LMS Vol 1 - Chapter 1: Lahirnya Seorang Dark
Gamer
Coba bayangkan sebuah kehidupan
dalam kemiskinan yang tampak mulia, elegan dan indah, yang mungkin tidak akan
bisa kau temukan dimanapun kecuali di sebuah drama. Tak peduli seberapa miskin
dirimu, hal itu tak akan mengecilkan hatimu dari memberikan kasih sayang tanpa
pamrih kepada orang-orang asing yang tidak kau kenal, dan bahkan rela berbagi
sepotong roti dengan senyuman hangat.
Jika ada seseorang yang berkata
bahwa ilusi seperti itu ada di kehidupan nyata, Lee Hyun akan menghajarnya
sampai babak belur, dan memukulnya sekali lagi untuk menghabisinya.
Hidup sangatlah kejam bagi orang
miskin. Hukum Kemakmuran Tenaga Kerja yang di revisi oleh
Pemerintah membuat semua pekerjaan
tidak tersedia bagi anak-anak dibawah umur. Meskipun secara ilegal,
Lee Hyun telah bekerja di segala
macam bidang pekerjaan yang bisa kau bayangkan.
Sejak umur 14, dia telah menjahit di
sebuah pabrik. Gajinya bisa dibilang amat sangat kurang, tapi setidaknya dia
bisa mendapatkan makan gratis.
Namun, berada di bawah tanah, hanya
dengan 2 kipas ventilasi yang bekerja, kesehatannya menurun drastis.
Akibatnya, paru-parunya rusak, dia
harus membayar biaya kesehatan yang sangat berat.
Lalu, dia bekerja di sebuah stasiun
gas, dan kadang-kadang, dia berkeliling sambil mendorong gerobak, mengumpulkan
dan menjual sampah daur ulang.
Namun tidak peduli seberapa keras
dia bekerja, pada akhirnya, uang yang tersisa di sakunya hanyalah recehan.
Sebagai anak dibawah umur, dia
terpaksa untuk bekerja secara ilegal, dan fakta ini digunakan oleh para orang
yang mempekerjakan dia untuk mempekerjakannya tanpa ampun.
Dia terus menjalani kehidupan
eksploitasi seperti ini sampai usia 20. Berkat itu, Lee Hyun tau betul nilai
dari uang. Namun, segalanya akan berubah sekarang. Sekarang dia akhirnya telah
diakui sebagai orang dewasa oleh hukum, dan mendapatkan kartu ID yang
memungkinkan dia untuk bekerja secara resmi.
Sambil memasukkan kartu ID-nya
kedalam dompet, Lee Hyun bergumam.
"Aku harus bekerja sampai
tubuhku tidak kuat lagi menahannya. Aku seharusnya bisa melakukan 3 pekerjaan
dalam sehari."
Ketika dia masih kecil, orang tuanya
telah meninggal, dan sekarang keluarganya hanya terdiri dari nenek dan adik
perempuannya.
"Baiklah. Mulai hari ini kita akan
jadi kaya."
Lee Hyun bersumpah untuk
melakukannya, lalu kembali ke rumah.
"Lee Hyun, kamu barusan
pulang?"
Neneknya bertanya sambil berbaring
dibawah selimut.
Setelah jatuh dari tangga beberapa
hari yang lalu, pinggangnya terkilir, membuatnya tak bisa pergi untuk bekerja
dan meskipun minum obat untuk mengurangi rasa sakitnya, dengan kondisi yang
pas-pasan, ia tidak dapat pergi ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang
tepat dan hanya bisa beristirahat di rumah, juga karena tidak mendapatkan perawatan,
setiap malam ia hanya bisa merintih kesakitan.
Kapanpun Lee Hyun masuk ke dalam
rumah, dadanya terasa sesak. Itu adalah rumah tanpa tanda kehidupan, dengan
seorang adik perempuan yang pendiam dan seorang nenek tua. Sekalipun dia tidak
mengetahuinya, itu mungkin adalah alasan kenapa dia tidak suka pulang ke rumah.
"Hayan?"
"Aku tidak tahu. Dia pergi
keluar dan belum kembali. Mungkin dia sedang berkumpul dengan gerombolan yang
buruk lagi, aku tidak yakin."
Lee Hayan adalah adik perempuannya.
Belakangan dia jarang melihat wajahnya.
"Dia akan baik-baik saja. Apa
yang bakal terjadi?"
"Kamu itu satu-satunya
kakaknya. Seorang kakak harus melindungi adik kecilnya."
"Ya."
Lee Hyun tersenyum masam dan pergi
ke kamarnya. Sekalipun dia terpaksa bekerja dengan mengandalkan fisik atau
menyupir sebuah taksi, dia ingin adik perempuannya untuk masuk ke sebuah
universitas.
Adik perempuannya sempat melenceng
dari jalur yang baik, namun sebenarnya ia sangatlah periang dan cerdas, tak
seperti Lee Hyun. Dia percaya bahwa di universitas, adiknya akan bertemu dengan
suami yang baik dan bisa hidup dengan nyaman. Dia juga ingin membalas kebaikan
neneknya yang tua dan sakit, untuk semua yang telah neneknya korbankan untuk
membesarkan Lee Hyun dan Lee Hayan.
"Baiklah, cari kerja besok.
Mungkin akan ada tes untuk masuk kerja juga..."
Sambil bergumam, Lee Hyun menyalakan
komputer. Komputer tua miliknya berdengung saat dinyalakan. Segera setelah
terhubung dengan internet, sebagai rutinitas, dia mengakses sebuah game. Game itu
adalah Continent of Magic, sebuah game klasik yang di rilis 20 tahun yang lalu.
Sebuah game online yang dulu pernah menjadi kegilaan para gamer di Republik
Korea.
Game itu bertahan di puncak kejayaan
sampai 3 tahun yang lalu. Komputer antik milik Lee Hyun, dirakit dengan
menggabungkan bagian-bagian ini dan itu, tidak mampu untuk menjalankan
kebanyakan game. Hanya Continent of Magic yang bisa dimainkan dengan lancar.
itu adalah game pertama yang pernah
dia mainkan, namun hanya saat bermain dia merasa enjoy.
Cara bermain Lee Hyun sangatlah
aneh. Bukannya berasosiasi dengan orang-orang di sekitarnya dan malahan berburu
sepanjang hari. Setelah membunuh monster-monster dan menaikkan levelnya, dia
pergi ke tempat berburu yang lebih sulit. Dia tidak ikut dalam raid boss atau
perang guild sama sekali.
Dia menemukan kesenangan didalam
game dengan cara meningkatkan kekuatan karakter dan mengupgrade equip miliknya.
Pernah sekali dia leveling selama 200 jam (8 hari) non-stop tanpa tidur. Hal
itu tidaklah aneh baginya untuk berjuang selama satu bulan untuk menaikkan satu
level, atau menangkap seekor monster.
Orang lain mungkin bertanya-tanya
kesenangan apa yang dia cari, namun baginya, kesenangan ialah saat karakternya
bertambah kuat dan saat dia bisa mengalahkan monster yang sebelumnya tidak
bisa, dia sangat gembira.
Dalam waktu yang singkat, Lee Hyun
mencapai level tertinggi. Dia telah mendapat status yang tertinggi dimana
levelnya tidak bisa naik lagi.
Dalam dua dekade sejak Continent of
Magic dirilis, itu adalah rekor pertama dan satu-satunya dalam sejarah. Ketika
Lee Hyun menoleh ke belakang, dia tidak dapat menemukan seseorang yang bisa
merivali karakternya. Di tempat berburu, dimana orang lain berjuang dengan
membentuk party, dia sendirian bisa menghabisi semua monster.
Setelah mencapai level tertinggi,
dia sendirian berburu semua bos monster, termasuk Naga.
Sayangnya untuk Lee Hyun, dia telah
kehilangan minatnya terhadap Continent of Magic. Sekarang ini, dengan kemajuan
teknologi, tujuan akhir dari semua game adalah dengan menggunakan sistem
virtual reality.
Sebuah game yang sangat bagus
bernama 'Royal Road', sering direferensikan sebagai standart untuk game virtual
reality. Dimulai dari implementasi sepenuhnya dunia yang luas, game tersebut
mengandung puluhan ribu ras dan pemain. Lebih dari puluhan ribu job dan ratusan
ribu skill.
Kau dapat menikmati petualangan
seperti yang kau inginkan, atau bahkan pergi memancing di laut dengan teman
selama berhari-hari, yah hal itu asalkan kau tidak bertemu dengan angin topan,
tentunya.
Skala kebebasannya sangatlah
menakjubkan, tetapi diatas semua itu, yang paling bagus adalah sistem gamenya
yang luar biasa. Royal Road memiliki reputasi sebagai kesenangan tertinggi
seorang manusia yang bisa nikmati dalam sebuah game.
"Yah, buat aku, itu semua cuma
sebuah mimpi di atas awan."
Apa yang bisa Lee Hyun harapkan dari
komputernya yang bakal melambat hanya karena halaman web yang agak ruwet?
Sepopuler apapun hal itu, untuk
memasang alat untuk menjalankan virtual reality-nya saja mencapai 10.000.000
won. Jika dia punya uang sebanyak itu, dalam kondisi apapun, akan digunakan
untuk biaya pengobatan neneknya, atau akan dia gunakan untuk membayar biaya
kuliah adiknya.
Agar bisa dengan rajin mendapatkan
uang, Lee Hyun memutuskan untuk menghapus akun Continent of Magic miliknya, dan
dengan itu menghilangkan segala bentuk gangguan terhadap tujuannya untuk mendapatkan
uang. Sangat disayangkan game/akun tersebut harus menghilang.
Apa
anda yakin ingin menghapus akun anda?
Ya
| Tidak
Lee Hyun mengarahkan kursor
mouse-nya ke arah 'Ya'. Sekarang, hanya dengan sekali klik'an dari mouse,
karakter berharga yang telah dia kembangkan akan menghilang selamanya. Pada
saat dia menekuk jarinya untuk menekan, sebuah gagasan muncul dalam pikirannya.
'Bisakah aku menjual karakterku
untuk mendapat uang? Jual Akun kalau aku gak salah ingat...'
Dia teringat membaca sebuah koran
atau apalah itu, mengatakan kalau membeli dan menjual karakter adalah suatu hal
yang wajar jaman sekarang. Dan cerita itu berarti uang! Hal itu menyadarkan Lee
Hyun bahwa jika dia ingin menghapus karakternya, bukanlah ide buruk untuk
menjualnya kepada orang lain.
Lee
Hyun mulai mencari situs di internet untuk jual beli karakter. Satu pencarian
menghasilkan puluhan situs yang muncul, dan diantara mereka, dia memasuki situs
dengan volume perdagangan terbesar.
"Jadi aku cuma butuh posting
karakterku disini dengan harga awal, lalu selesai?"
Lee Hyun mengunggah gambar-gambar,
bersamaan dengan karakternya sendiri.
Karakter level tertinggi di
Continent of Magic, dengan equip drop terbaik dari Naga, yang senilai 30
trilyun.
Dia memutuskan untuk memulai lelang
dengan harga awal 50.000 won. Dia takut tidak akan ada seorangpun yang akan
menawarnya jika dia memasang harga yang lebih tinggi.
Batas akhir lelang adalah satu hari.
Menunggu lebih lama untuk uang yang
lebih banyak serasa tidak mungkin. Juga, untuk mendapatkan pekerjaan, dia butuh
pakaian yang layak setidaknya kemeja dan dasi, jadi dia butuh uang dalam waktu
singkat.
Biasanya, ada jangka dari karakter
dan item untuk menentukan harganya, tapi isi lelang dari orang lain hanya bisa
dilihat oleh member yang bayar, jadi Lee Hyun tidak dapat mengaksesnya.
Lee Hyun menyelesaikan postingannya,
lalu pergi untuk tidur. Bangun pagi di keesokan hari, dia berencana untuk pergi
ke kantor perekrutan terdekat.
Tidak sampai satu jam setelah Lee
Hyun memposting di pelelangan tersebut, para pengguna internet mulai memanas.
***
Awalnya, tidak ada yang percaya pada
postingan lelang tersebut. Dengan patch terakhir dari Continent of Magic,
mereka semua tau bahwa maksimal level telah naik secara drastis.
Level Maksimal sekarang adalah 200.
Di seluruh server, tak seorangpun
yang diketahui telah mencapai tingkat tersebut, mungkin karena level tersebut
sangatlah mustahil dicapai oleh semua orang.
Dan sekarang, ada postingan lelang
dengan karakter yang naik ke level tertinggi, untuk dijual.
"Ada orang yang ingin membodohi
kita."
"Orang bodoh macam apa yang
ngepost beginian?"
"Ini sudah sering kejadian,
sudah gak seru lagi."
Beberapa orang berkomentar dengan
nada seperti itu. Beberapa menyarankan yang lain agar tidak tertipu, sementara
yang lain berterima kasih karena membuat mereka tertawa.
Dari awal abad 21, penipuan model
phishing menjadi sebuah trend, dan karena kasus seperti itu sangat sering
terjadi, mereka pikir postingan Lee Hyun adalah kasus seperti itu juga.
"Gak, gak mungkin..."
"Mustahil."
Para pengguna internet mencoba untuk
mengabaikan postingan tersebut. Tetapi rasa keingintahuan mereka tidak dapat
dielakkan, dan mereka masuk untuk melihat postingan lelang itu lagi dan lagi.
Postingan lelang sudah jelas
membutuhkan screenshot dari karakter yang dijual untuk ditampilkan.
Tiap-tiap file yang dilampirkan
dalam postingan dibuka. Info karakternya sangatlah menakjubkan. Berbagai status
mencapai maximum, dan equip serta itemnya memang fantastis.
"Dapat dari mana dia senjata
itu?"
"Full set dari Red Dragon
Armor, juga dengan Red Dragon's Backbone Shield? Wow..."
"Dia bilang itu semua didapat
dari drop Black God of Valor."
Orang-orang lumayan mengaguminya.
Entah bagaiman itu tidak seperti kasus phishing biasa. Untuk membuat gambar
yang sangat detail semacam itu akan butuh usaha yang bukan main-main.
"Orang ini pasti menghabiskan
waktu yang sangat banyak."
"Tampilan gamenya memang
Continent of Magic, tapi dari game apaan equipnya itu?"
Diantara mereka yang melihat
postingan lelang tersebut, adalah desainer grafis. Melihat pada dasar foto,
mereka mencoba untuk menemukan kecacatan.
"Gak peduli seberapa bagus
editan foto itu, pasti keliatan sisa-sisa editnya. Sekalipun itu tampak
sempurna di mata publik, kalau diteliti dengan teknologi terbaru, bagian yang
palsu akan kelihatan."
Para desainer memperbesar
gambar-gambar tersebut dengan skala 10.000 kali, melacak pixel, mempelajari
seluruh bayang-bayang, dan bahkan men-scan file foto menjadi format 3D, mencoba
untuk membuktikan bahwa itu hanyalah editan. Namun usaha mereka terbukti
sia-sia. Pada akhirnya mereka terpaksa mengakui postingan tersebut.
"Semua gambar ini nyata."
"Saya adalah kepala designer
dari LK Co. Saya menjamin bahwa gambar ini tidak di edit dalam hal
apapun."
Bertentangan dari dugaan mereka,
para desainer grafis mulai mengkonfirmasi ke aslian dari gambar-gambar
tersebut.
Lalu player dari Continent of Magic
muncul. Pada saat mereka melihat gambar-gambarnya, merek berteriak kaget. Dari
awal, mereka tidak meragukan apapun.
"Ini asli. Nama karakter adalah
'Weed'. Player ini terkenal banget."
"Equip emang asli miliknya,
tapi aku gak tau kalau dia udah mencapai max level, sungguh mengesankan."
Lee Hyun selalu bermain sendirian,
dengan sengaja menghindari tempat leveling dengan banyak orang. Dia tak pernah
berpartisipasi dalam penyerbuan, dan perselisihan kecil biasanya dia hiraukan.
Tapi rumor tentangnya tidak pernah berhenti.
Membunuh Naga dan Kraken yang
dianggap tak terkalahkan, dan menyapu bersih tempat berburu yang paling sulit
seorang diri.
Tidak ber-asosiasi dengan pemain
lain, bukan berarti mereka tidak dapat mengenalinya. Diantara player yang
tersisa yang bermain Continent of Magic, dia sudah menjadi legenda. Hanya Lee
Hyun yang tidak memahami fakta bahwa dia adalah selebriti.
"Jadi equipnya asli?"
"Lalu, ini hanya bisa dibilang
sebagai jackpot..."
Harga awal lelang adalah 550.000
won. Tidak termasuk nilai karakter atau equipnya, cukup mempunyai polosannya
saja, dibandingkan harga sekarang, membuat bilangannya jauh terlalu rendah.
Orang-orang
buru-buru mulai menulis tawaran mereka. Harganya naik dalam sekejap dari 50.000
ke 300.000 won, terus sampai 700.000 won. Satu jam belum lewat, harga sudah
melampaui 1.000.000 won.
Keuntungan dari menjual walaupun
hanya 1 potong equip akan menutupi biayanya, jadi tidak perlu lagi untuk
ragu-ragu tentang kerugian. Tawaran mulai naik selangit.
Sampai saat ini, banyak orang
berhenti berpartisipasi karena putus asa, karena mereka membayangkan sampai
batas tertentu harga penutupan lelang.
Meskipun jumlah player di Continent
of Magic terus berkurang, setelah server-server bergabung menjadi satu dan
menjadi gratis, masih banyak player yang bertahan.
Awalnya, yang menaikkan tawaran
adalah player Continent of Magic, dan mengikuti mereka, adalah pekerja kantoran
yang kaya, yang menaikkan harga jauh lebih tinggi.
Pada suatu waktu, saat gamenya baru
dirilis, Continent of Magic membuat penduduk Republik Korea tidak tidur
semalaman. Karakter dengan level tertinggi di game itu, mempunyai barang-barang
dengan harga yang tinggi, yang ingin kau pamerkan ke orang lain.
Pekerja kantoran yang agak pintar
buru-buru menelpon bos mereka yang seumuran.
"Pak direktur, anda
disitu?"
"Ngapain kamu telpon aku tengah
malam? Kamu mau dipecat?"
"Ehh? nggak pak, anu... pak
direktur, dulu anda main Continent of Magic?"
"Ya, emang kenapa?"
"Sekarang ini, karakter dengan
level tertinggi di Continent of Magic di lelang. Saya pikir pak direktur bakal
tertarik..."
"APAAA!! M-M-Maksudmu
Weed?"
"Ya. Jadi pak direktur ngerti.
Level karakternya 200. Status dan equipnya sudah maksimal."
Lalu diikuti sebuah penjelasan.
"Sekarang. Pakai uangmu dulu,
tawar 30.000.000 won sekarang. Aku pulang ke rumah dulu sekarang buat
nge-check, coba untuk dapat posisi pertama."
Di jaman sekarang, orang-orang yang
memegang posisi penting di perusahaan berasal dari generasi yang bermain game
online di saat mereka masih muda. Berkat ini, mereka mendorong kenaikan harga
lelang lebih tinggi lagi.
Di situs-situs besar dan semua
website berbau game, topik panas yang dibicarakan adalah tentang lelang dari
level tertinggi di Continent of Magic. Banyak orang mulai mencari, dan dengan
cepat, ranking pencariannya naik setinggi-tingginya. Dari sini, lelang yang
sesungguhnya dimulai.
***
Pada waktu yang sama, Lee Hyun
sedang tertidur lelap, benar-benar tidak sadar tentang apa yang sedang terjadi.
"Kerja keras... 50.000 won
sehari. Cuci piring di restoran, 30.000 won. Makan malam, ngutang..."
Dia sedang sibuk mengatur apa yang
akan dia lakukan keesokan hari dalam mimpinya.
***
Dengan perhatian seluruh orang
terfokus pada satu orang, harga lelang membumbung tinggi.
Sejauh ini, tidak ada yang tau siapa
level tertinggi di Continent of Magic, tapi memiliki keinginan untuk memiliki
dan memamerkan karakter abadi dari game yang dulu pernah menjadi yang terbaik.
Harga lelang akhirnya melebihi
100.000.000 won.
Kini, harga kepemilikan melampaui
harga pasaran dari barang dan equip. Beberapa orang menyesali kekurangan uang
mereka dan berhenti mengikuti lelang.
"Aku pikir orang yang jual
karakter ini bener-bener gila."
"Kok bisa dia pasang batas
waktu cuma satu hari untuk karakter yang kayak gitu?"
"Apa dia yakin bakal terima
harga maksimal untuk karakternya?"
Dengan gaya seperti ini, orang-orang
berkomentar di postingan lelang tersebut untuk meringankan kesedihan mereka.
Tidak lama, jumlah komentarnya melebihi 900.
Lelangnya secara otomatis
diperpanjang beberapa kali, dan ketika harga melebihi 300.000.000 won, beberapa
perusahaan mulai aktif terlibat.
Karena masalah simpel pada lelang
tersebut, satu-satunya hal yang mereka ketahui adalah tidak ada akhirnya. Jika
harga telah disepakati dengan jumlah yang luar biasa besar, banyak orang akan
mendengarnya melalui berita atau dari mulut ke mulut, efek publisitasnya
sangatlah kuat.
Untuk menaruh satu iklan saja
membutuhkan uang yang banyak, dan juga, setelah susah payah mengeluarkan uang
untuk membuat sebuah iklan, orang-orang masih malas untuk melihatnya. Namun, bagaimana
bila berita tentang karakter dengan level tertinggi terjual untuk keuntungan
yang kecil? Minat dan perhatian orang-orang akan berkonsentrasi pada satu hal.
Public relation dari tiap perusahaan
mengamati dengan perspektif seperti itu. Media digital menghebohkan
kompetisinya, Stasiun-stasiun game ingin mendapatkan karakter level tertinggi
tersebut. Harga pasaran dari karakter bukanlah masalah. Membuat acara spesial
tentang game yang terkenal di masa lalu, lalu menampilkan karakter tersebut
akan meningkatkan kesan baik tentang stasiun tersebut.
Kompetisi yang panas membuat harga
naik lebih tinggi lagi dan lagi, dan kenaikan jumlah pengunjung membuat situs
jual beli tersebut tersenyum puas.
Lalu, lelang akhirnya berakhir.
Pada akhirnya, lima stasuin game
besar bertarung satu sama lain untuk memperebutkan karakter tersebut, namun
persaingan ketat diantara mereka, yang sukses dengan tawaran tertinggi dan
mendapat karakter tersebut adalah CTS Media. Situasi terakhir adalah naiknya
rating broadcast yang sangat pesat yang membuatnya menjadi sebuah perusahaan
yang terkenal. Dengan intervensi dari sekretaris presiden, tawaran akhir
ditulis dan dimasukkan, sesaat sebelum lelang berakhir.
***
"Halo?"
Lee Hyun mendapat panggilan telepon,
membangunkannya dari tidurnya di pagi hari.
Pekerjaan pembangunannya kemarin
membuatnya lelah, dan dia pun tertidur. Dia hanya mendapat 330.000 won. Kurang
dari rata-rata karena dia dianggap tidak kompeten.
"Halo."
Tak diduga, suara di balik gagang
telepon tersebut adalah suara dari seorang wanita cantik.
"Um... sepertinya anda salah
sambung."
Lee Hyun, yakin bahwa gak ada
perempuan yang otaknya masih waras akan menelpon rumahnya, mencoba untuk
mengakhiri percakapan sesegera mungkin.
Namun sebelum dia melakukannya,
wanita itu dengan suaranya yang indah berbicara lagi...
"Anda yang menjual akun anda
lewat internet, bukan?"
Dia bertanya.
"Ya, itu Benar..."
"Ini adalah CTS Media
Incorporated. Saya adalah sekretaris presiden, Yoon Nahee. Kami telah
mendeposit jumlah uang dari tawaran kami untuk pelelangan ke dalam akun anda,
anda bisa mengkonfirmasi di situs jual beli. Harap jangan ragu untuk menghubungi
kami jika anda punya yang lain."
"Tu-Tunggu sebentar! Ada
tawaran yang sukses?"
"Hmm. Ya, ada. Bolehkah saya
bertanya, sudahkan anda mengeceknya?
"Tidak, saya sedikit
sibuk..."
Yoon Nahee dari CTS Media, adalah
sekretaris Presiden, bahkan sampai bekerja di bagian keuangan, dia juga
mengetahui 8 bahasa. Dia bukanlah wanita biasa, dan semua yang ada disekitarnya
memujinya tanpa henti. Namun fakta bahwa Lee Hyun tidak mengecek lelang dengan
jumlah sebanyak itu cukup membingungkan Yoon Nahee.
"Berapa harga tawaran
terakhir?"
Lee Hyun berharap-harap cemas.
Berharap paling tidak lebih dari 200.000 won untuk membayar biaya pengobatan,
dia berpikir dia harus bertanya, tapi suara yang Lee Hyun dengar di telepon
membuatnya kaget.
"3.090.000.000 won."
Asalnya, karakter milik Lee Hyun
'Weed', berdasar harga pasar, adalah 150.000.000 won.
Tentu saja game yang sedang berada
dalam puncak popularitas yang equipmentnya saja sudah bisa mencapai 100.000.000
won, tapi jika itu adalah sebuah game lama, seperti Continent of Magic,
harganya akan turun sangat drastis.
Namun, karena beberapa faktor,
termasuk batas akhir lelang yang terbatas, tingkat kelangkaan yang terlampau
tinggi, dan reputasinya, membuat harganya melampaui 3.000.000.000 won.
Lelangnya sendiri saja layak masuk berita, dan itulah tepatnya tujuan CTS
Media.
Namun, Lee Hyun membalas dengan
tegas.
"Apa kau mempermainkan
aku?"
"Apa?"
"Aku gak percaya situ telpon
cuma untuk ngomong sesuatu sebodoh itu. Aku tutup telponnya."
Setelah menaruh gagang teleponnya,
Lee Hyun tertawa pahit.
"Gimana dia bisa tau soal
postingan lelang tersebut? Terus gimana dia dapat nomerku untuk ngerjain
aku?"
Lee Hyun tidak percaya sama sekali.
Itu terdengar gak masuk akal.
Namun, di saat dia mengakses situs
jual beli, postingan lelangnya terpampang di layar utama situs jual beli. Tak
terhitung berapa orang yang berkomentar secara terus menerus, dan jumlah uang
dari suksesnya lelang adalah seperti yang perempuan tadi katakan, 3.090.000.000
won!
Lee Hyun berhasil untuk tetap sadar
dan tidak pingsan, hanya karena kegigihannya yang kuat.
'Kalau ini mimpi, kuharap aku gak
akan pernah bangun.' Pikirnya.
Pada hari berikutnya, Lee Hyun
mengkonfirmasi penerimaan uangnya, bahwa lebih dari 3.000.000.000 won telah
benar-benar di depositkan ke dalam akun bank miliknya.
Dia mencubit tubuhnya sampai-sampai
darah terlihat, sudah pasti ini nyata! Lee Hyun buru-buru memperlihatkan buku
bank-nya pada neneknya. Dia masih belum berani untuk mengatakan semuanya.
"Nenek, aku dapat uang."
"Ya?"
Neneknya menjawab dengan lemas. Baru
3 hari setelah Lee Hyun mendapat kartu ID-nya. Tidak mungkin dia mendapatkan
banyak uang.
"Hmm, kerja bagus Hyun."
"Itu gak terlalu susah kok,
nek."
Lee Hyun memperlihatkan buku
bank-nya pada neneknya.
"Apa ini?"
"Lihat. Ini uang yang aku
dapatkan."
Sang nenek beberapa kali menggosok
matanya yang kabur sambil menatap buku bank-nya. Jumlah yang di stampel ke
dalam akun tersebut, reaksi yang ia tunjukkan adalah ketidakpercayaan.
"Kamu! Apa kamu mencuri?! Emm,
nggak, uang sebanyak ini tidak mungkin bisa dicuri..."
"Yang aku lakukan adalah
menjual akun game-ku."
"Akun?"
"Susah kalau dijelasin...
pokoknya, uang ini aku dapat secara legal."
"Jadi ini benar..."
Neneknya, dipenuhi perasaan yang
meluap-luap, perlahan sesenggukan.
"Hyun, kita bisa hidup tanpa
khawatir tentang tagihan air dan listrik lagi seperti yang lain?"
"Tentu saja. Kita bahkan bisa
memiliki rumah sendiri."
"Kamu bisa kembali ke
sekolah... dan Hayan bisa kuliah. Kita tak lagi hidup cemburu pada orang
lain."
Sang nenek meneteskan air mata. Hal
yang sama terjadi pada Lee Hyun.
Sambil mengigat semua penderitaan
dan kepahitan yang dia terima.
"Sekarang kita bisa hidup
bahagia bersama, nek."
"Ya, tentu."
Dengan masa-masa susah yang dilalui
bersama, kedua orang itu merasa sangat, sangat bahagia. Setelah beberapa hari,
mereka membeli rumah baru dan neneknya menerima perawatan yang sewajarnya di
rumah sakit. Tidak hanya sakit pinggang, neneknya juga sakit di banyak hal yang
lainnya, dan harus dirawat di rumah sakit. Adik perempuannya, Hayan, juga
merasa bahagia. Namun kebahagiaan mereka hanyalah sebentar.
Lima pria bersetelan hitam. Satu hal
yang paling tidak ingin Lee Hyun temui, datang ke rumah sakit.
Kelima pria bersetelan hitam, tampak
seperti baru saja keluar dari toko, menerobos masuk ke kamar rumah sakit. Tubuh
yang tegap, sekalipun hanya 5 yang masuk ke dalam kamar rumah sakit yang luas
tersebut, kamar rumah sakit terasa penuh.
Pasien
yang lain panik dan ketakutan, dan dengan bantuan perawat, mereka keluar
ruangan dengan perlahan.
Pada akhirnya hanya Lee Hyun,
neneknya, dan pria-pria itu tersisa. Lee Hyun berpikir bahwa dia beruntung
karena adik perempuannya tidak disitu ketika pria-pria itu datang. Tapi tidak
pernah ada hal baik yang datang dari pria-pria itu. Hyun menduga yang akan
terjadi tidak akan berbeda dari yang sebelumnya.
"Lee Hyun, aku dengar
keluargamu sedang mendapat keuntungan yang besar..."
Pria berambut pirang berbicara.
Lee Hyun membalas dengan tajam.
"Terus?"
"Dahulu ayahmu pernah mengambil
pinjaman pada kami, dan sekarang kami disini untuk menagih hutangnya."
"Hutang?"
"Ya. Dan sekarang kau punya
uangnya, aku yakin kau siap untuk membayarnya."
Lee Hyun menelan ludahnya. Ketika
orang tuanya meninggal, Lee Hyun mewarisi hutang sebesar 100.000.000 won.
Sebenarnya hidupnya akan lebih baik
jika dia melakukan pelepasan warisan, namun pada saat itu, Lee Hyun masih kecil
dan tidak mengerti tentang hukum. Sebagai tambahan, neneknya, dengan kesedihan
karena kehilangan anaknya, tidak mengajukan permohonan pelepasan warisan dalam
kurun waktu 3 bulan, dan akhirnya hutang pun diwariskan.
Oleh karena itu, Lee Hyun memiliki
hutang terhadap para rentenir sebesar 100.000.000 won. Dia tahu berapa kejam
mereka, tapi sekarang dia punya banyak uang. Tidak ada alasan untuk takut.
"Aku akan kembalikan uangnya.
Berapa totalnya?"
"Kembalikan? Perkataanmu
sepertinya ada yang kurang. Yah, baiklah. Kami menghargai pelanggan kami yang
terhormat. Total uang yang harus kamu bayar adalah 3.000.000.000 won."
Mendengar kata-kata pria itu, Lee
Hyun menjadi marah.
"Tak masuk akal! Uang yang di
pinjam oleh ayahku sudah jelas 100.000.000 won."
"Hey. ini sudah 8 tahun.
Seiring waktu berjalan, bunganya terus naik."
"Sungguh hal yang konyol... Aku
akan lapor ke polisi."
"Lapor? Sadar woi. Kau pikir
polisi bakal berada dipihakmu?"
"Polisi adalah pelindung
masyarakat."
"Puhahahaha."
Pria-pria itu tertawa mendengar
kata-kata Lee Hyun. Khususnya, pria berambut pirang, mendengar kata-kata Hyun,
dia mengangkat tangannya ke dahinya dan tertawa terbahak-bahak. Pria yang diam
berdiri di belakang, berkata. Dengan mempertimbangkan suasana, sepertinya pria
itu adalah pemimpin mereka.
"Jelaskan pada anak itu. Jangan
buat masalah yang tidak perlu."
"Ya, bos. Aku minta maaf. Nah
nak, dengar baik-baik. Apa yang kami lakukan tidak melanggar hukum
apapun. Karena kami menerima bunga
yang sah. Sejak awal, bunganya adalah 50% dari uang pinjaman tiap
tahun. Apa kau ingin aku
menghitungnya? Tahun pertama jumlahnya bertambah dari 100.000.000 menjadi
150.000.000, tahun kedua sekitar
220.000.000, tahun ketiga 330.000.000, dan tahun keempat sudah hampir
500.000.000."
Mendengar hitungannya, Lee Hyun
merasa putus asa. Hutangnya bertambah 5 kali lipat hanya dalam 4 tahun.
8 tahun telah berlalu, jadi jumlahnya mungkin mencapai 2.500.000.000, namun
waktu yang terlewat sudah lebih beberapa bulan dari 8 tahun, jadi tidak salah
untuk berkata 3.000.000.000.
Lee Hyun sembari diejek oleh anggota
komplotan itu, tidak tahu berapa banyak utang yang dimilikinya.
Tanpa dia ketahui, utangnya sudah
menumpuk sebanyak 3.000.000.000.
Bangkrut!
Orang lain dengan hutang sebanyak
3.000.000.000 akan menyatakan bangkrut. Meskipun setelah bangkrut, biasanya
orang masih memiliki beberapa ribu. Lee Hyun tidak memikirkan sedikitpun soal
menyatakan bangkrut. Butuh uang untuk mengajukan permohonannya. Pengadilan dan
pengacara. Membayar mereka, dan mengikuti prosedurnya, kamu bisa bangkrut.
Lee Hyun bahkan tidak bisa untuk
mengajukan permohonan bangkrut. Faktanya, sekalipun kau punya uang, para
rentenir yang sadis itu tidak akan membiarkanmu melakukannya.
"Kami mau 3.000.000.000."
"Gak, gak mungkin."
"Gak mungkin? terserah kau.
Kalau kau gak mau, kami akan kembali lagi besok. Pada waktu itu, jumlah yang
harus kau bayar akan naik sedikit, tapi terserah kau."
Pria bersetelah hitam memancarkan
keyakinannya. Keyakinan tentang kebebasan, keyakinan tentang kekuasaan.
Dan juga, Lee Hyun tahu lebih baik
membayar mereka jika dia bisa. Pada dasarnya, tidak ada alternatif lain, mereka
datang karena mengetahui Hyun memiliki uang. Pria-pria itu tertawa menyeringai.
"Nenek yang malang telah jatuh
sakit dan masuk rumah sakit, namun sepertinya dia tampak nyaman di sini. Sama
seperti adik perempuanmu di lorong. Sungguh adik yang cantik, aku yakin dia
akan laku bila dijual di pulau..."
"Jangan berani-beraninya kau
menyentuh Hayan!"
"Santai, tidak akan ada yang
terjadi, sekarang. Saat ini, kita masih bicara, nak. Tapi bagaimana bila
keluarga 3 orang ini dirawat di rumah sakit sekaligus. Pasti akan terasa
menyentuh."
Lee Hyun tidak dapat menahan
ancaman-ancaman mereka lagi. Tidak ada yang bisa dilakukan. Sudah cukup kalau
pria-pria itu pergi. Mereka yang tidak dapat membayar apa yang mereka pinjam,
di tempat kumuh, Hyun telah melihat nasib mereka yang tak memiliki uang untuk
diserahkan pada mereka. Jika pada awalnya ada dosa, ialah meminjam uang dari
mereka.
Bahkan tidak bisa mengandalkan
hukum, Lee Hyun harus menyerahkan buku bank miliknya. Pria-pria itu menerima
buku bank-nya di tempat, dan mengeluarkan 90.000.000 won tunai dari sebuah tas.
Bersama dengan itu adalah kontrak untuk hutang sebanyak 100.000.000 won yang
ditandatangain oleh orang tua Lee Hyun 8 tahun yang lalu. Dari awal, mereka
sudah tahu semuanya dan datang dengan persiapan matang.
"Terima kasih. dan maaf sudah
mengganggu."
Saat pria-pria itu keluar dari kamar
rumah sakit, Lee Hyun berteriak.
"Tunggu!"
"Kenapa nak? ada apa?"
"Suatu hari, aku pastikan
kalian akan membayar untuk ini."
"Apa?"
"Karena uang telah dibayar,
kalian pikir ini sudah berakhir. Tetapi itu artinya nanti aku akan membalas
kalian."
Para pria hendak tertawa lagi. Tapi,
melihat pandangan di mata Lee Hyun, tawa mereka berhenti bahkan sebelum keluar
dari mulut.
Seekor makhluk buas yang masih muda.
Tatapan beracun dari matanya membuat mereka gentar.
"Aku mengerti kau masih punya
semangat dalam dirimu. Kami harus mengajari bocah tak kenal takut sepertimu
bagaimana dunia ini berputar."
Para pria menyingsingkan lengan baju
mereka. Tapi Lee Hyun tidak takut sedikitpun, maupun mundur selangkah.
"Cukup. Kita sudah mendapatkan
uangnya, jangan lakukan hal yang tidak perlu."
"Tapi..."
"Apa kalian mau membuat
keributan di rumah sakit?"
"Baik, bos."
Pria-pria itu buru-buru keluar.
"Dan kamu, nak."
pemimpin pria itu yang tampak santai
menatap Lee Hyun dan memberinya saran.
"Namaku Han Jinsup dari
Myongdong. Apa kamu pikir keberanianmu akan bekerja di dunia yang penuh racun
ini? Kalau kamu pikir kami tidak adil, dapatkan 3.000.000.000 dalam 5 tahun,
dan cari aku. Lalu aku akan melayanimu sebagai bos ku."
Para rentenir telah pergi. Lee Hyun
terduduk di bawah dengan lemas. Dan terdengar suara tangis adik perempuannya
dari lorong, neneknya pun mendesah sedih.
***
Setelah uangnya diambil sebanyak
3.000.000.000, Hyun tidak memiliki kekuatan untuk melakukan apapun. Dia
dihempaskan oleh rasa kehilangan yang ekstrim. Namun, pada hari ketiga setelah
uangnya diambil, dia bangkit.
Masih ada harapan. Jadi dia tak bisa
duduk dan ragu-ragu. Sebuah senyum meluncur ke mulut Lee Hyun.
Ditengah tangis, tawa muncul.
Memang hanya sesaat, tapi pengalaman
memiliki uang yang sangat banyak sepertinya menyadarkan dia sedikit tentang
bagaimana cari hidup di dunia ini.
'Betul. Kalau aku pernah
mendapatkannya sekali, aku bisa mendapatkannya untuk kedua kalinya.'
Lee Hyun sedang sibuk. 90.000.000
won memang masih tersisa, tapi bukan berarti dia bisa menggunakan semuanya.
Karena kontrak rumah telah dibeli, 50.000.000 won disingkirkan.
Bisa dibatalkan jika dia mau, tapi
melakukan itu akan berarti dia harus membayar denda. Mending mati daripada
bayar denda.
Pada akhirnya, uang yang bisa ia
pakai hanyalah 40.000.000 won!
Semuanya gara-gara kemerosotan harga
real estate di awal abad 21.
***
Menggunakan sisa uangnya, Lee Hyun
mendaftar di berbagai dojo bela diri, seperti aikido, kendo, dan taekwondo. Dia
menempatkan dirinya pada jadwal yang sadis dengan pergi ke 6 tempat berbeda
dalam satu hari. Sementara tubuhnya hancur di tempa di beberapa gym, dia
melanjutkan untuk menguasai ilmu bela diri secepatnya.
Para instruktur disana menyebut dia
'Hewan Liar'. Untuk membangun staminanya, dia mengayunkan pedangnya seharian,
sampai darah keluar dari tangannya.
Game virtual reality!
Sebuah tempat dimana seseorang
menggerakan tubuh mereka, dimana kamu bisa bertingkah sebagaimana di kehidupa
nyata. Lalu, belajar bela diri dan belajar tentang sistem game lebih banyak,
bukannya itu akan sedikit membantu?
Tentu saja, mereka yang belajar bela
diri tidak akan sepenuhnya unggul. Tapi untuk lebih kuat bahkan pada level 1,
itu lebih baik untuk belajar bela diri.
Bayangkin menjadi paling tidak 10%
lebih kuat dalam game, efek besar yang akan ditimbulkan. Karena itu, Lee Hyun,
menghabiskan pagi hari dan siang hari belajar bela diri dan menjadi lebih baik,
dan di malam hari, mempelajari tentang game virtual reality. Hal seperti: game
mana yang punya player paling banyak, dan bagaimana sistem gamenya bekerja,
dipelajari dengan seksama.
Untuk semua job, kota, dan skill,
Lee Hyun membuat tabel analisa, dan menempelkannya ke dinding kamarnya. Catatan
kertas membombardir kamar Lee Hyun.
Selama 1 Tahun. Lee Hyun mempelajari
tentang bela diri dan belajar game virtual reality. Waktu 1 tahun bukan hanya
untuk masa persiapan, itu juga dipakai untuk mengamati perkembangan Royal Road.
Virtual reality game pada akhirnya,
seperti yang diduga. Royal Road, seperti namanya, jalan di jalur menuju
Emperor dengan ketentraman. Memiliki
lebih dari 75% dari pasar game dunia, lebih dari 90% gamer dari
Korea memainkan game ini. Bisa
dibilang sebagai rangkaian yang dijadwalkan.
Apalagi pada waktu perang para raja,
ratingnya jauh melebihi acara yang lain. Satu-satunya game di dunia dimana
semua bisa mendapat ketenaran, kekuatan, dan uang. Royal Road adalah hasil dari
sistem yang terampil digabungkan dengan virtual reality.
"Bagus. Semua sesuai
rencana."
Mata dingin Lee Hyun menatap pada
layar monitor.
Hari itu, dia membeli sebuah kapsul
untuk bermain Royal Road, seharga 10.000.000 won. Harganya yang mahal cukup
untuk meneteskan air mata, namun dia terus mengingatkan dirinya bahwa itu
adalah investasi yang dibutuhkan. Semua persiapan selesai. Itu adalah awal dari
game. Hyun merasa seperti seorang prajurit yang maju ke medan pertempuran.
Log
in ke Royal Road?
Ya
| Tidak
Ketika pesan tersebut muncul, Lee
Hyun berteriak tanpa ragu-ragu.