa Barat, yang cukup langka di game ini.
Berkedip sekali, bulu mata panjangnya bergerak turun lalu naik, gadis itu berkata dengan suara halus,
"Tolong…..Bantu aku ...... keluar dari sini ......"
Pengguna
katana tersedot tanpa tujuan dan melangkah ke kandang es, aku meraih
dan menarik ekor bandana yang tergantung dari belakang kepalanya.
"Ini perangkap."
"Perangkap."
"Ini adalah perangkap."
Dua yang terakhir adalah kata-kata Sinon dan Lis.
Klein menegakkan punggungnya dan berbalik, saat ia membuat ekspresi halus sambil menggaruk-garuk kepalanya.
"O-Oh ...... ini sebuah perangkap, .......sebuah perangkap,kan?"
Untuk
keingintahuan setengah mati si pengguna katana, aku bertanya dengan
suara kecil, "Yui?". Si pixie di kepalaku segera menjawab,
".
Ini NPC Sama seperti Urðr-san, ada koneksi ke mesin modul bahasa.——Tapi,
ada satu perbedaan. Orang ini memiliki gauge HP aktif..." Biasanya,
gauge HP dari quest pemberian NPC akan dinonaktifkan untuk mencegah
mereka mendapat kerusakan. Kecuali, ketika NPC itu bertujuan sebagai
pendamping quest, atau NPC ini sebenarnya ——
"Sebuah perangkap."
"Ini perangkap."
"Aku pikir itu perangkap."
Asuna, Silica, dan Lyfa mengatakan itu pada waktu yang sama.
Alisnya
membuat sebuah bentuk 八,matanya melebar, dan mulutnya mengerut, aku
menepuk bahu Klein yang kaku karena ekspresi kompleksnya dan cepat
berkata,
"Tentu saja mungkin bisa saja itu bukanlah sebuah
perangkap, tapi sekarang kita tidak punya waktu untuk melakukan trial
and error. Kita perlu untuk mencapai tempat Þrym secepat mungkin,.
Bahkan kalu bisa dua kali lebih cepat."
"O. ..... Oo, hmm, ah, itu benar, yah."
Klein
mengangguk pelan dan memindahkan tatapannya dari kandang es. Ketika
kami berlari hanya beberapa langkah sebelum mencapai tangga, suara itu
datang lagi dari belakang,
"...... Tolong...... siapa saja............"
——Sejujurnya,
aku juga memiliki dorongan untuk membantunya, karena aku tidak berpikir
NPC hanyalah sistem yang secara otomatis membuat benda bergerak, namun
juga penduduk yang hidup di dunia ini. Jika ini adalah kelanjutan dari
sebuah quest normal, membantu gadis itu, menemaninya, dan ketika
ceritanya berlanjut sampai akhir, mendengarnya tertawa dari belakang,
"Uhahahaha, Kau bodoh―", masih akan menjadi sangat lucu. Namun, kami
tidak dalam situasi untuk mengambil risiko yang tidak perlu sekarang.
Hanya untuk fakta ini tentu Klein akan—— Suara langkah kaki yang selaras
di atas tanah es sampai saat ini tidak lagi tersinkronisasi.
Tubuh
tinggi dan kurus dari si pengguna katana berbalik, tangannya mengepal
dan kepalanya menghadap ke bawah. Dia berkata dengan suara rendah dari
mulut berjenggotnya,
"...... Itu sebuah perangkap. Aku mengerti
itu sebuah perangkap.. ————Tapi,bahkan jika itu sebuah perangkap. Bahkan
walau sudah mengetahui itu adalah perangkap ......"
Lalu ia tiba-tiba mengangkat wajahnya, mungkin itu imajinasiku tapi aku melihat sesuatu yang tipis dan menghambur pada matanya.
"Masih.....tidak
peduli apapun, bagaimana bisa aku meninggalkan orang ini di belakang!
Bahkan ...... ...... bahkan jika itu mengarah pada kegagalan quest
...... mengarah ke kehancuran Aarun ... ... bahkan dengan itu semua, aku
masih akan membantunya di sini, ini, ini adalah jalan hidupku —— untuk
seorang Bushido sepertiku! "
Dia
kemudian berlari dengan berisik kembali ke kandang es, ketika kami
menyaksikan punggung Klein , ada dua pemikiran berlari di dalam pikiran
kami —— yaitu ——
............ Dia idiot.
dan,
Klein-san keren banget!
Namun,pemikiran
yang mana yang jumlahnya lebih tinggi hanya akan menghasilkan sebuah
pertanyaan yang tidak akan pernah memiliki jawaban. Klein berteriak "Aku
akan membantu Anda sekarang!" pada wanita tawanan yang menopang bagian
atas tubuhnya dengan tangannya, sementara meraih katana kesayangannya
dengan tangan kirinya. Pada saat berikutnya, ia melepaskan iai Iaido
adalah seni bela diri Jepang yang berhubungan dengan, gerakan halus
terkendali menarik pedang dari sarungnya, menyerang atau memotong lawan,
menghapus darah dari mata pisau, dan kemudian memasukkan pedang kembali
ke sarungnya.</ref> sword skill «Tsujikaze», yang menghancurkan salah satu sisi kandang es.
Gadis
yang diselamatkan dari kandang es tiba-tiba berubah menjadi monster
besar dan menyerang kami —— Untungnya, tidak ada orang sialan yang tidak
tahu berterima kasih seperti itu.
Dengan empat kilatan tambahan
dari katana Klein, rantai yang menahan tangan dan kakinya terpotong,
dan gadis cantik itu mengangkat wajahnya dan berbisik lemah,
"...... Terima kasih,Peri Pendekar pedang-sama."
"Bisakah Anda berdiri? Ada yang cedera?"
Berjongkok
dan memegang tangan kanannya, Klein benar-benar «tenggelam» di
dalamnya. Nah, selama quest berlansung di sebuah VRMMO, tenggelam ke
dalam ceritanya adalah tindakan yang tepat. aku pun sama, memberikan
semua yang aku punya dalam rangka untuk memenuhi «Permohonan Ratu Urðr »
untuk menghentikan ambisi sang Raja Raksasa «Þrym», Klein hanya
mengambil satu langkah yang salah di sini. Itu salah, tapi, bagaimana
mengatakannya yah——
"Ya, aku ...... aku baik-baik saja."
Mengangguk,
si cantik berambut emas berdiri, tapi langsung tersandung ringan. Klein
mengulurkan tangannya seperti seorang pria untuk menawarkan
dukungannya, kemudian bertanya lagi,
"Pintu keluarnya agak jauh, bisakah Anda kembali sendiri, Nee-san?"
"............"
Untuk pertanyaan itu, mata gadis cantik itu melihat ke bawah.
«Respon
Otomatis / mesin modul verbalisasi» dari Sistem Kardinal, untuk
membuatnya lebih sederhana, adalah sebuah sistem untuk menjawab 'B' jika
player mengatakan 'A', tapi dengan daftar pola yang sangat kompleks.
Dengan dibekali dari fungsi memprediksi percakapan ke depannya dan
fungsi pembelajaran, NPC yang terhubung ke modul bisa membuat percakapan
alami dengan player —— tentu saja itu masih buatan —— jika diamati
dengan hati-hati.
Modul itu mungkin telah mengakibatkan beberapa
terobosan, tapi tanggapan otomatis NPC masih jauh dari mencapai «emosi»
yang mirip manusia dan «intelijen» tidak terbatas ysng dimiliki Yui
peri kecil yang duduk di kepalaku. Sementara itu masih ada perbedaan
besar dari respon tetap NPC yang menjawab dengan dialog yang sama tidak
peduli apa yang dikatakan player, masih ada banyak kasus ketika respon
otomatis NPC tidak dapat memahami pembicaraan player,yang memaksa mereka
untuk menemukan «pertanyaan yang benar».
Aku pikir ini mungkin
yang menyebabkan keheningan dari si cantik berambut emas, Namun, tanpa
diduga, dia mengangkat wajahnya dan berkata sebelum Klein bisa
mengajukan pertanyaan baru.
"...... Aku tidak bisa lari dari
benteng seperti ini. Dalam rangka untuk merebut kembali harta karun
suku-ku yang telah dicuri Raja Raksasa Þrym, aku mengendap-endap masuk
ke kastil ini, tapi aku ditemukan dan ditangkap oleh penjaga gerbang
ketiga. Aku tidak bisa pergi tanpa harta itu. Jika Anda memang begitu
baik, tolong izinkan aku untuk menemani Anda ke ruangan Þrym? "
"O. ..... u ...... m ......"
Kali
ini, Klein yang memegang spanduk «Pria yang hidup di jalan Bushido»
tidak dapat menemukan tanggapan langsung dan mengerang canggung.
Menonton dari beberapa meter jauhnya, Asuna, yang ada disebelahku
berbisik diam-diam, "Entah kenapa, ini cukup mencurigakan ......"
"Aku pikir juga begitu ......"
Aku mengangguk sebagai balasan, lalu Klein berbalik dari gadis itu, menunjukkan wajah menyesalnya kepadaku dan berkata,
"Oi, Kiri ......"
"......
Ah-yah——., Baiklah, baiklah tidak ada pilihan selain untuk pergi
bersamanya sampai akhir. Hal ini tidak membuatku yakin 100% ini adalah
sebuah perangkap sih."
Dengan jawabanku yang seperti itu, Klein menyeringai dan menyatakannya dalam semangat yang tinggi pada si gadis cantik.
"Baiklah, mari kita pergi nee-san. Kita berbagi nasib yang sama, mari tendang pantat Þrym bersama-sama!"
"Terima kasih banyak, pendekar pedang-sama!"
Pada
saat yang sama si cantik berambut emas melekat ke lengan kiri Klein,
sebagai pemimpin party,sebuah dialog window muncul dalam pandanganku
meminta izin untuk membiarkan NPC bergabung.
"Mari kita berharap Yui tidak akan mengatakan sesuatu yang aneh―"
Sementara
bergumam, aku menekan 'Ya' tombol pada window itu. Di sebelah kiri atas
pandanganku, di bawah ukuran HP / MP mini anggota-anggota party, sebuah
gauge kedelapan muncul.
Nama gadis cantik itu [Freyja]. Itu
nama yang aku tidak yakin aku pernah mendengarnya sebelumnya. HP dan
MP-nya sangat tinggi, terutama MP nya, yang memiliki jumlah yang cukup
mengejutkan. Dia mungkin tipe mage.
Begini, jika ia tinggal
sebagai pendamping kami sampai akhir, dia benar-benar bisa menjadi
bantuan besar, dan sementara aku berpikir demikian, aku melirik medali
di leher Lyfa.Potongan sempurna Permata itu tampaknya lebih dari
sembilan puluh persen bagiannya berada dalam kegelapan sekarang. Waktu
yang tersisa sekitar tiga puluh menit, aku menarik napas dalam sebelum
bicara,
"Melihat dari struktur dungeon, setelah menuruni tangga
itu kemungkinan ruang yang ada di situ tak diragukan lagi akan menjadi
ruangan bos. Bos tentu lebih kuat daripada yang telah kita hadapi sejauh
ini, kita hanya perlu bertempur dengan semua kita miliki. Sebagai
permulaan,. Fokus pada pertahanan sambil mengamati pola serangannya, dan
lancarkan serangan balasan ketika ada kesempatan. Hati-hati ketika
melihat perubahan gauge bos menjadi kuning atau merah karena dia mungkin
akan mengubah pola serangannya. "
Melihat semua anggota party mengangguk, aku berseru dengan menguatkan nada bicaraku,
"——Pertempuran terakhir, terbang maju dengan kecepatan penuh!"
"Oo―!"
Dengan
teriakan ketiga sejak quest ini dimulai, Yui di kepalaku, Pina di bahu
Silica, dan si NPC cantik berambut emas Freyja juga mengangkat suara
mereka dalam paduan suara.
Lebar tangga menurun meningkat saat
kami turun, dan benda-benda dekoratif pada pilar di sekitarnya juga
patung-patungnya menjadi lebih indah pada waktu yang sama. Tradisi
«mendekati ruangan bos dan menghasilkan data peta yang akan lebih besar»
dari Aincrad juga dihadirkan di sini. Berdiri di ujung jalan adalah dua
serigala yang terukir di gerbang es raksasa. Jadi ini adalah ruang
singgasana Raja Þrym. Meskipun kami memastikan tidak ada tipu muslihat
di sekitarnya, kami masih mendekati gerbang dengan hati-hati.
Pintu
gerbang mulai membuka di kedua sisinya secara otomatis setelah kami
berada di jarak sekitar lima meter. Udara dingin, bersama dengan tekanan
yang sulit untuk di jelaskan, datang dari dalam. Asuna mulai menerapkan
kembali sihir pendukung, dan dengan bantuan Freyja, jumlah maksimum HP
semua anggota yang bertambah oleh buff yang tidak diketahui.
Semua
orang membuat kontak mata setelah mengkonfirmasi jumlah ikon buff di
bawah gauge HP / MP kami. Kemudian,kami mengangguk dan bergegas masuk
sekaligus.
Interior ruangan itu luar biasa besar dari segi
horisontal maupun vertikal. Dinding dan lantainya adalah es biru,
seperti lantai dungeon sebelumnya. Api ungu bergoyang menakutkan pada
lilin es.Tergantung tinggi di langit-langit adalah barisan
chandelier[16] dengan warna yang serupa. Tapi apa yang menarik perhatian
kami adalah bayangan menyilaukan dari dinding kiri dan kanan yang
berjejer di sepanjang interior. Emas. Koin emas dan ornament-ornamen,
pedang,armor, perisai, patung dan mebel, segala macam benda emas
menumpuk dengan skala di mana tak mungkin untuk menghitungnya. Saat
bagian terdalam ruangan tenggelam dalam kegelapan,ada sekumpulan penuh
harta karun disitu sama sekali tak terduga.
"............ Berapa banyak Yurudo semua ini......?"
Di
dalam ruangan, Lisbeth, satu-satunya orang yang berhasil mengelola toko
player di sini bergumam dengan tak sadarkan diri. Tapi apa yang ada
dalam pikiranku adalah "Dengan sebanyak ini, penyimpanan mu pasti akan
meledak!", Tentu saja aku tidak mengatakan itu padanya. Di sisi kanan
party yang sekarang masih berdiri tegak, akankan Klein masih mampu tetap
menegakkan jalan hidup Bushidonya? Dia berjalan tanpa tujuan beberapa
langkah menuju gunungan harta karun. Dan, meningkatkan kecepatannya saat
ia mendekati harta itu——
"..........Seekor serangga kecil terbang."
Bergumam
dengan frekuensi rendah yang terdengar dari sisi gelap jauh di dalam
ruangan ini, menyebabkan lantai bergetar. "Aku mendengar dengungan
menjengkelkan Dimana itu? Aku akan menghancurkan serangga jelek itu.."
Boom
, lantai bergetar. Boom, boom , getaran itu mendekat, terdengar getaran
itu seolah-olah begitu berat sehingga mungkin dapat menghancurkan
lantai es ini.
Setelah mencapai kisaran pencahayaan,sebentuk bayangan manusia muncul.
Raksasa
—— tidak akan menjadi kata yang cocok. Humanoid evil-god tinggi besar
yang bahkan jika dibandingkan dengan bos yang kami lawan di kastil ini
perbedaannya sangat jauh. Tingginya seharusnya minimal lima belas meter.
Bahkan jika aku melompat dengan kekuatan penuh, aku tidak akan mampu
mencapai lutut yang seukuran batang pohon raksasa itu.
Warna
kulitnya biru kusam, seperti timah. Bulu coklat gelap melingkar di
sekitar lengan dan kakinya, dan aku bertanya-tanya dari tipe hewan besar
apa bulu itu berasal. Satu bagian plat armor pada pinggang memiliki
ukuran seperti sebuah perahu kecil. Sedangkan bagian atas tubuh atasnya
telanjang, otot-otot kekar yang nampak seolah-olah itu mampu
menyingkirkan senjata yang diarahkan padanya.
Dada berotot
menggantung jenggot biru di atasnya. Kepalanya di atas tenggelam ke
dalam bayangan dan kami hanya bisa melihat garis luarnya saja. Namun,
mahkota emas di dahinya dan mata biru dan suram yang berkedip di
bawahnya bersinar terang dalam gelap.
Di Aincrad lama, batas
sistem ketinggian lantai adalah seratus meter, ruang bos di dalam zona
labirin juga di memiliki aturan yang sama,Hal itu tidak dapat dihindari
semua bos monster memiliki ukuran vertikal yang wajar. Jadi sampai
sekarang, aku tidak memiliki pengalaman dalam pertempuran dengan musuh
yang aku harus menengadah untuk melihatnya. Saat aku tidak bisa terbang,
bagaimana aku bisa bertarung seperti ini?Hal terbaik yang aku bisa
lakukan adalah memotongnya tidak lebih tinggi dari tulang keringnya.
Sementara
aku sedang memikirkan berbagai hal,si raksasanya raksasa —— ungkapan
ganda diperlukan untuk menggambarkan ukurannya —— mengambil langkah
lebih dekat, dan tertawa seperti suara gong dipukul,
"Hu,
hu........serangga kecil Alfheim? Merangkak ke tempat ini oleh rayuan
Urðr ? Bagaimana kalau begini,kalian serangga rendahan. Katakan saja di
mana wanita itu bersembunyi, dan kau dapat membawa pulang emas di
ruangan ini bersamamu , hmm? "
Dengan tubuh besar dan mahkota di
dahinya, bersama dengan pidato tadi, orang ini adalah « Raksasa Es Raja
Þrym», tidak ada keraguan tentang hal itu.
Adalah Klein yang menatap dan menjawab pertanyaan si raksasa besar, yang merupakan AI seperti Urðr dan Freyja.
"......
Heh, seorang prajurit hanya perlu makan, tidur, dan tertawa! Jangan
repot-repot berusaha menjinakkan kami dengan tawaran murahan seperti
itu!"
Sementara kami membuat ekspresi lega yang pelan dari
belakang,saat itu di depan kami, Klein menarik katana kesayangannya dari
sarungnya. Dengan sinyal itu, kami semua menghunuskan senjata kami
juga.
Mereka mungkin bukan equipment kelas legendaris, tapi baik
tiap-tiapnya menyandang nama-nama senjata kelas kuno, atau ditempa ke
level yang memuaskan oleh master penempa Lisbeth. Namun, senyum berani
di bawah kumis panjang Raja Raksasa Þrym tidak memudar karena cahaya
dari senjata kami. Mungkin itu hal yang alami, senjata kami hanya tampak
sedikit lebih panjang dari tusuk gigi bagi-nya.
Sinar berpendar
dari soket mata gelap yang memelototi kami dari tempat yang sangat
tinggi, sekilas berhenti pada orang kedelapan yang berdiri di sana tanpa
senjata.
"...... Ho, ho. Bukankah itu Freyja-dono? Meninggalkan
kandang itu dan datang ke sini, apakah itu berarti kau telah memutuskan
untuk menjadi pengantinku, hmm?"
Klein tiba-tiba berbalik dan berteriak dengan suara serak,
"P-Pengantin!?"
"Ya.
Wanita itu setuj untuk menjadi pengantinku dan datang ke pernikahannya
di kastil ini. Tapi pada malam sebelum pesta aku menangkap dia membawa
kunci ruang hartaku. Jadi aku menempatkan dia di kurungan sebagai
hukumannya, hu, hu."
—— Situasi menjadi rumit, aku mencoba untuk mengatur ulang pikiran dalam otakku.
Si
cantik berambut emas, bernama Freyja,pernah mengatakan "dalam rangka
untuk merebut kembali harta karun suku-ku yang dicuri, aku telah
mengendap-endap masuk ke kastil ini." beberapa waktu yang lalu. Tapi
berpikir tentang hal itu jelas-jelas, kastil Þrymheimr yang mengambang
di udara tidak memiliki jendela dan hanya memiliki satu pintu masuk.
Jadi dia memutuskan untuk menyetujui pernikahan palsu itu agar bisa
memasuki kastil tanpa kesulitan, kemudian menyusup ke ruang tahta pada
malam hari untuk merebut kembali hartanya. Tapi dia tertangkap oleh
penjaga gerbang dan dirantai dalam kurungan sebagai hasilnya —— Setting
macam apa itu?
Jika itu benar, maka kemungkinan diserang olehnya
dari belakang sangatlah rendah. Tapi sekarang plot keseluruhan plot
cerita ini masih belum bisa dihubungkan satu sama lain. Sub-rute quest
ini masih membingungkan. Pertama-tama, dari sembilan ras peri Alfheim,
yang mana «suku» Freyja? Dan apa harta yang dcuri darinya?
Hal-hal
semacam itu harus ditanyakan ketika dia bergabung dengan party, tapi
sekarang tidak ada lagi waktu, sementara aku berpikir tentang itu, Lyfa,
yang ada di barisan depan sayap kiriku, menarik lenganku dan berbisik,
"Hei,
Onii-chan. Aku entah kenapa merasa sepertinya aku pernah membaca ini di
suatu tempat ...... Þrym dan Freyja......harta curian ...... ...... itu
, hmmm, ku yakin .. .... "
Tapi sebelum Lyfa bisa menyelesaikan, Freyja-san berteriak dengan ketetapan hatinya dari belakang,
"Siapa
yang akan menjadi istri mu! Bersama dengan pendekar-pendekar pedang
ini!, Kami akan mengalahkanmubdan mengambil kembali harta yang telah kau
curi!"
"Nu, hu, hu, itu kata-kata yang hebat. Seperti yang
diharapkan dari Freyja-dono yang kecantikan dan keberaniannya yang
bahkan pada terdengar sampai ke ujung sembilan dunia.. Namun, gertakan
dari kembang bangsawan sepertimu akan memberi ku kesenangan yang hebat
..... setelah aku menghancurkan serangga-serangga kecil ini, aku akan
bercinta denganmu dengan bebas, nuhuhuhuhu ....... "
Saat Þrym
membelai kumisnya dengan tangannya yang besar sambil mengeluarkan
pidatonya, aku ragu apakah ini benar-benar plot yang ditulis oleh
generator quest otomatis, sepertinya pidato itu benar-benar menguji
batasan yang diperbolehkan dalam permainan untuk segala usia. Semua
gadis-gadis dalam formasi bertempur membuat ekspresi cemberut yang sama,
saat Klein berdiri di depan, mengepalkan tangan kirinya, ia berteriak,
"Ka-Ka-Kau bajingan Jaga mulutmu!! Klein-sama ini tak akan pernah membiarkanmu menyentuh Freyja-san!"
"OuOu,
aku mendengar suara sayap berdengung. Yah, aku hanya perlu menaklukan
kau serangga-serangga kecil terlebih dulu, sebagai pendahuluan perayaan
seluruh dataran Jötunheimr menjadi miliku......"
Thump ,Sang
raja raksasa tiba-tiba melangkah maju, gauge HP besar muncul di kanan
atas bidang pandangku. Terlebih lagi,gauge Hp itu bertumpuk dalam tiga
lapisan. Memotong itu semua akan sangat merepotkan.
Gauge HP
dari bos-bos lantai jahat di New Aincrad tak bisa terlihat dalam rangka
untuk membuat frustasi pikiran player, dibandingkan dengan bos-bos itu,
kecepatan pertempuran ini akan menjadi jauh lebih mudah untuk dipahami.
"——Ayo! Dengarkan instruksi Yui dan fokus pada menghindar dulu mula-mula!!"
Segera
setelah teriakanku, Þrym mengangkat tinju kanannya sebesar batu karang
yang tingginya mendekati langit-langit—— badai es biru membungkus tinju
itu, kemudian berayun turun tanpa ampun.
Pertempuran terakhir di
kastil Þrymheimr —— tapi mungkin —— seperti yang diharapkan, adalah
pertempuran besar dan sengit belum pernah aku alami.
Pola awal
serangan Raja Þrym adalah pukulan menggunakan kedua tinjunya, hentakan
terus menerus menggunakan kaki kanannya , sebuah napas es dalam garis
lurus, dan dua belas tentara es kurcaci dari lantai.
Yang paling
menyulitkan adalah penciptaan Kurcaci, diambil alih dari belakang party
oleh busur Sinon,yang mengatasi mereka dalam sekejap mata dengan cara
menusuk titik lemah mereka dengan akurasi yang luar biasa.Sisa serangan
yang lain bisa dihindari setelah mengamati timing-nya sekali,hitungan
mundur dari Yui juga membantu tiga orang di barisan depan untuk terus
menghindari terkena hit langsung. Begitu pertahanannya melemah, akhirnya
waktu untuk menyerang tiba, akan tetapi, ini jelas-jelas bagian
tersulit. Seperti yang aku takutkan, pedang kami hanya bisa mencapai
tulang kering Þrym, dan bulu tebal yang melindungi daerah itu memiliki
ketahanan fisik yang tinggi, seperti Minotaur emas. Aku mengambil
kesempatan kecil untuk menyerangnya dengan sword skill tiga hit,
mempertaruhkan HP ku untuk melakukannya, tetapi dengan sebuah skill
dengan delay yang singkat hanya bisa menghasilkan damage atribut rendah.
Hasilnya adalah respon yang tidak menyenangkan, seperti memukul objek
yang tak dapat dihancurkan.
Sebuah jaminan yang besar dalam
situasi pertempuran ini adalah serangan sihir petir dari Freyja-san.Aku
jelas tak punya pilihan selain memasukkan semua ketulusanku dalam
kata-kata "Aku salah!" kepada Klein nantinya. Dengan sedikit kerjasama
dari NPC dan terkadang menguncurkan petir ungu sesekali dari belakang,
HP Þrym sudah pasti tercukur.
Kami berjuang keras dalam
pertempuran selama sepuluh menit sebelum melihat layer gauge HP pertama
yang akhirnya habis, menyebabkan sang raja raksasa membuat gemuruh maha
dahsyat.
"Pola berubah! Hati-hati!"
Saat aku berteriak, Lyfa yang ada disebelahku berkata dengan suara gugup,
"Ini buruk, Onii-chan. Hanya tiga cahaya tersisa dalam medali.. Kita mungkin memiliki lima belas menit lagi."
"............"
Þrym
memiliki tiga gauge HP. Namun, kami menghabiskan lebih dari sepuluh
menit untuk menguras satu gauge. Bisa dikatakan bahwa memotong habis dua
gauge yang tersisa dalam waktu lima belas menit akan sangat sulit.
Tapi,
bagi lawan ini, «Skill Connect» tidak akan bekerja seperti ketika kami
melawan Minotaur emas. Selama delay monster —— atau dapat dikatakan
delay yang terjadi setelah serangannya, «menyerang titik lemah untuk
membuat damage berat yang terkonsentrasi» diperlukan. Namun, Þrym tidak
lemah terhadap pedang maupun sihir, sehingga bahkan jika sword skill
terhubung empat kali, itu tidak akan mampu membuat banyak perubahan pada
jumlah HP-nya. Seolah-olah melihat ketidaksabaranku—————
Þrym tiba-tiba menghirup sejumlah besar udara, menggembungkan dadanya seperti sebuah kipas peniup
Sebuah
angin luar biasa kuat terjadi, mengisap lima orang di barisan depan dan
tengah. Ini buruk, ini pasti pertanda dari sebuah serangan area luas
berkekuatan penuh. Untuk menghindarinya, pertama-tama, kekuatan angin
penghisapnya harus dinetralkan . Sementara aku memeikirkan ini,di
sebelah kiriku, Lyfa mulai melafalkan mantra.
Tapi, mungkin tidak ada cukup waktu lagi setelah aku melihat gerakan musuh.
"Lyfa, semuanya, ambil posisi bertahan!"
Pada
panggilanku, Lyfa menangguhkan mantra, menyilangkan tangannya di depan
dan membungkukan tubuhnya. Semua anggota melakukan postur yang sama,
pada saat itu,
Dari mulut Þrym, yang telah menghembuskan nafas
dalam sebuah garis lurus berkali-kali sampai pada titik ini,
mengeluarkan sebuah debu berlian Conal yang luas.
Angin pucat
bersinar membungkus di sekeliling kami.Hawa dingin yang menembus buff
Asuna itu membuat kami merasa seperti kulit kami sedang dirobek-robek.
Gin, gin , dengan suara tajam, avatar dari lima orang membeku sekaligus.
Aku mencoba untuk melarikan diri, tapi cangkang es tebal ini
benar-benar mengunci gerakanku. Lyfa, Klein, Lis, Silica bersama Pina
yang dipeluk erat di dadanya, dan aku berubah menjadi patung es biru.
Pada
saat ini, gauge HP kami masih belum menurun. Tapi kami tidak bisa
merasa aman.Special Skill semacam ini akan meningkatkan proporsi damage
yang diperolehnya-nya seiring dengan waktu yang ditangguhkan.
Þrym
mendekat, lalu mengangkat kaki kanan besarnya. Buruk, Terjepit, bahaya.
—— saat aku berteriak dalam pikiranku, pada waktu yang hampir
bersamaan,
"Nu uu ―! "
Dengan raungan tebal, Þrym
menginjak lantai dengan marah. Gelombang kejut tanpa ampun darinya itu
menelan kami sementara kami masih dalam keadaan beku——
Gaching!
suara menakutkan mengelegar bergema di seluruh aula, kami yang tertutup
es hancur berserakan. Mataku menjadi gelap karena shock. Tubuhku
terbanting keras ke lantai saat efek cahaya damage berlanjut.
Di tepi pandanganku, lima dari delapan gauge HP tiba-tiba berubah menjadi merah tua.
Sementara
lima barisan depan terjebak dalam serangan area luas berskala-besar
dari Þrym, tentu saja tiga orang di barisan belakang tidak hanya tinggal
diam dan menyaksikan.
Gauge HP kami berkurang hampir delapan
puluh persen dengan tiba-tiba, cahaya biru lembut menghujani kami,
menyembuhkan luka kami. Itu adalah mantra pemulihan peringkat tinggi
Asuna. Waktunya sempurna, yang tidak mungkin dapat dicapai tanpa
mengantisipasi terjadinya damage dan melafal terlebih dulu mantranya.
Namun,
Sihir pemulihan berskala besar di game ini, kebanyakan dari mereka
adalah dari tipe «Heal over Time», yang tidak bisa memeulihkan seluruh
HP seketika. Jadi itu akan berakibat fatal jika kami diserang lagi
sementara HP kami masih dalam pemulihan.
Þrym melangkah maju
untuk memberikan pukulan terakhir bagi kami yang akhirnya berdiri.
Jenggot panjang yang menggantung di atas tenggorokannya —— tiba-tiba
ditusuk oleh rangkaian cepat panah api yang berkobar merah cerah,
menyebabkan sebuah ledakan besar. Itu adalah sword skill busur-panjang
dua tangan Sinon «Explode Arrow». Dengan sepuluh persen fisik, dan
sembilan puluh persen damage atribut api yang cocok untuk titik lemah
raksasa suku es, gauge HP nya jelas-jelas menurun.
"Munuuuun! "
Þrym
mengeluarkan suara penuh amarah dan mengubah arah targetnya ke Sinon.
Serangan kilat ke arah titik kelemahan musuh oleh seseorang di barisan
belakang telah mengubah damage yang diterimanya menjadi sekumpulan besar
kebencian,merubah kebencian yang semula diarahkannya pada barisan
depan, membuat musuh mengalihkan targetnya adalah sebuah kesalahan yang
selalu dilakukan oleh pemula; tapi tentu saja,kali ini ini bukan kasus
seperti itu. Sinon disini bertindak sebagai umpan, mengetahui
kemungkinan hal itu akan menyebabkan kematiannya, memberi kami waktu
untuk memulihkan diri.
"Sinon, beri aku tiga puluh detik!"
Sambil
berteriak, aku meneguk potion pemulih dari kantongku. Di sebelahku,
yang lain juga menuangkan cairan merah yang mirip ke dalam mulut mereka.
Pina, patner Silica, tampaknya telah hampir tidak selamat karena
keahlian penjagaan tuannya. Di dunia ini, tidak seperti Aincrad, ada
mantra pembangkit hewan peliharaan, tetapi itu membutuhkan waktu untuk
melakukannya jadi selama pertempuran itu akan menjadi sangat sulit.
Pandanganku
beralih antara gauge HP yang perlahan-lahan meningkat dengan
menjengkelkan, dan Cait Sith biru yang terus menghindari serangan sengit
Þrym. Meskipun Sinon datang ke ALO belum lama ini, kontrol tubuhnya
memang spektakuler. Dalam GGO, sebagai penembak jitu yang menghilangkan
semua skill defensif, melarikan diri adalah satu-satunya cara jika ada
tipe penyerang yang mendekat, pengalaman itu mungkin masih ada
bersamanya sampai sekarang.
"...... Bersiap untuk menyerang."
Mengalihkan
mataku dari gauge HP, yang akhirnya kembali hingga delapan puluh
persen, aku memanggil teman-temanku.Kembali memegang kedua pedangku, aku
mulai menghitung mundur, pada saat itu——
"Pendekar pedang-sama."
Suara tiba-tiba terdengar datang dari sisiku, aku takut-takut menengokkan mataku.
Berdiri
tepat di sampingku, adalah orang yang bersama Asuna beberapa saat yang
lalu, anggota party kedelapan - Freyja. Pupil keemasan misterius itu
menatapku, dan NPC yang memiliki AI ini mengatakan,
"Pada
tingkat ini, mengalahkan Þrym tidak lah mungkin. keinginanku hanyalah
satu,. Terkubur di suatu tempat di ruangan ini, hanya harta karun
suku-ku lah. Dengan harta itu kembali, kekuatan sejatiku akan kembali,
dan dengan itulah ,kita mampu mengalahkan Þrym. "
"...... Kekuatan Se-Sejati......"
Aku kehilangan arah dalam pikiranku sejenak.
Lalu
aku mencapai keputusanku. Ini bukan pertama kalinya aku takut jika
Freyja-san mendapatkan kembali kekuatan penuhnya dan kemudian membantu
Þrym menyerang kita. Juga, jika pertarungan adu ketahanan ini terus
berlanjut, kemungkinan gagalnya quest karena kehabisan waktu sangatlah
tinggi, sesuatu yang akan mengarah pada malapetaka. Dalam hal ini,aku
harus mengandalkan kemungkinan yang tersisa. "Mengerti.Seperti apa harta
karun itu?"
Aku cepat-cepat bertanya pada si NPC, dan Freyja
kemudian membentangkan tangannya sekitar tiga puluh sentimeter lebarnya.
"Sebesar ini,sebuah palu emas."
"...... Hah? Pa-palu?"
"Ya, palu."
Aku
menatap ke wajah Freyja yang baru saja memberikan jawaban yang sama,
bingung selama setengah detik. Pada saat itu, Sinon, yang terpojok ke
dinding di kanan belakang ruang tahta, menerima pukulan damage dari
serangan Þrym, kehilangan hampir dua puluh persen dari HP nya. Tidak
mampu untuk berdiri membuatnya menjadi satu-satunya target lagi, aku
segera berkata kepada Klein dan Lyfa,
"Kalian pergilah duluan untuk membantunya! aku akan segera menyusul!"
"Roger!"
Si
Pengguna katana berteriak dalam satu kata dan beranjak lari sambil
mengeluarkan sebuah teriakan perang. Sementara mendengarkan efek suara
pertempuran kelompok yang telah dimulai, aku melihat ke sekeliling
ruangan singgasana yang luas.
Gunungan benda emas bersinar dan
menumpuk tinggi di sepanjang tepi tembok es biru. Mana bisa aku mencari
sebuah palu di antaranya? Tentu saja ini mungkin tipe quest standar
«mencari barang» , tetapi bukankah tingkat kesulitannya terlalu tinggi!?
Mungkin quest ini seharusnya diambil oleh party penyerang beranggotakan
tiga puluh orang. Tanpa segitu banyak tenaga kerja, mencari satu item
dari gunungan harta ini tampaknya mustahil.
"...... Yui."
Dengan
perasaan ingin bergantung pada Navigasi Pixie di kepalaku, aku
memanggilnya, ia menggelengkan kepalanya ke sisi sebagai jawaban, "Tidak
bisa, Papa. Tidak ada lokasi item kunci itu dalam data peta.Itu mungkin
ditempatkan secara acak di dalam ruangan ini segera setelah kami
masuk.. Tampaknya untuk menemukan lokasi dari item yang bersangkutan dan
menyerahkannya kepada Freyja- san adalah tujuan utama."
"Jadi begitu...... uu ...... ~ ~ n ......!"
Aku
mengkonsentrasikan pikiranku dengan sangat keras sehingga mungkin asap
akan mengepul keluar dari telingaku, tapi kali ini tidak ada ide yang
keluar. Apa tak apa untuk bertaruh pada satu dari sepuluh ribu
kesempatan dengan menggali gunungan harta terdekat? Pada saat itu, Lyfa
yang sedang berjuang dalam pertempuran di dekatnya menatapku sejenak dan
berteriak,
"Onii-chan Gunakan skill tipe halilintar!!"
"Ha-Halilintar ......?"
Mataku terbelalak kaget sejenak, tetapi saat berikutnya, aku mengayunkan pedang di tangan kananku.
Bagiku, yang belajar mantra ilusi dasar, hanya ada satu cara untuk menghasilkan damage dengan atribut halilintar.
"...... Seyaaa!"
Dengan
sebuah teriakan, aku menjejak tanah dengan kekuatan penuh dan melompat.
Dengan sebuah salto ke depan di udara, pada saat yang sama mengubah
pegangan pedangku ke posisi backhand dan menolakkan tubuhku ke bawah.
Itu adalah salah satu dari beberapa seranganberat area luas dalam
kategori pedang satu tangan, «Lightning Fall». Tiga puluh persen fisik
dan tujuh puluh persen halilintar.
Diiringi gemuruh halilintar,
pedang menusuk ke lantai. Dari pusatnya, percikan api biru-ungu
tertembakkan ke segala arah. aku kemudian mengangkat tubuhku dan dengan
cepat berbalik, sekilas aku melihat objek-objek di sekelilingku yang
telah terkena efeknya——
"............!"
Aku melihatnya.
Jauh di dalam gunungan emas, cahaya ungu berkedip sebentar merespon
halilintar yang aku buat. Mengertakkan gigiku, aku berlari ke sudut kiri
atas ruangan. Sambil melihat kursi besar di sebelah kananku, yang
harusnya adalah singgasana Þrym, aku menyelam ke dalam gunungan harta,
membuang dan membuang benda-benda yang harganya akan sangat mahal ——
"...... Inikah hartanya!?"
Beberapa
detik kemudian, meluncur di depan mataku, aku menjulurkan tanganku
untuk mengambil item itu. Itu adalah sebuah palu kecil dengan pegangan
emas tipis dan kepalanya berhiaskan berlian platinum. Saat aku meraih
dan mengangkatnya, aku bisa merasakan berat menakutkan nya yang dengan
mudah dapat menyebabkan avatarku untuk tenggelam ke dalam tanah. Aku
menaruh kekuatan lebih untuk mengangkatnya, berbalik dan berteriak,
"Freyja-san, di sini!"
Kemudian,
karena sedikit tidak sabar, aku membuat lemparan panjang menggunakan
momentum. Aku tidak akan bisa mengeluh jika perbuatan ini akan
mengangkat flag serangan NPC. Untungnya,si cantik berambut emas
menangkap palu yang sangat berat yang ku lemparkan padanya dengan baik
sekali menggunakan tangan kanan kurus dan ramping nya.
Tapi
seketika, tubuhnya meringkuk seakan terpengaruh oleh tambahan berat.
Rambut panjang bergelombangnya melambai, dan kulit putihnya bergetar
sedikit.
.....Eh ......, mungkin itu item yang salah? Apa aku entah kenapa memyerahkan sesuatu yang buruk padanya?
Aku mulai merasa tidak sabar lagi —— kemudian aku mendengar bisikan rendah Freyja-san,
"............ Mengalir ............"
Pari , percikan api tipis muncul di udara.
"...... Mengalir...... ini meluap-luap ............"
Entah
kenapa cara bicaranya yang aneh tampaknya cocok dengan suara seorang
penyihir cantik. Apakah itu sebuah error dalam mesin modul bahasa
Kardinal? Tapi meskipun begitu, suaranya tampak aneh. Suara parau dan
halus yang di keluarkannya sampai sekarang berubah menjadi suara serak
dan memekakkan telinga
PariPari ,percikan bunga api menjadi
semakin keras. Rambut cokelat keemasan melayang keatas dengan lembut,
dan tepi gaun putih murni tipisnya berkibar penuh semangat.
"Meluap ...... mengalir ggooooOOOOOOOOO————! "
Teriakan
ketiga yang tersembur keluar benar-benar berbeda dengan suara
Freyja-san sebelumnya.Firasat buruk seperti itu yang berasal dari
dimensi yang berbeda datang,tepat di depan mataku yang terbelalak ——
otot anggota badan dan pungggung putih bersih dan indahnya mekar seperti
sebuah tali. Pada saat yang sama, gaun putinyah robek menjadi
potongan-potongan dan menghilang.
Pada saat itu juga, Klein yang
berjuang di belakang aula berbalik oleh aktivasi secret skill-nya
«hyper sense». Matanya mulai terbuka lebar melihat tubuh telanjang
Freyja-san. Tapi sesaat sesudahnya, rahangnya menurun.
Itu tidak
mengherankan sama sekali. Seluruh tubuh Freyja-san, yang terbalut
kilatan petir, mulai tumbuh besar. Tiga meter ...... lima meter ......
dan masih belum akan berhenti. Lengan dan kaki yang menjadi kokoh
seperti pohon-pohon besar, dadanya membesar sampai melampaui Þrym. Palu
di tangan kanannya juga mengalami peningkatan ukuran menyesuaikan ukuran
pemiliknya. Dalam waktu singkat,palu itu telah mencapai suatu ukuran
yang bahkan seorang Prajurit berat Gnome tidak akan mampu untuk
meng-equipnya, memancarkan kilatan petir hebat yang menyebar ke segala
arah.
Pada poin itu, fenomena yang memberikan Klein dan aku
shock terburuk terjadi. Sementara menghadap ke bawah, dari pipi dan
rahang yang menjadi kasar dan kuat, muncul sebentuk warna cokelat
keemasan dan panjang,jenggot—— panjaaaang.
"Itu kan ......"
"Kakek-kakek!?"
Jeritan dari dua orang bergema di seluruh seluruh ruangan.
Jadi,
sekarang, wanita terkurung yang akan berjalan di sepanjang jalan
Bushido mendampingi Klein telah tiada lagi di dunia ini. Tubuhnya
bangkit dengan kekuatan maha dahsyat, raksasa lima belas meter, tidak
peduli bagaimana kau melihatnya,umurnya tidak akan kurang dari empat
puluh tahun, itu jelas pertengahan yang bagus.
"OOO ...... OOOOO————!"
Sang
Pak Tua Raksasa membuat sebuah teriakan yang mengguncang seluruh aula
gelombang kejut listrik seperti suara bass, di bagian belakang aula,
Raja Þrym yang telah berhenti bergerak berbalik, kemudian melangkahkan
kaki kanannya yang terbungkus oleh sepatu bot kulit tebal ke depan.
Aku
dengan takut memindahkan pandanganku ke tepi kiri pandanganku,
mengkonfirmasi nama yang diukir paling bawah dari delapan gauge HP / MP.
Kata yang tertulis [Freyja] sampai beberapa saat yang lalu sudah
berubah bentuk.
[Thor]. Itu, adalah nama pendamping baru kami.
Bab 5
Bahkan
bagiku yang tidak tahu menahu tentang mitos dan cerita rakyat, ada
beberapa cerita yang aku agak familiar mendengarnya. Dalam mitologi
Norse, Dewa utama Óðinn,
Dewa Badut Loki, dan seseorang yang terkenal —— dewa halilintar Þórr.
Berbekal palu untuk memanggil halilintar, sosok yang mengalahkan raksasa
satu demi satu telah menjadi motif dalam banyak film dan permainan.
Ini
adalah bagian yang hendak dikatakan Lyfa padaku tadi, salah satu
peristiwa dalam mitologi Norse tentang «Þórr memperoleh kembali palu
yang dicuri oleh raja raksasa Þrym». Dalam mitos itu, Þórr menyamar
sebagai dewi Freyja untuk mengelabui Þrym dalam pernikahan palsu,
penyamaran itu hampir terungkap berkali-kali selama perjamuan, tetapi
kelicikan Loki telah membantu mereka melewati semua itu, akhirnya ia
memperoleh kembali palu itu dan melanjutkan untuk membunuh setiap
raksasa tidak terkecuali Þrym, itu adalah sebuah cerita kejam yang aku
tak pernah tahu sebelumnya.Kemungkinan Sistem Kardinal telah
mengumpulkan legenda ini, kemudian menyusunnya sebagi sebagai sub-rute
quest ini. Dengan kata lain, jika seseorang tahu tentang peristiwa ini,
setelah mereka mendengar nama Freyja, mereka akan segera mengerti bahwa
dia bukan mata-mata Þrym. Jadi aku sangat berterima kasih atas intuisi
Klein dan bushidō-nya di kurungan es yang membantu Freyja keluar, namun
—— dengan terungkapnya «identitas sejati» Freyja, aku bertanya-tanya
apakah kondisi pikirannya akan tetap seperti sekarang.
"Nuu u―n ...... kau raksasa hina, hukumanmu karena mencuri hartaku «Mjolnir» akan diturunkan sekarang!"
Dewa
halilintar Þórr mengacungkan palu emas besar di tangan kanannya, ia
bergegas maju ke medan pertempuran dengan menggunakan momentum dari
menjejakkan kakinya ke lantai tebal.
Raja Es Þrym yang berdiri
berlawanan darinya meniupkan nafasnya ke arah kedua tangannya,
menciptakan sebuah kapak perang es di sana. Mengayunkan kapak, ia balas
berteriak,
"Kau Dewa kotor rendahan, kau berani-beraninya
menipuku! Aku akan memotong jenggot dari wajahmu dan mengirimnya kembali
ke Asgard!"
Jika kita berpikir tentang hal itu, Þrym yang benar-benar percaya bahwa
Freyja yang sampai tadi adalah dewi yang sebenarnya,dan sedang
menunggunya dengan penuh gairah untuk pernikahan. Meskipun ia adalah
orang jahat, setidaknya dia memiliki hak untuk marah. Di tengah ruang
terbuka, Sang kumis emas dan raksasa berkumis biru berteriak dan
bertukar pukulan satu sama lain menggunakan palu emas dan kapak perang
es. Dampak yang keluar mengguncang seluruh kastil. Masih belum pulih
dari shock perubahan Freyja yang menjadi raksasa —— tidak, menjadi
seorang kakek-kakek, kami berdiri di sekelilingnya dengan mata terbuka
lebar dalam kebingungan, dan tak lama kemudian, Sinon, yang sudah
selesai memulihkan HP nya, berteriak tajam dari sisi belakang ruangan,
"Semuanya serang dia sekarang saat Þórr masih menjadi targetnya!"
Ya,
itu benar. Tidak ada jaminan Þórr akan mampu melawan sampai akhir. Aku
juga mengayunkan pedangku yang tajam dan mengangkat suaraku.
"Baiklah, serangan penuh! Gunakan sword skill tanpa perlu menahannya!"
Kemudian, tujuh orang menjejakkan kakinya ke lantai dan mendekati Þrym dari segala arah.
"Nuuooooooo————!"
Memancarkan
semangat juang yang sangat hebat, dengan mengangkat tinggi-tinggi
katananya dalam posisi bertempur, tampaknya ada sesuatu yang berkilauan
di sudut mata Klein, tetapi dengan kemurahan hati kepada seorang
prajurit aku pura-pura tidak melihatnya. Tanpa khawatir tentang delay
skill, kami terus menerus menggunakan sword skill lebih dari tiga-hit
pada kedua kaki Þrym. Asuna juga mengubah dari tongkat sihir ke
Rapiernya tanpa aku sadari, serangan tusukan berkecepatan dewanya
mengguncang urat otot tulang keringnya. Di sampingnya Lisbeth berulang
kali memukul jari-jari Þrym dengan palu perang yang digenggamnya di
kedua tangannya.
"Gu ...... numuu ......!"
Þrym
mengeluarkan geraman sementara tubuhnya bergetar, dan akhirnya, lutut
kirinya membentur lantai. Sebuah efek cahaya kuning menyilaukan
melingkari perimeter mahkotanya. Ini adalah kondisi stun.
"Sekarang adalah kesempatannya ......!"
Menuruti
panggilanku, setiap anggota melepaskan serangan combo tertinggi mereka.
Efek cahaya terang menutupi tubuh bagian atas telanjang Þrym. Selain
itu, dari langit,anak panah-anak panah jingga bersinar tercurah seperti
hujan. "Nuuun! Kembalilah ke dalam jurang, Raja raksasa!"
Pada
akhirnya, Þórr menyampaikan pukulan terakhir dengan menghantamkan palu
di tangan kanannya ke kepala Þrym. Mahkotanya terpecah-belah dan
terbang, dan monster bos yang dulu tampaknya seperti sebuah dinding besi
roboh ke tanah dengan dentuman keras. Gauge HP nya telah menghilang.
Ujung kaki dan kumisnya berubah menjadi es sambil membuat suara
berderit.
Rongga mata hitam legam dengan kemerlip pendaran
birunya memudar dan menghilang. Pada saat itu, kumis kusutnya bergetar,
dan sebuah tawa pelan mengalir keluar,
"Nu huhuhu kau
serangga-serangga kecil nikmatilah sedikit kemenanganmu untuk sekarang
ini. Tapi kendurkanlah penjagaan mu terhadap æsir dan kau akan melihat
pengalaman yang menyakitkan ...... Karena mereka adalah....sebenarnya
..."
Zumun! suara hentakan kaki Þórr meledak, ia kemudian melangkah ke arah Þrym yang sepenuhnya tediam membeku.
Sebuah
«End Flame» berskala sangat besar terjadi, bersaman dengan Sang Raja
Raksasa Es yang berubah menjadi pecahan-pecahan es tak terhitung
banyaknya dan berserakan. Karena tekanan dari efek, kami dengan refleks
mengangkat tangan kami dan mengambil beberapa langkah mundur, dewa
halilintar Þórr memelototi adegan itu dengan mata emasnya dari
ketinggian di atas.
"............ Hmmm, aku sampaikan rasa
terima kasihku, para prajurit peri. Aku juga telah bisa membasuh aib
dicurinya harta karunku——Sekarang, harus ada imbalan."
Dia
kemudian mengangkat tangan kirinya dan menyentuh gagang palu raksasa
yang indah di tangan kanannya. Salah satu tahta permatanya keluar dengan
mudah, memancarkan cahaya dan berubah menjadi sebuah benda kecil,palu
yang cocok untuk ukuran manusia. Þórr kemudian menjatuhkan versi skala
kecil dari palu emas aslinya kepada Klein.
"«Thunder Hammer Mjolnir», gunakan dengan baik itu dalam pertempuran. Dan ——Sampai jumpa."
Þórr
mengangkat tangan kanannya dan petir pucat segera menembus ruangan yang
terbuka lebar. Kami menutup mata kami secara refleks, dan ketika kami
membuka kelopak mata kami, ia tidak lagi ada. Dialog penarikan anggota
melayang keluar, dan gauge HP / MP kedelapan tanpa suara menghilang.
Di
tempat di mana Þrym telah menghilang, gunungan item drop bergulir turun
seperti air terjun, yang kemudian secara otomatis menghilang ke
penyimpanan sementara party.
Pada saat yang sama, sebuah cahaya
kuat bersinar di ruang bos, mengusir kegelapan. Dengan sangat
disayangkan, gunungan objek emas di dinding juga memudar. Nah, semua
penyimpanan kami hampir penuh, jadi kami tidak bisa menyimpan mereka.
"............ Fiuh ......"
Aku menghela napas ringan, kemudian berjalan ke sisi Klein, kemudian menempatkan tanganku di bahunya dan berkata,
"Senjata legendaris di dapatkan, selamat."
"............ Aku tidak memiliki skill palu sedikitpun."
Menggenggam
palu perang satu tangan yang berkilauan dengan sebentuk efek aura,si
pengguna katana yang menampakkan senyum sedih sebelumnya kembali ke
senyum energiknya yang biasanya.
"Kalau begitu, aku akan dengan senang hati memberikannya kepada Lis. Ah― tapi jangan larutkan ini menjadi ingot......."
"Tunggu! Tidak peduli berapa banyak ingot yang bisa aku dapat aku tidak akan melakukan sesuatu yang sia-sia seperti itu!"
Di samping dari Lisbeth yang keberatan, Asuna berkata dengan serius,
"Tapi Lis, melarutkan item legendaris tampaknya akan menghasilkan banyak ingot Orichalcum."
"Eh, benarkah?"
"O-Oi! berhentilah berbicara tentang melarutkan!"
Semua orang menertawakan Klein yang berteriak sambil memeluk palu itu erat ke dadanya——
Saat itu juga,
Lantai es bergetar keras bersama dengan suara bass berat bervolume tinggi yang sepertinya hal itu bisa mengguncang inti tubuh.
"Kyaa!"
Silica
berteriak dengan telinga segitiganya menunduk. Sinon di sampingnya,
yang membengkokkan ekornya menjadi bentuk S, berteriak,
"Kastil Ini ......kastil ini bergerak!? Tidak,kastil ini mengapung ......!"
Aku mungkin agak terlambat, tapi aku merasakan itu juga.
Kastil
raksasa Þrymheimr bergetar seperti makhluk hidup, dan tampaknya
perlahan namun pasti naik sedikit demi sedikit. Mengapa hal ini —— tidak
—— mungkinkah, ketika aku berpikir sampai titik ini,
Lyfa mengintip medali di bawah lehernya kemudian berteriak dengan suara bernada tinggi,
"O. ..... Onii-chan quest ini! Masih berlangsung!"
"A. ..... Apa!?"
Teriakan
dari Klein. Itu adalah perasaan yang sama denganku.Dengan matiny
pemimpin dari Suku Raksasa Es normalnya quest ini akan ikut selesai juga
—— tapi, ingatanku mulai mengingat apa yang «Ratu Danau Urðr» katakan
ketika kita diminta untuk melakukan quest.
Menyerang Þrymheimr
dan mengeluarkan pedang suci Excaliber dari penyangganya. Mengalahkan
Þrym bukanlah tujuan akhir. Dengan kata lain, Þrym, musuh yang tangguh,
hanya salah satu rintangan untuk lanjutan quest ini——
"Ca-Cahaya terakhirnya sedang berkedip-kedip sekarang!"
Dengan suara yang mirip dengan jeritan Lyfa, Yui menjawab tajam,
"Papa,ada tangga muncul di belakang singgasana!"
" ...............!!"
Tanpa membuang-buang waktu untuk menjawab, aku mati-matian menjejakkan kaki ke lantai dan berlari menuju ke arah singgasana.
Ketika
aku mendekat, dalam bentuk sebuah kursi,disamping tingginya lima belas
meter dan hanya digunakan secara khusus oleh Raja Raksasa Es
Þrym,singgasana itu tampak seperti sebuah gubuk kecil. Jika kami tidak
dalam keadaan darurat, kami akan mencoba untuk naik ke atas kursi itu,
namun, aku berlari ke sisi kiri tanpa melihat sama sekali.
Ketika
aku menoleh ke belakang singgasana, persis seperti yang Yui mengatakan,
lantai es itu telah terbuka, menunjukkan sebuah tangga menurun kecil.
Itu jelas satu-satunya ukuran dimana suku raksasa es tidak akan mampu
melewatinya, ukuran itu untuk manusia —— tidak, seorang peri nyaris tak
bisa masuk. Sementara mendengar langkah kaki dari temanku yang mendekat,
aku terjun ke pintu masuk bercahaya redup itu tanpa ragu-ragu.
Sambil
berlari menuruni tangga spiral dengan terburu-buru, aku memikirkan
sesuatu di sudut pikiranku. Jika kami gagal dalam quest yang kami terima
dari Urðr —— dan pada saat yang sama, sejumlah besar player di field
berhasil dalam quest pembantaian, kastil es raksasa Þrymheimr akan
melayang ke atas dan muncul di tengah-tengah ibukota pusat Aarun, namun,
Þrym, yang memiliki ambisi menyerang Alfheim sudah tak lagi ada. Nah,
mengatakan «kembali hidup seakan tak ada apa-apa yang terjadi» juga
tidak mungkin, tapi aku tak habis pikir Sistem Kardinal yang selalu
memperhatikan sesuatu sampai ke detil-detilnya akan memperluas cerita
dengan sedemikian agresifnya.
Berpikir sambil terus berlari
dengan kecepatan penuh, seolah-olah dia bisa membaca pikiranku, suara
Lyfa datang dari belakangku,
"...... Well, Onii-chan. Aku tidak
bisa mengingatnya dengan jelas tetapi bagaimana jika penguasa Þrymheimr
dalam mitologi Norse asli bukanlah Þrym......? "
"E. ..... Eh!? Tapi, namanya ......"
"Aku pikir juga begitu. Tapi,dalam legenda pasti namanya ...... Th ...... Th ......"
Sementara Lyfa bergumam, Yui di kepalaku yang terhubung dengan jaringan luar segera menjawab,
"Namanya « Þjazi »..
Dalam legenda, orang yang mengingikan Apel Emas yang Urðr sebutkan
adalah dia, bukan Þrym. Dan informasi selanjutnya dari dalam ALO,
permintaan quest pembantaian yang bermasalah itu datangnya dari kastil
terbesar di tanah Jötunheimr, dari NPC bernama «Archduke Þjazi». "
"...... Dengan kata lain, penerus ambisinya telah ada disana sejak awal ......"
Mungkin
saat Þrymheimr yang melayang ke atas sampai Aarun, Þjazi akan berada di
ruang singgasana di atas, memberikan perintah seperti bos terakhir.
Tapi membiarkan niat Kardinal menghancurkan ibukota dan menyerang
dataran tinggi Aarun tidak di terpikirkan olehku, aku tidak datang
sejauh ini hanya untuk menyerah di sini. Daripada tidak mendapatkan
Excaliber, aku tidak akan mampu menatap wajah teman kami,Tonkii. Tentu
saja jika pedang itu ada di sepanjang jalan itu, aku tidak akan ragu
untuk mengambilnya juga ......
Sementara aku memikirkan berbagai
macam hal, gempa yang menyelubungi kastil ini makin bertambah keras.
Kadang-kadang perubahan kekuatan G bisa terasa begitu hebat, itu jelas
bahwa kastil ini sedang berusaha menerobos kanopi. Aku menahan napas dan
melanjutkan momentum jatuhku untuk menuruni tangga spiral yang aku
tidak tahu seberapa jauh turunnya itu.
"---- Papa, lima detik lagi sampai kita mencapai pintu keluar!"
"OK!"
Aku
berteriak, saat cahaya menyilaukan di depan memasuki bidang pandangku,
aku melompat ke depan dengan kekuatan penuh. Apa yang ada di sana adalah
es berbentuk segi delapan biasa, atau sebuah ruangan berongga dimana
bagian atas dan bawah piramida ini saling tumpang tindih.Sebuah tempat
yang lazim disebut «Ruang Pemakaman».
Dindingnya cukup tipis,
seluruh field Jötunheimr bisa dilihat dari bagian bawah es-nya. Di
sekelilingnya, fragmen-fragmen bebatuan dan kristal terus menerus
berjatuhan dari kanopi. Tangga spiral menembus bagian pusat ruang
pemakaman dan terus menurun ke arah bawahnya. Kemudian, pada saat itu
juga —— sebentuk kemilau cahaya murni keemasan.
Tidak salah
lagi, ketika Lyfa dan aku naik di punggung Tonkii untuk melarikan diri
dari Jötunheimr, ini adalah kemilau cahaya yang sama dengan yang kami
lihat di dasar kastil es ini. Hampir setahun telah berlalu dan kami
akhirnya sampai di sini.
Ketika semua ketujuh orang telah turun dari tangga, kami mengelilingi «Itu» dalam posisi setengah lingkaran.
Di
tengah-tengah lantai melingkar,tercantum sebuah kubus es yang berukuran
50cm. Sesuatu yang kecil tampaknya terperangkap di dalamnya. Ketika aku
menatap lebih dekat, tampaknya kar pohon yang kurus dan rapuh. Tak
terhitung jumlahnya benang-benang yang tampak seperti pembuluh kapiler
mengumpul menebal bertautan satu sama lain menuju akar utama tunggal.
Akar
utama memiliki diameter sekitar lima sentimeter, namun, akar itur
terpotong rapi. Di tempat terpotongnya terdapat bilah tipis dan tajam
bertuliskan lambang kambang rune yang detail —— pedang. Pedang panjang
berkilau keemasan memanjang secara vertikal, setengah dari bilahnya
dapat terlihat dari es penyangganya.Pedang Itu memiliki pelindung buku
jari tangan dan rajutan kulit warna hitam membalut kuat pangkal
pedangnya dengan detail. Di ujung pangkal pedang tadi bersinar sebuah
permata besar berwarna-warni.
Aku pernah melihat pedang yang sama dengannya, tidak, aku telah menggenggamnya sebelumnya.
Pria
yang menggunakan ALO sebagai alat untuk memuaskan ambisinya sendiri,
dalam rangka untuk memotongku, mencoba untuk membuatnya menggunakan
kekuatan GM. Namun, kekuatan itu dipindahkan kepadaku oleh sseseorang
yang memiliki otoritas lebih tinggi dari dia, aku memunculkan pedang itu
dan memberikan padanya dengan tujuan untuk menyelesaikan semuanya.
Pada
waktu itu, aku telah menghasilkan pedang terkuat di dunia hanya dengan
satu perintah, tapi aku diliputi rasa keengganan yang kuat untuk
menyimpan pedang itu. Tanpa tantangan untuk mendapatkan pedang dengan
cara yang tepat, perasaan meminjam sesuatu tapi tidak mengembalikannya
tidak akan hilang. Meskipun lebih dari separuhnya adalah kebetulan, tapi
waktu itu akhirnya datang. ...... Maaf membuatmu menunggu.
Sambil
membisikannya di dalam pikiranku, aku melangkah maju, tangan kananku
meraih gagang pedang panjang itu—— senjata kelas legendaris «Holy Sword
Excaliber».
"............!!"
Aku menaruh semua kekuatanku untuk menariknya keluar dari penyangga.
Namun,
rasanya seperti pedang dan penyangganya tidak, seluruh kastil ini telah
menjadi sebuah obyek tunggal, karenanya pedang ini tidak berderit
sedikitpun. Dengan tangan kiri ku membantu, kedua kaki tertanam kuat,
kukerahkan seluruh kekuatanku.
"Nu ...... o ............!!"
Tapi hasilnya sama saja. Getaran yang salah menyebabkan sebuah hawa dingin menjalar ke tulang belakangku.
Dalam
ALO, tidak seperti di SAO dan GGO, kekuatan, kelincahan dan statistik
numerik lainnya tidak ditampilkan dalam window sistem. Batasan senjata
atau armor tertentu bisa di-equip juga sudah jelas, dari «Mudah untuk
ditangani», «Agak menantang», «Tubuh akan terpengaruh», ke «Sulit untuk
diangkat», berubah-ubah secara tak-bertahap. Jadi di antara para player,
ada banyak dari mereka yang meskipun sebuah senjata yang diperolehnya
karena factor keberuntungan memberatkan badannya, mereka masih tidak
menyerah,tetap mengenakan itu,dan menyebabkan kekuatan tempur mereka
menurun sebagai hasilnya.
Tetapi meskipun demikian,sistem yang
dibutuhkan seseorang untuk menangani stats nilai numeric itu, atau
dengan kata lain, mereka butuh «parameter tersembunyi». Nilai dasarnya
telah ditentukan oleh ras dan konstitusi, kemudian menerapkannya dengan
bantuan boost dari skill dan dari bonus equipment sihir, dan sihir
pendukung pun bisa menyesuaikan nilai tadi bahkan lebih jauh.
Membandingkan Klein sebagai Salamander terhadapku yang seorang Spriggan,
Klein akan memiliki nilai dasar yang hanya sedikit lebih tinggi dariku.
Tapi karena ia mencintai teknik katana, semua skill dan
penyesuaian equipmentnya didasarkan pada kelincahan. Di sisi lain,
dengan kecenderungan «mencintai berat dari pedang», focus utama
penyesuaianku berada pada kekuatan.Sebagai hasilnya, di antara ketujuh
orang di sini, aku tanpa diragukan lagi satu-satunya yang memiliki stats
«kekuatan» tertinggi.Jadi jika aku tidak bisa menarik keluar pedang ini
dengan kekuatanku, tidak ada orang lain yang akan bisa. Sepertinya
semua orang memahami hal ini, tidak ada seorangpun yang menawarkan
bantuannya.
Malahan, aku bisa mendengar suara dari belakangku,
"Teruskan itu, Kirito-kun!"
Itu
Asuna. Kemudian Lis mengangkat suaranya mengatakan "Ya, tinggal sedikit
lagi!". Dorongan dari Lyfa, Silica, dan Klein juga datang tepat setelah
itu.
Sinon berteriak "Tunjukkan kemauan mu!", Yui berkata
"Papa, terus lakukan!" dengan seluruh suara mungilnya, bahkan Pina
berteriak dengan suara "Kurururuu!".
Sebagai seorang yang
mengumpulkan party ini, menjadi berkecil hati di sini bukanlah pilihan.
Aku sudah punya dukungan maksimum, sisanya hanya tinggal semangat juang
dan daya kemauan. Daripada memikirkan parameter ku yang tidak cukup
tinggi, aku harus percaya bahwa gemboknya akan terlepas dengan
melipatgandakan input dan waktu, menghimpun kekuatanku, tidak, kekuatan
kehendakku sampai batasnya.
Lingkungan sekitar pengelihatanku
mulai memutih,sebuah cahaya yang berkedip-kedip terbang di depan mataku,
jika ini berlanjut, AmuSphere secara otomatis akan melepasku karena
adanya kelainan pada gelombang otak —— pada saat itu juga,
Piki, dengan suara tajam, dan pada saat yang sama, sebuah getaran lemah ditransmisikan ke tanganku.
"Ah ......!"
Aku
tidak tahu siapa yang meneriakkan itu. Tiba-tiba sebentuk cahaya
meledak keluar dari penyangga di bawah kakiku, bersamaan dengan sebuah
cahaya keemasan mengisi seluruh bidang pandangku.
Segera setelah
itu, suara kehancuran yang lebih mendalam dan menggembirakan dari pada
efek suara yang kami dengar sampai sekarang berlari menuju telinga kami.
Tubuhku sepenuhnya meregang—— di dalam bongkahan es yang berhamburan ke
segala arah, tangan kananku memegang pedang panjang yang menciptakan
jejak aura emas yang nyata di udara.
Terbang secara signifikan
di belakangku adalah enam sahabatku yang menggunakan tangan mereka untuk
memperluas dukungan satu sama lain. Sementara menahan beratnya pedang
yang kupegang, aku menatap ke atas, pandanganku bertemu dengan semua
orang yang mengmatiku dari atas. Semua anggota party mulai tersenyum,
dan melepaskan sebuah suasana yang menyenangkan —— Meskipun aku sudah
mengasumsikannya begitu, fenomena berikutnya terjadi lebih cepat dari
yang telah diperkirakan.
Akar-akar kecil pohon terbebaskan dari alas penyangganya.
Mengambang di tengah udara, tiba-tiba akar itu meregang, tidak, akar itu mulai tumbuh.
Tiap-tiap
kapiler tadi menjalar ke bawah secara berturut-turutan. Bagian atasnya
yang telah terpotong membentuk jaringan baru yang tumbuh ke atas dari
bekas luka yang terpotong.
Dari atas, suara menderu yang luar
biasa bisa terdengar. Mendongak ke ats, lubang tangga spiral yang telah
kami lalui telah dihancurkan oleh sesuatu yang bergegas turun. Itu juga
akar.Salah satu akar yang menyangga Þrymheimr, akar World Tree——
Akar-akar
tebal itu bergegas menuju ruangan segi delapan dengan kecepatan yang
tajam, akar-akar kecil yang memanjang dari penyangga pedang tadi
menyentuh mereka, membelit satu sama lain, dan bersatu.
Momen berikutnya——
Getaran pelan seperti skala Shindo 1 gempa yang terasa sampai sekarang mengirimkan gelombang kejut yang menelan seluruh kastil Þrymheimr.
"Owa ...... Han...... Hancur ......!!"
Klein
berteriak,karenanya semua orang saling berpegangan erat-erat satu sam
lain, sementara banyak retakan menjalar ke seluruh dinding di sekitar
kami dengan momen hampir bersamaan.
Suara keras meraung terus
menerus. Dinding tebal es, tentang ukuran gerbong terpisah satu sama
lain, jatuh ke «Void Besar» jauh di bawah. "...... Seluruh kastil
Þrymheimr telah runtuh! Papa, kita harus melarikan diri!"
Yui di kepalaku menjerit dengan suara tajam. Aku menatap wajah Asuna di sebelah kananku dan berteriak,
"Bahkan jika kau berkata begitu, tangganya!"
Ya,
tangga spiral yang kiami gunakan untuk mencapai ruang pemakaman telah
tertutup oleh akar-akar World Tree,tanpa meninggalkan jejak di
belakangnya. Bahkan sebelum itu, kembali ke rute asli hanya akan membawa
kami ke teras terbuka yang ada di tengah udara.
"Jika kita bisa mencengkeram akar-akar itu......"
Sinon bergumam sambil melihat ke atas, dia masih tenang bahkan dalam situasi ini.
"...... Sepertinya tidak mungkin."
Aku
mengangkat bahuku. Tentu saja, akar World Tree membentang dari
langit-langit dan sampai ke tengah ruangan ini, tapi posisi kami berada
pada lantai melingkar di bawah itu, sekitar sepuluh meter di bawah
kapiler . Itu bukanlah jarak yang dapat kami capai bahkan dengan
lompatan berkekuatan penuh.
"Tunggu, World tree! Jangan dingin hati begitu dong!"
Lisbeth
mengangkat kepalan tangan kanannya sambil berteriak, tapi lawan
bicarannya adalah pohon. Dia bahkan tidak akan mendapatkan satu
permintaan maaf pun darinya.
"'Baiklah........Kalau jadinya
begini, Klein-sama ini akan menunjukkan kepada kalian semua lompatan
tinggi vertikal kelas Olimpiade!"
Si Pengguna katana berdiri
dengan tiba-tiba kemudian berlari ke salah satu ujung dari lempengan
lingkaran berdiameter enam meter——
"Ah, idiot, jangan ......"
Sebelum
aku bisa menghentikannya, lompatan indahnya telah terjadi di depan
mataku. Dia bisa mencapai jarak sekitar 2,15 meter, itu hal yang luar
biasa mengingat ia memiliki awalan berlari yang singkat,akan tetapi,
tangannya tidak bisa mencapai akar sebelum tubuhnya terhempas oleh efek
lanjutan kurva parabola dan jatuh dengan keras ke tengah lantai.
Pada
saat itu juga, Itu pasti berasal dari gelombang kejut sebelumnya ——
Adalah apa yang semua orang coba untuk pikirkan —— ketika tiba-tiba
muncul retakan yang menjalar di dinding sekitarnya.
Bagian bawah dari ruang pemakaman, dengan kata lain, puncak bawah dari kastil Þrymheimr akhirnya terpisah dari tubuhnya.
"K. ..... Klein-san kau idiot―!"
Berasal
dari Silica yang tidak akan menjerit kecuali ketika ekornya ditarik,
lempengan bundar membawa tujuh orang + satu + satu hewan peliharaan
menuju ke sebuah keadaan jatuh bebas yang tak berujung.
Jika ini adalah manga gag, dalam adegan ini semua orang hanya akan duduk-duduk dan minum teh seolah-olah itu benar-benar hal yang normal.
Namun,
jatuh dalam VRMMO seperti ini benar-benar ultra menakutkan. Mungkin
hobiku sehari-hari adalah terbang di atas awan di Alfheim, tapi itu
semua berkat sayap yang handal. Dengan larangan terbang, seperti itu di
dalam dungeon, player wanita pemula bisa merasakan teror hanya dengan
melompat dari ketinggian lima meter. Bahkan aku pun tidak menyukainya.
Oleh
karena itu, tujuh dari kami hanya mampu merangkak di lempengan es
melingkar tidak bisa apa-apa selain berteriak bersamaan. Mengelilingi
kami adalah bongkahan-bongkahan es yang ikut runtuh pada saat yang sama,
bertubrukan satu sama lain, karena mereka terus terpecah menjadi
potongan-potongan yang lebih kecil. Melihat ke atas, bagian bawah kastil
raksasa Þrymheimr terpecah belah dari strukturnya, dan setiap kali hal
terjadi membuat akar-akar World Tree bergetar.
Akhirnya, dari tepi lempengan, aku dengan penuh ketakutan mengintip ke bawah.
Seribu
meter, tidak, itu sekitar delapan ratus meter dari tanah Jötunheimr,
kegelapan dari«Great Void» mulutnya telah terbuka. Tentu saja lempengan
yang sedang kami duduki ini bergegas menuju pusatnya.
"...... Apa yang ada di bawah sana?"
Sebuah
gumaman tenang datang dari Sinon, aku entah bagaimana berhasil
menjawab, "M-Mu-Mungkin seperti yang Urðr-san katakan, M-Mu-Mungkin itu
mengarah ke Niflheimr!"
"Itu akan bagus jika tidak dingin ......"
"T-Ti-Tidak, aku pikir itu super dingin. I-I-Itu kan tanah kelahiran raksasa es!!"
Melakukan
percakapan seperti itu akhirnya membantuku melonggarkan penyempitan di
perutku, sementara tanganku masih memeluk Excaliber, aku bertanya pada
Lyfa di sebelah kiri,
"Lyfa, A-Ap-Apa yang terjadi dengan quest P-pembantaian?"
Kemudian,
peri Sylph dengan rambut ponytail kacang hijaunya yang terangkat
vertikal berhenti berteriak —— atau mungkin itu teriakan gembira, aku
ragu —— dan memandang medali di dadanya.
"Ah ...... K-kita berhasil Onii-chan! Masih ada satu kilatan cahaya yang tersissa!! A-aku senang ......!"
Lyfa
membuat sebentuk senyuman penuh dan melompat padaku dengan tangan
terbuka, sementara aku membelai rambutnya dan mulai berpikir, Jika World
Tree telah kembali ke bentuk aslinya, Urðr dan kaumnya akan mendapatkan
kembali kekuatan mereka juga, sehingga mereka tidak lagi akan diburu
oleh evil-god humanoid. Dalam hal ini, jika kami terus jatuh ke Great
Void, baik itu mati karena efek jatuh atau mati karena menabrak
Niflheimr, pengorbanan kami tidak akan sia-sia.
Hanya tinggal
satu kekhawatiran tersisa,«Excaliber» ini, yang kami dapatkan dengan
segenap kekuatan kami. Quest ini belum sepenuhnya selesai, karena aku
masih tidak bisa mengatakan bahwa aku telah memperoleh kepemilikan
pedang itu. Mungkin, bertahan hidup-hidup dan bertemu kembali dengan
Urðr adalah flag yang diperlukan untuk clearing quest ini?
Meskipun
demikian, aku membuka window sistem dimana Lyfa tidak bisa melihatnya
dan mencoba untuk memasukkan Excaliber ke dalam penyimpanan. Tapi pedang
itu ditolak oleh window, dan tidak mau masuk.
- Nah, aku sudah
mendapatkannya sekali. Tidak apa-apa, senjata legendaris berkilau emas
seperti ini bukan seleraku juga kok. Aku mencoba untuk membodohi diriku
sendiri menggunakan teori anggur asam
Lyfa yang merangkul leherku tiba-tiba mengangkat wajahnya.
"............ Aku mendengar sesuatu."
"Eh ......?"
Aku
menjernihkan telingaku untuk mendengarkan dengan seksama, tapi semua
yang aku dengar adalah suara mengerang dari udara. Tanah sudah lebih
dekat sekarang. Jatuh dan menghantam the Void mungkin akan memakan waktu
sekitar enam puluh detik lagi.
"Di sini, lagi!"
Lyfa berteriak lagi dan berdiri dengan lincah pada lempengan bundar ini.
"O-Oi, itu berbahaya ......"
Saat aku mulai memperingatinya, pada waktu itu,
' Kuoooo—— ...... n, teriakan dari kejauhan sampai ke telingaku, aku tersadar.
Aku
berbalik dan menyesuaikan pandanganku. Di luar kumpulan
bongkahan-boongkahan es di sekitar kami, dari langit selatan, sebuah
cahaya putih kecil. Mendekati dalam busur kecil, dengan tubuh rampingnya
yang seperti ikan, empat pasang sayap, dan hidung panjang——
"............ Tonkii————!"
Lyfa
berteriak dengan menangkupkan kedua tangan di sekitar mulutnya. Sekali
lagi,suara Kuoo―n muncul kembali. Tanpa diragukan lagi, itu adalah
evil-god terbang Tonkii yang membawa kami sampai pintu masuk Þrymheimr.
Berpikir tentang hal itu, sepertinya Tonkii yang telah mengirim kami ke
sana, datang untuk menjemput kami itu bukanlah hal yang aneh. Dan tentu
saja kami mengharapkan kedatangannya juga. "Di...... Di sini Di sini―!"
Lis
berteriak saat Asuna juga melambaikan tangannya. Silica mengangkat
wajah ketakutannya sambil tetap memeluk erat Pina di dadanya, Sinon
menggoyangkan ekornya dengan lega.
Klein yang masih dalam pose
mendarat setelah melakukan lompatan ultra tingginya juga mengangkat
wajahnya dan tersenyum sambil mengacungkan ibu jari kanannya ke atas.
"Heheh.......'benar, aku percaya dari awal orang ini pasti akan datang untuk membantu ......"
——Omong kosong!
Itu
adalah apa yang aku, dan mungkin lima orang lainnya, teriakan dalam
pikiran kami, karena ia adalah orang yang sama yang telah melupakan
adanya Tonkii sampai sekarang. Masih mengagumkan seperti biasa, secara
bertahap Tonkii meluncur ke arah kami. Ada banyak waktu untuk
mentransfer semua anggota sebelum tabrakan itu.
Karenabanyak
bongkahan-bongkahan yang bertebaran di sekitar kami, Tonkii hanya bisa
melayang-layang di dekat kami dengan jarak lima meter. Tetapi dengan
jarak segitu, bahkan player yang berat sekalipun tidak akan punya
masalah untuk melompatinya.
Yang pertama adalah Lyfa, yang
melompat santai sambil bersenandung, dan mendarat dengan luar biasa di
punggung Tonkii. Lalu ia mengulurkan tangannya dengan sebuah panggilan
"Silica-chan!".
Silica mengangguk canggung, karena kedua
tangannya memegang kaki Pina, kemudian ia berlari dengan canggung juga
sebelum dengan mantap melompat keluar. Pina,dengan Silica yang
menggantung di bawahnya, mengepakkan sayapnya, meningkatkan jangkauan
lompatannya. Ini adalah suatu keistimewaan yang diterima oleh serang
tamer hewan peliharaan tipe penerbangan. Dia kemudian berhenti di
pelukan aman Lyfa.
Berikutnya adalah Lisbeth yang melompat
bersama dengan sebuah teriakan "Toryaa!", diikuti oleh Asuna yang
membuat lompatan jauh dengan bentuk seperti cairan. Sinon satu-satunya
yang ekstrim, melompat dengan jungkir balik ganda ke depan dan mendarat
di dekat ekor Tonkii. Klein berpaling padaku dengan ekspresi kaku, aku
membuat gerakan untuk mengatakan kepadanya, 'Silahkan pergi dulu."
"Nah, persiapkan dirimu untuk terpesona oleh keindahanku......"
Aku
menampar punggungnya ketika ia mengatakan itu dan mengukur waktunya.
Berjuang dengan awalan berlari mengambil jarak,Karena jarak lompatannyaa
tampaknya tidak cukup, tetapi Tonkii menjulurkan hidungnya untuk
menangkapnya di tengah udara.
"O-Owaaaaa? M-Me-menakutkan!!?"
Mengabaikan
teriakan itu, aku melihat ke bawah sekali lagi. Di luar lempengan
bundar yang terbuat dari es yang tembus pandang, Great Void telah
mengisi seluruh bidang pandanganku. Menghadap ke depan, mempersiapkan
awalan lari jangka pendek——
Pada saat itu, aku menyadari satu fakta yang mengerikan.
Aku tidak bisa melompat.
Lebih
tepatnya, dalam di tanganku terdapat sebuah beban yang berat——«Holy
Sword Excaliber», sehingga melompat lima meter tidak akan mungkin. Hanya
dengan berdiri, sepatuku sudah meretakkan es.
Setiap orang yang sudah pindah ke bagian punggung Tonkii juga melihat alasanku berdiri diam disini.
"Kirito!"
"Kirito-kun!"
Suara
memangggil itu mencapaiku. Masih menghadap ke bawah, aku mengertakkan
gigiku karena konflik yang hebat berkecamuk. Kedua pilihan ini ——
merndekap erat Excaliber seperti ini dan mati karena jatuh, atau
menjatuhkannya dan bertahan hidup. Apakah ini suatu kebetulan seorang
dimana player sedang diuji keserakahan dan obsesinya pada jarak lima
meter terakhir? Apakah ini juga merupakan perangkap Sistem Kardinal?
......
"Papa ......"
Panggilan khawatir dari Yui di kepalaku, aku membuat anggukan kecil dan membalas,
"............ Benar-benar ...... Kau Kardinal!"
Aku berteriak dengan senyum pahit.
Pada saat berikutnya, pedang di tangan kananku terlempar ke samping.
Tiba-tiba
tubuhku menjadi begitu ringan itu seolah-olah itu bohong belaka.Cahaya
berputar warna emas sama-samar bergerak di tepi pandanganku.
Aku
berlari ringan, melompat, dan mengubah orientasi tubuhku di tengah
udara. Excaliber jatuh perlahan, seperti bulu yang jatuh dari sayap
phoenix, ke kedalaman yang tak terukur dari lubang besar.
Di
bagian punggung Tonkii, setelah aku melakukan pendaratan dengan
punggungku, dia membentangkan ke delapan sayapnya lebar-lebar.
Kecepatannya melambat. Tonkii, yang telah jatuh pada kecepatan yang sama
seperti lempengan bundar tadi sampai sekarang, mulai melayang,
menghentikan tebang menurunnya.
Asuna datang kepadaku dan menepuk bahuku.
"...... Nanti, suatu hari nanti, kita akan mengambilnya kembali."
"Aku akan sempurnakan koordinasi perjalanan kita!"
Lanjut Yui tepat setelah Asuna.
"...... Ah,itu benar.dia pasti akan menunggu di suatu tempat di Niflheimr."
Aku
bergumam, seperti yang aku mengucapkan kata perpisahan yang ada dalam
pikiranku kepada pedang terkuat yang telah kugenggam untuk waktu yang
singkat —— atau begitu lah tampaknya.
Untuk mencegah hal itu, melangkah di depanku, adalah si Cait Sith berambut biru.
Tangan
kirinya menurunkan busur panjangnya yang besar dari bahunya, dan tangan
kanannya memasangkan panah tipis keperakan pada busurnya.
"——Dua ratus meter, ya"
Dia bergumam, lalu dengan cepat melafalkan mantra. Panah itu terbungkus dalam sebuah cahaya putih.
Di
depan kami semua, yang terkejut ketika kami menyaksikannya, pemanah
serta sniper Sinon dengan santai menaril tali busurnya hingga membentang
secara maksimal.
Sekitar empat puluh lima derajat di bawahnya,
di sisi lain itu ada Excaliber yang tengah terjatuh, panah itu
ditembakkan.Panah itu terbang di udara, meninggalkan garis keperakan
yang aneh. Itu adalah mantra umum keistimewaan pengguna busur ini
«Retrieve Arrow». Mantra itu dapat digunakan untuk mengambil sesuatu
yang tidak bisa di capai oleh tangan, akan tetapi, itu hanya bisa
digunakan untuk jarak pendek karena benang terpasang akan terdistorsi
oleh lintasan anahk panah, sehingga menurunkan nilai homing-nya ke nol.
Akhirnya memahami niat Sinon, aku berteriak dalam pikiranku "Berapapun biayanya."
Itu
tidak mungkin juga. Dua ratus meter dua kali jangkauan efektif dari
busur yang dibuat oleh Lis. Tidak, bahkan jika itu dalam jangkauan
tembak, dia tidak dalam kondisi yang baik untuk membidiknya. Pijakannya
tidak stabil, es di sekitarnya yang jatuh, dan target nya juga jatuh.
Tapi —— tapi, tapi.
Cahaya
emas yang jatuh di sana,jatuh di sampingnya,sebuah anak panah keperakan
tampak tarik menarik satu sama lain dengan pedang sambil bergerak lebih
dekat, lebih dekat ............
Taan! Tabrakan mereka dalam suara cahaya.
"Baiklah!"
Sinon
menarik benang ajaib yang membentang keluar dari tangan kanannya dengan
semua kekuatannya. Cahaya keemasan melambat, berhenti, kemudian mulai
naik. Berputar, dan secara bertahap mendekat. Cahaya keemasan kecil
mulai menjadi lebih panjang dan sempit, membentuk sebuah pedang.
Dua
detik kemudian, senjata legendaris yang telah kuucapkan selamat tinggal
padanya, telah ada di telapak tangan Sinon. "Uwa, berat ......"
Bergumam sambil memegangnya di tangannya, Cait Sith-sama kemudian berbalik.
"""Si ...... Si ...... Si ......"""
Suara-suara dari enam orang dan Yui berada dalam sinkronisasi sempurna.
"""Sinon-san, keren sekali——————!"""
Sinon
menanggapi pujian kami dengan gerakan naik dan turun menggunakan
telinga segitiganya —— sambil kedua tangannya memegang pedang, ia
menatapku dan mengangkat bahunya pelan.
"Ini dia, tidak perlu memasang wajah seperti itu."
——Aku
rupanya terlalu ceroboh, seolah-olah sebuah "Aku ingin itu!" tertulis
besar-besar di dahiku dengan pena sihir hitam. Sinon sengaja menatap ke
kiri atas sambil mengulurkan pedang kepadaku, dengan suara "ini".
Sebuah
déjà vu samar. Sekitar dua minggu lalu, dalam acara untuk menentukan
player terkuat di GGO «Bullet of Bullets 3»tepatnya pada babak final
battle royale turnamen, Sinon telah membuat tindakan yang serupa. Apa
yang aku terima darinya dengan reflex kala itu adalah serangan one hit
kill dari granat plasma, Sinon dan aku terjebak bersama-sama dan
keduanya meninggal akibat ledakan bom sesegera setelah itu, yang
mengarah ke akhir pertandingan. Orang-orang di internet telah berusaha
untuk menafsirkan adegan terakhir itu, tapi itu terlalu menakutkan
sehingga tidak ada yang melakukan penyelidikan lebih lanjut.
Tapi kali ini, tentu saja pedang itu tidak akan meledak.
"Te...... Terima kasih."
Seperti yang aku katakan, terima kasih, aku mengulurkan tangan untuk menerimanya —— tapi pedang ditarik kembali.
"Sebelum itu, berjanjilah satu hal padaku."
Kemudian
si Cait Sith berambut biru tersenyum cerah,senyuman itu tanpa diragukan
lagi senyuman kelas tertinggi di ALO —— meskipun disertai kekuatan
destruktif yang setara dengan sepuluh granat plasma tersembunyi di
dalamnya.
"——Setiap kali kau menarik pedang ini keluar, pastikan kau selalu memikirkan aku, oke?"
Bikki―n.
Suasana
tiba-tiba membeku, pedang emas suci «Excaliber» berpindah dari tangan
Sinon ke tanganku. Tapi luar biasa, aku tidak bisa merasakan beratnya
sama sekali, malahan aku merasakan hawa dingin imajiner dan keringat
mengalir di punggungku.
"O―o, itu pasti sulit bagi mu, populer-bro."
Tepat
di belakangku, Klein berkata begitu tanpa membaca suasana, aku
menginjak kakinya untuk membuatnya diam, lalu berkata dengan suara
paling tenang yang aku bisa kerahkan,
"...... Ya, aku akan
mencamkan itu dalam pikiranku, Kau memiliki rasa terima kasihku,.
Tembakkan tadi sangat mengagumkan." "Terima kasih kembali."
Sinon
menyampaikan pukulan terakhirnya dengan mengedipkan mata, lalu berbalik
dan bergerak ke arah ekor Tonkii. Dia kemudian mengambil batang mint
dari saku di sebelah kanan pinggangnya dan memegangnya dalam mulutnya,
tampaknya itu menjadi caranya beristirahat sejenak. Itu adalah sebuah
aksi yang keren yang cocok dengan hidup seorang sniper, namun, aku tidak
kelewatan melihat ujung ekor birunya menggeliat. Itu adalah tanda yang
mengatakan bahwa dia sedang tertawa. aku sudah tau itu! Sambil aku
mengerang dalam pikiranku, tidak ada yang bisa aku lakukan terhadap
pandangan menusuk dari sekelompok gadis-gadis di sekitarku.
Tapi di sini, orang yang memberiku perahu penyelamat untuk keluar dari situasi itu tak terduga adalah Tonkii.
"Kuooo——n ......"
Ia
mengeluarkan teriakan panjang, sementara delapan sayapnya mengepak kuat
dan mulai naik keatas. Melihat ke langit, tampaknya adegan terbesar
paling spektakuler dan terakhir dari quest ini baru saja akan di mulai.
Keseluruhan
kastil Þrymheimr yang telah menembus dalam ke pusat kanopi dunia bawah
tanah Jötunheimr akhirnya mulai berjatuhan. Sementara bagian bawahnya
yang sudah runtuh tanpa meninggalkan jejak di belakangnya,ada bagian
yang masih terjaga bentuk keseluruhannya. Kastil yang kami bisa lihat
berbentuk piramida terbalik sampai sekarang ternyata telah
menyembunyikan bagian atasnya yang ukurannya dari segi ukuran sama
persis dengan bagian bawahnya. Dengan kata lain,bagian itu memiliki
bentuk yang sama dengan ruang pemakaman di mana Excaliber tersegel di
dalamnya, sebentuk segi delapan reguler.
Bagian itu memiliki
panjang tiga ratus meter di setiap sisinya. Jadi, jarak antara puncak
atas dan bawah sejajar dengan 300×√2 atau 424,26 meter. Ketinggian lobi
khusus untuk melihat pemandangan di Tokyo Sky Tree
adalah 450 meter, sehingga ketinggian kastil ini sudah mendekati itu.
Aku senang struktur dungeon ini tidak mengharuskan kami untuk naik
keatas sampai puncaknya sebelum kami bisa turun menuju tujuan kami.
Sementara
pikiranku berkutat pada perhitungan dan spekulasi yang sudah tidak ada
artinya lagi, Kastil es Raksasa ini terus jatuh sambil membuat gemuruh
yang menggelegar. Intensitas tekanan angin yang harus kami tahan
meningkat seiring dengan keruntuhannya.Banyak tercipta retakan-retakan,
seperti jurang gleser, menyebar naik dari bagian terendah, dan dari
waktu ke waktu, beberapa potongan-potongan besar es mulai melepaskan
dirinya dari itu.
"............ Dungeon itu, menghilang setelah kita menjelajah di dalamnya hanya sekali ......"
Lis bergumam pelan. Silica, yang di sampingnya,memeluk erat Pina dan mengangguk sebagai jawaban.
"Sangat di sayangkan. Ada banyak ruangan yang belum kita jelajahi ......."
"Tingkat penyelesaian peta 37,2 persen."
Tambahan dari Yui yang duduk di kepalaku berkata dengan suara menyesal.
"Itu pembicaraan yang mewah ——Tapi aku merasakan ada banyak kesenangan.."
Dengan
kedua tangan di pinggangnya, Klein mengangguk dalam. Dan, seolah-olah
dia menyadari sesuatu, dia membalikkan badannya dan berkata dengan suara
yang aneh,
"Hei Lyfa....... Bagaimana mengatakannya yah,
jadi...........tentang Freyja, ...... dia benar-benar ada sebagai
dewi-san yang sebenarnya kan? Selain kakek Þórr yang tadi?."
"Ya, benar."
Lyfa mengangguk kemudian tersenyum.
"O―, jadi begitu,kalau begitu aku memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya di suatu tempat."
"...... Mungkin."
Dalam
ALO, Ásgarðr, tempat di mana Æsir tinggal, itu tidak ada, tapi Lyfa
cukup baik untuk tidak mengatakannya. Ketika aku berpikir sampai titik
ini, aku teringat apa yang dikatakan Þrym sebelumnya Þórr bisa
menghentikannya. Itu pasti tentang Æsir......
apa yang ingin dia katakan yah......
Aku
mencoba mengingat-ingat, tapi pikiranku tenggelam dalam teriakan
penderitaan kematian dari kastil Þrymheimr, yang akhirnya runtuh
seluruhnya.
Saat aku melaju di punggung Tonkii, sekelompok
bongkahan es besar tampak jatuh yang di jarak dimana kelihatannya aku
bisa meraihnya jika aku mengulurkan tanganku.. Mereka langsung ditelan
oleh lubang besar yang berada tepat di bawahnya, menghilang ke dalam
kegelapan tak terbatas yang dimiliki «Great Void»——
...... Tidak, bukan seperti itu.
Aku
bisa melihat cahaya dari dasar lubang. Berkilauan biru dan
bergelombang, cahaya berkedip-kedip itu, ya, air, permukaan air. Datang
dari kedalaman Void yang kami pikir tidak memiliki dasar, bersama dengan
suara yang keras yang lain, sejumlah besar air memuncrat dari dalam
lubang. Es yang masih berjatuhan tenggelam ke dalam permukaannya
kemudian dengan segera mencair, menjadi bagian dari air itu. "Ah ......
di atas!"
Sinon berkata saat mulutnya masih memegang batang mint
sambil mengacungkan tangan kanannya ke atas. Pandanganku mengikutinya
dengan refleks, sekali lagi, adegan luar biasa terjadi di depan mataku.
Akar-akar
World Tree, yang telah layu kembali ke langit-langit, terlepas setelah
musnahnya kastil Þrymheimr, mereka membuat untiran besar sambil tumbuh
menebal, seolah-olah mereka adalah makhluk hidup. Mereka berkumpul dan
bergegas turun ke bawah seolah-olah mereka sedang mencari sesuatu.
Kejadian itu seperti seorang Raksasa yang telah melemparkan gelondongan
kayu ke bawah. Di depan kami yang sedang menyaksikan tanpa bisa berkata
apa-apa, Akar World Tree telah tadi sudah mencapai dan tenggelam ke
dalam permukaan air murni yang sebelumnya adalah Great Void, menyebabkan
sebuah gelombang besar yang menyebar. Akar-akar saling bertautan dengan
cepat menutupi permukaan air yang luas sampai akar terujung nya
mencapai tepian.
Adegan itu memiliki dua hal yang sama dengan
adegan ilusi yang telah diperlihatkan Ratu Urðr pada kami. World Tree
yang telah menghentikan gerakan akar-akarnya, atau lebih tepatnya
perpanjangan batang pohon dari sosok raksasanya, aku merasa ada semacam
gelombang kuat yang dipancarkannya.Ini murni menyenangkan, seperti
seorang musafir yang telah berjalan sekian lama dalam panasnya gurun
yang hebat,akhirnya dapat membenamkan mulutnya dalam oasis setelah ia tiba disana.
"Lihat, ........tunas dari akar ..."
Aku
memfokuskan mataku karena bisikan Asuna, tentu saja, dari segala arah
di sekitar akar, tunas-tunas kecil —— tentu saja tunas sebesar kami,
tapi mereka termasuk kecil bila dibandingkan dengan pohon raksasa
——tumbuh ke atas, dan warna kuning-hijau dari daun-daunnya menyebar satu
demi satu.
Angin bertiup.
Berbeda dengan angin dingin
menusuk tulang yang tanpa henti dengan kencang menyapu seluruh dataran
Jötunheimr sampai sekarang,angin ini adalah angin musim semi yang
hangat. Pada saat yang sama, intensitas cahaya di seluruh dataran ini
telah meningkat berlipat ganda. Aku mendongak ke langit lagi,sekelompok
kristal yang sebelumnya bersinar redup memancarkan cahaya putih yang
kuat, masing-masing dari mereka layaknya sebuah matahari kecil.
Angin
dan sinar matahari menyambar es yang menyelimuti field-field luas dan
es tebal yang menutupi sungai-sungai kecil, menyebabkan mereka mencair.
Di bawahnya, daun hijau baru tumbuh dari tanah hitam dan lembab.
Kastil-kastil dan benteng-benteng yang telah dibangun humanoid evil-god
di berbagai tempat dengan cepat tertutup dalam warna hijau dan runtuh——
"Kuoo ooo————n ............"
Tiba-tiba, Tonkii mengangkat kedelapan sayapnya, telinga lebar, dan hidungnya, kemudian membuat sebuah lolongan keras.
Beberapa
detik kemudian, dari berbagai tempat di field,Oo―n, Kuooo―n bergema
seperti mereka sedang membalas lolongannya. Muncul dari berbagai air
mancur sungai, dan tentu saja dari danau besar tempat akar World Tree
menjalar, makhluk-makhluk bertubuh seperti Manju dan bertentakel
panjang,para evil-god tipe gajah ubur-ubur. Bukan hanya itu, berbagai
tipe alligator berkaki banyak,tipe macan tutul bekepala dua,dan banyak
lagi evil-god tipe binatang yang muncul tanpa henti dari tanah dan
permukaan air, berjalan di field dengan sikap angkuh. Tidak, di dataran
hijau yang indah ini, mereka tidak lagi para «Evil-God». Mereka adalah
penghuni yang damai di dataran berangin sepoi-sepoi,penuh
tumbuh-tumbuhan hijau, dan berlimpahan sinar matahari ini——
mengesampingkan ukuran mereka. Mereka yang telah mem-bully dengan
kasar,para humanoid evil-god tidak dapat kutemukan di manapun aku
mencarinya.
Tonkii menurunkan ketinggiannya dengan cepat sebelum
aku sadar akan hal itu, terlihat di sana sini di hutan-hutan belantara
adalah titik-titik kecil dari party serangan yang berdiri tertegun.
Melihat mereka, mereka mungkin bertanya-tanya apa yang telah terjadi.
Setelah mengambil quest dari NPC «Archduke Þjazi», dan tepat sebelum
mereka bisa mencapai buah dari perjuangan panjang mereka, sahabat
raksasa mereka telah menghilang dan field ini telah benar-benar berubah,
jadi itu hal yang normal untuk menjadi bingung.
Itu persis
seperti apa yang Klein katakan setelah kami mendengar quest dari Urðr,
sepertinya kami harus menjelaskan secara penuh detailnya kepada wartawan
« MMO Tommorow» yang juga menjabat sebagai toko informasi bagi anggota
party serangan yang tertegun tadi, aku akan dengan senang hati
mempercayakan tugas ini kepadanya karena ia menginginkannya —— Sementara
aku memikirkan hal-hal yang tidak bertanggung jawab, Lyfa tiba-tiba
duduk.
Membelai rambut putih yang bebas melambai di punggung lebar Tonkii, dia berbisik,
"......
Ini hebat. benar-benar hebat, Tonkii., Lihat Begitu banyak teman-teman
mu. Di sana ...... dan juga di sana, begitu banyak ............ "
Melihat
tetesan air yang tumpah di pipinya, bahkan seorang kepala balok seperti
diriku merasakan sesuatu yang membuncah di dalam dadaku. Segera Silica
memeluk Lyfa sebelum mulai menangis tak terkendali, Asuna dan Lis juga
menyeka mata mereka. Melipat tangannya, Klein menghadap ke arah lain
untuk menyembunyikan wajahnya, bahkan Sinon berulang kali
berkedip-kedip.
Terakhir, Yui yang lepas dari kepalaku dan
mendarat di bahu Asuna sebelum membenamkan wajahnya di rambutnya. Gadis
itu tidak membiarkan aku melihat wajahnya yang sedang menangis lagi, aku
bertanya-tanya dari siapa dia belajar sesuatu seperti itu......
Kemudian, pada saat itu. Aku mendengar suara.
"Aku hargai pencapaian hebat kalian semua."
Aku membalikkan wajah terkejutku ke depan.
Di kepala besar Tonkii, sebuah sosok terbalut dalam cahaya keemasan mengambang.
Ini
seharusnya tidak lebih dari dua jam, tapi aku sudah merasa sosok ini
adalah sosok yang membawa kembali nostalgia, itu, tidak diragukan lagi,
si cantik berambut emas dengan tubuh tiga meter tingginya, yang telah
memberi kami quest ini, «Ratu Danau Urðr».
Namun, dia tidak
transparan lagi, kali ini dia jelas punya substansi. Jadi, dia tentunya
telah keluar dari air mancur tempat ia terpaksa bersembunyi untuk
menghindari kejaran tangan Þrym. Sisik mutiara terlihat pada anggota
tubuhnya, ujung rambut berbentuk siripnya bergoyang, bersama dengan gaun
hijau muda panjang yang menutupi tubuhnya, semuanya berkilau
menyilaukan di bawah sinar matahari.
Pupil biru-hijau nya dengan lembut menyempit, sebelum Urðr membuka bibirnya lagi.
"Dengan
terlepasnya« Pedang yang memotong semua baja dan pohon » Excaliber, «
Akar Roh »yang telah terpotong dari Yggdrasil bisa kembali ke tempat
asalnya. Dengan berkah dari pohon yang mengisi tanah ini sekali lagi,
Jötunheimr telah kembali ke bagaimana keadaan ia sebelumnya. Untuk semua
ini, Engkau semua memiliki rasa terima kasihku. "
"Tidak ..... yah.Untuk Þrym,. Tanpa bantuan dari Þórr, aku tidak berpikir kami bisa mengalahkannya ......"
Urðr menganggukan kepalanya pada apa yang aku katakan.
"Aku
tahu kekuatan dari Dewa Halilintar. Namun.....berhati-hati lah, Wahai
para peri. Meskipun Æsir adalah musuh bagi para Raksasa Es ......,
mereka tidak akan pernah menjadi sekutu kalian ......."
"Erm ...... Þrym sendiri mengatakan hal yang sama, apa artinya itu......?"
Lyfa
bertanya setelah dia berdiri dan menyeka air matanya. Tapi mesin
respons otomatis Kardinal tidak mengenali pertanyaan yang tidak jelas
itu, sementara Urðr tetap diam, sosok mengambangnya terangkat sedikit.
"——Saudari ku juga ingin memberikan apresiasi mereka."
Bersamaan
dengan kata-katanya, sisi kanan Urðr mulai bergetar seperti permukaan
air, lalu sebuah sosok muncul. Tingginya sedikit lebih pendek dari
kakaknya——tetapi meskipun demikian, dari sudut pandang kami, kami masih
harus mendongak ke atas untuk melihatnya.. Rambutnya dengan warna emas
yang sama tapi sedikit lebih pendek. Gaun panjang nya berwarna biru tua.
Wajahnya, jika wajah Urðr menunjukkan «kelas tinggi» maka wajahnya
menunjukkan «keanggunan».
"Namaku «Verdandi». Terima kasih, prajurit-prajurit peri.Bisa melihat warna hijau Jötunheimr sekali lagi,. Ah, ini seperti sebuah mimpi ...... "
Saat
ia berbisik dengan suara yang manis, dengan lembut Verdandi mengibaskan
tangan kanannya. Pada saat yang sama, berbagai macam item dan mata uang
Yurudo jatuh di depan kami sebelum menghilang ke dalam penyimpanan
sementara kami. Kapasitasnya cocok untuk party tujuh orang, namun, aku
merasa itu akan mencapai batasnya segera.
Dan selain itu,sebentuk angin puyuh terjadi di sebelah kiri Urðr, dan bayangan ketiga muncul.
Kontras
dengan Verdandi dari segi penampilannya, dia adalah sosok yang
mengenakan armor dan helm. Membentang dari kedua sisi helm dan sepatu
botnya sepasang sayap panjang. Rambut emasnya terikat sempurna, wajah
cantik dan beraninya mengguncangkan sekitarnya. Dan pada orang ketiga
ini, nampak sebuah ciri-ciri mengejutkan. Dia seukuran manusia tidak,
seukuran peri, sekitar setengah tinggi kakak tertuanya Urðr. Klein
membuat suara meneguk aneh dari tenggorokannya.
"Nama ku «Skuld». Kalian memiliki rasa terima kasihku, prajurit!"
Dia
membuat seruan singkat dengan suara dingin dan bermartabat, dan seperti
kakaknya, mengangkat tangan besarnya. Sekali lagi, sebuah air terjun
dari reward item terjadi. Daerah pesan di tempat paling kanan bidang
pandangku akhirnya muncul sebuah peringatan 'mencapai kapasitas penuh'
yang berkedip-kedip.
Saat kedua saudarinya melangkah mundur,
Urðr melangkah maju sekali lagi. Jika Urðr memberikan jumlah reward yang
sama, tidak ada keraguanlagi penyimpanan kami akan membludak. Dalam hal
ini, item-item yang tersisa akan berubah menjadi objek sewenang-wenang
yang teronggok di punggung Tonkii —— Namun, apa baik mengatakan itu
adalah keberuntungan? Urðr tersenyum padaku sebelum mulai berbicara, "
—— Dariku ,aku akan menganugerahkan pedang itu untuk mu. Tapi, jangan
pernah membuangnya ke «Mata Air Urðr»."
"Y-Ya, aku tidak akan melakukannya."
Sambil aku mengangguk seperti anak kecil ——
Pedang
emas panjang yang telah kugenggam erat di kedua tangan,bentuk dari
senjata legendaris «Holy Sword Excaliber» telah menghilang. Tentu saja,
itu dimasukkan ke dalam penyimpanan pribadiku. Pada poin ini aku ingin
berteriak "Aku Berhasil!!!". tapi aku bukanlah lagi seorang anak kecil, tolong maafkan aku karena aku hanya mengepalkan tangan kananku pada saat itu.
Ketiga gadis tadi melayang naik sedikit dan berkata serempak.
"Terima kasih, Para peri. Mari kita bertemu lagi."
Pada
saat yang sama, di pusat penglihatanku,sebuah pesan sistem dalam huruf
yang panjang dan lebar muncul. Sementara pesan 'Quest Cleared' memudar,
tiga tubuh itu mulai pergi.
Klein tiba-tiba melompat ke depan dan berteriak,
"S, S-S-Skuld-san! Alamat email anda Anda?!"
————Kau, bagaimana dengan Freyja-san!? ————Dan bagaimana mungkin NPC memiliki alamat email!?
Ketika aku berdiri tegak, mempertimbangkan mana yang harus aku katakan kepadanya ——
Yang mana yang harus aku katakan?
Kedua
saudarinya telah menghilang dikejauhan, tetapi si adik masa depan
Skuld-san berbalik, itu mungkin hanya imajinasiku, tapi aku melihat dia
membuat ekspresi geli, lalu melambaikan tangannya lagi. Sesuatu
berkilauan mengalir di udara dan jatuh ke tangan Klein. Segera setelah
itu, sang dewi perang juga lenyap, meninggalkan hanya keheningan dan
angin sepoi-sepoi. Tak lama kemudian, Lisbeth menggelengkan kepalanya
pelan sebelum berbisik,
"Klein. Sekarang kau. Memiliki rasa hormatku dari dalam lubuk hatiku."
Setuju. Sungguh, aku benar-benar setuju.
Begitulah——
Petualangan tiba-tiba kami pada pagi 28 Desember 2025 telah berakhir seperti ini sekitar tengah harinya.
"...... Nah, bagaimana kalau pesta akhir tahun setelah ini?"
Seperti yang aku usulkan, Asuna, meskipun tampak sedikit lelah, tersenyum dan berkata,
"Aku setuju."
"Aku setuju juga!"
Dari bahunya, Yui mengangkat lurus tangan kanannya .
Bab 6
Aku
sedikit khawatir karena aku memutuskan apakah akan menggelar pesta
akhir tahun yang tak terduga di ruanganku dan Asuna di kota Yggdrasil,
atau berkumpul di dunia nyata.
Jika itu di dalam ALO, Yui, yang
memainkan peran aktif dalam quest kali ini, akan dapat berpartisipasi
secara penuh dalam pesta. Tapi Asuna harus pergi ke Kyoto untuk
mengunjungi kediaman utama dari pihak ayahnya selama seminggu, mulai
dari tanggal 29, jadi jika kita melewatkan pertemuan hari ini, aku tidak
akan memiliki kesempatan lain untuk bertemu dengannya sampai tahun
berakhir.
Setelah Yui, putriku, mengatakan "Real!" setelah aku
meminta pendapatnya, pesta akhir tahun akan diselenggarakan dari jam
3:00 WIB di kafe dalam kota Taito distrik Okachimachi, «Dicey Café».
Kami melambaikan tangan perpisahan kepada Tonkii setelah ia mengirim
kami kembali ke tangga pohon, dan setelah kami mencapai ibukota pusat
Aarun, yang masih ramai, seperti sebelum quest meskipun —— ketika
Þrymheimr mulai naik ia telah menyebabkan beberapa getaran kecil—— di
sana lah , kami log out.
Hal pertama yang aku lakukan setelah
membuka mataku di tempat tidurku di dunia nyata adalah memanggil Agil
untuk membuat reservasi, dan meskipun ia mengeluh "Tiba-tiba meminta hal
seperti ini, aku tidak akan punya waktu untuk mempersiapkan bahan-bahan
khusus.", Namun pada saat kami tiba, ada banyak menu khusus toko,
'spare ribs' dan 'baked beans', ia benar-benar seorang pengusaha yang ideal.
Ramalan
cuaca mengatakan akan ada salju di malam hari, sehingga Suguha dan aku
harus menggunakan kereta untuk mencapai interior Tokyo bukan dengan
sepeda motorku. Juga, saat ini kami membawa barang bawaan yang cukup
besar, dan itu tidak akan muat di tempat helm sempit 125cc -ku
Ngomong-ngomong kota Kawagoe terletak di prefektur Saitama, untuk Klein
yang tinggal di Tokyo, ia akan membuat wajah seolah-olah berada di ujung
dunia, tapi bahkan itu tidak akan sampai satu jam perjalanan jika
menggunakan Tojo express line untuk mencapai Okachimachi . Sudah lewat 2
PM ketika kami membuka pintu Café Dicey, dan hanya Sinon, yang sudah
tiba lebih awal karena rumahnya sangat dekat, yang telah ada di sana.
Setelah
aku disambut sang penjaga toko yang sedang sibuk menyiapkan makanan,
aku membuka kotak keras yang aku bawa. Isinya empat buah kamera dengan
lensa bergerak, dan sebuah PC notebook untuk mengendalikan mereka.
"Apa ini ......?"
Sambil
mengerutkan kening, Sinon bertanya, sedangkan Suguha membantu untuk
menginstal kamera di empat sudut toko. Mereka adalah webcam dengan
built-in mikrofon yang dijual luas di pasaran, tapi aku harus mengubah
bentuk mereka agar memiliki kapasitas baterai dan koneksi nirkabel yang
tinggi, keempatnya sudah cukup untuk sepenuhnya mencakup seluruh ruangan
ini tanpa harus khawatir tentang lokasi tiap-tiap kameranya.
Setelah
kamera-kamera tadi dikenali oleh PC notebook, aku mengkonfirmasi
pergerakan mereka, kemudian menghubungkan mereka ke mesin
stasionerberspesifikasi tinggi di rumahku di Kawagoe. Aku mengenakan
sebuah head set kecil di kepalaku, kemudian berbicara,
"Bagaimana, Yui?"
『...... Aku bisa melihatnya. Aku bisa melihatnya dengan jelas, dan aku mendengar mu, Papa!』
Suara indah Yui bergema dari kedua earphoneku dan speaker di PC.
"OK, coba bergerak perlahan terlebih dahulu."
『Ya!』
Setelah jawabannya, lensa berdiameter kecil dari kamera terdekat mulai bergerak.
Saat ini harusnya Yui sedang terbang seperti peri mungil di refleksi pseudo-3D
dari Café Dicey. Meskipun kualitas gambar nya rendah dan waktu
responnya juga buruk, ia akan memiliki lebih banyak kebebasan
dibandingkan dengan gambar pasif dari kamera terminal mobile sampai
sekarang.
"...... Begitu ya, jadi semua kamera dan mikrofon itu seperti terminal Yui...... organ sensorik, kan?"
Aku diam saja pada kata-kata Sinon, sementara Suguha mengangguk,
"Ya. Onii-chan belajar itu di sekolah, mecha ......mechatoni ......"
"Mechatronics.", kataku.
"Kau mengambil nicsnya saja. Dan membuat barang-barang ini, semuanya hanya untuk Yui-chan, kan?"
『Itu perintah dariku!』
Ahaha, tiga orang tertawa bersama sambil menyeruput ginger ale panas mereka.
"Bu-Bukan
hanya itu! Setelah kamera itu lebih kompak, aku dapat melampirkan ke
bahu atau kepalaku dan membawanya kemana saja bersama denganku......"
"Bukankah itu juga untuk Yui?"
Sungguh, tidak ada cara lain agar aku bisa keberatan dengan itu.
Namun,
sistem sementara yang bernama « Probe audio-visual komunikasi dua arah »
ini masih jauh dari kata sempurna. Agar Yui dapat mewujudkan dunia
nyata seperti dunia maya, fungsi gerakan otomatis dari terminal kamera
dan mikrofon adalah persyaratannya, dan sensor juga masih belum cukup.
Idealnya bisa dibilang, itu akan lebih baik untuk menggunakan tipe
self-propelled manusia. Tentu saja aku tidak bisa membuatnya menggunakan
peralatan dari sekolahku, apakah ada mekanik-san yang penuh inisiatif
di suatu tempat di luar sana yang dapat membuat sebuah robot gadis
cantik......?
Sementara khayalan jujurku berlipat ganda; Asuna,
Klein, Lis, dan Silica berturut-turut datang, setelahnya makanan dan
minuman dijajarkan pada dua meja di depan tempat kami duduk bersama.
Ketika Agil membawa keluar iga yang disajikan di piring besar mengkilat,
semua anggota bertepuk tangan pada sang penjaga toko. Ia kemudian
melepas apron-nya dan duduk, dan champagne non-alkohol dan champagne
asli keduanya dituangkan ke dalam gelas——
"Selamat telah
memperoleh «Holy Sword Excaliber» dan «Thunder Hammer Mjölnir»! Terima
kasih atas kerja kerasnya di tahun 2025! —— Cheers!" Semua orang
mengatakannya dalam sebuah paduan suara besar setelah kupimpin.
"...... Lalu,"
Sinon,
yang duduk di sebelah kananku, bergumam setelah sekitar satu setengah
jam, ketika acara makan-makan di atas meja hampir selesai. "Kenapa
pedang itu namanya «Excaliber»?"
"Heh Apa Maksudmu?"
Sambil
memiringkan kepala aku mencoba memahami apa maksud pertanyaannya, Sinon
melengkapi pertanyaannya sambil memutar garpu dengan terampil di ujung
jarinya.
"Normalnya.........biasanya itu disebut «calibur» di novel fantasi atau manga, kan? Seperti, « Excalibur»."
"A. ..... Ahh, begitukah?"
"Heh, Sinon-san juga membaca berbagai macam novel?"
Suguha,
yang berada di sisi yang berlawanan darinya, bertanya. Sinon membuat
senyum canggung sebelum menjawab, "Aku adalah kepala perpustakaan selama
SMP. Aku telah membaca beberapa buku tentang legenda Raja Arthur, aku
merasa bahwa mereka semua menggunakan nama «calibur»."
"Hmmm, mungkin itu adalah hal lain yang diinginkan perancang set Item ALO ......?"
Aku membuat respon tanpa emosi, dan Asuna yang duduk di sebelah kiriku tersenyum pahit dan berkata,
"Ini
tentu didasarkan pada legenda,persis seperti reward palsu dari quest
sebelumnya, bukankah «Caliburn» adalah salah satu diantaranya?"
Kemudian, Yui menjawab dengan suara jelas dari speaker di atas meja.
『Nama
lainnya
adalah«Caledfwlch»,«Caliburnus»,«Calibor»,«Collbrande»,«Caliburn»,«Escalibor»,
dan masih banyak lagi.』 "Uwa, banyak sekali ..."
Aku kagum,
ketika aku sedang memikirkan «calibur» dan berpikir nma «kaliber»
tampaknya sebuah kesalahan, Sinon melanjutkan, [33] "Yah, mungkin ini
tidak menjadi masalah besar tetapi ketika mengatakan «kaliber», aku agak
cemas karena aku pernah mendengar tentang makna lainnya ......."
"Heh, apa itu?"
"Diameter
barel sebuah pistol, tertulis sebagai «caliber» dalam bahasa Inggris,
misalnya, 50 per barel diameter milik Hecate II ku disebut «lima puluh
kaliber». Aku menyadari hal ini setelah melihat perbedaan dalam ejaan
Excaliber itu."
Sinon menutup mulutnya sejenak, kemudian melirik padaku sebelum melanjutkan,
"Lalu,
ternyata itu juga memiliki arti yang lain, «kapasitas seorang pria » «
Seorang pria dengan kaliber tinggi»....... Berarti «Seorang pria yang
memiliki kapasitas tinggi » atau «Seorang pria dengan kemampuan
tinggi»."
"Hehh―, Aku harus mengingat hal itu ......"
Suguha
mengatakannya dalam kekaguman, Sinon kemudian berkata, "Mungkin itu
tidak akan keluar dalam ujian." dan tersenyum. Lalu, aku tidak tahu
kapan ia mendengar tentang hal itu, tapi Lisbeth di sisi yang berlawanan
dari meja tersenyum dan berkata, "Itu berarti kita tidak bisa menyebut
pemilik dari Excaliber itu sebagai si pelit. Dan aku mendengar
desas-desus, kalau baru-baru ini, seseorang tertentu melakukan pekerjaan
paruh-waktu dan memperoleh sedikit cukup...―."
"Uu ............"
Itu
baru kemarin,saat Kikuoka dari Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi
telah mengirimkan bayaran telah membantu dalam penyelidikan «insiden
Death Gun». Tapi itu sudah kuhabiskan untuk meng-upgrade berbagai bagian
mesin stasioner Yui —— lalu shinai nanocarbon Suguha —— yang juga telah
sudah dipesan terlebih dahulu, sehingga segera sesudahnya saldo ku
langsung berada pada keadaan yang menyedihkan. Tapi aku tidak bisa
menarik kembali katakataku setelah aku mendengar tentang kaliber. Aku
menepuk dadaku sebelum aku menyatakannya,
"Ten-Tentu saja, aku telah memutuskan sejak awal kalau pesta ini aku yang traktir."
Tepat setelah itu, suara tepuk tangan keras datang dari segala arah, bersama dengan siulan Klein.
Ketika aku mengangkat tanganku sebagai respon, aku mulai berpikir dalam pikiranku,
Jadi
aku telah mempelajari berbagai kemampuan manusia melalui pengalaman
dari tiga dunia: SAO, ALO, GGO, dan itu hanya akan menghasilkan satu
kesimpulan, «Tidak ada satu orangpun yang dapat memikul semuanya
sendirian».
Tidak peduli itu di dunia mana, ada banyak sekali
saat dimana aku akan hancur, tapi entah bagaimana aku berhasil untuk
terus berjalan ke depan dengan bantuan dari banyak orang. Perkembangan
dari petualangan tiba-tiba hari ini juga merupakan salah satu
pertandanya, kan? Jadi pasti, aku —— tidak, «kaliber» semua orang adalah
titik di dalam lingkaran penuh yang dibuat oleh semua sahabatku yang
saling bergandengan tangan bersama-sama.
Pedang emas itu adalah tidak akan pernah ku gunakan untuk keuntungan pribadiku.
Sementara
aku memutuskan itu dalam pikiranku, dalam rangka untuk bersulang dengan
semua orang lagi, aku menjulurkan tanganku ke arah gelas di atas meja.
(END)
Bab 3: Hari Pertama (Aincrad Lantai Ke-1, November 2022)
Permainan Kematian.
Bukanlah
kalimat dengan definisi yang tepat. Jika dianggap «Melibatkan risiko
tubuh», yang akan mencakup seni bela diri, panjat tebing dan semacamnya,
bahkan sampai olahraga bermotor. Apa yang membedakan olahraga berbahaya
tadi dengan Permainan Kematian ini mungkin hanya satu kondisi tunggal.
Death penalty, jelas dinyatakan dalam aturan.
Bukan
seperti akibat dari insiden kecelakaan. Sebuah kematian yang
dipaksakan, menjabat sebagai konsekuensi dari kesalahan pemain dan
kekalahannya, atau hukuman atas pelanggaran aturan dan alasan lainnya.
Singkatnya, pembunuhan.
Dengan pemikiran ini didirikan, VRMMORPG
pertama di dunia, «Sword Art Online», kini tidak salah lagi menjadi
permainan kematian. Sang pengembang game, dan dengan demikian, penguasa,
Kayaba Akihiko, secara pribadi membuat deklarasi yang jelas tanpa
sedikit pun keraguan, dua puluh menit lalu.
Jika HP mencapai
nol—maka, dalam «kekalahan», mereka akan dibunuh. Atau jika Nerve Gear
itu di lepas—maka, itu «melanggar aturan», mereka juga akan dibunuh.
Ini
tidak terasa nyata. Bukan yang seharusnya. Kecurigaan yang tak
terhitung jumlahnya masih berputar-putar dipikiranku, bahkan hingga
sekarang.
—Apa sesuatu seperti itu mungkin? Setelah semua, itu
hanya «Mesin permainan yang cocok untuk kehidupan rumah tangga», Nerve
Gear, bisa memiliki kemampuan menghancurkan otak manusia?
—Pertama-tama,
mengapa melakukan hal seperti ini? Menyandera pemain di dunia maya,
jika uang tebusan yang dipertaruhkan, maka masih akan masuk akal. Namun,
menempatkan kehidupan pemain yang dipertaruhkan untuk clearing
permainan, yang tidak akan ada sama sekali manfaat nyata bagi Kayaba.
Sebaliknya, itu akan membuatnya kehilangan semua reputasinya sebagai
seorang desainer game dan fisikawan kuantum, merendahkannya menjadi
kriminal terburuk yang tercatat dalam sejarah.
Aku tak mengerti. Aku tak bisa merasa hal itu wajar.
Tapi pada saat yang sama, naluriku mengerti.
Pernyataan
Kayaba sepenuhnya benar. Sifat asli di mana SAO berlangsung, kastil
mengapung Aincrad, telah berubah dari sebuah dunia paralel yang dipenuhi
dengan gairah dan kegembiraan, menjadi kandang kematian yang menjebak
sepuluh ribu orang di dalamnya. Kata-kata yang diucapkan oleh Kayaba
pada akhir tutorialnya sebelumnya—[Situasi itu sendiri, adalah tujuan
akhirku], frase itu kemungkinan niat mutlak yang benar. Sang jenius yang
berbahaya, hanya demi mewujudkan permainan kematian, menciptakan SAO
... dan dengan demikian, Nerve Gear.
Karena keyakinan itu, aku-swordman level 1, Kirito, aku sekarang berjalan dengan hidupku sebagai taruhan.
Sendiri, di tengah-tengah padang rumput yang luas. Meninggalkan teman pertama yang aku buat di dunia ini.
Semua untuk menjaga diriku sendiri tetap hidup.
Kastil mengapung Aincrad dibentuk oleh lantai-lantai, hingga mencapai seratus, dengan sempit menumpuk di atas satu sama lain.
Bagian
bawah selebar bagian atas sangatlah terbatas, seluruh benteng mengambil
bentuk kerucut. Diameter lantai pertama yang terluas sebesar hingga
sepuluh kilometer. «main city area», dengan kata lain, kota terbesar
dari lantai pertama, «Starting City», mengulurkan tangan dalam setengah
lingkaran dengan diameter satu kilometer di ujung selatan lantai.
Dinding
kastil yang tinggi telah dibangun di sepanjang tepi kota, mengurangi
kemungkinan monster menyerang menjadi mutlak nol. Juga, bagian dalam
kota itu dijaga oleh «Anti-Criminal Code», jadi mustahil HP, yang
menjadi jumlah yang sebenarnya dari kehidupan mereka yang tersisa, dari
pemain turun bahkan 1 pixel. Untuk memasukkannya ke dalam kata lain,
jika satu orang tinggal di dalam Starting City, keselamatan mereka akan
dipastikan, menghilangkan kesempatan kematian.
Namun, aku memutuskan keluar dari kota tepat berakhirnya tutorial awal instan Kayaba Akihito.
Ada
beberapa alasan. Kurangnya kepercayaan dalam «Code» berkelanjutan
selamanya. Keinginan untuk menghindari perpecahan dan ketidakpercayaan
yang pasti akan lahir antara pemain. Dan juga, kegigihan untuk menaikan
level dari seorang gamer MMO, tertanam dalam diriku.
Ini mungkin
semacam nasib, aku memiliki kegemaran penuh akan tema permainan
kematian dalam fiksi, dan telah melalui banyak novel, komik, film dan
semacamnya dari keseluruhnya. Tentu saja, permainanku cenderung menutupi
berbagai macam tema, tapi aku percaya itu menjadi teori umum yang ada
dalam diri mereka.
Dalam hal permainan kematian, itu selalu
bertukar antara «keselamatan» dan «mengatasi». Jika lokasi awal adalah
daerah aman, tidak akan ada bahaya bagi kehidupan seseorang jika satu
orang tetap di sana. Tapi jika ada orang yang menyusut dari bahaya
bahkan sebelum mencoba untuk berani melalui itu, akan menjadi mustahil
untuk mengatasi situasi.
Tentu saja, tidak ada cara untukku agar
mempunyai aspirasi heroik untuk menebang seratus bos monster dengan
pedangku sendiri, Sehingga meng-clearkan permainan ini. Namun, dalam
sepuluh ribu pemain yang dipenjara, bagian dari mereka yang memiliki
mentalitas yang mungkin tidak terbatas hanya sebagian kecil
jumlahnya—seharusnya ada seribu orang setidaknya. Cepat atau lambat,
mereka akan keluar dari kota, memburu monster yang lemah di seluruh
wilayah, dan mulai mendapatkan exp poin, baik sebagai pemain solo atau
grup. Meningkatkan level mereka, upgrade peralatan mereka, menjadi
semakin kuat.
Dan dengan itu, teori kedua.
Dalam
permainan kematian, apa yang menentang pemain tidak hanya terbatas pada
aturan, perangkap, dan monster. Mereka akan menemukan pemain, seperti
mereka, sebagai musuh juga. Aku tidak tahu ada permainan kematian yang
tidak berubah seperti itu.
Dalam SAO, di luar kota, dengan kata
lain, «luar batas», PK sangatlah mungkin. Perkataan itu, meskipun tidak
mungkin bagi mereka pergi ke tingkat pembunuhan—yang akan mengakibatkan
mereka menjadi pembunuh sejati, setelah semuanya—beralih ke orang lain
mengancam dengan senjata untuk mencuri barang-barangnya, aku tidak
memiliki kepercayaan diri untuk mengatakan bukannya makhluk seperti itu
akan ada, sungguh sial. Hanya dengan membayangkan kemungkinan beberapa
orang tertentu dengan statistik tertenu membanjiri diriku sendiri
menjadi musuhku dalam ketakutan dan teror yang nyata, meninggalkan rasa
pahit di mulutku.
Dan berdasarkan alasan tersebut—
Pilihan tinggal di Starting City, meninggalkan kekuatan sendiri untuk keselamatan, keunggulan yang ditawarkan tidaklah untukku.
Jadi,
jika aku bertujuan untuk ada di level atas, tidak ada waktu untuk
berdiri bermalas-malasan. Bidang berumput yang relatif aman di sekitar
kota kemungkinan akan segera diisi dengan «mereka yang memutuskan untuk
pindah dari hari itu», sepertiku. POP monster dari SAO itu tetap dengan
jumlah tertentu dalam jangka waktu tertentu untuk masing-masing daerah.
Setelah target awal yang diburu, akan menjadi hiruk-pikuk untuk mencari
POP berikutnya, dan sejak saat itu, kemungkinan akan menjadi tak
terhindarkan untuk mencuri mereka dari orang lain.
Untuk
menghindari itu, untuk tujuan memiliki tingkat efektif leveling, maka
perlu bertujuan untuk melampaui daerah «relatif aman»—«sedikit
berbahaya».
Tentu saja, dalam permainan yang baru saja dimulai,
tidak ada arah tujuan, itu akan menjadi tindakan bunuh diri. Namun,
karena alasan tertentu, aku mengetahui banyak hal, jika dibatasi dengan
hanya lantai bawah, topografi, bahkan monster yang muncul, dalam game
ini, SAO, yang baru saja memulai layanan resmi hari ini.
Keluar
dari gerbang barat laut dari Starting City, memotong lurus melalui
padang rumput yang luas, setelah melarikan diri dari jalan yang mirip
dengan labirin di dalam hutan pedalaman, terdapat sebuah desa bernama,
«Horunka». Mungkin kecil, tapi jelas memiliki sebuah penginapan, toko
senjata dan toko alat «dalam batas», sehingga cukup untuk melayani dasar
berburu. Di hutan sekitarnya, tidak ada POP monster dengan kelumpuhan
yang berbahaya, racun, atau peralatan penghancur skill, sehingga tidak
mungkin mati oleh kecelakaan, bahkan dengan bermain solo.
Dengan
desa Horunka sebagai basisku, aku akan mendapatkan levelku dari 1
sampai 5 sepanjang hari. Waktu saat ini adalah pukul enam, lima belas
menit di sore hari. Padang rumput sekitarnya dicelup emas di bawah
pengaturan sinar matahari dari lingkar luar Aincrad, dan hutan terlihat
tenggelam ke dalam biru pucat dengan senja. Tapi untungnya, bahkan di
malam hari, monster yang kuat tidak akan muncul di sekitar Horunka. Jika
aku terus berburu tanpa henti sampai perubahan hari berikutnya, aku
mungkin dapat memperoleh statistik yang cukup dan peralatan untuk menuju
lokasi berikutnya sebelum desa diisi oleh pemain lain.
"... Keegoisan adalah titik yang baik juga, huh ... pemain solo sudah melekat dalam diriku, Ya ampun ..."
Saat aku berlari sekuatku, itulah yang pertama kali aku bisikan keluar saat aku pergi keluar dari kota.
Jika
aku tidak mengatakan itu dalam rasa takut, nada bercanda dan yang
lainnya kepahitan—kebencian pada diri sendiri, mengancam untuk memaksa
dirinya keluar dari mulutku, tidak memiliki kesempatan untuk terhapus.
Jika
hanya pengguna pedang pendek berada di sampingku. Membantu untuk
level-up, di samping menjamin kelangsungan hidupnya, Mungkin tindakan
bermoral yang akan dapat menimpa beberapa perasaan bersalah.
Tapi
aku telah meninggalkan satu-satunya temanku di dunia ini, yang bernama
Klein, di Starting City. untuk lebih jelas, ketika aku mengundangnya
menuju Horunka bersama-sama, Klein menyebutkan ia tidak bisa
meninggalkan kawan-kawan yang berada di guild yang sama sepertinya dalam
game sebelumnya.
Kemudian mari kita pergi dengan mereka juga,
usul yang mungkin juga. Namun, aku tidak menyarankan itu. Berbeda dalam
padang rumput di mana babi liar atau ulat yang bisa dengan mudah
dikalahkan, bahkan pada level 1, hutan di luar memiliki jenis monster
yang agak berbahaya dari itu, seperti lebah beracun dan tanaman
predator. Jika respon yang salah dibuat terhadap serangan khusus mereka,
itu akan menyebabkan HP turun menjadi nol dalam sekejap ... dengan kata
lain, salah satu bahkan mungkin berakhir sekarat.
Kemungkinan
teman Klein berakhir mati, tidak, tatapan tanpa ampun Klein akan
diberikan padaku saat itu terjadi, itulah yang aku takutkan. Aku tidak
ingin memiliki pikiran yang tidak menyenangkan, aku tidak ingin terluka,
dengan keyakinan dan tidak ada lagi hal lain dalam pikiranku, aku
meninggalkan orang yang memanggilku, dan mengundangku untuk bermain
sebagai party untuk pertama kalinya di dunia ini ...
"...!!"
Emosi
jijik, tidak dapat ditutupi dengan berbicara sendiri, membengkak dari
dasar pikiranku, dan aku mengertakkan gigi, memaksa tangan kananku ke
pedang yang ada di punggungku.
Dalam rumpun semak-semak sedikit
di depan, babi hutan biru tunggal POP-ed. Mereka adalah non-agresif
monster, jadi aku berencana untuk mengabaikan mereka semua sampai aku
berhasil melewati padang rumput, tapi dari gerakan hati, aku menghunus
pedang lurus sederhana dari peralatan awalku, memulai gerakan untuk
skill pedang single hit, «Slant» .
Bereaksi karena menjadi
sasaran, babi hutan memelototiku, dan dengan keras menggaruk tanah
dengan kaki depan kanan. Gerakan pengisiian untuk melakukan serangan.
Jika aku goyah di sini, menghentikan skillku, aku akan berakhir dengan
menerima sejumlah besar kerusakan sebagai gantinya. Dengan perasaan
campur aduk ketenangan dan iritasi terhadap diri sendiri, aku menatap
monster itu, membiarkan skillku melonggar sementara membidik titik
lemah, bagian belakang kepalanya.
Bilah pedang bersinar
samar-samar biru muda, dan bersama dengan efek suara yang tajam, tubuh
virtualku pindah, setengah dengan kemauan sendiri. system assist, untuk
skill pedang, dipaksa mengoreksi gerakan tebasan. Selagi menjaga agar
tidak melawan gerakan, aku sengaja mempercepat kaki dan lengan kananku,
meningkatkan kekuatan skill. Hanya demi menguasai skill ini, aku pernah
menghabiskan hampir sepuluh hari menggunakan skill ini pada serangan
kosong di dummies praktek di kota.
Statistik dari level 1
bersama dengan spesifikasi dari peralatan awal jelas sangat lemah, tapi
masih bisa, jika «Slant» didorong untuk menangani hit kritis pada titik
lemah dari nama resmi babi biru liar, «Frenzy Boar», HP berkurang dalam
satu hit hanya sedikit lebih dari apa yang dimilikinya. Garis miring
yang aku buat menghantam daerah kepala surai babi hutan yang sedang
dalam pengisiian, mengembalikan lompatan yang kuat, dan binatang dengan
total panjang sekitar satu meter, dua puluh sentimeter dikirim terbang
ke arah belakang dengan keras.
"Giiiiiii!"
Menjerit
karena memantul tanah, berhenti di udara dengan wajar. *Bashaa* Sebuah
efek suara yang hebat,! Bersama dengan efek cahaya. Dalam cahaya biru,
babi hutan berubah menjadi ribuan fragmen poligon, sebelum meledak.
Aku
bahkan tidak melihat indikasi exp poin tambahan, atau drop
barang-barang material, sebaliknya, bahkan tanpa menghentikan kakiku,
aku berjalan melalui efek cahaya melayang. Aku tidak merasa bahkan
sebagian kecil lebih segar. Menyarungkan pedang ke dalam sarungnya di
punggungku dengan semangat, aku menghadapi hutan gelap yang akhirnya ku
dekati, aku terus berjalan pada batas kecepatan yang diijinkan oleh Stat
agility ku.
Namun dengan demikian, aku harus berhati-hati
di hutan untuk menghindari radius reaksi dari monster, tapi aku masih
berlari melalui jalan secepat mungkin dan mencapai tujuanku, «Desa
Horunka», tepat sebelum matahari terbenam turun.
Aku segera
mensurvei desa dengan sepuluh bangunan, termasuk rumah-rumah pribadi dan
toko-toko, dari pintu masuk. Cursor warna mengambang dalam pandanganku
semua ditandai sebagai NPC. Tampaknya aku yang pertama tiba, tapi
berpikir tentang hal itu, itu kan yang diharapkan. Setelah semua, aku
bergegas pergi dengan kecepatan penuh nyaris tanpa percakapan saat
tutorial Kayaba berakhir.
Pertama menuju toko senjata dalam
plaza yang sempit. Sebelum memulai tutorial—yaitu, pada saat SAO masih
permainan normal, aku berburu beberapa monster bersama dengan Klein,
sehingga ada sejumlah item bahan baku yang disimpan dalam penyimpananku.
Aku tidak punya keinginan untuk meningkatkan skill tipe produksi ku,
jadi aku hanya akan menjualnya ke NPC penjaga toko. Menggunakan hampir
semua emasku, yang baru-baru ini meningkat, aku membeli sebuah mantel
kulit setengah coklat dengan pertahanan tinggi.
Aku menyentuh
tombol perlengkapan yang ditampilkan ketika aku membelinya tanpa sedikit
ragu-ragu. Di atas kemeja linen putih dan rompi kain abu-abu tebal
peralatan awalku, sepotong kulit peralatan yang memberi perasaan daya
tahan datang dalam cahaya. Aku menarik napasku untuk menunggu, dalam
arti sedikit peningkatan stabilitas, kemudian melirik cermin besar yang
dipasang di dinding toko senjata.
"... Itu ... aku ..."
Aku
sadar bergumam begitu, dan penjaga toko tua memoles sarung belati di
konternya mengangkat alis, sebelum kembali bekerja secara langsung.
Avatar
tercermin dalam cermin, selain dari tinggi dan jenis kelamin, salah
satu yang sangat jauh dari «Kirito» yang sebelumnya yang telahku buat
dengan berusaha keras untuk menciptakan itu.
Tubuh tipis dan
ramping, tanpa jejak maskulinitas dalam fitur wajah. rambut hitam
panjang menjuntai, mata juga, hitam, atau lebih gelap dari itu.
Penampilan seperti dalam kenyataannya, direproduksi dengan tingkat
detail mengagumkan—
Hanya dengan membayangkan avatar ini,
seperti apa Kirito sebelumnya, dilengkapi baju besi logam yang
mempesona, reaksi keras penolakan melonjak dalam seluruh tubuhku.
Untungnya, di SAO, bahkan dengan peralatan kulit ringan, pengguna tipe
kecepatan one-handed sword mampu mendapatkan pertahanan yang memadai.
Tentu saja, mereka tidak dapat menjadi tank, yang mampu menarik
perhatian monster untuk diri mereka sendiri, tapi tidak ada kebutuhan
untuk jenis tank yang membangun pemain solo.
Mulai sekarang, aku
akan menempel pada equipment kulit sejauh situasi memungkinkan. tidak
untuk memperlihatkan mereka sebagai rencana-terlihat seperti
memungkinkan.
Memutuskan hingga itu dalam pikiranku, aku
meninggalkan toko senjata. Satu-satunya hal yang ditingkatkan adalah
Lambang Kulit, dengan Buckler disisihkan untuk saat ini, dan senjataku
masih tetap pedang awal. Bergegas ke toko alat sebelah, aku membeli
berbagai pemulihan dan penangkal ramuan yang aku bisa beli, memutar uang
dalam kepemilikanku ke nol mutlak.
Ada alasan di balik
mengapa aku tidak mengganti senjataku. Satu-satunya one-handed straight
sword yang dijual di toko senjata desa ini, «Pedang Perunggu», memiliki
kekuatan lebih dari peralatan awal, «Pedang Kecil», tetapi durability
mudah turun, dan juga lemah terhadap cairan korosi yang di keluarkan
oleh monster tanaman. Jika sering sekali melawan mereka, tinggal dengan
Pedang kecil adalah ide yang lebih baik. Tapi walaupun demikian, itu
tidak seperti aku akan tidak bisa tinggal dengan pedang awal yang lemah
selamanya. Meninggalkan toko alat, aku pergi ke sebuah rumah pribadi
yang lebih dalam di desa dengan berlari cepat.
Mengaduk panci di dapur, NPC yang benar-benar memberi nuansa dari «Nona Perdesaan» berbalik dan berbicara sambil menatapku.
"Selamat
malam, Swordman pengelana. Anda pasti lelah, saya ingin menawarkan Anda
beberapa makanan, tapi saya tidak mempunyainya sekarang. Apa yang bisa
saya berikan, adalah satu cangkir air atau lebih.."
Tanpa ragu, aku menjawab dengan ucapan yang jelas, agar sistem dapat mengenalinya.
"Itu akan baik-baik saja."
Sebenarnya,
hanya "Tak apa-apa" atau "Ya" akan cukup, tapi hal ini mengatur suasana
hati. Namun, jika aku harus mengatakan kalimat yang lebih tidak sopan,
sperti "Jangan pedulikan aku", tidak ada yang akan terjadi.
NPC
menuangkan air ke dalam cangkir yang tampak tua dari kendi air, dan
meletakkannya di atas meja sebelum aku dengan sebuah bunyi. Duduk di
kursi, aku meminum dalam satu tegukan.
Dengan senyum kecil, Nona
itu berbalik kembali ke panci. Meskipun sesuatu mendidih, «tidak
memberikan makanan apapun» itu dimaksudkan untuk menjadi sedikit tanda.
Setelah menunggu lebih lanjut, suara mantap batuk anak bisa segera
terdengar dari sisi lain dari pintu kamar sebelah. Bahu Nona itu
tampaknya jatuh dalam putus asa.
Setelah menunggu selama
beberapa detik, tanda tanya emas akhirnya menyala di atas kepala wanita
itu. Tanda aktivasi quest. Aku memanggilnya keluar tanpa penundaan
sesaat.
"Apakah ada sesuatu yang mengganggu Anda?"
Itu
adalah salah satu frase dengan banyak kemungkinan, dari yang digunakan
untuk menerima quests dari NPC. dengan lembut berbalik menghadapku,
tanda «?» di Atas kepala Nona itu berkedip terus-menerus.
"Sebenarnya, swordman pengelana, putri saya ..."
—Dan
putrinya terserang penyakit parah yang benar-benar tak berpengaruh
bahkan ketika diberi obat dari pasar (itu dalam pot) dan tidak ada cara
lain untuk menyembuhkan putrinya selain membuat obat minuman yang bisa
didapat dari ovula dari predator tanaman penghuni hutan barat.
Masalahnya adalah tanaman dari jenis tertentu yang sangat berbahaya dan
di atas itu mereka benar-benar jarang terlihat mekar mengakibatkan
ketidakmampuan untuk memperoleh itu maka jika swordman mampu
mengambilnya dan sebagai gantinya dia dengan senang hati akan menawarkan
pedang panjang yang diturun-temurunkan dalam keluarganya sebagai
ungkapan syukur.
Yang merupakan sinopsis umum dari pidato Nona
itu dia memberi isyarat, saat aku mendengarkannya dengan sabar. Quest
tidak akan maju jika tidak mendengarkan sampai akhir, dan aku tidak
dapat membawa diri untuk mengeraskan hatiku melawan batuk kering
sesekali putrinya selama ceritanya.
Melihat Nona akhirnya
menutup mulutnya, dan tugas-tugas pada layar log quest di sebelah kiri
pandanganku disegarkan. Aku bangkit, dan sambil menangis, "Seranhkan
kepadaku!"—Garis yang tidak perlu, tapi itu untuk mengatur suasana
hati—aku bergegas keluar dari rumah.
Segera setelah itu, melodi
bel waktu bermain di seluruh kota dari menara kecil di tengah-tengah
alun-alun. malam hari, jam tujuh.
Bagaimana kondisi dunia nyata
sekarang? Tidak ada keraguan keributan besar telah terjadi. Di
sampingku, yang terbaring di tempat tidurku di kamarku dengan Nerve Gear
di kepalaku, ibu atau adikku, atau mungkin mereka berdua ada di sana.
Aku bertanya-tanya apa yang mereka rasakan saat ini. Syok? Keraguan? Takut? Atau mungkin kesedihan ...?
Namun,
fakta aku masih tinggal di sini, di dalam Aincrad, adalah bukti ibu dan
adikku belum melepas Nerve Gearku. Dengan kata lain, mereka mungkin
mempercayainya. Dalam peringatan Kayaba Akihito—dan aku akan kembali
hidup.
Dalam rangka untuk hidup melalui permainan kematian dan
kembali, tidak ada pilihan selain seseorang menerobos ke lantai atas
kastil mengapung Aincrad ini kira-kira mencapai hingga seratus tingkat
dan mengalahkan bos terakhir yang mengerikan dari bentuk yang aku tidak
bisa bayangkan sebelumnya, untuk menyelesaikan permainan.
Tentu
saja, aku bahkan tidak memiliki satu pemikiran untuk melakukan itu
sendiri. Apa yang aku harus lakukan, tidak, ada satu hal dan hanya aku
yang bisa: berjuang untuk hidupku dengan sekuat tenaga, itulah semua
yang aku bisa.
Pertama-tama, untuk menjadi kuat. Setidaknya, di
lantai ini, terlepas dari jenis dan jumlah monster datang padaku ...
atau mungkin sejauh mana aku mampu melindungi kehidupanku sendiri bahkan
ketika serangan berbahaya pemain datang padaku. Aku bisa memikirkan apa
pun di luar itu ketika aku sampai di sana.
"... Maaf, ibu. membuat mu khawatir ... Maaf, Sugu Untuk sesuatu seperti ini terjadi melalui game-game VR yang kau benci ...."
Kata-kata
yang tidak sengaja muncul dari bibirku membuatku sedikit terkejut.
Terakhir kali aku memanggil nama adikku dalam bentuk singkat adalah tiga
tahun yang lalu, atau mungkin lebih lama dari itu.
Jika—Jika aku hidup dan kembali, aku akan menghadapinya langsung dan memanggilnya «Sugu» sekali lagi.
Memutuskan hal yang tak berarti, aku melewati gerbang desa, berjalan menuju hutan tertutup di malam yang tak menyenangkan.
Tidak ada langit dalam Aincrad, semua berada di tempatnya, hanya bagian
bawah lantai berikutnya merentang seratus meter, maka ketika matahari
bisa dilihat secara langsung yang dibatasi pada pagi dan malam hari.
Tentu saja, Bulan mengikuti setelan itu.
Meskipu,
itu tidak seperti siang hari yang redup dengan lapangan di malam yang
hitam, pencahayaan daerah diterapkan seperti tempat VR biasa lainya,
memastikan gamma berada. Meskipun di hutan pada malam hari, selagi tidak
jelas tingkat hari ini, cahaya biru pucat menerangi semua jalan menuju
kaki seseorang, tidak ada pose ketidaknyamanan bahkan saat berjalan.
Itu
mungkin benar, tapi gloominess dalam hati seseorang adalah masalah
lain. Terlepas dari berapa banyak perhatian yang dibayarkan kepada
lingkungan seseorang, kecemasan sesuatu bisa saja ada di belakangku
masih mengapung begitu sering. Itu hanya pada saat-saat seperti ini. aku
mulai kehilangan rasa aman dari bermain sebagai sebuah party, tapi aku
berada di luar point di mana aku bisa kembali. Baik dari segi jarak,
serta sistem dictated.
Jumlah «slot skill» dialokasikan untuk pemain level 1 hanya dua.
Di
satu sisi, aku mengisinya dengan «One Hand Sword» setelah awal
permainan pada pukul satu siang hari, dengan rencana yang dipikirkan
keras-keras tentang apa yang harus dimasukkan ke dalam slot kosong
lainnya. Namun, setelah mengalami mimpi buruk tutorial dan meninggalkan
Starting City, kesempatan untuk main-main dengan skill telah dirampok
dariku.
Untuk pemain solo, terdapat beberapa keterampilan yang
sangat diperlukan. Yang paling penting di antara mereka adalah
«Searching» dan «Hiding». Masing-masing dari keduanya mampu meningkatkan
tingkat kelangsungan hidup, tapi yang pertama juga dapat berkontribusi
untuk meningkatkan efisiensi berburu, sedangkan yang kedua memiliki
efisiensi menyamar di hutan ini, karena alasan tertentu. Karena itu, aku
memilih skill searching, memutuskan untuk menambah skill Hiding di
selisih Slot berikutnya.
Dikatakan, skill tidak dapat
diperbanyak, untuk apa memiliki kesempatan keamanan yang tinggi,
menggunakan tenaga manusia—yaitu, dengan menggelar berbagai pencarian
melalui penglihatan saat bermain sebagai sebuah party. Dengan kata lain,
saat aku mengambil «Searching», aku telah kehilangan semua jalan
kecuali terburu-buru langsung melalui jalan seorang pemain solo. Suatu
saat ketika keputusan ini menghantuiku mungkin akan datang cepat atau
lambat, tapi setidaknya, itu tidak akan sekarang ...
Dalam
pandanganku, saat aku berjalan sambil memikirkan hal-hal seperti itu di
sudut pikiranku, kursor warna kecil ditampilkan. Rentang reaksi
diperbesar karena skill searching, maka aku masih tidak dapat
mengkonfirmasi dengan pandangan. Kursor merah yang menunjukkan sebuah
monster, tetapi memiliki warna sedikit gelap, mungkin lebih dekat dengan
magenta, bukan merah.
Warna
kemerahan ini dapat digunakan untuk menentukan kekuatan relatif dari
musuh. Kursor dari monster yang satu itu tidak bisa dikalahkan dari
beberapa serangan, dengan kesenjangan besar dalam level, merah crimsom,
lebih hebat dari pada merah darah. Kebanyakan dari mereka monster yang
lemah, dari mana hampir setiap poin exp dapat diperoleh tidak peduli
berapa banyak yang terbunuh, merah muda, dekat dengan putih. Musuh level
wajar yang sama ditunjukkan sebagai murni merah.
Saat ini,
kursor muncul dalam pandanganku adalah rata-rata, merah sedikit lebih
hebat jika dibandingkan. Nama moster itu «Little Nepent». Meskipun
memiliki Little melekat pada namanya, itu adalah tanaman predator
berjalan dengan perawakan dari satu meter setengah. Itu level 3, maka
kursor yang dilihat oleh level 1 ku diwarnai dengan warna ungu.
Meskipun
itu bukan lawan yang bisa dianggap ringan, tidak perlu takut salah. Itu
disebabkan pembatasan kuning sempit mengelilingi kursor. Menunjukkan
bahwa itu adalah mob target untuk sebuah quest.
Aku berhenti
berjalan sejenak, dan setelah mengkonfirmasikan kurangnya mob lain di
sekitar, aku berpaling ke Little Nepent sekali lagi dan berlari lurus.
Serangan Belakang jarang efektif pada monster tanpa mata, seperti ini.
Terpisah dari jalan kecil, aku mengelilingi pohon besar tua dan bentuknya memasuki pandanganku.
Pada
tubuh rendahnya yang membawa spesies Nepenthes dalam pikiranku, akar
tak terhitung jumlahnya menggeliat seperti mereka akan bergerak. Vines,
dengan daun runcing terpasang, benang ikat di sisinya dan «mulut» untuk
mengkonsumsi mangsa dekat dengan tempat kepalan yang harusnya berada,
meng giring cairan kental seperti tersentak terbuka dan tertutup.
"... Salah."
Setelah
melihat itu banyak, aku bergumam lirih. Kadang-kadang, satu bunga besar
mekar di atas mulutnya akan muncul. Item kunci quest yang diterima di
Desa Horunka, «Bakal biji Little Nepent», tidak lain turun dari Nepent
dengan bunga terpasang. Dan level satu dengan bunga muncul kemungkinan
kurang dari satu persen.
Namun, bahkan jika mereka Nepents
normal, selama seseorang terus mengalahkan mereka, tingkat tampilnya
satu dengan bunga akan meningkat. Dengan demikian, terlibat dalam
pertempuran tidaklah sia-sia, tapi ada poin penting yang seseorang tidak
bisa abaikan.
Pada level satu yang sama dengan bunga, jenis
Nepent dengan buah bulat terpasang mungkin muncul. Yang satu bisa
dikatakan «perangkap», jika buah ini diserang di tengah-tengah
pertempuran, ia akan putus dengan suara memekakkan telinga, mengeluarkan
asap dengan bau yang tidak enak. Asap tidak memiliki racun atau sifat
korosif, tapi memiliki sifat khusus yang sangat merepotkan yang
terpanggil bersama-sama dengan Nepents sesama dari sekitarnya. Tidak
banyak yang akan terpanggil jika dalam daerah POP rendah, tapi dengan
keadaan saat ini, jumlah yang jelas beragam akan dikumpulkan
bersama-sama.
Aku memfokuskan mata lagi, dan setelah
mengkonfirmasikan kurangnya buah pada musuh, aku menarik keluar pedang
di punggungku sekali lagi. Nepent yang melihatku pada saat yang sama,
meningkatkan dua vines tinggi mengancam.
Pola serangan mob ini adalah menggunakan ujung runcing ivy
untuk memangkas dan menusuk, seperti belati, dan menghembuskan cairan
korosif dari mulutnya. Itu jauh lebih beragam dibandingkan dengan babi
hutan biru yang hanya menyerang sembarangan, tapi karena tidak
menggunakan skill pedang, itu bisa dikatakan lebih mudah dari pada mob
demi-Human seperti Kobolds dan Goblin.
Dan di atas semua,
kemampuannya bersandar cukup banyak ke arah sisi ofensif, dengan
pertahanan yang lemah. Bahkan di «Aincrad sebelumnya», aku menyukai
monster-monster seperti ini. Setelah semua, asalkan kau tidak menerima
salah satu serangannya, mungkin untuk mencatat beberapa dari mereka
dalam waktu singkat.
"Shuuuuu!"
Dan dengan lolongan yang
tumpah keluar dari pemangsa-perangkap dari mekanisme kerja mulutnya,
Nepent yang mendorong vines tepat ke arahku. Membaca lintasan dalam
sekejap, aku melompat ke kiri untuk menghindari itu. Bergerak ke sisi
dalam gerakan yang sama, aku mengangkat pedangku ke bagian yang
menghubungkan bagian kendi dan tangkai tebal—titik lemah.
Itulah Serangan balik. HP bar Nepent merosot, dengan lebih dari dua puluh persen penurunan.
Mengeluarkan
suara marah sekali lagi, tanaman mengangkat kendinya. Gerakan persiapan
penembakan cairan korosif. Kisarannya sepanjang lima meter, tidak
mungkin menghindar bahkan saat mundur lurus ke belakang.
Terlepas
dari HP demage dan penurunan drastis daya tahan peralatan, berkat
viskositasnya, gerakan pemain juga akan terhambat. Namun, efeknya
terbatas pada kisaran sempit 30 derajat ke depan. Setelah menentukan
waktu untuk melakukannya sampai saat-saat terakhir, perluasan cepat dari
bagian kendi tubuhnya berhenti, aku melompat dengan dengan seluruh
kekiatanku pada waktu yang tepat ini.
Sebuah cairan hijau pucat
ditembakan keluar dengan menyemprot *Bushuu*!, Membentuk uap putih saat
jatuh ke tanah. Tapi setelah menghindarinya bahkan hanya setetes, aku
mendarat ke tanah dengan kaki kananku dan mengacungkan pedangku, membuat
pukulan keras pada titik lemah yang sama sekali lagi. Seiring dengan
jeritan, mekanisme perangkap-pemangsa Nepent itu membungkuk mundur
sebagai efek lampu kuning berputar di sekitarnya. Sebuah Status stun.
Mungkin aneh bagi tanaman untuk teskena stun, tapi tidak ada cara lain
yang aku bisabiarkan kesempatan ini terubuang sia-sia.
Sekali
lagi, aku menarik pedang ke arah kanan. Dengan gerakan yang dilakukan
dalam sekejap, skill pedang diaktifkan, membuat bilah bercahaya, samar
biru pucat.
"... Raa!"
Dalam pertempuran ini—atau
mungkin untuk pertama kalinya sejak awal layanan resmi SAO, teriakan
mengerang keluar dariku, dan aku menendang keras tanah. Single-hit,
teknik ofensif horisontal ke leher, «Horizontal». Satu-satunya hal itu
berbeda dari «Slant», bukan karena apa itu miring atau horisontal, tapi
cara membuatnya lebih mudah untuk diarahkan pada titik lemah Little
Nepent.
Tepat sebelum mob tanaman, dengan hampir lima puluh
persen dari HP nya turun akibat dua serangan sebelumnya, pulih dari
stunnya, tangkainya terkena garis miring lurus dengan skill pedang.
Tentu saja, aku meningkatkan kekuatan secara maksimal dengan gerakan
dari kaki yang menendang tanah dan lengan kananku. Bilah pedang bersinar
memotong dengan efek cahaya ke dalam tangkai yang tangguh, dan
menghadapi perlawanan yang tetap untuk sesaat—
"Sukaan!",
Seperti erangan yang terdengar keluar, bagian kendi terpotong dari
tangkai, terbang ke udara dengan sendirinya. Apa yang tersisa dalam
gauge di warnai dengan warna merah yang mendalam, menghilang dari sisi
kanan. Ternyata nol, bentuk besar Little Nepent membeku dengan warna
biru. Dan kemudian, meledak terpisah.
Dengan pedangku masih
dalam gerakan terus-menerus setelah teknik yang aku ayunkan keluar, aku
menghentikan gerakan. Indikasi poin exp, dua kali dari babi hutan,
melayang dalam pandanganku. Pertempuran berlangsung sekitar empat puluh
detik. Jika aku melanjutkan langkah ini, aku pasti mampu mencapai
tingkat efisiensi yang cukup baik.
Dengan pedang terhunus di
tangan kananku diturunkan, aku melihat sekeliling sekitar. Dekat dengan
batas jangkauan pencarianku, beberapa cursors Nepent Sedikit keluar.
Mereka belum terlihat oleh pemain.
Sebelum orang lain mengejar
sampai lahan perburuan, aku harus mendapatkannya sebanyak mungkin.
Dengan tenagaku sehingga daerah POP akan mencapai tingkat kelelahan. Itu
akan menjadi seperti tingkat tinggi egoisme bahwa hal itu tidak bisa
dikagumi, bahkan jika aku berkata begitu pada diri sendiri, tapi itu
belum waktunya untuk kemunafikan filantropi seorang pemain solo.
Setelah memutuskan mangsa berikutnya Tanpa emosi, aku mulai berlari ke dalam hutan lagi.
Seperti itu selama lima belas menit, lebih dari sepuluh Little Nepents sudah disembelih.
Sayangnya,
satu dengan bunga terpasang belum muncul. «tergantung keberuntungan»,
sebagaimana yang dimaksudkan dalam bahasa gamer —dengan kata lain,
bergantung pada faktor keberuntungan yang dimiliki pemain
sebenarnya—quests, belum ada banyak insiden di mana aku telah diberkati
dengan keberuntungan dalam ingatanku.
Bahkan jika itu adalah
sumber kejengkelan, pemain yang dapat membanggakan keberuntungan mereka,
mendapatkan barang super langka dengan tingkat drop dari 0,00 atau
lebih persen satu demi satu, sama dengan berhasil dalam perbaikan
peralatan mereka sepuluh kali berturut-turut, dan di samping itu, bahkan
bergaul baik dengan gadis-gadis dalam permainan, para pemain seperti
itu tentu saja ada. Untuk maju menyerang mereka, tidak ada metode lain
kecuali hanya dengan sungguh-sungguh mengulang upaya berulang-ulang.
Tentu saja, mengenai upaya tersebut, aku berarti barang langka, sama
sekali tidak ada niat salam spamming setiap kali aku bertemu dengan gadis-gadis.
Di
tempat pertama, karena apa yang Kayaba, yang bisa dianggap sebagai
dewa, telah lakukan, avatar dalam game yang saat ini cocok untuk
penampilan mereka dalam realitas, dan populasi pemain wanita di Aincrad
menurun dengan tajam. Itu sangatlah membantu salah satu harus tidak
perlu ragu apakah pihak lain sebenarnya adalah seorang pria «di dalam»,
tapi pasti ada cukup cobaan bagi mereka yang berniat untuk mengambil
role-play seorang gadis, memilih nama dan awal peralatan yang pas. Aku
tadak bisa melakukan apa-apa selain berharap Kayaba telah menyiapkan
item pengubah nama, quest atau sesuatu semacam itu untuk bantuan demi
mereka ...
Mungkin karena menjadi lebih cepat dari jadwal, tapi
sepertinya aku berpikir tentang hal-hal seperti sebagian kepalaku,
mengalahkan monster tanaman kesebelas, gembar-gembor cahaya terdengar
dalam pendengaranku. Pada saat yang sama, efek cahaya keemasan
membungkus tubuhku. Seiring dengan apa yang telah diperoleh dari berburu
celeng dengan Klein di samping kota, sebelum memulai permainan
kematian, aku akhirnya melebihi jumlah exp poin yang diperlukan untuk
naik level.
Jika aku bermain dalam party, panggilan dari
"selamat" mungkin akan bermunculan dalam sekejap. Sebaliknya, sambil
mendengarkan gemerisik dering keluar dari puncak pohon dari pohon-pohon
tua, aku menyimpan pedangku kembali ke sarungnya di punggungku. Aku
menarik kembali telunjuk dan jari tengah, mengayunkan mereka ke bawah,
menarik keluar jendela menu utama. Beralih ke tab status, untuk status
naik 3 poin tambahan, aku mengalokasikan 1 ke Strenght, 2 di Agility. Di
SAO, di mana sihir tidak ada, keduanya adalah satu-satunya status yang
terlihat, sehingga tidak ada kebutuhan nyata untuk ragu. Sebagai
gantinya, sejumlah besar, meliputi segala macam jenis pertempuran dan
jenis skill produksi dibentuk—atau sepertinya begitu, maka kemungkinan
akan menjadi penyebab besar kekhawatiran ketika jumlah slot skill
akhirnya meningkat.
Namun, pada hari ini, untuk bertahan hidup
beberapa jam saja, aku tidak punya pilihan, tapi untuk mempertaruhkan
nyawaku. Sebelum berpikir tentang masa depan, aku harus terlebih dahulu
memastikan aku memadai, tingkat-bijaksana, yang disebut, «batas
keamanan».
Selesai menaikan status, aku menutup jendela, dan di belakangku—
Tiba-tiba, semacam suara bertepuk tangan kaku berulang kali terdengar.
"...!"
Aku
dengan liar melompat kebelakang, menempatkan tanganku ke pegangan
pedangku. Membuat posisi menyergap sementara di lapangan, membiarkan
kewaspadaanku turun terhadap yang ada di belakangku agar tidak melakukan
kesalahan yang bahkan seorang pemula tidak akan perbuat.
Memarahi
diriku sendiri karena aku siap bertarung, apa yang aku lihat adalah
makhluk yang seharusnya tidak muncul dalam hutan ini, sebuah monster
humanoid—tidak, manusia yang sebenarnya.
Dan itu bukan NPC. Itu pemain.
Seorang
pria sedikit lebih tinggi daripada diriku sendiri. Sekitar usia yang
sama denganku. Peralatan defensif baju kulit ringan dan buckler yang
dijual di Desa Horunka. Senjatanya adalah Pedang kecil yang sama dari
peralatan awal. Perkataan itu, tidak benar-benar ditarik keluar. Dalam
sikap di mana tangan kosong memukul satu sama lain di depan tubuhnya,
mulutnya menganga.
Dengan kata lain, efek suara tepuk tangan
dari sebelumnya adalah suara tepuk tangan dari pria ini—atau mungkin
anak laki-laki akan lebih pas—terhadap kenaikan levelku.
Setelah
aku menarik napas pendek saat aku menurunkan tanganku, anak itu
menunjukkan senyum canggung, menundukkan kepala ke bawah sejenak.
"... Ma-Maaf, mengejutkanmu seperti itu. Aku tak bisa memanggilmu dari awal."
"...... Tidak, aku juga ... maaf atas reaksi berlebihan itu."
Bergumam
balasan, aku memasukkan tanganku yang kehilangan tujuan mereka ke
kantong jaketku. Anak laki-laki, yang memberikan fitur dari kesan
pertama keseriusan, senyumnya melebar goyah, dan membuat semacam
gerakan, membawa jari-jari di tangan kanannya hingga sekitar mata
kanannya. Saat ia menurunkan tangannya dengan malu segera setelah itu,
aku sadar. Dia pasti memakai kacamata di dunia nyata.
"Se-Selamat, tingkatmu Itu. Cukup cepat."
Aku
refleks menunduk terhadap kata-kata anak itu. Rasanya, seolah-olah ia
telah melihat melalui pikiranku "Jika aku bisa bermain di party" dari
sebelumnya. Aku menggeleng kebingungan.
"Ini tidak secepat itu
...—Dan jika kau mengatakan itu, kau terlalu cepat berpikir itu akan
menjadi dua atau tiga jam lebih sebelum orang mencapai hutan ini.."
"Ahaha, aku pikir aku akan menjadi orang pertama yang tiba. Jalan untuk sampai ke sini agak membingungkan, juga.."
Begitu aku mendengar kata-kata itu, aku akhirnya sadar, meskipun terlambat.
Dia sama sepertiku.
Bukan dari segi peralatan dan gender. Juga sebagai posisi seorang pemain tahanan dalam permainan kematian SAO.
Anak
ini memiliki pengetahuan sebanyak aku. Lokasi Desa Horunka. Alasan
mengapa hal itu lebih baik tidak membeli Pedang Perunggu. Selain itu,
daerah dengan POP terbesar Little Nepents. Dengan kata lain—ia adalah
seorang «ß tester original» .. Sama sepertiku.
Pertama
di dunia permainan VRMMO, Sword Art Online, layanan resmi dimulai
dengan sepuluh ribu orang berkumpul sebagai pemain hari ini, 6 November
2022. Namun, tiga bulan sebelum itu, ditawarkan kepada seribu orang yang
hanya melalui undian, bermain game trial—artinya, tes ß dilakukan.
Dalam
uji coba dibanjiri oleh puluhan ribu aplikasi, itu satu-satunya waktu
aku mengalami stroke yang luar biasa karena keberuntungan yang nyata
(meskipun itu bisa dianggap sebagai keberuntungan yang sangat buruk pada
titik waktu ini), dengan terpilih. Periode pengujian berlangsung selama
Agustus penuh. Dengan liburan musim panas yang memungkinkan, aku terus
menyelam penuh dari pagi sampai malam—rincinya, itu dari sore hingga
dini hari, ramai tentang Aincrad, yang belum menjadi kandang kematian,
dalam keadaan linglung, mengacungkan pedangku, dan sekarat.
Berkali-kali.
Melalui upaya tak berujung, percobaan dan metode error, aku mengumpulkan sejumlah pengetahuan dan pengalaman.
Jalan
kecil dan cara melarikan diri yang tidak ditampilkan pada peta.
Lokasi-lokasi kota dan desa, toko-toko persediaan tetap. Harga dan
spesifikasi dari peralatan yang dijual di sana. Persyaratan aktivasi
quests dan bagaimana untuk menghapusnya. Peneluran monster, kekuatan
mereka, dan juga, kelemahannya—
Itu karena mereka
potongan-potongan pengetahuan yang aku sudah kumpulkan—jauh di dalam
hutan dari Starting City. Jika aku seorang newbe yang tidak
berpartisipasi dalam tes ß, aku mungkin tidak akan pernah berpikir untuk
meninggalkan kota sendirian.
Hal yang sama bisa dikatakan oleh anak yang berdiri beberapa meter di depan.
Tidak
diragukan lagi pendekar pedang satu tangan dengan rambut sedikit lebih
panjang dariku melalui pengalaman tes ß sepertiku. Bukan hanya bagaimana
dia tahu jalan hutan yang menyerupai labirin, tapi bahkan sikap yang
dia adopsi sambil berdiri juga menunjukkan kefamiliaran dengan mesin VR
asli yang digunakan oleh SAO.
Menebak yang aku kembangkan sejauh itu dalam beberapa detik dengan mudah didukung oleh sebuah kalimat tunggal dari anak itu.
"Kau melakukannya juga, kan? quest « Secret Medicine of the Forest»."
Tidak
salah lagi itu judul quest yang aku terima di rumah pribadi di desa
sebelumnya. Tidak ada alasan lagi untuk menolak jika ia sudah membaca
niat jauhku. Setelah mengangguk, ia tersenyum selagi menggeser tangannya
pada kacamata yang tak terlihat lagi.
"Itu merupakan upaya yang
sangat diperlukan untuk pengguna One Handed-Sword, ya kan.? Ketika kau
mendapat hadiah «Anneal Blade», sangat bagus digunakan sepanjang jalan
sampai labirin lantai ketiga.."
"... Penampilannya tidak terlalu banyak berbicara tentang itu meskipun, senjata itu."
Ketika
aku menambahkan sedikit hal itu, anak itu mengeluarkan tawa "Ahahaha".
Setelah akhirnya tawanya berakhir, dia membuka mulutnya setelah jeda
singkat. Apa yang keluar adalah kata-kata yang sedikit berbeda dari
harapanku.
"Ini kesempatan langka, jadi bagaimana kalau bekerja sama dalam quest?"
"Eh ... aku percaya itu quest individu."
Aku
menjawab secara spontan. Ada quests yang memungkinkan semua anggota
party untuk meng-clearkan dengan melalui itu sebagai sebuah party, dan
mereka yang tidak, dan jenis ini «Secret Medicine of the Forest» adalah
yang kedua. Hanya ada satu item kunci penting, «Bakal biji Little
Nepent», jadi hanya satu yang akan turun, dan bahkan ketika menantangnya
sebagai party, jumlah item yang perlu dikumpulkan akan berakhir harus
sama dengan nomor orang yang terlibat pada akhirnya.
Namun, anak itu memberikan senyum seolah-olah dia telah meramalkan kata-kataku.
"Nah,
itu mungkin benar, tapi tingkat dari «satu dengan bunga» akan meningkat
jika yang normal bisa diburu sebanyak mungkin. Mendorong itu ke tingkat
ekstrem sebagai pasangan yang lebih efektif.."
Seperti yang
telah dikatakannya. Aku tidak bisa mengarah setiap monster dengan
sendirinya sebagai solo, tapi dengan dua orang, kita bisa pergi melawan
dua dari mereka pada saat yang sama. Seiring dengan keuntungan
memperpendek waktu yang dihabiskan memilih target, jumlah yang dapat
diburu akan meningkat dengan sesuai—dan dengan itu, kesempatan satu
dengan bunga yang sama harusnya meningkat.
aku mengangguk dalam penerimaan, aku mengeraskan avatarku sampai maksimal.
Itu
karena aku berpikir tentang hakku untuk membentuk party sekarang,
setelah meninggalkan si ceria pengguna single-edged sword, Klein ...
teman pertama yang aku buat, hanya satu jam yang pendek atau yang lalu.
Namun, anak itu mengambil keraguankuku dengan cara yang salah, dan menggeleng kebingungan.
"Tidak,
tidak apa-apa, kau tidak perlu merasa wajib untuk membentuk party kamu
adalah orang pertama yang tiba di sini, jadi tentu saja, aku akan
mengakui item kunci pertama untukmu.. Jika kita terus berburu pada saat
itu Tingkat terdorong, yang kedua pasti akan turun segera, jadi jika kau
dapat tetap bersamaku sampai itu ... "
"Ah ... aah, itu benar ... lalu, maafkan aku, tapi ..."
Dengan
jawaban kebingungan, aku mengangguk. Jika kita berjuang sebagai party,
semua tetes dari monster akan masuk ke ruang pribadi kita tidak
tersimpan, tapi sebaliknya bersifat sementara, sehingga secara teknis,
akan mungkin baginya untuk berhenti dengan item kunci untuk quest. Itu
mungkin apa yang dianggap sebagai sumber keraguanku. Meskipun
kenyataannya, yang bahkan belumlah terlintas dalam pikiranku, ini
bukanlah waktu untuk mengoreksi itu sekarang.
Menjelang persetujuanku, anak itu tertawa sekali lagi, sebelum ia melangkah dan menawarkan tangan kanannya.
"Itu bagus untuk didengar, nah maka, aku ada dalam perlindunganmu untuk sementara waktu. Aku «Coper».."
Jika ia awalnya ß tester sepertiku, itu tidak akan aneh jika aku mengenalnya sebelumnya, tapi aku tidak ingat nama itu.
Tentu
saja, ada kemungkinan menggunakan nama yang berbeda selama periode ß,
dan di tempat pertama, namanya tidak ditampilkan pada kursor warnanya,
sehingga bahkan tidak bisa dikonfirmasi jika itu adalah «nama asli»
miliknya. Demikian pula, aku bisa menggunakan nama palsu juga. Namun,
aku tidak cukup bagus dengan penamaan karakter, jadi bagiku, setelah
menggunakan singkatan sederhana dari nama asliku dalam berbagai
permainan net yang aku mainkan sejauh ini, tidak ada cara untukku bisa
melakukan sesuatu seperti membuat sebuah nama palsu dengan instan.
"... Sama juga denganku, aku «Kirito»."
Setelah memberi namaku, anak itu—Coper dengan ringan memiringkan kepalanya ke samping.
"... Eh ... Kirito, sepertinya aku pernah dengar. .."
Entah
bagaimana, tampaknya pihak lain mengenalku secara tidak langsung dari
periode ß. Refleks berpikir mungkin memiliki efek negatif, aku langsung
berbicara.
"Itu mungkin orang lain Ayo, mari kita berburu.. Kita harus mendapatkan dua «ovula» sebelum pemain lainnya tiba di sini."
"Y. .. Ya, itu benar. Mari kita pergi untuk itu."
Mengangguk
satu sama lain, kami menargetkan beberapa Little Nepents yang
dikelompokkan bersama di dekatnya dan berlari ke arah mereka.
Seperti yang diharapkan dari sebuah ß tester asli, pertarungan Coper bukanlah untuk di ejek.
Dia
tahu sedikit tentang jarak untuk menjaga diri saat menggunakan pedang
satu tangan, perilaku monster, dan penggunaan skill pedang. Menurut
pendapatku, dia fokus terlalu banyak di pertahanan, tapi itu dapat
dimengerti dalam situasi ini. Kami dengan alami menetap ke dalam
rutinitas dengan sinergi yang baik, dengan Coper pertama memikat target,
maka aku menebas pada titik lemah dengan sekuat tenaga, mengurangi
mangsa kami menjadi fragmen poligon satu demi satu sebagai pasangan.
Berburu berjalan dengan lancar, namun masih ada satu ketidakteraturan besar yang datang ke pikiran.
Bahkan
sampai sekarang, kita tidak bertukar satu komentar tentang situasi yang
SAO saat ini masukan Apa pernyataan Kayaba itu benar? Jika kita mati di
sini, kita akan benar-benar mati? Hanya saja bagaimana dunia ini akan
berubah mulai dari sekarang ...? Semua pertanyaan-pertanyaan itu
ditunjukkan pada Coper juga, tapi tidak ada pembicaraan apa pun di luar
item dan quests diantara kami, dari awal sampai akhir. Dan meskipun
begitu, pembicaraan kami benar-benar mengalir secara alami.
Dengan
kata lain—pasti karena kami berdua pecandu MMO berat. Bahkan jika dunia
itu berubah menjadi sebuah permainan kematian, bahkan jika tombol log
out itu menghilang, selama kita berada dalam permainan, itu adalah waktu
untuk quest dan meningkatkan exp. Kita mungkin di luar bantuan
sekarang, tapi berpikir kembali di atasnya, Coper juga, pergi sejauh ini
untuk mengajukan permohonan ß tester juga, jadi tidak ada pertanyaan
yang intinya gamer bersih. Sederhananya, di luar rasa takut akan
kematian, kita hanya memprioritaskan kami untuk memperkuat karakter kami
...
Tidak
Tidak, bukan itu.
Tentunya, baik Coper dan aku masih tidak dapat melihat realitas di mata kami.
Naik
level secara efisien, mengalahkan tingkat POP, bahkan jika kita pergi
melalui perhitungan rabun, pikiran kami pada pandangan masih dalam
suspensi. Menghindari pandangan kami jauh dari kenyataan pemakaian
gelombang elektromagnetik intensitas tinggi Nerve Gear, menggoreng otak
kita saat HP kita mencapai nol, dan sebagai jalan pelarian, hanya
bertujuan untuk apa yang ada di «depan» tanpa pertimbangan sebelumnya.
Secara kooperatif, para pemain yang tetap di Starting City bahkan bisa
dikatakan secara signifikan lebih tenang dalam pemahaman mereka tentang
situasi.
Namun, jika begitu—
Fakta bahwa aku akan
melawan monster mengerikan seperti ini sekarang, berjuang pada kehendak
mutlak bebasku sendiri, akan berarti aku tidak mampu memahami realitas
saat ini. Terpengaruh oleh kecemasan mati menjadi dasar mengapa aku
masih bisa menghindari tanaman merambat runcing dan cairan korosif yang
berbahaya yang mampu membunuhku, dengan sedikit gerakan.
Dengan instan aku sadar, sebuah firasat datang kepadaku.
Aah ... dalam waktu dekat, aku pasti akan mati.
«Sebuah
kematian yang sebenarnya», dengan kata lain, aturan pertama dari
permainan kematian, untuk tidak memahami aturan itu, adalah tidak keluar
dari garis yang bukan untuk di sebrangi. Tidak berbeda dari berjalan di
tepi tebing di tengah kegelapan, mempercayakan semuanya pada nasib.
Berpikir kembali di atasnya, keluar kota sendiri, melangkah ke dalam
kawasan hutan dengan pengelihatan menyedihkan, sudah dalam suatu
perbuatan kenekatan ekstrem ...
* Gulp* Hawa dingin hebat
menjalar dari bawah tulang belakangku, sampai ke ujung tangan dan kaki,
menghentikan gerakan avatarku!.
Pada saat yang tepat, aku
membidik Little Nepent—betapa banyak yang sudah lolos dariku—dan
mengayunkan pedangku kepada titik lemahnya, jika aku terus kaku bahkan
untuk setengah detik lagi, aku pasti akan mendapat kerusakan sebagai
imbalan.
Mengembalikan indraku, Skill pedang re-aktif,
«Horizontal», memotong tangkai tanaman dalam situasi gentingku. Suara
nyaring terdengar, dan berbentuk seperti serpihan gelas melewatiku,
berhamburan ke udara.
Di belakangku, melawan Nepent lain, adalah
Coper, yang untungnya tampak tidak melihat perilaku abnormalku. Lebih
lambat lima detik dan memusnahkan musuh tanpa penggunaan skill, ia
berbalik sambil mendesah.
"...... masih belum keluar ..."
Suaranya
tercemar dengan jejak kelelahan seperti yang diharapkan. Lebih dari
satu jam telah berlalu sejak ia mulai bertarung sebagai tim denganku.
Meskipun hampir lebih dari seratus lima puluh Nepents telah dikalahkan
oleh kami berdua, POP dari «satu dengan bunga» belum keluar.
Untuk menyingkirkan rasa dingin yang belum berhenti bergema di seluruh bingkai tubuhku, aku meregangkan bahuku,
"Ada
kemungkinan kesempatan itu muncul berubah sejak zaman ß ... Ini tidak
seperti pertama kalinya aku dengar dari sebuah MMO yang menurunkan
tingkat tetes langka dengan dimulainya layanan resmi ..."
"...
Benar ...-Jadi, Bagaimana sekarang? Kita bisa menaikan level secara
konstan, dan tingkat daya tahan senjata kita telah turun cukup sedikit,
jadi kembali ke kota untuk sementara waktu mungkin ..."
Ketika
Coper mencapai titik itu dalam omongannya, lampu merah samar datang
hadir di bawah pohon, hanya sepuluh meter atau lebih jauh dari kami.
Blok
poligon kasar dan tidak berbentuk merata terbentuk, menghubung satu
sama lain, membentuk gambar kabur. Itu adalah pemandangan yang digunakan
untuk—POP dari monster.
Seperti yang disebutkan sebelumnya oleh
Coper, kita telah mendapatkan cukup banyak poin exp dengan «kelebihan»
yang kami lakukan sampai sekarang, dengan kami berdua mencapai level 3.
Tingkat kecocok untuk membersihkan lantai pertama adalah sekitar 10,
dari kenangan masa ß, jadi meskipun itu masih terlalu dini untuk
melanjutkan ke seterusnya, sudah tidak perlu berebut setiap Little
Nepent tunggal di sekitar. Kursor warna musuh juga berubah dari magenta
menjadi merah.
"......"
Kami berdua berdiri diam di
bagian berumput, dan terus melamun menatap gerakannya. Dalam beberapa
detik, Nepent ber-nomor, seratus lima puluhan, memiliki penampilan yang
berbeda sendiri, pergi pada jalurnya dengan tanaman merambat yang
melingkar di sekitar. Sebuah tangkai hijau berkilau, bukti itu hidup,
pola berbintik-bintik yang unik menghiasi mekanisme pemangsa—perangkap,
dan di atas itu—berkilau merah beracun bahkan suram, sebuah bunga yang
sangat besar yang menyerupai tulip.
"........."
Kami tetap mengawasi makhluk itu untuk beberapa detik lagi dalam keadaan linglung, sebelum diam-diam melihat satu sama lain.
"......——!!"
Sebuah
teriakan bertarung diredam. Membawa pedang pribadi kita maju, dengan
semangat seperti kucing memangsa tikus, kami menuju «bunga terpasang
satu» yang akhirnya muncul dan——
Tepat sebelum itu, aku me-ngrem darurat dengan kedua kaki saat menahan Coper yang berada di sampingku dengan tangan kiriku.
Dan
saat ia berbalik ke arahku dengan Kenapa!? yang tertulis di wajahnya,
aku pertama menunjuk keluar jari telunjuk di tangan kiriku untuk menarik
perhatiannya, kemudian mengarahkannya pada apa yang diletakkan di luar
«bunga yang terpasang» itu.
Sulit untuk dilihat, terhalang oleh
banyak pohon, tapi bayangan Nepent lain terlihat ke arah itu. Bercak itu
karena skill mencari kemampuanku yang sedikit membaik dalam hal itu.
Mungkin karena tidak mengambil skill mencari lagi, Coper harus menyiksa
mata melalui kegelapan hutan, mengambil beberapa detik sebelum akhirnya
kehadiran telah dikonfirmasi dengan pandangannya.
Jika Nepent
itu dengan satu bunga adalah yang normal, tidak akan ada alasan untuk
ragu-ragu dalam menyerang. Namun dari semua timing masuk akal yang bisa
keluar, benjolan besar tepat di atas mekanisme pemangsa-perangkap
keduanya, lembut bergoyang di sekitar itu.
Jika hal itu menjadi
bunga juga, aku tidak punya pilihan selain menarik kembali proklamasi
«keberuntungan rendah» ku. Yang terlihat, apa yang tergantung di ujung
tangkai ramping kedua, adalah bola bola dengan diameter sekitar dua
puluh sentimeter—sebuah «benih». Jika itu bahkan rumput sepele yang
ditimpakan ke situ, pembengkakan keluar seolah-olah itu bisa meledak
terbuka setiap saat, segera akan pecah dan menyebabkan asap busuk
menyebar. Asap itu akan menarik kawanan Nepents mengamuk, tidak
diragukan lagi kita terjun ke bahaya dari mana kita tidak bisa berharap
untuk melarikan diri, bahkan dengan tingkat yang lebih tinggi.
Apa yang harus kita lakukan.
Aku
bingung. Ada kemungkinan mengalahkan «satu dengan benih» tanpa
menyakiti benih dengan kemampuan tempurku. Namun, itu tidak pasti. Jika
ada kesempatan sedikit itu pun menyebabkan kematian, akan lebih baik
untuk bersabar dan menunggu sampai orang-orang dengan bunga dan biji
terpisah, jauh dari satu sama lain.
Namun, ada rumor tunggal
yang aku dengar selama periode ß yang menambah dilemaku. Mengenai Little
Nepent «dengan bunga», sebuah monster, langka berharga yang menjatuhkan
item kunci untuk quest, jika dibiarkan saja tanpa diburu, itu akan
berubah ke monster perangkap yang sangat berbahaya, yang «satu dengan
benih». .. atau setidaknya, aku percaya aku dengar begitu, pada masa
itu.
Itu tidak mungkin, atau lebih tepatnya, itu pasti sebuah
cerita yang tidak masuk akal. Selagi melihat dari semak-semak tersebut,
kelopak bunga pada Nepent tersebut, bergerak sekitar sepuluh meter di
depan, bisa dilihat saat mereka jatuh berkibar, biji bulat sempurna
tumbuh, sehingga kelompok dua Nepents dengan biji itu ketika dihitung
dengan yang lain ada—atau jadi mungkin berubah.
"... apa yang harus kita lakukan ..."
Aku
bergumam tanpa berpikir. Fakta aku tersendat di sini adalah bukti aku
belum menarik garis antara bahaya dan keselamatan. Dalam keadaan
ragu-ragu, kembali tampaknya menjadi pilihan rasional, tapi aku harus
mempertanyakan rasionalitasku di saat sekarang.
Sementara aku membeku, seakan terkena serangan penyebab stun, bisikan rendah Coper mencapai telingaku.
"—Ayo. Aku akan menarik perhatian «satu dengan benih», tolong habisi «satu dengan bunga» dengan cepat."
Dan tanpa menunggu jawaban, sepatu bot dari peralatan awal melangkah.
"......... Oke."
Aku menjawab, mengikuti di belakang Coper.
Aku
belum menyelesaikan keragu-raguanku. Aku hanya menundanya. Tapi dengan
situasi ini maju, Aku tidak bisa melakukan apa-apa selain mengalihkan
fokusku ke pedang ini dan avatar. Jika aku tidak mampu menangani bahkan,
aku benar-benar akan mati.
Yang satu dengan bunga adalah yang
pertama didekati Coper, memutar-mutar tubuhnya di sekitar. "Shaaaaa!",
Perbatasan mekanisme pemangsa-perangkap, muncul mirip bibir manusia,
berteriak keluar saat bergetar.
Membelok ke kanan, mengarah pada
satu dengan benih lebih lanjut, Coper masih memegang perhatian satu
dengan bunga. Setelah lebih dekat, aku mengambil keuntungan dari
kesempatan itu, mengacungkan pedang di tangan kananku, dengan semua
keraguan dilemparkan ke angin.
Bahkan jika itu adalah monster
langka dengan tingkat penampilan yang lebih rendah dari satu persen,
Nepent dengan bunga memiliki statistik hampir tidak berbeda dari yang
normal. Pertahanan dan serangan yang sedikit lebih tinggi, namun
penyimpangan itu tidak berarti apa-apa bagiku, setelah ber-level 3
setelah lebih dari satu jam berburu.
Bahkan dengan semua
keraguan dalam pikiranku, akumulasi pengalaman pertempuran dari periode ß
membuat langkah avatarku secara naluriah, menghindari serangan dari
tanaman merambat yang Nepent lakukan dengan menangkis dan melangkah ke
samping, menumpuk serangan balik satu demi satu. HP gauge berubah
menjadi kuning dalam sepuluh detik, dan aku memulai sebuah skill pedang
untuk menyelesaikannya setelah lompatan mundur.
Dengan
peningkatan skill pedang satu tangan lurusku melalui berbagai
pertempuran, rasanya seperti kecepatan aktivasi dan berbagai skill juga
meningkat. Ketika Nepent berusaha untuk memuntahkan cairan korosif,
sebelum mengelola mekanisme mangsa-perangkap bahkan dalam setengah
jalan, tangkai berdaging yang terpisah oleh busur biru dari suara
single-hit «Horizontal» dibiarkan keluar berderit.
Jeritan yang
menggema keluar juga, sedikit berbeda dari norma. Bagian Kendi yang
dipenggal berputar karena jatuh ke tanah, menghamburankan diri sendiri
sebagai poligon—tapi sebelum itu, bunga di bagian atas kepalanya jatuh
perlahan.
Bola berukuran kepalan tangan, bersinar samar-samar,
jatuh keluar dari bagian dalamnya. Menggelinding sampai ke kakiku, dan
menyentuh ujung sepatuku, batang Nepent dan mekanisme mangsa-perangkap
terpisah, satu demi satu.
Aku membungkuk di atas tubuhku,
mengambil bola yang berkilauan—«Bakal biji Little Nepent» dengan tangan
kiriku. Untuk mendapatkan item kunci ini, lebih dari seratus lima puluh
monster harus dikalahkan, belum lagi terjebak dalam keadaan
keragu-raguan satu atau lain hal.
Melintas dalam pikiranku, Aku
mendapatkan keinginan untuk duduk iseng di padang rumput, tapi itu masih
terlalu dini untuk melepaskan ketegangan ini. Aku harus kembali pada
Coper, yang mengambil tanggung jawab untuk mengambil perhatian «satu
dengan benih» yang berbahaya dari jarak jauh.
"Maaf menunggu!"
Berteriak
saat aku mengangkat kepalaku, aku memasukan ovula di tangan kiriku ke
dalam kantong sabuk di pinggangku. Ini benar-benar akan memberiku rasa
lebih lega kalau aku membuka jendela dan menyimpannya dalam ruang
penyimpananku, tapi itu bukan waktu untuk dengan santai
mengoperasikannya seperti begitu. Aku kembalilkan peganganku ke
pedangku, dan berlari beberapa langkah—
Untuk beberapa alasan, kakiku tampaknya berhenti dengan sendirinya.
Aku
tidak mengerti. Tepat didepan, patnerku tiba-tiba naik, Coper, yang
terampil menangani serangan Nepent dengan pedang dan bucklernya. Mungkin
karena dia mengkhususkan diri dalam pertahanan dari awal, tapi
tampaknya ia telah cukup mengontrol untuk menghadapi cara ini, bahkan di
tengah-tengah pertempuran. Memberikan aura keseriusan, dengan mata
sedikit menyipit, dia menatapku— dengan mata itu.
Sesuatu dalam tatapannya menyebabkan kakiku berhenti.
Apa itu? Mengapa Coper melihatku dengan mata itu? Seolah-olah mereka penuh dengan ketidakpercayaan, atau mungkin kasihan.
Saat
menangkis serangan Nepent dengan bucker, saat Coper menyelesaikan
pertarungan, ia membuat garis pendek sambil menatapku, yang masih
berdiri mematung.
"Maaf, Kirito."
Dan ia mengembalikan
penglihatannya pada monster, dengan tegas menaikkan pedang di tangan
kanannya ke atas kepalanya. Bilah berkilau biru muda. Sebuah skill
pedang diaktifkan. Gerak itu—adalah garis miring-hit vertikal,
«Vertikal».
"Tidak .. itu buruk, bukan ..."
Bahkan dengan kebingungan yang disebabkan oleh pernyataan sebelumnya, aku bergumam selagi pikiranku mati rasa.
Bagian
atas tangkai, titik lemah dari Little Nepent terhalang oleh mekanisme
mangsa-perangkap, dan dengan demikian, serangan vertikal tidak efektif.
Selain itu, ada alasan yang jelas mengapa Coper tidak harus menggunakan
garis miring vertikal sekarang. Dia juga tahu itu.
Namun, skill
pedang sudah melampaui point tidak bisa kembali. Avatar, setengahnya
diambil alih oleh sistem membantu, menendang tanah dengan kejam, dan
bilahnya bersinar memotong mekanisme mangsa-perangkap Nepent—atau paling
kurang, setidaknya, apa yang ada di atasnya, bergoyang-goyang, putaran
«benih».
* Baaan!*
Suara ledakan mengguncang hutan dengan volume mengerikan.
Ini
adalah kedua kalinya aku mendengar suara ini. Yang pertama tentu saja,
selama periode pengujian ß. Pada saat itu, para anggota partyku dengan
sembarangan menusuk dengan tombak, dan karena segerombolan Little
Nepents menyerang dengan bau, kami berempat di level 2 sampai 3
meninggal sebelum kita bahkan bisa coba untuk melarikan diri.
«Vertikal»
Coper yang menghancurkan benih, mengiris terpisah mekanisme
mangsa-perangkap Nepent itu juga, memotong HP gauge nya. Monster
meledak, tapi asap hijau samar tertinggal di udara dan bau aneh yang
mencapai hidungku tidak memudar.
Menghadapi Coper, yang telah
menghindari asap dan melompat ke samping dengan semangat, aku meludahkan
kata-kata yang keluar dalam keadaan linglung.
"Ke ... Kenapa ..."
Itu bukan kecelakaan. Serangan yang disengaja. Coper memotong «benih» itu dengan kehendak bebasnya sendiri, meledak terbuka.
Para ß tester asli yang berjuang bersamaku untuk satu jam ini membalikan dirinya tanpa menatapku.
"... Maaf."
Dari arah avatar itu, aku melihat sejumlah besar warna kursor muncul.
Dari
kana juga. Dari kiri juga. Dan juga, dari belakang juga. Mereka adalah
Little Nepents yang tertarik oleh asap. Tidak ada kesalahan setiap salah
satu makhluk individu POP di daerah ini berkumpul, tanpa satu pun
mengurang. Total ada dua puluh...tidak, ada lebih dari tiga puluh. Tidak
mungkin, begitu aku memutuskan itu, kakiku mulai bergerak dan melarikan
diri dengan kemauan sendiri, tapi itu juga, tidak mungkin. Bahkan jika
aku menerobos blokade, kecepatan pergerakan tertinggi Nepents jauh lebih
tinggi dari yang bisa kau percaya percaya dari penampilan luar mereka
dan aku akan tertimpa semua perhatian monster lain sebelum aku pergi.
Mundur tidak mungkin—
Dengan kata lain, ini bunuh diri?
Apa
aku diseret, hanya untuk mati di sini? Apa Coper telah hancur di bawah
tekanan dari rasa takut «kematian pada kenyataannya», ingin berhenti
dari game kematian ini?
Beku kaku saat aku berdiri di sana, aku bertanya kosong.
Namun, dugaan itu keliru.
Tidak
perlu melihatku repot-repot, lanjut Coper, dengan pedangnya sudah
kembali ke sarungnya di sisi kiri pinggangnya, mulai berlari menuju
semak-semak di dekatnya beralih ke arah itu. Tidak ada keragu-raguan
dalam gerakannya. Dia tidak menyerah pada hidup melalui ini. Namun.
"Ini sia-sia ..."
Aku meremas kata-kata yang hampir tidak bisa melarikan diri keluar dari tenggorokanku.
Segerombolan
Little Nepents membanjir dari segala arah. Menyelinap melalui setiap
celah, atau memotong jalan dengan pedang akan sulit, dan bahkan jika itu
benar-benar bekerja, musuh akan menghambat setiap upaya untukku pergi.
Tidak, di tempat pertama, jika Coper berniat untuk melarikan diri
sekarang,, Mengapa dia memotong benih itu dengan «Vertical»? Mungkin ia
berencana untuk mati, tapi kehilangan keberaniannya setelah melihat
massa besar monster, dan berpikir bertarung sampai akhir yang pahit?
Aku
memikirkan hal-hal itu di sudut pikiranku, lebih dari setengah dari itu
sudah mati rasa, karena aku mengikuti di belakang Coper yang terjun ke
semak belukar kecil. Dengan daun yang menghalangi, avatar-nya keluar
dari pandangan, tetapi kursor warnanya masih ditampilkan sebagai—...
Bukan.
Dia tidak harus pergi dua puluh meter jauhnya, tapi kursor warna Coper
itu telah lenyap dari pandanganku. Dia mungkin telah menggunakan
«teleport kristal» untuk melakukan mundur darurat, adalah apa yang aku
pikirkan sejenak, tapi itu tidak harus itu. Item yang sangat berharga,
dan tidak ada cara lain yang ia bisa berhasil membelinya pada awal
seperti ini, bukan untuk menyebutkan lantai 1 memiliki toko yang
menjualnya, atau monster yang menjatuhkannya.
Dalam hal ini,
hanya ada satu jawaban. Efek khusus dari skill «Bersembunyi». Menghapus
pandangan kursor warna dari pemain, dan tidak menarik perhatian monster.
Coper tidak membiarkan slot skill kedua kosong, ia sudah mengambil
skill bersembunyi. Itu mungkin mengapa ketika kita pertama kali bertemu,
aku tidak melihat dia mendekatiku dari belakang ...
Saat aku
merasakan gempa tanah di bawah kelompok monster tercurah, aku sampai
pada kesimpulan, dan akhirnya—meskipun itu terlalu lambat, aku sadar.
Coper tidak melarikan diri dari usaha bunuh diri setelah mendapatkan rasa ketakutan.
Dia berusaha membunuhku.
Mencoba
untuk menghancurkan «benih», berkumpul bersama para Nepents dari
seluruh area. Diikuti dengan menyembunyikan segalanya kecuali tubuhnya
sendiri dengan skill bersembunyi, semua itu di lakukan olehnya.
Mengalihkan perhatian penuh tiga puluh monster padaku, yang tidak mampu
bersembunyi. Sebuah modus operansi yang benar-benar ortodoks, bagaimana
«MPK» itu Bekerja.
Setelah
memahami itu, motifnya jelas di hari ini. Untuk mencuri item kunci
quest, «Bakal biji Little Nepent», yang aku ambil beberapa saat yang
lalu. Jika sku mati, item tersebut akan turun di sana dari dalam
peralatanku, atau itu masuk kantongnya Setelah massa Nepents tersebar,
Coper bisa mengambil «ovula», kembali ke desa dan Clearing quest.
"...... Jadi itu saja ......"
Ketika
aku mengatur penglihatanku keatas gerombolan tidak normal, cukup dekat
bagiku untuk tidak harus bergantung pada kursor warna lagi, aku
berbisik.
—Coper. Dia tidak melarikan diri dari realitas
situasi. sebaliknya. Dia sudah mengakui realitas permainan kematian ini,
maju ke panggung sebagai seorang pemain yang tepat. Keputusannya, untuk
menipu, merampok dan mengecoh pemain lain, demi hidupnya sendiri.
Anehnya, aku merasa tidak ada permusuhan muncul dalam diriku.
Meskipun
aku jatuh tepat ke dalam perangkap, dan akan segera dibunuh, cukup
aneh, pikiranku tenang. Bagian dari itu mungkin karena pengakuanku bahwa
satu «lubang» ada dalam rencana Coper.
"... Coper. Kau tidak tahu tentang hal itu, kau."
Aku tidak tahu apakah dia bisa mendengarku, tapi aku mengartikulasikan begitu, ke arah belukar yang berada tidak terlalu jauh.
"Ini
pasti pertama kali kau menggunakan skill «bersembunyi» ini. Ini mungkin
sebuah skill yang berguna, tapi itu tidak cukup ampuh. Melawan monster
yang mengandalkan indra selain pandangan itu tidak terlalu efektif.
Sebagai contoh, sesuatu seperti Little Nepent. "
Mengamuk saat
mereka berkumpul, sekelompok tanaman predator menyerbu masuk seperti
longsoran salju yang jelas menuju ke arah semak tempat Coper bersembnyi.
Dia pasti telah memperhatikan bagaimana ia terus-menerus menarik
perhatian meskipun bersembunyi sekarang. Itulah alasan yang tepat
mengapa aku memilih skill mencari dari pada bersembunyi.
Merasa
lebih tenang dari sebelumnya, aku menoleh ke belakang, dan menatapkan
mataku ke jajaran Nepents yang bergegas masuk ke sana. Para musuh dari
belakang akan nenyerang Coper, jadi tidak apa-apa untuk meninggalkan
mereka sendirian untuk saat ini. Sebelum situasi menyimpulkan berbalik,
jika aku memusnahkan orang-orang di depan, mungkin saja ada kesempatan
untuk kembali hidup. Tentu saja, kemungkinannya 1 berbanding 10.000
sekalipun.
Meskipun kematian mendekati cukup dekat kepadaku, aku
masih mampu menghadapinya sebagai realitas, dan mengambil Pedang
Kecilku seperti yang aku selalu lakukan. Daya tahannya sudah habis dari
seratus lima puluhan pertempuran sampai sekarang, dengan sumbing dan
goresan dimana-mana pada bilahnynya. Jika aku menguasainya, bahkan
mungkin akan pecah selama pertempuran ini.
Mengurangi jumlah
garis miring ke minimum. Menyerang di bawah mekanisme mangsa-perangkap
musuh, titik lemah mereka, dengan «Horizontal» dengan dukungan penuh
dariku seperti aku menendang tanah dan mengayunkan tanganku sendiri, aku
membantai masing-masing dalam satu pukulan. Jika aku tidak mampu
melakukan hal itu setidaknya, Yakin itu cara terburuk untuk mati dalam
kehilangan persenjataanku.
Aku mendengar suara lolongan monster dan serangan dari belakang, serta Coper, yang tampaknya berteriak.
Tapi aku berbalik lagi, dan memusatkan seluruh indraku pada musuh yang ku lawan.
Beberapa menit sejak saat itu—atau mungkin beberapa puluh menit sejak
saat itu, aku tidak memiliki ingatan yang tepat setiap detail dari
periode itu, bahkan setelah berlalunya banyak waktu.
Aku
kehilangan sebagian besar pemikiran logisku. Semua yang aku sadari,
adalah musuh sebelum aku, pedang polos, dan memandunya—atau menjadi
akurat, itu hanya perintah gerak yang dikeluarkan oleh otakku.
Memprediksi
jenis dan lintasan dari serangan yang datang dari gerakan monoton
mereka, menghindari mereka dengan gerakan minimal, menyerang masuk
dengan skill pedang. adalah apa yang aku lakukan dalam pertempuran
sampai sekarang, tapi dengan ketidak efisienan dalam gerakan menyetrika
keluar , presisi yang diajukan.
Dalam SAO, «serangan sihir»
tidak ada. Akibatnya, secara teoritis, jika indera pemain gerakan dan
reaksi yang dengan lucunya sangat tinggi, akan ada kemungkinan untuk
menghindari serangan apapun dan tanpa jeda. Yang dikatakan, aku tidak
memiliki banyak keahlian sebagai pemain, dan ada banyak cara untuk
menghadapi musuh yang terlalu banyak, sehingga beberapa jenis eksekusi
tanpa cela tidak akan terjadi. Tumbuhan merambat membentang dari keempat
arah, mengepungku dan tetes cairan korosif dilemparkan padaku membuat
lubang di mantel kulitku satu demi satu. Selagi HP gaugeku turun seiring
waktu berlalu, sebenarnya aku, «kematian» sebenarnya yang mengambil
langkah lain semakin mendekat.
Namun, aku menghidari setiap tembakan langsung, dan terus mengayunkan pedangku.
Jika
aku harus mengalami bahkan penundaan kedua karena tembakan langsung,
hal itu akan menyebabkan aliran pukulan berturut-turut yang tidak akan
berhenti sampai aku mati. Hanya saja yang akan terjadi pertama:
kerusakan menyebabkan HP ku ke nol, atau gerakanku tertangkap dan mati
dalam sekejap?
Selama periode pengujian ß, tidak, bahkan sebelum
itu, dalam game MMO yang banyak kumainkan, aku telah jatuh ke dalam
situasi putus asa seperti ini berkali-kali. Pada saat-saat seperti itu,
setelah melakukan upaya melarikan diri tepat sedikit mencapai ajalku,
aku akan berpikir tentang bagaimana menjengkelkan pulih dari hukuman
kematian, atau mungkin akan bagus jika senjataku tidak menjadi item
drop, saat aku duduk kembali dan menunggu HPku jatuh ke nol.
Jika
aku berharap untuk «rasa realitas» di dunia ini, aku hanya harus
melakukan itu sekarang. Setidaknya, aku dapat menemukan apakah deklarasi
Kayaba benar, atau hanya lelucon berbahaya.
Rasanya seperti
sebuah suara kecil berbisik dalam pikiranku. Tapi aku mengabaikannya,
dan terus memenggal kepala Nepents tanpa henti dengan sia-sia, tapi
dengan «Slants» dan «horizontals».
Karena aku tidak ingin mati?
Nah, itu sudah pasti. Tapi, ada satu hal lain, beberapa motif lain
memacuku untuk melawan. Pada waktu sekarang, warping paksa membentuk
mulutku—Sesuatu berubah membentuk yang bahkan bisa di anggap menyerupai
senyum.
Ini dia, adalah apa yang aku pikirkan.
Ini
adalah SAO Meskipun memiliki memiliki pengalaman lebih dari dua ratus
jam dalam tes ß., Aku benar-benar tidak dapat memahami esensi sejati
dari game bernama SAO. Aku belum bertarung untuk sebab yang sebenarnya.
Pedang
itu bukan hanya item diklasifikasikan sebagai senjata, dan tubuh itu
bukan hanya obyek yang mampu bergerak. Ketika disinkronkan dengan
kesadaran seseorang dengan batas sepenuhnya, pada saat itu semua datang
bersama-sama, ada fase baru yang aku bisa capai. Aku hanya bisa
menangkap sekilas dari pintu masuk dunia. Aku ingin tahu apa yang ada di
depan. Aku ingin terus bergerak maju.
"U. .. ooooaaaa!!"
Aku meraung, dan menendang tanah.
Sebuah
«Horizontal», meninggalkan efek cahaya tersendiri, berayun keluar dan
menyebabkan mekanisme mangsa-jebak dari dua Nepents, berbaris dalam
file, melambung lebih tinggi.
Segera setelah itu, dari lokasi yang sedikit jauh di belakangku, suara sangat tajam terdengar sekilas dengan *Kashaaan *.!
Itu jelas berbeda dari suara monster meledakkan menjadi fragmen. Sebuah efek menggembar-gemborkan kematian pemain.
Coper, yang dikelilingi oleh lebih dari sepuluh Nepent, akhirnya mengeluarkan semua energinya.
"............h!!"
Aku mulai berbalik dengan refleks, tapi menolak itu, aku membantai dua terakhir di sekitarku, satu demi satu.
Lalu aku akhirnya berbalik ke belakang.
Para
Nepents yang membunuh target pertama mereka mengarahkan haus darah
mereka kepadaku. Jumlah mereka bertambah tujuh. Itu lebih dari lima dari
mereka yang Coper berhasil usir dalam situasi itu. Alasan mengapa dia
tidak berteriak keras-keras di saat-saat terakhirnya adalah kemungkinan
besar bukan karena kurang ketenangan untuk melakukannya, tapi untuk
kebanggaan sebagai ß tester asli.
"...........Kerja bagus."
Mengucapkan
garis standar dalam menanggapi mereka yang «logout» permainan net, aku
mengacungkan pedangku yang sekarang berkarat tepat sebelum aku. sudah
tidak mungkin untuk melarikan diri dari situasi sekarang, tapi pikiran
itu bahkan tidak terjadi padaku.
Dari tujuh Nepents yang
tertangkap melihat mangsa baru mereka dan bergegas masuk, «bunga» mekar
merah tua tepat di atas mekanisme mangsa-perangkap terus memimpin.
Kalau
saja dia tidak mencoba membunuhku melalui MPK, dan hanya bekerja keras
untuk itu sedikit lebih lama, Coper akan mendapatkan dengan sendirinya
«ovula» juga. Tapi, tak ada gunanya bicara itu sekarang. Ini konsekuensi
dari tindakan tersebut. Itu saja.
HP gauge-ku lebih rendah dari
empat puluh persen, dan akan memasuki area merah kritis setelah sedikit
terkena, tapi aku terhibur tentang pemikiran kematian. Aku merasa dua
di sisi kanan dalam tujuh itu mulai bergerak untuk menyemprot cairan
korosif mereka, berlari kesana dengan sekuat tenaga, dan menggunakan
satu serangan menghabisi musuh yang terjebak pengisian.
Aku mengalahkan lima tersisa dalam dua puluh lima detik berikutnya, dan pertempuran berakhir.
Di tempat di mana Coper lenyap, Pedang Kecil dan Buckler jatuh. Keduanya usang, seperti pedangku.
Dia
telah bertarung di Istana Terapung Aincrad selama beberapa jam, dan
kemudian, meninggal. Tepatnya, HP nya pergi ke nol, dan tubuh maya
tersebar. Namun, tidak ada cara lain untuk memeriksa apakah seseorang
tak dikenal, di jalan dari Jepang yang sebenarnya, terbaring di rumah di
suatu tempat, yang memanipulasi avatar telah benar-benar mati. Yang
bisa aku lakukan, hanya mengucapkan selamat tinggal Swordman bernama
Coper.
Setelah berpikir sebentar, aku mengambil pedang, dan
menusukkannya jauh ke dalam akar pohon yang terbesar di sekitar.
Selanjutnya, aku menempatkan «ovula», yang turun dari kedua dengan
bunga, ke akar itu.
"Ini milikmu, Coper."
Aku bergumam,
dan berdiri. Item yang tersisa di tanah akan memiliki daya tahan yang
secara bertahap menurun, akhirnya lenyap, tetapi mampu berfungsi sebagai
penanda nisan selama beberapa jam.
Dengan punggungku berpaling ke arah itu, untuk kembali ke desa, aku mulai berjalan di jalan menuju ke timur.
Meskipun
aku menyaksikan kematian partnerku si penipu, menghadapi kematian, dan
telah tertipu, selagi hampir merasa ke-tidak hidupan melalui kulit
gigiku, «rasa realitas permainan kematian» yang aku pegang adalah
se-tipis seperti biasa. Tapi setidaknya, dorongan untuk menjadi lebih
kuat telah meningkat dibandingkan dengan sebelumnya. Bukan demi tetap
hidup, tetapi untuk memahami batas-batas teknik pedang dalam SAO,
meskipun itu mungkin keinginan yang tak terkatakan orang lain.
Mungkin
karena POP mengering dari duo berburu kami seperti yang diharapkan,
tanpa berlari menuju monster yang berkumpul, aku tiba kembali di
Horunka.
Waktu—jam sembilan di malam hari. Dari berakhirnya tutorial Kayaba, tiga jam sudah berlalu.
Seperti
yang diharapkan, aku bisa melihat beberapa pemain di desa plaza. Mereka
mungkin ß tester asli juga. Pada tingkat ini, hanya mereka yang pernah
mengalami ß akan berlanjut terus, dan celah pada akhirnya bisa terbentuk
antara mereka dan banyak sekali dari mereka tanpa pengalaman yang ...
tapi itu bukan sesuatu yang aku punya hak untuk ku khawatirkan.
Aku
tidak punya keinginan berkomunikasi dengan orang lain sekarang, jadi
sebelum pemain lain melihatku, aku pergi melalui lorong-lorong, dan
menuju bagian dalam dari desa. Untungnya, pola perilaku NPC tampaknya
belum maju ke versi akhir malam mereka, sehingga jendela rumah yang ku
tuju masih menyala dengan cahaya oranye.
Mengetuk pengetuk demi
kesopanan, dan lalu membuka pintu, Nona berbalik, dengan sesuatu yang
mendidih di atas kompor seperti biasa. Mengambang di atas kepalanya
adalah emas «!» Yang melambangkan sebuah quest berlangsung.
mendekatinya,
dari dalam kantong di pinggangku, aku mengambil bola bersinar samar
cahaya hijau—«Bakal biji Little Nepent» dan menyerahkannya.
Wajah
Nona itu menjadi cerah, tampak seolah-olah dia dua puluh tahun lebih
muda dalam sekejap, dan menerima ovula. Saat ia terus mengoceh dengan
kata-kata syukur, log pencarian di sebelah kiri pandanganku diperbarui.
Dengan
Lembut menempatkan ovula ke dalam panci, Nona itu, yang sekarang
tampaknya menjadi nona muda, berjalan ke peti besar yang ditempatkan di
selatan ruangan, dan membuka tutupnya. Dari dalam, dia diam-diam
mengeluarkan pedang panjang dengan sarung merah, dan meskipun mungkin
tampak bobrok, itu memberi kehadiran yang sama sekali berbeda dari
peralatan awal. Kembali sebelum aku, dia mengulurkan pedang dengan kedua
tangan, bersama dengan kata-kata terima kasih sekali lagi.
"... Terima kasih."
Aku
menggumamkan satu kata, dan menerimanya. Tangan kananku bisa merasakan
beratnyanya. Sensasi itu memberi rasa seperti satu point lima kali lipat
dari Pedang Kecil. Pedang yang benar-benar melayaniku dengan baik
bahkan selama ß—«Anneal Sword»;aku memerlukan beberapa latihan agar bisa
membiasakan diri sekali lagi.
Pesan penyelesaian quest melayang di tengah penglihatanku, poin bonus tambahan exp, dan levelku jadi empat.
Aku
yang dulu akan meledak keluar dari desa, penuh semangat, mengayunkan
pedang baruku pada «Large Nepent» musuh yang muncul jauh di dalam hutan
di barat.
Tapi aku benar-benar tidak merasa bahagia sampai
dengan saat ini, dan setelah menyimpan pedang baru di ruang
penyimpananku, aku duduk di dekat kursi dengan bunyi gedebuk.
Quest
sudah selesai, jadi nona muda bahkan tidak akan menawarkan segelas air.
Dengan punggungnya berpaling dariku, dia mengaduk panci mendidih di
atas kompor lagi.
Lonjakan kelelahan akhirnya melandaku, aku
melamun terus mengawasi perilaku NPC. Aku bertanya-tanya berapa lama aku
tinggal seperti itu. Dalam pandangamku, nona muda mengambil sebuah
cangkir kayu dari rak, dan mengisinya dengan isi panci dengan
menggunakan sendok.
Memegang secangkir dengan kedua tangan
dengan sungguh-sungguh, dengan hati-hati secara signifikan lebih dari
memegang pedang sebelumnya, ia berjalan menuju pintu di interior.
Aku
berdiri tanpa alasan yang nyata dan mengikutinya dari belakang. NPC
yang membuka pintu melangkah menuju ruang remang-remang. Jika aku tidak
salah, selama periode ß, ketika aku coba untuk membuka pintu ini
sendiri, itu telah dikunci oleh sistem. Meskipun ragu, aku juga,
melangkah ke tepi.
Dalam sebuah kamar tidur kecil. Dilengkapi
dengan lemari dengan dinding dan tempat tidur dekat jendela, bersama
dengan kursi kecil tunggal.
Dan, berbaring di tempat tidur adalah seorang gadis, yang tampaknya tujuh atau delapan tahun.
Wajah pucatnya jelas bahkan di bawah sinar bulan. Lehernya yang tipis juga, dengan bahu mengintip keluar dari lembaran tulang.
Setelah
melihat ibunya, gadis itu mengangkat kelopak matanya sedikit, dan
berikutnya—ia menatapku. Eeh, saat aku berdiri terpaku dengan pikiran
itu, bibirnya, yang kurang berwarna, terbentuk menjadi senyum samar.
Ibu
mengulurkan tangan dengan tangan kanannya, menopang punggung gadis itu.
Segera, tubuh gadis itu membungkuk, dicengkeram oleh batuk. kepang
coklat muda terguncang lemah di punggung yang ditutupi daster putih.
Aku
memeriksa kursor warna yang ditampilkan dekat gadis itu sekali lagi.
Tag NPC itu agaknya melekat padanya. Namanya «Agatha». Itu terucap
seperti Ah-ga-tha, kurasa.
Sambil membelai gadis—punggung Agatha dengan lembut dengan tangan kanannya, ibu itu duduk di kursi samping, dan berbicara.
"Agatha, Di sini. Pendekar pedang Pengelana mendapat obat untuk mu dari hutan. Jika kamu minum ini, kamu akan jadi lebih baik."
Dan, dia membuat gadis itu memegang cangkir yang tangan kirinya pegang.
"... Oke."
Agatha mengangguk dengan suara lucu, dan berpegang pada cangkir dengan tangan kecil, dia meneguknya.
Sebuah
cahaya keemasan brilian tercurah dengan *Paa* efek suara, warna
langsung kembali ke wajahnya, dan gadis itu melompat keluar dari tempat
tidurnya dan mulai berlarian—hal semacam itu tidak mungkin terjadi.
Namun, saat Agatha menurunkan cangkir, mungkin perasaanku, tapi aku
pikir pipinya sedikit merah.
Mengembalikan cangkir yang sekarang
kosong kepada ibunya, Agatha mengembalikan pandangannya padaku karena
aku membeku di tempat itu, dan tersenyum.
Bibirnya bergerak, kata-katanya agak gagap mengalir keluar seperti permata elegan.
"Terima kasih, onii-chan."
"...... Ah ..."
Tanpa bisa memberikan jawaban yang tepat, kedua mataku terbuka lebar saat suara itu keluar.
Di masa lalu——
Di masa lalu yang jauh, rasanya seperti sesuatu seperti ini terjadi.
Adikku
... Suguha pilek, dan tinggal di tempat tidur. Ayahku berangkat ke luar
negeri seperti biasa dan ibuku tidak bisa membatalkan perjalanannya
yang harus dia buat untuk perusahaan, maka aku bertanggung jawab
merawatnya selama dua jam. Itu, saat sekolah dasar ... termasuk Kelas
berapa itu? Jujur, aku menganggapnya sebagai suatu yang mengganggu
sedikit, tapi aku tidak meninggalkannya sendirian untuk pergi bermain,
dan mengelap keringat Suguha, mengubah tambala pendingin di dahinya.
Ketika aku melakukan itu, gadis itu tiba-tiba berkata dia ingin minum teh jahe.
Aku
enggan menelepon ibuku, dan meminta resepnya. Hanya perlu ekstrak jahe
dan madu dilarutkan dalam air panas, prosedur yang lebih sederhana
daripada masakan di Aincrad jika dilakukan sembarangan, tapi bagiku yang
bahkan tidak pernah mencoba memasak, kesulitannya sangat tinggi.
Setelah membawa teh jahe, yang dibuat selagi mendapat jariku sendiri
terparut ketika aku menggunakan parutan, ke tempat tidur Suguha, Gadis
yang biasanya penuh dengan bahasa dengki, mendongak kepadaku dengan
wajah lemah lembut——
"...... Uu ... gh ......"
Tiba-tiba, suara-suara yang dikeluarkan tanpa sadar dari tenggorokanku.
Aku ingin bertemu dengan mereka.
Aku ingin bertemu dengan Suguha, dengan ibuku, dengan ayahku.
Dorongan
hebat menembus avatarku, menyebabkan aku tersandung, dan kedua tanganku
mendarat ke tempat tidur Agatha. Aku menurunkan lututku ke tempat tidur
seperti itu, mencengkeram ke lembaran putih ketat, dan suara-suara
kasar menyelinap keluar dariku sekali lagi.
Aku ingin bertemu
mereka. Tapi itu bukan sesuatu yang diperbolehkan. Setelah semua, medan
listrik yang keluar dari Nerve Gear memutus kesadaranku dari dunia nyata
sepenuhnya, memenjarakanku dalam dunia ini.
Sambil menekan isak
tangis dari mulutku tekad memancar keluar, aku merasa seperti aku
akhirnya mengerti «kebenaran» dari dunia ini.
Ini bukan hanya
tentang mati atau hidup. Tidak ada cara yang aku bisa benar-benar alami
hal seperti «kematian» di tempat pertama. Setelah semua, bahkan di dunia
nyata—satu seperti ini, suatu «dunia di mana sekarat benar-benar
berarti kematian», aku tidak pernah merasakan kehadiran dengan dekat
kematian.
Sebaliknya, itu adalah fakta bahwa ini adalah «dunia
paralel». Bahwa aku tidak bisa bertemu dengan orang yang ingin aku
temui. Artinya, kebenaran satu-satunya. Itu yang «nyata» di dunia ini.
Menyembunyikan
wajahku jauh di dalam lembaran, aku mengertakkan gigiku saat seluruh
tubuhku terus gemetar. Tidak ada air mata. Tidak, mereka mungkin akan
mengalir di pipi tubuhku yang sebenarnya terbuat dari daging dan darah
terbaring di tempat tidurku di dunia nyata. Mungkin, bahkan di depan
Suguha, mengawasiku dari samping.
"...... Ada apa, onii-chan?"
Mendengar suara itu, tangan lembut gugup menyentuh kepalaku.
Tangan yang segera mulai membelai rambutku dengan canggung. Berkali-kali.
Sampai tangisanku keluar, Tangan kecil itu tidak pernah berhenti bergerak.
(End)
Catatan Pengarang
Ini Kawahara Reki. Terima kasih banyak telah membaca『Sword Art Online 8 Early and Late』.
Ini
salah satu kompilasi cerita sampingan lagi setelah jilid 2. Seperti
judulnya, ini adalah catatan dari cerita terbaru dunia SAO (lebih
akuratnya, dalam urutan kronologis, terjadi sekitar satu minggu sebelum
jilid 7『Mother's Rosario』) dan cerita awal dunia SAO (ini juga, lebih
akuratnya, terjadi satu jam setelah bab 1 jilid 1『Aincrad』
<Tertawa>).
Pembaca yang mengikuti dari jilid 1 (atau dari
versi web) pasti sudah tahu, bahwa cerita SAO ini terjadi dua tahun
setelah dimulainya Death Game «Sword Art Online», kejadian di sekitar
tiga minggu sebelum game cleared ditulis pertama. Setelah itu, meskipun
saya menulis cerita sampingan empat episode terakhir dalam jilid 2, tapi
saya benar-benar bingung mendengar berita bahwa SAO akan mendapatkan
terbitan dalam versi Bunko Dengeki. Saya pikir jika saya tidak
menerbitkan versi web seperti itu, tapi menulis ulang sebagian besar
script dalam jilid satu dan dua, dengan hati-hati mengisi kesenjangan
antara awal dan clearing Death Game.
Tentu saja, meskipun
pemikiran telah berakhir (alasan utama disebabkan oleh rasa takut harus
menulis sejumlah besar halaman <Tertawa>), tetapi dalam diriku,
sosok «Kirito setelah dipisahkan dengan Klein di Kota Mulai» telah
membara selama bertahun-tahun. Dari mantan ß tester, dia yang berlari
sepanjang perjalanan terpendek untuk menjadi lebih kuat, seperti apa
perasaan yang disimpannya dalam hatinya, saya ingin mengikutinya bersama
dengannya —— semacam perasaan yang tersisa dalam diriku tanpa
menghilang.
Pada saat itu saya memutuskan untuk menempatkan dua
cerita yang telah dipublikasikan di web (『Kasus Pembunuhan di dalam
area』 dan 『Kaliber』) dalam jilid yang kedelapan, 'Lalu mengapa tidak
menulis ceritanya, ketika Kirito berlari keluar ke padang gurun sebagai
tambahan!' Setelah berpikir begitu, saya menulis "Hari Pertama". Kalau
dipikir-pikir, sekarang dekat dengan sepuluh tahun setelah menulis
cerita pertama SAO, mungkin ada beberapa fluktuasi dalam gambar Kirito,
jika Anda menikmatinya termasuk mereka, saya akan sangat senang.
Dari
sini, jika kesempatan muncul, aku merasa seperti menulis tentang kapan
Kirito memperoleh pedang pertama tercinta dan menantang penangkapan
lantai pertama. Silakan tunggu dengan sabar!
Sekarang ini
adalah adat 'Maafkan aku' ...... Tentang ?Kasus Pembunuhan di dalam
area? dalam buku ini, saya sedih untuk mengatakan, ada inkonsistensi
dari apa yang dijelaskan dalam jilid satu (misalnya, dalam jilid satu,
Kirito ingat bahwa <<Dia belum pernah memasuki sebuah restoran NPC
dengan Asuna sebelumnya>> tapi itu ada dalam buku ini). ......
Untuk sesaat, saya bingung apakah saya harus membuat alasan sementara
untuk toko pemain itu, tapi aku berhenti sebelum mendapatkan kesimpulan.
Lainnya adalah "Hah?" terasa di sana-sini, bagi mereka, saya harap anda
memafkan saya sementara pekerjaan datang setelah berbagai proses rumit.
Berikutnya adalah permintaan maaf lagi, "Kasus Pembunuhan di
dalam area" yang meminjam bagian trik dan solusi dari format misteri,
saya pikir para penggemar misteri marah mungkin mengatakan "Tidak ada
apapun!" Sebagai seseorang yang suka membaca novel misteri, saya
memiliki dorongan untuk menantang itu, tapi aku minta maaf untuk
kekurangan saya! Saya berlatih untuk memperbaikinya dan suatu hari saya
pikir saya akan menantang lagi.
Kemudian, ini tidak lagi
permintaan maaf tapi iklan, buku ini menceritakan «bagian Quest
keberhasilan» dari 『Kaliber』, IF perluasan dari «Failure part» akan
diterbitkan dalam edisi 2011 Juni Magazine Dengeki Bunko. Jika Anda
memiliki kesempatan, saya pikir itu akan menjadi satu atau dua kali
lebih menyenangkan!
Yang bertanggung jawab atas penerbitan,
Miki-san, yang sudah sangat mega-sibuk selama bergerak dari departemen
editorial, memiliki tambahan giga-masalah seperti saya lupa untuk
mengirimkan Penutup tersebut; ilustrator ABEC-san, yang tera-bekerja
keras untuk jadwal serialisasi pada bulan Juni dan Agustus, kali ini
saya juga berterima kasih banyak! Lalu untuk setiap pembaca, silakan
lanjutkan dukungan Anda dalam jilid sembilan yang akan menjadi awal dari
arc besar keempat!
Suatu hari tertentu pada bulan Mei 2011, Kawahara Reki.